Anda di halaman 1dari 3

Marwil Eirene Taulo

XI AKL 2

1. Analisis Struktur
Struktur dari teks eksplanasi komplek terdiri dari judul, peryataan umum, deret penjelas, dan kesimpulan
 Judul
Judul teks eksplanasi kompleks merupakan penggambaran fenomena yang akan dijelaskan. Judul
dari teks eksplansi di atas adalah “Lelehan Glester”.
 Peryataan Umum
Peryataan umum teks eksplanasi kompleks merupakan bagian awal yang berisi definisi, dan
karakteristik sebuah fenomena.
Dari teks eksplansi kompleks yang berjudul “Lelehan Glester” tersebut terletak pada paragraf
pertama yaitu terdiri dari :
 Definisi, berisi penjelasan mengenai pokok masalah yang dibahas, yaitu : Glester atau glasier
bahkan ada yang mengatakan dengan istilah glesyer adalah sebuah bongkahan es yang
besar yang terbentuk di atas permukaan tanah yang merupakan akumulasi endapan salju
yang membeku selama bertahun-tahun.
 Karakteristik, berisi ciri-ciri fenomena yang dijelaskan, yaitu : Daya cakupnya sangat luas
bahkan dapat menyerupai wilayah daratan. Sebagaian besar glester ini berada pada bagian
kutup utara, maupun selatan. Bahkan glester dapat juga berada di daerah pegunungan
tertunggi hampir di seluruh dunia. Tidak kalah dengan pegunungan-pegunungan tinggi di
dunia seperti himalaya, di Indonesia sendiri juga memiliki glester yang terdapat di bagian
timur Indonesia tepatnya di Provinsi Papua Barat.
 Deret Penjelas
Deret Penjelas merupakan penjelasan mengapa dan bagaimana peristiwa atau fenomena
tersebut terjadi. Dalam teks eksplanasi kompleks berjudul “Lelehan Glester” tersebut terdapat
deret penjelas sebagai berikut:
 Mengapa glester terjadi?
Glester berawal dari lereng pegungunan yang berbentuk cekungan, dari cekungan tersebut
terbentuklah glester ketika salju turun, setelah mengendap udara akan terperangkap di
antara serpihan salju dan terdorong keluar sehingga terjadi keping salju padat. Ketika salju
semakin banyak turun, kepingan salju yang padat tersebut akan berubah menjadi es glester.
Glester sendiri berisi berbagai macam zat seperti bebatuan, saju dan sedimen, sehingga saat
glester melucur ke bawah akan merubah kontur bentuk dari pegunungan tersebut
 Bagaimana tahapan terbentuknya Glester dan Lelehannya
 Tahap I, Terjadi hujan salju di wilayah pegunungan yang berbentuk cekungan.
 Tahap II, Hujan salju yang telah terperangkap di pegunungan yang berbentuk cekungan
mengendap dan lama kelamaan berubah menjadi es .
 Tahap III, Globar warming  atau pemanasan global menyebabkan suhu di bumi
meningkat, suhu yang meningkat tersebut menyebabkan glester secara perlahan
mencair dan menyebabkan permukaan air laut naik.
 Penutup
Penutup merupakan bagian akhir dari sebuah teks eksplanasi kompleks. Dimana penutup berisi
kesimpulan sebuah topik yang sedang dibahas. Kesimpulan dari teks eksplanasi kompleks
mengenai “Lelehan Glester” yaitu: Kehilangan es glester dikarenakan pemanasan global
memang menjadi fenomena yang tidak dapat dicegah dengan cepat, butuh waktu yang lama
untuk mengembalikan keseimbangan alam yang hilang. Glester membutuhkan berjuta-juta
tahun untuk terbentuk. Tetapi pemanasan global yang terjadi membuat pencairan es glester
hanya bisa terjadi dalam kurun waktu beberapa minggu saja. Banyak hal yang sebenarnya dapat
dilakukan manusia untuk mengembalikan keseimbangan alam, hal tersebut tergambar dari
kepribadian masing-masing demi menyelamatkan dunia dan generasi yang akan datang.
Marwil Eirene Taulo
XI AKL 2

