Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

MENJAGA KEMALUAN (ḢIFẒUL FURÛJ) DALAM AL-QUR`AN:

STUDI TAFSIR TEMATIK


Oleh: Ahmadiy
Dosen Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir UNSIQ Wonosobo
Email: ahmadiy01@gmail.com

Abstract
Ḣifẓul furûjhas meaning an implication that adequately extends and reasonably
to be observed. Ḣifẓul furûj contains several moral consequences, that it
everlastingly being looked after, petted from conduct that prohibitted by God as;
porn, free intercourse, free sex, prostitution, and another insult conducts. Ḣifẓul
furûj must be comprehended as an inspiration that every person as a creature of
perfection and respondent of glory have to ever think up what does exist in
universe with their mind comprises cling on themselves. That thing is really an
absolute one to be done by regular awakes it human life congruity and universe
in stirred convenient one and poised.

Keyword: al Qur’ an, male, female, ḣifẓul furûj .

A. Pendahuluan memberikan nama dengan seni


Naluri seksual dalam diri manusia, keindahan, sedang yang lainnya
sama dengan lapar dan dahaga, yakni membicarakannya sebagai kesusastraan
sangat kuat dan agresif, karena itu perlu romantis, atau aestetika yang mereka
di kendalikan atau dikurangi (ditahan), pandang sebagai sesuatu yang
sehingga tampak perbedaan antara diperlukan untuk kepantasan hidup serta
perilaku manusia dengan binatang. pemuasan perasaan yang lebih indah
Sejarah manusia menunjukkan bahwa pada manusia. Tidak pandang nama apa
jika terjadi gangguan yang sedikit saja yang diberikan kepada kelezatan
dalam masalah seksual ini, bisa badaniyah dan kesenangan pribadi itu,
menimbulkan malapetaka terhadap mereka terbawa ke arah perbuatan
ketertiban budaya dan masyarakat. maksiat dan tak senonoh yang akhirnya
Naluri seks ini tidak hanya kuat akan menghancurkan kebudayaan yang
tetapi juga amat manis dan disalahgunakan untuk perbuatan yang
menyenangkan, yang bila diberikan memalukan (Rahman, 1992: 321-322).
kebebasan akan lebih membahayakan Sebagai naluri, nafsu seks sudah
lagi. Naluri ini telah dimanfaatkan barang tentu akan mendorong
dengan berbagai dalih oleh pihak-pihak pemiliknya mempunyai orientasi dan
yang berkepentingan terhadap kebebasan perilaku seksual (Santosa (ed), 2002: 81-
seksual ini. Ada yang menyebutnya 82). Nafsu syahwat adalah kekuatan,
sebagai seni, dan ada pula yang naluri yang terkuat di antara naluri-naluri
Vol. I No. 01, Mei 2015

lainnya. Ini pun dijelaskan oleh Allah dijelaskan oleh allah s.w.t. di dalam
SWT dalam surat Ali ‘Imrân ayat 14: kitab suci Al-Qur`an pada surat Yusuf

‫ات ِم َن ال ِّن َسا ِء‬ ِ ‫س ُح ُّب الشَّ َه َو‬ ِ ‫ُز ِّي َن لِل َّنا‬ ayat 23, 24 dan 25:

‫َوالْ َب ِني َن َوالْ َق َن ِاطي ِر الْ ُم َق ْن َط َر ِة ِم َن ال َّذ َه ِب‬ ‫َو َر َاو َد ْت ُه الَّتِي ُه َو ِفي َب ْي ِت َها َع ْن نَ ْف ِس ِه‬
‫َوالْ ِف َّض ِة َوالْ َخ ْي ِل الْ ُم َس َّو َم ِة َوا ْلأَنْ َعا ِم‬ ‫اب َو َقالَ ْت َه ْي َت لَكَ َقا َل‬ َ ‫َت ا ْلا َٔ ْب َو‬ ِ ‫َو َغلَّق‬
‫َوالْ َح ْر ِث َذلِكَ َم َتا ُع الْ َح َيا ِة ال ُّدنْ َيا َواللَّ ُه‬ ‫َم َعا َذ اللَّ ِه إِنَّ ُه َر ِّبي أَ ْح َس َن َم ْث َوا َي إِنَّ ُه َلا‬
‫ِع ْن َد ُه ُح ْس ُن الْ َمآ ِب‬ ‫ُي ْف ِل ُح ال َّظالِ ُمو َن‬
Artinya: "Dihiasi hidup manusia Artinya: "Dan dia (zulaikha) yang
dengan keinginan kepada wanita, dia (Nabi Yusuf) tinggal di
dan anak-anak, kekayaan yang rumahnya, telah menggodanya
melimpah dari emas dan perak, kuda untuk meNûrutkan hawa nafsunya
pilihan, binatang-binatang ternak dan dia menutup pintu-pintu serta
dan sawah ladang. Itulah berkata: "Marilah kesini", Yusuf
kesenangan hidup manusia di dunia, menjawab: Aku berlindung kepada
dan di sisi Allah tempat kembali Allah, sesungguhnya dia tuanku
yang baik." (suami Zulaikha), telah memberikan
tempat yang baik buatku,
Nafsu syahwat memberikan nikmat sesungguhnya tidak beruntung
orang-orang yang zalim." (Yusuf:
tertinggi pada setiap manusia, terlepas 23)
dari kedudukan sosialnya, nikmat yang
merata di antara nikmat manusia dan ‫َو َل َق ْد َه َّم ْت بِ ِه َو َه َّم بِ َها لَ ْو َلا أَ ْن َرأَى‬
nikmat yang diingini oleh setiap ‫وء‬
َ ‫الس‬
ُّ ‫ِف َع ْن ُه‬ َ ‫ُب ْر َها َن َر ِّب ِه َك َذلِكَ لِ َن ْصر‬
manusia.
‫َوالْف َْحشَ َاء إِنَّ ُه ِم ْن ِع َبا ِدنَا الْ ُمخْ َل ِصي َن‬
Nafsu seks ini pula yang dapat
Artinya: "Sesungguhnya wanita itu
menjerumuskan manusia ke jurang telah bermaksud (melakukan
kejahatan, seperti pembunuhan, perbuatan itu) dengan Yusuf, dan
Yusufpun bermaksud (melakukan
pornografi, pergaulan bebas, seks bebas, pula) dengan wanita itu andaikata
dan prostitusi. Pembunuhan pertama dia tidak melihat tanda (dari
tuhannya). Demikianlah, agar kami
yang terjadi pada anak-anak adam dan memalingkan daripadanya
siti hawa, sebagai bapak dan ibu manusia kemungkaran dan kekejian.
Sesungguhnya Yusuf itu termasuk
yang pertama, adalah karena seks. Nafsu hamba-hamba kami yang terpilih."
seks ini begitu besar bahayanya, (Yusuf: 24)
sehingga Nabi Yusuf sendiri pun tidak
luput dari dorongannya, sehingga ia ‫يص ُه ِم ْن ُد ُب ٍر‬
َ ‫اب َو َقد َّْت َق ِم‬ َ ‫َو ْاس َت َبقَا الْ َب‬
hampir jatuh kepada kejahatan, andai ‫اب َقالَ ْت َما َج َز ُاء‬ ِ ‫َوأَلْف ََيا َس ِّي َد َها لَدَا الْ َب‬
Allah tidak melindunginya, sebagai yang

