Anda di halaman 1dari 2

Akulturasi budaya merupakan salah satu cara masuknya islam ke-nusantara.

Suksesnya
proses tersebut salah satu factor pendukungnya adalah Islam yang masuk kenusantara adalah
islam yang berfaham ahlussunnah wal jama’ah. Faham ini memiliki tiga unsur dasar disamping
penggunaan dalil al-Quran, Sunnah, Ijma’ dan Qiyas, yaitu konsep berfikir secara tawassuth
(Moderat), tasammuh (toleran), tawazun (proporsional). 1 Melalui konsep berfikir seperti ini,
setiap dalil yang digunakan untuk menentukan suatu hukum semisal akulturasi yang
mencampurkan kebudayaan local dengan islam selalu melalu pertimbangan antara dalil yang
ada dengan realita yang terjadi.

Dalam hal tersebut bisa diambil contoh kebudayaan wayang yang pada masa penyebaran
islam oleh wali songo sangat berperan besar. Wayang merupakan salah satu kesenian berupa
pengggambaran watak-watak manusi melalui media kulit dengan alur kisah tertentu. 2 Kisah
dalam pewayangan dalam persoalan religi biasanya bercorak hindu. Sunan kali jaga merupakan
salah satu tokoh yang memperkenalkan Islam melalui kesenian wayang ini dengan perlahan
memasukkan unsur islami kedalam kesah pewayangan. Selain itu sunan kali jaga juga
memperkenalkan Islam melalui tembang (Syair) Seperti ilir-ilir dan sebagainya.

َّ َ‫إنَّ الَّذينَ يص َنعونَ هذِه الص َُّور‬


‫ أحيوا ما خلق ُتم‬: ‫ يقا ُل لَهم‬، ‫يعذبونَ يو َم القيام ِة‬

“orang yang menggambar gambar-gambar ini (gambar makhluk bernyawa), akan diadzab di hari
kiamat, dan akan dikatakan kepada mereka: ‘hidupkanlah apa yang kalian buat ini’” (HR.
Bukhari dan Muslim).
ٓ
ٞ ‫يل ٱهَّلل ِ بِغ َۡي ِر ِع ۡل ٖم َويَتَّ ِخ َذهَا هُ ُز ًو ۚا ُأوْ ٰلَِئكَ لَهُمۡ َع َذ‬
ٞ ‫اب ُّم ِه‬
‫ين‬ ِ ِ‫ُض َّل عَن َسب‬ ِ ‫ لَ ۡه َو ۡٱل َح ِدي‬P‫اس َمن يَ ۡشت َِري‬
ِ ‫ث لِي‬ ِ َّ‫َو ِمنَ ٱلن‬
٦

“Dan di antara manusia ada orang yang membeli hiburan pembicaraan untuk menyesatkan
[orang lain] dari jalan Allah tanpa ilmu dan yang menganggapnya sebagai ejekan. Mereka akan
mendapat hukuman yang memalukan”.

Sekilas seolah apa yang terjadi dalam penyebaran Islam di Nusantara melalui metode-
metode yang diharamkan. Dikarenakan bentuk wayang yang menyerupai manusia pada dalil

1
Muhyiddin Abdus shomad, hujajul qathiyah (Jember, khalista, 2010) Hal. 25
2
Sri Mulyono, Wayang dan Karakter Manusia (Jakarta, CV. Hajimasagung, 1989) Hal. 14
pertama dan penafsiran ibnu katsir yang mengrahamkan music pada dalil yang kedua. Namun
demikian islam yang masuk ke-Nusantara juga memperhatikan realita lain yaitu wayang adalah
kebudayaan yang sudah ada sebeum masuknya Islam, maka mustahil juka kemudian
masnyarakat local mau meninggalkan kebudayaan tersebut. Atas dasar semangat tasammuh
(toleransi) sunan kalo jaga memodifikasi wayang sedemikian rupa menjadi bentuk-bentuk yang
jauh dari kata serupa dengan manusia tanpa meninggalkan unsur khas dari wayang tersebut.

Demikian pula pada dalil selanjutnya yang seakan mengharamkan music. Atas dasar sama
music yang pada awalnya diartikan sebagai hiburan berupa pembicaraan yang menyesatkan
dimodifikasi menjadi syair-syair yang mengajak kepada ketaatan kepada Allah SWT. dengan
demikian akulturasi yang terjadi antara Islam dan budaya local bukan merupakan suatu yang
salah secara syariat Islam. Sebab berdasarkan kajian ushul fiqh kebudayaan atau bisa disebut
‘Urf bisa dijadikan dasar atas bolehnya sesuatu yang tidak tercantum jelas adalam al-Qura’an
maupun Sunnah dengan catatan tidak bertentangan dengan syariat.3

3
Fadlullah Ksiks, Abu al-Hasan Hisyam al-Mahjoubi, al-Muyassar, (Beirut, Darul kutub al-ilmiyah, 2013) Hal. 103

Anda mungkin juga menyukai