kalori. Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) atau diet Tinggi Energi Tinggi
Protein (TETP) adalah diet yang mengandung energi dan protein di atas
radioterapi, kemoterapi, luka bakar, hipertiroid, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Pada pasien tersebut di atas biasanya nafsu makan berkurang sehingga
d. Mudah dicerna
e. Makanan yang dapat mengurangi nafsu makan tidak diberikan
diberikan agar kesehatan ibu dan janin terjaga dengan baik pula, serta
terhindar dari masalah gizi maupun kecacatan. Ibu hamil dengan status gizi
Berat badan janin ditentukan oleh kenaikan BB ibu oleh karena itu diet
ibu hamil perlu diperhatikan. Bila kebutuhan energi perempuan sebelum hamil
sekitar 1900 kkal/hari untuk usia 19-29 tahun dan 1800 kkal untuk usia 30-49
tahun, maka kebutuhan ini akan bertambah sekitar 180 kkal/hari pada
trimester I dan 300 kkal/hari pada trimester II dan III. Demikian juga dengan
kg; 11,5-12,5 kg untuk ibu hamil dengan BB normal; dan 7-11,5 kg untuk ibu
hamil yang kelebihan BB saat sebelum hamil.
Selain syarat diet TKTP, syarat diet lain yang perlu dipenuhi yaitu: tinggi
serat (>25 g), tinggi asam folat (200ɥg), tinggi Fe (TM 1 0 mg, TM 2 9 mg, TM
ibunya melalui Air Susu Ibu (ASI). Ibu menyusui harus memperhatikan setiap
makanannya karena akan mempengaruhi kualitas dan kuantititas ASI. Secara
teori, kebutuhan energi ibu menyusui meningkat 500 sampai 600 kcal perhari
selama 1 tahun pertama menyusui. Selain itu, gizi untuk ibu menyusui kurang
sederhananya yaitu:
⚫ Nasi 200 g x 3 kali sehari
untuk menjaga berat badan normal dan/atau mencapai berat badan normal.
Diet RK biasa digunakan untuk terapi pasien kelebihan berat badan dan
dari berat awal, diperlukan waktu 3-12 bulan sehingga kepatuhan dan
konsistensi pelaku diet merupakan hal yang penting. Namun jika dilihat efek
samping dan hasilnya, diet ini merupakan yang paling konsisten (BB tidak
mudah naik lagi pasca program diet) sehingga banyak diterapkan para ahli
gizi maupun masyarakat secara umum. Pelaksanaan diet sebaiknya dilakukan
Berikut ini merupakan prinsip dan syarat makanan untuk diet RK:
a. Mengikuti pola diet gizi seimbang
b. Asupan energi per hari dibatasi kurang lebih sebesar 800-1200 kkal untuk
perempuan dan 1200-1500 untuk laki-laki.
Berikut ini panduan untuk menyusun diet RK 1300 kalori dan 1500
kalori.
Bahan makanan/penukar Diet 1300 kkal Diet 1500 kkal
Karbohidrat 212 1
32
Protein hewani lemak sedang 1 2
Protein hewani rendah lemak 3 4
Protein nabati 2 2
Sayuran A Sekehendak Sekehendak
Sayuran B 22
1
3
Buah 4 3
Susu tanpa lemak 1 1
Gula pasir 1 1
Minyak 2 2
3. CONTOH KASUS DIET TKTP DAN RK
10 minggu. Tinggi Badan Ibu Isna 160 cm, BB saat ini 51 kg, serta BB sebelum
hamil 49 kg. Berapa BB hamil ideal untuk Ibu Isna? Hitung kebutuhan kalori
basal dan kebutuhan kalori yang harus dipenuhi selama hamil trimester 1
(aktivitas fisik ringan)! Susunlah menu diet TKTP untuk Ibu Isna!
Ibu Santi berumur 30 tahun menyusui anak pertamanya, bayi berusia 3 bulan.
Ibu tersebut memiliki BB 60 kg dengan TB 158 cm. Berapa kebutuhan kalori
yang dianjurkan untuk ibu tersebut per harinya? (aktivitas fisik ringan).
Rancanglah menu makanan tersebut untuk sehari!
kebutuhan kalori per hari, program diet berapa kalori yang sebaiknya
diterapkan? Dan rancang menu diet untuk 1300 dan 1500 Kalori untuk orang
tersebut!
Grundy, S.M., Hansen, B., Smith Jr, S.C., Cleeman, J.I. and Kahn, R.A. (2004).
Clinical management of metabolic syndrome: report of the American
Heart Association/National Heart, Lung, and Blood Institute/American
Diabetes Association conference on scientific issues related to
management. Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology, 24(2),
19-24.
Pritasari; Damayanti, Didit; Lestari, Nugraheni Tri. (2017). Gizi Dalam Daur
Kehidupan. Jakarta: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
Utami, Nurullia Nur; Lestari, Lily Arsanti; Nurliyani; Harmayani, Eni; (2021).
Consumption of jelly dessert containing porang (Amorphophallus
oncophyllus) glucomannan and inulin along with low-calorie diet
contributes to glycemic control of obese adults: a randomized clinical
trial. Food Research 5(3):152-162