34 Menjaga Kemaluan (Ḣifẓul Furûj)


Vol. I No. 01, Mei 2015

ً ‫َم ْن أَ َرا َد بِأَ ْه ِلكَ ُس‬


‫وءا إِ َّلا أَ ْن ُي ْس َج َن أَ ْو‬ hidup berumah tangga dengan dia,
dengan ketenangan dan kebahagiaan
‫اب أَلِي ٌم‬ ٌ ‫َع َذ‬ dan dia dijadikan diantara kamu
kasih sayang (mawaddah dan
Artinya: "Dan keduanya berlomba- rahmah). Sesungguhnya pada yang
lomba menuju pintu dan wanita itu demikian itu benar-benar terdapat
menarik baju gamis Yusuf dari tanda-tanda (Kemahabesaran-nya)
belakang hingga koyak dan kedua- buat mereka yang berfikir."
duanya mendapati suami wanita itu
di muka pintu. Wanita itu Satu hal yang tak dapat dipungkiri
berkata,"Apakah pembalasan
terhadap orang yang bermaksud saat ini adalah kondisi masyarakat yang
berbuat serong dengan istrimu, dilanda kerusakan, dekadensi moral, dan
selain dipenjarakan atau (dihukum)
dengan azab yang pedih?" (Yusuf: kebobrokan. Dan tidak diragukan bahwa
25) kondisi lingkungan seperti ini akan

Nafsu syahwat itu dapat mempengaruhi pada pertumbuhan dan

dikelompokkan dalam dua kelompok, perkembangan jiwa, perilaku dan akhlak

yaitu: nafsu liar yang tidak dirahmati para remaja, yang jika tidak segera

Allah dan nafsu yang dirahmati Allah. dikendalikan akan lepas bagaikan

Nafsu liar akan menjerumuskan manusia binatang, dan akan dituntun oleh

ke dalam pembunuhan, pornografi, syahwat (al-Thawil, 1997: 94).

pergaulan bebas, seks bebas, prostitusi, Masa remaja adalah suatu tahap di

sedangkan nafsu dengan rahmat Allah mana instink mereka belum stabil dan

akan memberikan kasih sayang, yang masih sering mengalami gejolak,

dibentuk dalam rumah tangga melalui khususnya instink seksual. Jika hal ini

perkawinan (Akbar, 1983: 13-15). tidak dibimbing (diarahkan) dengan baik

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah dan benar, maka ia akan merusak

s.w.t. dalam Al-Qur`an surat Rum ayat kebahagiaan remaja dan akan mengubah

21: manisnya kehidupan dan masa depan

‫َو ِم ْن آ َياتِ ِه أَ ْن َخ َل َق لَ ُك ْم ِم ْن أَنْف ُِس ُك ْم‬


mereka menjadi kesengsaraan dan akan
mengikis habis daya kreativitasnya
‫أَ ْز َو ًاجا ل ِ َت ْس ُك ُنوا إِلَ ْي َها َو َج َع َل َب ْي َن ُك ْم َم َو َّد ًة‬ (Syirazi, 1998: 95).
‫ات لِ َق ْو ٍم‬ ٍ ‫َو َر ْح َم ًة إِ َّن ِفي َذلِكَ َلا ٓ َي‬ Setidak-tidaknya lima ayat dalam
‫َي َت َف َّك ُرو َن‬ empat surat, yang secara jelas
mengajarkan kepada manusia untuk
Artinya: "Dan di antara tanda-tanda menjaga dan memelihara kemaluan
kemahabesaran Allah ialah dia
diciptakan buatmu dari jenismu (ḣifẓul furûj) sebagai bagian dari
jodoh, istri buatmu, supaya kamu kesalehan dalam beriman (Arani (ed),

Menjaga Kemaluan (Ḣifẓul Furûj) 35


Vol. I No. 01, Mei 2015

2002: 5-6). Lima ayat yang dimaksud ‫َوتُو ُبوا إِلَى اللَّ ِه َج ِمي ًعا أَ ُّي َها الْ ُمؤ ِْم ُنو َن‬
adalah sebagai berikut:
(٣١) ‫لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْف ِل ُحو َن‬
Pertama, surat al-Muˋminûn (23)
Artinya: Katakanlah kepada orang
ayat 5-7 laki-laki yang beriman: "Hendaklah
‫( إِ َّلا‬٥) ‫وج ِه ْم َحافِ ُظو َن‬ ِ ‫ين ُه ْم لِف ُُر‬ َ ‫َوالَّ ِذ‬ mereka menahan pandangannya,
dan memelihara kemaluannya; yang
‫َع َلى أَ ْز َو ِاج ِه ْم أَ ْو َما َملَ َك ْت أَ ْي َمانُ ُه ْم‬ demikian itu adalah lebih suci bagi
mereka, sesungguhnya Allah maha
‫( َف َمنِ ا ْب َت َغى َو َر َاء‬٦) ‫َف ِٕان َُّه ْم َغ ْي ُر َملُ ِومي َن‬ mengetahui apa yang mereka
(٧) ‫َذلِكَ َفأُولَئِكَ ُه ُم الْ َعا ُدو َن‬ perbuat." (24: 30)
Katakanlah kepada wanita yang
Artinya: "(Sesungguhnya beriman, "Hendaklah mereka
beruntunglah orang-orang yang menahan pandangannya, dan
beriman)… dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, dan
menjaga kemaluannya, kecuali janganlah mereka menampakkan
terhadap isteri-isteri mereka atau perhiasannya, kecuali yang (biasa)
budak yang mereka miliki; maka tampak dari padanya. Dan
sesungguhnya mereka dalam hal ini hendaklah mereka menutupkan kain
tiada tercela. Barang siapa mencari kudung ke dadanya, dan janganlah
yang dibalik itu maka mereka itulah menampakkan perhiasannya, kecuali
orang-orang yang melampaui batas." kepada suami mereka, atau ayah
mereka, atau ayah suami mereka,
atau putera-putera mereka, atau
Kedua, surat an-Nûr (24) ayat 30-31
putera-putera suami mereka, atau
‫ين َي ُغ ُّضوا ِم ْن أَ ْب َصا ِر ِه ْم‬ َ ‫قُ ْل لِ ْل ُمؤ ِْم ِن‬ saudara-saudara laki-laki mereka,
atau puetra-putera saudara laki-laki
‫وج ُه ْم َذلِكَ أَ ْزكَى لَ ُه ْم إِ َّن‬ َ ‫َو َي ْح َف ُظوا فُ ُر‬ mereka, atau putera-putera saudara
perempuan mereka, atau wanita-
‫( َوقُ ْل‬٣٠) ‫اللَّ َه َخ ِب ٌير بِ َما َي ْص َن ُعو َن‬ wanita Islam, atau budak-budak
‫ات َيغ ُْضضْ َن ِم ْن أَ ْب َصا ِر ِه َّن‬ ِ ‫لِ ْل ُمؤ ِْم َن‬ yang mereka miliki, atau pelayan-
pelayan laki-laki yang tidak
‫ين زِي َن َت ُه َّن إِ َّلا‬ َ ‫وج ُه َّن َو َلا ُي ْب ِد‬ َ ‫َو َي ْح َف ْظ َن َف ُر‬ mempunyai keinginan (terhadap
wanita) atau anak-anak yang belum
‫َما َظ َه َر ِم ْن َها َولْ َيضْ ِر ْب َن بِ ُخ ُم ِر ِه َّن َع َلى‬ mengerti tentang aurat wanita. Dan
‫ين زِي َن َت ُه َّن إِ َّلا لِ ُب ُعولَ ِت ِه َّن‬ َ ‫ُج ُيوبِ ِه َّن َو َلا ُي ْب ِد‬
janganlah mereka memukulkan
kakinya agar diketahui perhiasan
‫أَ ْو آ َبائِ ِه َّن أَ ْو آ َبا ِء ُب ُعولَ ِت ِه َّن أَ ْو أَ ْب َنائِ ِه َّن أَ ْو‬ yang mereka sembunyikan. Dan
bertaubatlah kamu sekalian kepada
‫أَ ْب َنا ِء ُب ُعولَ ِت ِه َّن أَ ْو إِخْ َوانِ ِه َّن أَ ْو َب ِني‬ Allah, hai orang-orang yang
beriman supaya kamu beruntung."
‫إِخْ َوانِ ِه َّن أَ ْو َب ِني أَ َخ َواتِ ِه َّن أَ ْو نِ َسائِ ِه َّن أَ ْو‬ (24: 31)
‫ين َغ ْي ِر أُولِي‬ َ ‫َما َم َل َك ْت أَ ْي َمانُ ُه َّن أَ ِو ال َّتابِ ِع‬ Ketiga, surat al-Aḣzâb (33) ayat 35
‫ين لَ ْم‬ َ ‫ا ْل ِٕا ْر َب ِة ِم َن ال ِّر َج ِال أَ ِو ال ِّط ْف ِل الَّ ِذ‬ ‫ات َوالْ ُمؤ ِْم ِني َن‬
ِ ‫ين َوالْ ُم ْس ِل َم‬
‫ات ال ِّن َسا ِء َو َلا َيضْ ِر ْب َن‬ ِ ‫َي ْظ َه ُروا َع َلى َع ْو َر‬ َ ‫إِ َّن الْ ُم ْس ِل ِم‬
‫ات‬ِ ‫َوالْقَانِ َت‬ ‫َوالْقَانِ ِتي َن‬ ‫ات‬ ِ ‫َوالْ ُمؤ ِْم َن‬
‫ين ِم ْن زِي َن ِت ِه َّن‬ َ ‫بِأَ ْر ُج ِل ِه َّن لِ ُي ْعلَ َم َما ُيخْ ِف‬

