BANTEN KINGDOM
SEJARAH KERAJAN BANTEN
PROBLEM FORMULATION
( RUMUSAN MASALAH)
01
Bagaimana awal berdirinya Kerajaan
Banten ?
02
Siapa sajakah Raja yang pernah
memimpin Kerajaan banten ?
03
Pada Raja siapa Masa keemasan
Kerajaan banten terjadi ?
Bagaimana proses runtuhnya Kerajaan
04
Banten?
Awal berdirinya
Kerajaan Banten
Kerajaan Banten Berawal sekitar tahun 1526,
ketika Kerajaan Demak memperluas pengaruhnya
ke kawasan pesisir barat pulau Jawa, dengan
menaklukan beberapa kawasan pelabuhan
kemudian menjadikannya sebagai pangkalan
militer serta kawasan perdagangan. Maulana
Hassanuddin, putra sunan Gunung jati berperan
dalam penaklukan tersebut, Maulana
Hassanuddin lebih sohor dikenal dengan sebutan
Fatahillah, mendirikan benteng pertahanan yang
dinamakan surosowan, yang kemudian hari
menjadi pusat pemerintahan, yakni Kesultanan
Banten.
Pada awalnya, kawasan Banten dikenal dengan
nama Banten Girang yang merupakan bagian dari
Kerajaan Sunda. Kedatangan pasukan Kerajaan
di bawah pimpinan maulana Hassanuddin ke
kawasan tersebut selain untuk perluasan wilayah
juga sekaligus penyebaran dakwah islam.
Kemudian dipicu oleh adanya kerjasama Sunda-
portugis dalam bidang ekonomi dan politik, hal ini
dianggap dapat membahayakan kedudukan
Kerajaan Demak selepas kekalahan mereka
mengusir Portugis dari Malaka Tahun 1531. Atas
perintah Sultan Trenggono, fatahillah melakukan
penyerangan dan penaklukan pelabuhan Sunda
Kelapa sekitar tahun 1527, yang waktu itu masih
merupakan pelabuhan utama dari Kerajaan
Sunda.
THE KINGS OF
BANTEN KINGDOM
Sultan Maulana Hassanuddin 1552 -1570 M
(pangeran sabakingkin)
Perpecahan ini dimanfaatkan oleh kompeni VOC dengan memberi dukungan dan bantuan
persenjataan kepada Sultan Haji, sehingga perang saudara menjadi tak terhindarkan.
Akibat sengketa tersebut, Sultan Ageng terpaksa mundur dari istananya dan pindah bersama
putranya yang lain Pangeran Purbaya. Kemudian pada 1683 Sultan Ageng ditangkap VOC dan
ditahan di Batavia.
Perang saudara yang berlangsung di Banten menyisakan ketidakstabilan dan konflik di masa
pemerintahan berikutnya.
VOC semakin ikut campur dalam urusan Banten bahkan meminta kompensasi untuk menguasai
Lampung sekaligus hak monopoli perdagangan lada di sana.
Merujuk Kemhub, usai Sultan Haji meninggal, VOC semakin menekan Kerajaan Banten. Hal
tersebut pun membuat pengaruh Kerajaan Banten memudar dan ditinggalkan..
Pada tahun 1808 Herman Willem Daendels, Gubernur Jenderal Hindia Belanda 1808-1810,
memerintahkan pembangunan Jalan Raya Pos untuk mempertahankan pulau Jawa dari serangan
Inggris.Daendels memerintahkan Sultan Banten untuk memindahkan ibu kotanya ke Anyer dan
menyediakan tenaga kerja untuk membangun pelabuhan yang direncanakan akan dibangun di Ujung
Kulon. Sultan menolak perintah Daendels, sebagai jawabannya Daendels memerintahkan penyerangan
atas Banten dan penghancuran Istana Surosowan. Sultan beserta keluarganya disekap di Puri Intan
(Istana Surosowan) dan kemudian dipenjarakan di Benteng Speelwijk. Sultan Abul Nashar Muhammad
Ishaq Zainulmutaqin kemudian diasingkan dan dibuang ke Batavia. Pada 22 November 1808, Daendels
mengumumkan dari markasnya di Serang bahwa wilayah Kesultanan Banten telah diserap ke dalam
wilayah Hindia Belanda. Selain itu Gubernur Jendral Herman Willem Daendels mengeluarkan surat
keputusan pada tanggal 22 November 1808 untuk melepaskan Lampung dari wilayah kesultanan
Banten dan keterkaitannya dengan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), wilayah Lampung
dalam surat keputusan tersebut langsung berada di bawah pengawasan Gubernur JenderalKesultanan
Banten resmi dihapuskan tahun 1813 oleh pemerintah kolonial Inggris. Pada tahun itu, Sultan
Muhammad bin Muhammad Muhyiddin Zainussalihin dilucuti dan dipaksa turun takhta oleh Thomas
Stamford Raffles. Peristiwa ini merupakan pukulan pamungkas yang mengakhiri riwayat Kesultanan
Banten.
Setelah dihapuskannya Kesultanan Banten, wilayah Banten menjadi bagian
dari kawasan kolonialisasi. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, tahun
1817 Banten dijadikan keresidenan, dan sejak tahun 1926 wilayah tersebut
menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat. Kejayaan masa lalu Kesultanan
Banten menginspirasikan masyarakatnya untuk menjadikan kawasan Banten
kembali menjadi satu kawasan otonomi, reformasi pemerintahan Indonesia
berperan mendorong kawasan Banten sebagai provinsi tersendiri yang
kemudian ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Selain
itu masyarakat Banten telah menjadi satu kumpulan etnik tersendiri yang
diwarnai oleh perpaduan antar-etnis yang pernah ada pada masa kejayaan
Kesultanan Banten, dan keberagaman ini pernah menjadikan masyarakat
Banten sebagai salah satu kekuatan yang dominan di Nusantara.
Kelo mp ok 5
KERAJAAN
BANTEN
1. MUHAMMAD SAMIL ABDILLAH
2. MUHAMMAD RAMADHAN AL FATIH
3. MUHAMMAD FARAS HIBBAN
4. ISTIQHFAR YUDHA MAULANDA
5. HABIB FAKHRIANSYAH SGL
TERIMA KASIH