36 Menjaga Kemaluan (Ḣifẓul Furûj)


Vol. I No. 01, Mei 2015

َ ‫الصابِر‬
‫ِين‬ َّ ‫ات َو‬ ِ ‫الصا ِد َق‬َّ ‫ين َو‬ َ ‫الصا ِد ِق‬
َّ ‫َو‬ Ḣifżul furûj yang benar yang

‫ين َوالْ َخ ِاش َعا ِت‬ َ ‫ات َوالْ َخ ِاش ِع‬ ِ ‫الصابِ َر‬ َّ ‫َو‬
berlandaskan pada nilai-nilai
keberagamaan adalah salah satu untuk
‫الصائِ ِمي َن‬ َّ ‫ات َو‬ ِ ‫َوالْ ُم َت َصد ِِّقي َن َوالْ ُم َت َص ِّد َق‬
menghindarkan anak-anak, remaja, dan
‫وج ُه ْم‬ َ ‫ات َوالْ َح ِاف ِظي َن فُ ُر‬ ِ ‫الصائِ َم‬ َّ ‫َو‬ orang tua dari pengaruh-pengaruh
‫ات َوال َّذا ِكرِي َن اللَّ َه َك ِث ًيرا‬ ِ ‫َوالْ َح ِاف َظ‬ negatif yang banyak mencekoki mereka,
‫ات أَ َع َّد اللَّ ُه لَ ُه ْم َم ْغ ِف َر ًة َوأَ ْج ًرا‬ ِ ‫َوال َّذا ِك َر‬ baik dari media massa maupun teman-
‫َع ِظي ًما‬ teman mereka (Fanani, 2004: 2-5).

Artinya: ”Sesungguhnya laki-laki


dan perempuan yang muslim, laki- B. Metode Penelitian
laki dan perempuan yang mukmin,
Penelitian ini termasuk kedalam
laki-laki dan perempuan yang tetap
dalam keta'atannya, laki-laki dan penelitian pustaka (library research),
perempuan yang benar, laki-laki dan
karena sumber data yang menjadi
perempuan yang sabar, laki-laki dan
perempuan yang khusu', laki-laki rujukan baik itu yang berkaitan langsung
dan perempuan yang bersedekah,
maupun tidak langsung berasal dari
laki-laki dan perempuan yang
berpuasa, laki-laki dan perempuan sumber-sumber tertulis, seperti dalam
yang memelihara kehormatannya,
bentuk kitab, buku, majalah, jurnal, surat
laki-laki dan perempuan yang
banyak menyebut (nama) Allah, kabar dan lainnya. Sifat Penelitian ini
Allah telah menyediakan untuk
bersifat deskriptif analisis,
mereka ampunan dan pahala yang
besar." menggambarkan dan menguraikan
sesuatu hal meNûrut apa adanya.
Keempat, surat al-Ma’ârij (70) ayat
Sedangkan Pendekatan Penelitian
29-31
digunakan adalah normatif, historis, dan
‫( إِ َّلا‬٢٩) ‫وج ِه ْم َح ِاف ُظو َن‬ ِ ‫ين ُه ْم لِف ُُر‬ َ ‫َوالَّ ِذ‬ sosiologis. Normatif artinya dalam
‫َع َلى أَ ْز َو ِاج ِه ْم أَ ْو َما َملَ َك ْت أَ ْي َمان ُُه ْم‬ merespon dan menela'ah temuan data

‫( َف َمنِ ا ْب َت َغى َو َر َاء‬٣٠) ‫ين‬ َ ‫َف ِٕانَّ ُه ْم َغ ْي ُر َملُو ِم‬ yang berhubungan dengan pokok

(٣١) ‫َذلِكَ َفأُولَئِكَ ُه ُم الْ َعا ُدو َن‬ penelitian ditinjau berdasarkan Al-
Qur`an, hadis, termasuk literatur lain.
Artinya: Dan orang-orang yang
memelihara kemaluannya. (70: 29); Historis artinya pengalaman atau
Kecuali terhadap isteri-isteri mereka peristiwa-peristiwa sebelumnya terkait
atau budak-budak yang mereka
miliki, maka sesungguhnya mereka dengan ḣifẓul furûj (menjaga kemaluan)
dalam hal ini tiada tercela. (70: 30); dalam Al-Qur`an, termasuk pula
Barangsiapa mencari yang dibalik
itu, maka mereka itulah orang-orang dinamika hidup dan kehidupan saat
yang melampaui batas. (70: 31)" sekarang. Sosiologis artinya segala

Menjaga Kemaluan (Ḣifẓul Furûj) 37


Vol. I No. 01, Mei 2015

sesuatu yang mengenai masyarakat, "Dan orang-orang yang menjaga


kemaluannya, kecuali terhadap istri-
peduli terhadap kepentingan umum
istri mereka atau budak yang mereka
dengan mempelajari struktur sosial dan miliki; maka sesungguhnya mereka
dalam hal ini tiada tercela." (al-
proses-proses sosial, terutama
Mu`minûn: 5-6)
didalamnya perubahan-perubahan sosial.
Muhammad Jawad Magniyah dalam
Dalam proses Pengumpulan Data,
tafsirnya mengatakan, bahwa yang
sumber-sumber data diklasifikasikan
dimaksud ‫ لفروجھم حافظون‬dalam ayat di
menjadi dua: sumber data utama
atas adalah kepemilikan yang kuat
(primer) dan sumber data penunjang
terhadap budak (budak-budak yang
(sekunder). Sumber primer dalam
mereka miliki).
penelitian ini adalah Al-Qur`an serta
Ayat di atas diperjelas dengan ayat
berbagai sumber yang terkait dengan
berikutnya;
bahasan utama. Sedangkan sumber
penunjang adalah kitab-kitab atau buku- ‫َف َمنِ ا ْب َت َغى َو َر َاء َذلِكَ َفأُو َل ِئكَ ُه ُم الْ َعا ُدو َن‬
buku lain yang terkait dengan bahasan (٧)
penelitian. Adapun Analisis data yang "Barang siapa mencari yang dibalik
digunakan adalah secara kualitatif itu maka mereka itulah orang-orang
yang melampaui batas." (al-
dengan menggunakan instrumen analisa Mu`minûn: 7)
deduktif, yaitu melihat ḣifẓul furûj
Yakni orang yang mencari selain
(Menjaga Kemaluan) dalam Al-Qur`an
istri dan budaknya maka orang itu telah
sehingga dapat diperoleh kesimpulan
melampaui batas-batas Allah, dan dia
yang berbentuk umum kebentuk khusus,
berhak mendapatkan siksa dan murka
dimana kesimpulan itu dengan
Allah.
sendirinya muncul dari satu atau
Ayat ini juga meliputi istimnâˋ
beberapa premis.
(onani) (Arani (ed), 2002: 4), karena
Allah telah membolehkan istri dan
C. Hasil Temuan dan Pembahasan
budaknya, dan mengharamkan selain
I. Ayat Al-Qur`an Tentang Ḣifẓul
keduanya. Imam Ja'far Shadiq bertanya
furûjdan Penafsiran Para Ulama
tentang istimnâˋ (onani), dia berkata: ia
1.1 QS. al-Mu`minûn (23): 5-7
adalah dosa besar, sungguh Allah telah
‫( إِ َّلا‬٥) ‫وج ِه ْم َحافِ ُظو َن‬ ِ ‫ين ُه ْم لِف ُُر‬ َ ‫َوالَّ ِذ‬ melarang dalam kitabnya, seandainya
‫َع َلى أَ ْز َو ِاج ِه ْم أَ ْو َما َم َل َك ْت أَ ْي َمان ُُه ْم‬ saya tahu siapa pelakunya niscaya saya

(٦) ‫ين‬ َ ‫َف ِٕان َُّه ْم َغ ْي ُر َملُ ِوم‬ memakannya. Orang yang bertanya

38 Menjaga Kemaluan (Ḣifẓul Furûj)


Vol. I No. 01, Mei 2015

berkata: di mana dalam kitab Allah termasuk orang-orang yang tercela, dan
wahai putera Rasulullah? Lalu al-Imam dengan perbuatannya itu dia tidak
membacanya: ‫ فمن ا بتغى وراء ذالك‬ialah menjadikan sebagai kendaraan untuk
orang-orang yang mencari selain istri berbuat dosa (aṭ-Ṭabari, 1992: 199).
dan budaknya yaitu dengan cara onani Abi Ṭâhir bin Ya'qûb berpendapat
(Magniyah, 1969: 358-359). bahwa ‫ لفروجھم حافظون‬adalah menjaga
Al-Lais berkata: al-farj adalah nama kemaluan dari perbuatan haram. Kecuali
untuk semua aurat laki-laki dan atas istri dan budak. Barang siapa
perempuan, sedangkan yang dimaksud mencari selain yang halal maka mereka
dengan al-furûj di sini adalah aurat laki- termasuk melampaui batas halal kepada
laki dengan dasar firman Allah: yang haram (al-Fairuzabadi, t.t: 285).
‫اال على أوزاجھم او ما ملكت ايمانھم‬ Musṭafâ al-Khairi al-Manṣûri
Al-Malak al-Yamîn yang dimaksud menyebutkan bahwa ‫لفروجھم حافظون‬
dalam ayat ini adalah budak, karena adalah menahan dari perbuatan haram.
yang disebut termasuk hamba. Tidak ada Kecuali atas istri dan budak. Maka
perbedaan dalam wajibnya menjaga barangsiapa mencari selain istri dan
kemaluan dari mereka (aṭ-Ṭabari, 1992: budak, termasuk golongan orang-orang
132-133). yang sempurna dalam permusuhan (al-
Abi Ja'far Muhammad bin Jarir aṭ- Kâmilûn fî al-'Udwân). Sedangkan yang
Ṭabari dalam tafsirnya mengatakan, dimaksud farj dalam ayat ini adalah
bahwa yang dimaksud ‫لفروجھم حافظون‬ aurat laki-laki dan perempuan (al-
ialah orang-orang yang menjaga Manṣûri, 1996: 456-457).
kemaluan diri mereka sendiri, yang ‫ لفروجھم حافظون‬adalah menjaga farj
dimaksud dengan furûj dalam ayat ini dari kotoran yang terus menerus dalam
adalah kemaluan laki-laki yaitu qubûl. perbuatan jelek, menjaga hati dari
Sedangkan ‫ حافظون‬adalah memelihara pandangan yang jelek, menjaga manusia
suatu perbuatan dari furûj (Ibnu dari perjalanan syahwat yang tak
Mandzur, t.t: 342-343). Kecuali istri-istri terhitung, dari kerusakan rumah tangga
mereka yang Allah telah menghalalkan dan keturunan (Qutub, 1971: 11).
bagi laki-laki dengan pernikahan. Di sini Aṭ-Ṭabari mengatakan bahwa
juga dijelaskan, bahwa sesungguhnya ‫لفروجھم حافظون‬ adalah orang yang
orang yang tidak menjaga furûj-nya dari menjaga kemaluannya sendiri. Kata furûj
istri dan budaknya, dan menjaga dari dalam ayat ini adalah furûj laki-laki
makhluk lainnya, maka dia bukan yaitu qubûl. Kata hâfiẓ adalah menjaga

Menjaga Kemaluan (Ḣifẓul Furûj) 39


Vol. I No. 01, Mei 2015

suatu perbuatan dari furûj. Kecuali atas ‫( َو ُق ْل‬٣٠) ‫اللَّ َه َخ ِب ٌير بِ َما َي ْص َن ُعو َن‬
istri yang Allah telah membolehkan pada
‫ات َيغ ُْضضْ َن ِم ْن أَ ْب َصا ِر ِه َّن‬ ِ ‫لِ ْل ُمؤ ِْم َن‬
laki-laki dengan pernikahan. Orang yang
tidak ḣifẓul furûj dari istri dan budaknya,
‫ين زِي َن َت ُه َّن إِ َّلا‬ َ ‫وج ُه َّن َو َلا ُي ْب ِد‬ َ ‫َو َي ْح َف ْظ َن َف ُر‬
sungguh mereka telah berbuat dosa dan
‫َما َظ َه َر ِم ْن َها َولْ َيضْ ِر ْب َن بِ ُخ ُم ِر ِه َّن َع َلى‬
tercela (aṭ-Ṭabari, 1995: 7). ‫ين زِي َن َت ُه َّن إِ َّلا لِ ُب ُعولَ ِت ِه َّن‬ َ ‫ُج ُيوبِ ِه َّن َو َلا ُي ْب ِد‬
‫لفروجھم حافظون‬ adalah menjaga ‫أَ ْو آ َبائِ ِه َّن أَ ْو آ َبا ِء ُب ُعولَ ِت ِه َّن أَ ْو أَ ْب َنائِ ِه َّن أَ ْو‬
kemaluan dalam segala hal. Kecuali hal- ‫أَ ْب َنا ِء ُب ُعولَ ِت ِه َّن أَ ْو إِخْ َوانِ ِه َّن أَ ْو َب ِني‬
hal tertentu pada istri (al-Bagdadi, 1994: ‫إِخْ َوانِ ِه َّن أَ ْو َب ِني أَ َخ َواتِ ِه َّن أَ ْو نِ َسائِ ِه َّن أَ ْو‬
‫ين َغ ْي ِر أُولِي‬ َ ‫َما َم َل َك ْت أَ ْي َمان ُُه َّن أَ ِو ال َّتابِ ِع‬
9). Jalaluddin as-Suyûtî berpendapat
bahwa ‫ لفروجھم حافظون‬adalah menjaga
dari perbuatan keji (al-Fawâḣisy)
‫ا ْل ِٕا ْر َب ِة ِم َن ال ِّر َج ِال أَ ِو ال ِّط ْفلِ الَّ ِذي َن لَ ْم‬
(Shihab, 2002: 326). Kecuali pada istri ‫ات ال ِّن َسا ِء َو َلا َيضْ ِر ْب َن‬ ِ ‫َي ْظ َه ُروا َع َلى َع ْو َر‬
dan budak. Orang yang berbuat keji pada ‫ين ِم ْن زِي َن ِت ِه َّن‬ َ ‫بِأَ ْر ُج ِل ِه َّن لِ ُي ْعلَ َم َما ُيخْ ِف‬
selain istri dan budak, termasuk ‫َوتُو ُبوا إِلَى اللَّ ِه َج ِمي ًعا أَ ُّي َها الْ ُمؤ ِْم ُنو َن‬
melanggar dan melampaui batas-batas (٣١) ‫لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْف ِل ُحو َن‬
agama (as-Suyûtî, 1983: 87-88).
Artinya: Katakanlah kepada orang
Ḣifẓul furûj dalam surat al- laki-laki yang beriman: "Hendaklah
Mu`minûn (23): 5-7 di atas, berdasarkan mereka menahan pandangannya,
dan memelihara kemaluannya; yang
beberapa pendapat para mufassir adalah demikian itu adalah lebih suci bagi
meliputi aurat atau kemaluan laki-laki mereka, sesungguhnya Allah maha
mengetahui apa yang mereka
dan perempuan yang harus selalu dijaga perbuat." (24: 30)
(kecuali pada istri dan budak). Bagi Katakanlah kepada wanita yang
beriman, "Hendaklah mereka
orang-orang yang melampaui batas atau menahan pandangannya, dan
berbuat keji (al-Fawâḣisy). Seperti memelihara kemaluannya, dan
janganlah mereka menampakkan
homoseksual, perzinaan, onani, dan perhiasannya, kecuali yang (biasa)
masturbasi, sungguh mereka termasuk tampak dari padanya. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain
orang-orang yang tercela dan melanggar kudung ke dadanya, dan janganlah
batas-batas agama. menampakkan perhiasannya, kecuali
kepada suami mereka, atau ayah
mereka, atau ayah suami mereka,
1.2 QS. an-Nûr (24): 30-31 atau putera-putera mereka, atau
putera-putera suami mereka, atau
‫ين َي ُغ ُّضوا ِم ْن أَ ْب َصا ِر ِه ْم‬ َ ‫قُ ْل لِ ْل ُمؤ ِْم ِن‬
saudara-saudara laki-laki mereka,
atau puetra-putera saudara laki-laki
‫وج ُه ْم َذلِكَ أَ ْزكَى لَ ُه ْم إِ َّن‬
َ ‫َو َي ْح َف ُظوا فُ ُر‬ mereka, atau putera-putera saudara
perempuan mereka, atau wanita-

40 Menjaga Kemaluan (Ḣifẓul Furûj)


Vol. I No. 01, Mei 2015

wanita Islam, atau budak-budak haram, karena hal itu sebagai akhir
yang mereka miliki, atau pelayan-
permulaan.
pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap Ibn Zaid (Mujtaba, 1992: 30-31)
wanita) atau anak-anak yang belum
berkata: Setiap tempat dalam Al-Qur`an
mengerti tentang aurat wanita. Dan
janganlah mereka memukulkan disebut ḣifẓul Furûj (menjaga kemaluan)
kakinya agar diketahui perhiasan
dari zina kecuali pada ayat ini karena
yang mereka sembunyikan. Dan
bertaubatlah kamu sekalian kepada yang dimaksud adalah penutup (as-Satr)
Allah, hai orang-orang yang
sehingga salah seorang tidak bisa
beriman supaya kamu beruntung."
(24: 31) melihatnya, dan ini riwayat dari Abi
Abdillah, dia berkata: tidak boleh bagi
‫ ويحفظوا فروجھم‬maksud ayat ini
laki-laki melihat kemaluan saudara laki-
adalah memelihara kemaluannya dari
lakinya, dan tidak boleh bagi perempuan
zina. Allah memasukkan huruf "min"
melihat kemaluan saudara
atas kalimat al-Abṣâr (pandangan) bukan
perempuannya.
atas kalimat furûj karena farj wajib
Diperintahkan pada perempuan
dipelihara kecuali dalam satu hal, yaitu
seperti apa yang diperintahkan pada laki-
hubungan suami istri, karena hal itu
laki dari menundukkan pandangan mata
tidak haram kecuali dalam sebagian hal.
dan memelihara kemaluan (aṭ-Ṭabari,
Dan ini juga sebuah isyarat untuk
1995: 181-182). Sesungguhnya
menundukkan pandangan dari hal-hal
menundukkan pandangan dari sesuatu
yang haram, dan itu lebih suci bagi jiwa,
yang tidak halal untuk melihatnya,
lebih dekat ke takwa, dan menjauhkan
memelihara farj (kemaluan) dari
dari dosa (Magniyah, 1969: 414).
penampakan mata orang yang melihat,
Abi Ali al-Fadl ibn Hasan aṭ-Ṭabari
lebih suci dan utama bagi mereka disisi
juga mengatakan, bahwa yang dimaksud
Allah (aṭ-Ṭabari, 1995: 302).
dengan ‫ويحفظوا فروجھم‬ adalah
ّ
‫فروجھن‬ ‫ ويحفظن‬Abi Ja'far Muhammad
menundukkan pandangan dari kemaluan
bin Jarir aṭ-Ṭabari mengatakan, bahwa
(aurat) perempuan. Di sini juga
maksud ayat ini adalah menjaga
dijelaskan, huruf "min" hanyalah sebagai
kemaluan dari penglihatan orang yang
tambahan dan ketentuannya untuk tab’îd
tidak halal melihatnya dengan memakai
(setengah) karena menundukkan
sesuatu yang menutupi penglihatan (aṭ-
pandangan menjadi wajib dalam
Ṭabari, 1995: 303-306).
sebagian tempat. Artinya mengurangi
Dalam suatu riwayat dikemukakan
pandangan, jangan melihat kepada yang
bahwa Asma' binti Mursyid, pemilik

Menjaga Kemaluan (Ḣifẓul Furûj) 41


Vol. I No. 01, Mei 2015

kebun kurma, sering dikunjungi wanita- ‫ ويحفظوا فروجھم‬adalah menjaga dari


wanita yang bermain-main di kebunnya perbuatan haram, menjaga mata,
tanpa berkain panjang sehingga menjaga kemaluan, dan lisan.
kelihatan gelang-gelang kakinya. ّ
‫روجھن‬‫ ويحفظن ف‬adalah menjaga dari
Demikian juga dada dan sanggul- perbuatan haram, dari pandangan laki-
sanggul mereka kelihatan. Berkatalah laki, menjaga perkataan, dan tidak boleh
Asma': "Alangkah buruknya menampakkan perhiasan kecuali yang
(pemandangan) ini." Turunnya ayat ini sudah nampak (baju) (al-Fairuzabadi, tt:
(QS. 24 an-Nûr: 31) sampai, … ‘auratun 294).
nisâˋ…(…aurat wanita…) berkenaan Dalam ayat ‫ ويحفظوا فروجھم‬terdapat
dengan peristiwa tersebut, yang dua pendapat: Pertama, menjaga
memerintahkan kepada kaum mukminat kesucian farj dari perbuatan haram, dan
untuk menutup aurat mereka. mensucikan diri dari segala yang haram.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ḣâtim dari Oleh sebab itu dalam ayat ini tidak ada
Muqâtil yang bersumber dari Jâbir bin huruf tab’îḍ (min), seperti yang terdapat
'Abdillah. pada ayat ‫ يغضّ وامن أبصارھم‬. Kedua, kata
Dalam suatu riwayat dikemukakan Abu Aliyah al-Riyahi yang dimaksud
bahwa seorang wanita membuat dua dengan ḣifẓul furûj dalam ayat ini adalah
kantong perak yang diisi untaian batu- menutup kemaluan atau aurat dari
batu mutu manikam sebagai perhiasan beberapa pandangan sehingga tidak
kakinya. Apabila ia lewat di hadapan kelihatan. Tiap-tiap ayat dalam Al-
sekelompok orang, ia memukul- Qur`an yang disebut al-farj adalah zina
mukulkan kakinya ke tanah sehingga kecuali pada ayat ini. Yang dimaksud
kedua gelang kakinya bersuara karena ḣifẓul furûj pada ayat ini adalah tutup
beradu. Maka turunlah kelanjutan ayat atau penutup (al-Bashri, tt: 89-90).
ini (QS. 24 an-Nûr: 31, dari … wa la Yang dimaksud al-ḣifẓ pada ayat
yaḍribna bi arjûlihinn … (… dan ‫ ويحفظوا فروجھم‬adalah tutup atau penutup.
janganlah mereka memukulkan kakinya Abu Aliyah berkata: Setiap ayat dalam
…) sampai akhir ayat, yang melarang Al-Qur`an dari kalimat al-ḣifẓ al-farj
wanita menggerak-gerakkan anggota adalah menjaga dari zina, kecuali pada
tubuhnya untuk mendapatkan perhatian ayat ini, yaitu tutup atau penutup
laki-laki. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir sehingga manusia tidak bisa melihatnya.
yang bersumber dari Haḍrami (al-Jamal, Hukum melihat lebih ditakuti dari
1981: 10). hukum al-farj. Boleh melihat salah satu

42 Menjaga Kemaluan (Ḣifẓul Furûj)


Vol. I No. 01, Mei 2015

tubuh mahram dan tidak boleh melihat melihat lebih luas (aṭ-Ṭabari, 1995: 154-
sesuatu dari furûj. Perintah furûj lebih 156).
utama dan hati-hati. ّ
..........‫روجھن‬‫ ويحفظن ف‬......‫ويحفظوا فروجھم‬
ّ
..........‫روجھن‬
‫ ويحفظن ف‬......‫ويحفظوا فروجھم‬ adalah menjaga pandangan dari sesuatu
adalah menjaga dari hal-hal yang yang tidak boleh dilihat, dan menjaga
berhubungan dengan zina, dan menutup kemaluan dari perbuatan keji. Para
aurat yang nampak. Dalam ayat ini mufassir banyak sekali mengutip
ulama mengharamkan atau melarang pendapat Abu Aliyah yang mengatakan:
masuk kamar mandi tanpa penutup atau Bahwa setiap ayat ḣifẓul furûj dalam Al-
sarung (miˋzâr). Abu Aliyah berkata: Qur`an adalah bagian dari zina. Kecuali
Dalam Al-Qur`an setiap farj adalah ayat surat an-Nûr (24): 30-31 (as-Suyûtî,
bagian dari zina kecuali dua ayat ini, 1983: 176-177).
yaitu tutup atau penutup (al-Andalusi, tt: Surat an-Nûr ayat 30 dan 31 ini erat
177-178). sekali hubungannya dengan masalah
ّ
..........‫روجھن‬‫ ويحفظن ف‬......‫ويحفظوا فروجھم‬ pakaian, perhiasan, dan pandangan mata.
adalah menjaga kemaluan dari melihat Dan ini merupakan satu bagian yang tak
seseorang yang tidak halal dilihatnya terpisahkan dari ḣifẓul furûj.
dengan memakai sesuatu yang menutup
penglihatan atau pandangan. 1.3 QS. al-`Aḣzâb (33): 35

َ ‫ات َوالْ ُمؤ ِْم ِن‬


Sesungguhnya menundukkan pandangan
‫ين‬ ِ ‫ين َوالْ ُم ْس ِل َم‬ َ ‫إِ َّن الْ ُم ْس ِل ِم‬
dari sesuatu yang dilarang melihatnya,
‫ات‬ ِ ‫َوالْقَانِ َت‬ ‫َوالْقَانِ ِتي َن‬ ‫ات‬ ِ ‫َوالْ ُمؤ ِْم َن‬
Ḣifẓul furûj dari pandangan atau
penglihatan orang-orang yang melihat ‫ِين‬َ ‫الصابِر‬َّ ‫ات َو‬ ِ ‫الصا ِد َق‬ َّ ‫ين َو‬ َ ‫الصا ِد ِق‬ َّ ‫َو‬
adalah lebih suci dan utama di sisi Allah. ‫ات‬ ِ ‫ين َوالْ َخ ِاش َع‬ َ ‫ات َوالْ َخ ِاش ِع‬ ِ ‫الصابِ َر‬ َّ ‫َو‬
ّ
..........‫روجھن‬‫ ويحفظن ف‬......‫ويحفظوا فروجھم‬ ‫الصائِ ِمي َن‬ َّ ‫ات َو‬ ِ ‫َوالْ ُم َت َص ِّد ِقي َن َوالْ ُم َت َص ِّد َق‬
adalah menjaga kemaluan dari hal-hal ‫وج ُه ْم‬ َ ‫ات َوالْ َح ِاف ِظي َن فُ ُر‬ ِ ‫الصائِ َم‬ َّ ‫َو‬
yang dilarang. Seperti zina dan
‫ات َوال َّذا ِكرِي َن اللَّ َه َك ِث ًيرا‬ ِ ‫َوالْ َح ِاف َظ‬
homoseksual. MeNûrut Abu Aliyah: Dua
‫ات أَ َع َّد اللَّ ُه لَ ُه ْم َم ْغ ِف َر ًة َوأَ ْج ًرا‬ ِ ‫َوال َّذا ِك َر‬
ayat ini menjelaskan masalah tutup atau
penutup secara mutlak. Sehingga tidak (٣٥) ‫َع ِظي ًما‬
seorang pun dapat melihat. Huruf min "Sesungguhnya laki-laki dan
perempuan yang muslim, laki-laki
masuk pada ayat ‫ يغضّ وامن أبصارھم‬adalah dan perempuan yang mukmin, laki-
menunjukkan bahwa perkara atau urusan laki dan perempuan yang tetap
dalam ketaatannya, laki-laki dan

Menjaga Kemaluan (Ḣifẓul Furûj) 43


Vol. I No. 01, Mei 2015

perempuan yang benar, laki-laki dan


perempuan yang sabar, laki-laki dan untuk laki-laki saja, sedang wanita tidak
perempuan yang khusuk, laki-laki pernah disebut-sebut." Maka turunlah
dan perempuan yang bersedekah,
laki-laki dan perempuan yang ayat ini (QS. 33 al-`Aḣzâb: 35) sebagai
berpuasa, laki-laki dan perempuan penegasan bahwa segala sesuatu yang
yang memelihara kehormatannya,
laki-laki dan perempuan yang dijanjikan oleh Allah itu untuk laki-laki
banyak menyebut (nama) Allah, dan wanita yang mukmin dan muslim.
Allah telah menyediakan untuk
mereka ampunan dan pahala yang Diriwayatkan oleh at-Tirmiżi-
besar." (al-`Aḣzâb: 35)
meNûrutnya, hadis ini hasan dari
Maksud ayat ‫ والحافظين فروجھم‬adalah 'Ikrimah yang bersumber dari Ummu
menjaga dari zina dan perbuatan jahat. 'Imârah al-Anṣâri (as-Suyûtî, 1983: 608).
Abi Ja'far Muhammad bin Jarir aṭ-Ṭabari Dalam riwayat lain dikemukakan
(1995:299) menyebutnya, kecuali atas bahwa para wanita berkata: Ya
istri-istrinya dan budak-budaknya. Atau Rasulullah, Mengapa yang disebut-sebut
orang yang punya hak pada mereka jika itu hanya mukminin saja, sedang
mereka seorang budak. mukminat tidak disebut-sebut? Maka
‫والحافظين فروجھم والحافظات‬ adalah turunlah ayat ini (QS. 33 al-`Aḣzâb: 35)
menjaga dari perbuatan jahat yang yang menegaskan bahwa sebenarnya
dilakukan laki-laki, dan perbuatan jahat ampunan dan pahala yang besar itu
yang dilakukan perempuan (Fairuzabadi, disediakan bagi laki-laki ataupun wanita.
tt: 354). Dalam ayat ‫والحافظين فروجھم‬ Diriwayatkan oleh aṭ-Ṭabrani dengan
‫ والحافظات‬terdapat dua jalan: Pertama, sanad yang dianggap memadai, yang
menjaga dari perbuatan keji. Kedua, bersumber dari Ibnu ‘Abbas. Riwayat
menjaga pendengaran (telinga) dari hal- yang semakna telah diterangkan dalam
hal yang tidak berguna, menjaga mulut hadis yang bersumber dari Ummu
(lisan) dari perkataan bohong dan Salamah pada surat tiga Ali 'Imrân ayat
makanan haram, dan menjaga kemaluan 195 (as-Suyûtî, 1983: 608).
dari perbuatan keji (al-Baṣri, tt: 404). Dalam riwayat lain dikemukakan
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika istri-istri Rasulullah
bahwa Ummu `Imarah al-Anshari disebut dalam Al-Qur`an, berkatalah
(seorang muslimat) mengahadap wanita-wanita: "Jika disediakan
Rasulullah saw. dan berkata: "Selalu kebaikan bagi kaum wanita, tentu akan
kulihat segala sesuatu yang ada ini hanya disebut di dalam Al-Qur`an." Ayat ini

44 Menjaga Kemaluan (Ḣifẓul Furûj)


Vol. I No. 01, Mei 2015

halal kepada yang haram (Fairuzabadi,


(QS. 33 al-`Aḣzâb: 35) turun berkenaan
tt: 485).
dengan peistiwa tersebut. Diriwayatkan
‫والذين ھم لفروجھم حافظون‬ adalah
oleh Ibnu Sa'ad yang bersumber dari
menjaga dari zina dan perbuatan keji.
Qatadah (Shaleh, 2002 :430).
Kecuali pada istri dan budak. Bagi yang

1.4 QS. al-Ma'ârij (70): 29-31 mencari selain istri dan budak maka
mereka termasuk golongan orang-orang
‫( إِ َّلا‬٢٩) ‫وج ِه ْم َحا ِف ُظو َن‬ ِ ‫ين ُه ْم لِف ُُر‬ َ ‫َوالَّ ِذ‬ yang melampaui batas (Qutub, 1981:
‫َع َلى أَ ْز َو ِاج ِه ْم أَ ْو َما َملَ َك ْت أَ ْي َمانُ ُه ْم‬ 284). Ayat ini juga menganjurkan
‫( َف َمنِ ا ْب َت َغى َو َر َاء‬٣٠) ‫ين‬ َ ‫َف ِٕان َُّه ْم َغ ْي ُر َملُ ِوم‬ sucinya sesorang atau masyarakat
(٣١) ‫َذلِكَ َفأُولَئِكَ ُه ُم الْ َعا ُدو َن‬ terhadap sesuatu yang bertentangan
dengan fitrah. Islam menginginkan
"Dan orang-orang yang memelihara
kemaluannya, kecuali terhadap istri- masyarakat suci dan bersih.
istri mereka atau budak-budak yang
Kata furûj dalam ayat ini adalah
mereka miliki, maka sesungguhnya
mereka dalam hal ini tiada tercela. furûj yang dikenal dengan makna zina.
Barang siapa mencari yang di balik
Hasan bin Abi Husein berkata: Yang
itu, maka mereka itulah orang-orang
yang melampaui batas." (al-Ma’ârij: dimaksud furûj al-ṡiyab adalah kembali
29-31)
pada makna ‫( الوطء‬bersetubuh), yaitu
persetubuhan yang telah dibolehkan
‫( إِ َّلا‬٢٩) ‫وج ِه ْم َح ِاف ُظو َن‬ ِ ‫ين ُه ْم لِف ُُر‬ َ ‫َوالَّ ِذ‬ syara' (al-Andalusi, tt:284).
‫َع َلى أَ ْز َو ِاج ِه ْم أَ ْو َما َم َل َك ْت أَ ْي َمان ُُه ْم‬
Yakni orang-orang yang memelihara D. Simpulan
kemaluannya. Kecuali atas istri, dan
budak yang dimiliki. Barangsiapa Jelaslah apa yang dipaparkan dalam
yang mencari selain istri dan Al-Qur`an, hadis dan pendapat para
budaknya, maka mereka termasuk
orang-orang yang melampaui batas- mufassir, bahwa mukmin laki-laki dan
batas Allah, dan mereka telah keluar mukmin perempuan diperintahkan
dari sesuatu yang dibolehkan Allah
(aṭ-Ṭabari, 1995: 451). (diwajibkan) untuk selalu ḣifẓul furûj, di
mana pun dan kapan pun, baik dalam
‫والذين ھم لفروجھم حافظون‬ adalah
rumah maupun luar rumah. Tentu saja
menjaga dari perbuatan haram. Kecuali
banyak hal yang sifatnya buruk, tapi
pada istri dan budak. Akan tetapi bagi
masing-masing orang dapat menilai.
orang yang mencari selain keduanya
Agama pun memberi petunjuk tentang
(istri, budak) maka mereka termasuk
apa yang dianggapnya aurat (farj).
oarng-orang yang melampaui batas, dari
Dalam fungsinya sebagai penutup,

Menjaga Kemaluan (Ḣifẓul Furûj) 45


Vol. I No. 01, Mei 2015

tentunya pakaian dapat menutupi segala atau hukum agama, aurat (farj) dipahami
yang enggan diperlihatkan oleh pemakai, sebagai anggota badan tertentu yang
sekalipun seluruh badannya. Tetapi tidak boleh dilihat kecuali oleh orang-
dalam konteks pembicaraan tuntunan orang tertentu. [ ]

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, H. Ali. 1986. Seksualita Ditinjau Ibnu Manżur, Jamaluddin Muhammad


dari Hukum Islam. Jakarta: Ghalia bin Mukrim. t.t. al-Lisân al-Arab.
Indonesia. cet. III. Beirut: Dâr al-Fikr. jilid II.

Al-Qur`an al-Karim dan Terjemahnya Jamal, Ibrahim Muhammad. 1981. Fiqih


Departemen Agama RI. 1998. Wanita. Semarang: Asy Syifa'.
Semarang: Karya Toha Putra.
Magniyah, Muhammad Jawad. 1969.
Andalusi, Abi Muhammad Abdulhak bin Tafsîr al-Kâsyif. Beirut: Dâr al-‘Ilmi
Ghalib bin 'Atiyah. t.t. Al-muharrar al- li al-Malayin. Jilid. V.
Wajîz fî Tafsîr al-Kitâb al-‘Azîz. Beirut:
Dâr al-Kitâb al-‘Ilmiyah. jilid. IV. Manṣûri, Musṭafâ al-Khairi. 1996. al-
Muqtaṭaf min al-'Uyûn al-Tafâsîr.
Arani, Amiruddin (ed.). 2002. Tubuh, Kairo: Dâr al-Salâm. jilid. III.
Seksualitas, dan Kedaulatan
Perempuan Bunga Rampai Pemikiran Mujtaba, Saifuddin. 1992. 73 Golongan
Ulama Muda. Yogyakarta: LKiS. cet. I. Sesat dan Selamat Uraian Karakter-
karakter Manusia di dalam Al-Qur`an.
Ashfahani, al-Raghib. t.t. Mu'jam Surabaya: Pustaka Progresif. cet. I.
Mufradât li alfâẓ Al-Qur`ân. Beirut:
Dâr al-Fikr. Qutub, Sayid. 1981. Seni Penggambaran
dalam Al-Qur`an. terj. Dra.
Baghdadi, Syihâbuddin Sayid Maḣmûd Chadidjah Nasution. Yogyakarta: Nûr
al-`Alûsi.1994. Rûh al-Ma'âni fî Cahaya. cet. I.
Tafsîr Al-Qur`ân al-'Azîm wa as-Sab'i
al-Maṡani. Beirut: Dâr al-Fikr. jilid. Rahman, Fazlur. 1992. Al-Qur`an
XVIII. Sumber Ilmu Pengetahuan. terj. H.
M. Arifin. Jakarta: Rineka Cipta.
Baṣri, Abi Ḣasan ‘Ali bin Muhammad
bin Ḣabîb al-Mâwardi.t.t. Al-Nukat Santosa, S. Edy (ed.). 2002. Islam dan
wa al-'Uyûn Tafsîr al-Mâwardi. Konstruksi Seksualitas. Yogyakarta:
Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Ilmiyah. Pustaka Pelajar. cet. I.
jilid. IV.
Shaleh, K.H.Q. (dkk.). 2002. Asbabun
Fachruddin, Fuad. 1991. Aurat dan Nuzul Latar Belakang Historis
Jilbab Dalam Pandangan Mata Turunnya Ayat-ayat Al-Qur`an.
Islam. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. Bandung: Diponegoro.
cet. II.
Shihab, M. Quraish.2002. Lentera Hati:
Fairuzabadi, Abi Ṭâhir bin Ya’qûb. t.t. Kisah dan Hikmah Kehidupan.
Tanwîr al-Miqbas min Tafsîr ibn Bandung: Mizan.
Abbas. t.p. : Dar al-Fikr.

46 Menjaga Kemaluan (Ḣifẓul Furûj)


Vol. I No. 01, Mei 2015

Suyûtî, Abdurrahman bin al-Kamal Beirut: Dâr al-Kutub al-Ilmiyah. jilid.


Jalaluddin. 1983. Tafsîr al-Durr al- IX.
Manṣûr fî Tafsîr al-Ma`ṡur. Beirut:
Dâr al-Fikr. jilid. VI. __________. 1995. Jâmi' al-Bayân 'an
Ta`wîl Ayât Al-Qur`ân. Beirut: Dâr
Syirazi, Nashir Makarim. 1998. Gejolak al-Fikr. juz. XVIII.
Kaum Muda: Soal Kawin Sampai
Penyimpangan Seksual. terj. Nasib aṭ-Ṭabari, Abu Ali al-Fadl ibn al-Hasan.
Musṭafâ. Jakarta: Lentera Baṣritama. 1992. Majma' al-Bayân fî at-Tafsîr
cet. Al-Qur`ân. Beirut: Dâr al-Turâṡ al-
‘Arabi. juz. VII.
aṭ-Ṭabari, Abi Ja'far Muhammad bin
Jarir. 1992. Tafsir aṭ-Ṭabari (Jâmi' Thawill, Utsman. 1997. Ajaran Islam
al-Bayân fî at-Ta`wîl Al-Qur`ân). Tentang Fenomena Seksual. Jakarta:
Raja Grapindo Persada. cet. I.

Menjaga Kemaluan (Ḣifẓul Furûj) 47


Vol. I No. 01, Mei 2015

48 Menjaga Kemaluan (Ḣifẓul Furûj)

Anda mungkin juga menyukai