2. Analisis Ciri Bahasa Teks Eksplanasi Kompleks


Ciri bahasa teks eksplanasi kompleks terdiri dari memuat istilah, konjungsi sebab akibat dan konjugsi
sekuen.
 Memuat Istilah-Istilah
Istilah yang terdapat dalam teks eksplanasi kompleks, “Lelehan Glester” yaitu : Glester, glasier,
glesyer, akumulasi, endapan, sedimen, dan global garming.
 Menggunakan konjungsi yang menunjukkan hubungan sebab-akibat
 Glester berawal dari lereng pegungunan yang berbentuk cekungan, dari cekungan tersebut
terbentuklah glester ketika salju turun
 Setelah mengendap udara akan terperangkap di antara serpihan salju dan terdorong keluar
sehingga terjadi keping salju padat
 Selama pemanasan global suhu bumi akan terasa lebih panas, sehinga glester akan mencair
dan daratan akan mengecil dikarenakan es tersebut berubah menjadi air yang
menenggelamkan permukaan daratan secara perlahan-lahan
 Menjelaskan kondisi (menjelaskan fenomena bukan menceritakan masa lalu)
Teks eksplanasi kompleks “Lelehan Glester” merupakan penjelasan sebuah kondisi atau
fenomene. Buktinya, Glester atau glasier bahkan ada yang mengatakan dengan istilah glesyer
adalah sebuah bongkahan es yang besar yang terbentuk di atas permukaan tanah yang
merupakan akumulasi endapan salju yang membeku selama bertahun-tahun. Daya cakupnya
sangat luas bahkan dapat menyerupai wilayah daratan. Sebagaian besar glester ini berada pada
bagian kutup utara, maupun selatan. Bahkan glester dapat juga berada di daerah pegunungan
tertunggi hampir di seluruh dunia. Tidak kalah dengan pegunungan-pegunungan tinggi di dunia
seperti himalaya, di Indonesia sendiri juga memiliki glester yang terdapat di bagian timur
Indonesia tepatnya di Provinsi Papua Barat.
 Menggunakan Konjungsi Urutan/Sekuen
 Tahap I, Terjadi hujan salju di wilayah pegunungan yang berbentuk cekungan.
 Tahap II, Hujan salju yang telah terperangkap di pegunungan yang berbentuk cekungan
mengendap dan lama kelamaan berubah menjadi es .
 Tahap III, Globar warming  atau pemanasan global menyebabkan suhu di bumi meningkat,
suhu yang meningkat tersebut menyebabkan glester secara perlahan mencair dan
menyebabkan permukaan air laut naik.

Lampiran :

Lelehan Glester
Glester atau glasier bahkan ada yang mengatakan dengan istilah glesyer adalah sebuah bongkahan es yang besar
yang terbentuk di atas permukaan tanah yang merupakan akumulasi endapan salju yang membeku selama
bertahun-tahun. Daya cakupnya sangat luas bahkan dapat menyerupai wilayah daratan. Sebagaian besar glester ini
berada pada bagian kutup utara, maupun selatan. Bahkan glester dapat juga berada di daerah pegunungan
tertunggi hampir di seluruh dunia. Tidak kalah dengan pegunungan-pegunungan tinggi di dunia seperti himalaya, di
Indonesia sendiri juga memiliki glester yang terdapat di bagian timur Indonesia tepatnya di Provinsi Papua Barat.

Glester berawal dari lereng pegungunan yang berbentuk cekungan, dari cekungan tersebut terbentuklah glester
ketika salju turun, setelah mengendap udara akan terperangkap di antara serpihan salju dan terdorong keluar
sehingga terjadi keping salju padat. Ketika salju semakin banyak turun, kepingan salju yang padat tersebut akan
berubah menjadi es glester. Glester sendiri berisi berbagai macam zat seperti bebatuan, saju dan sedimen,
sehingga saat glester melucur ke bawah akan merubah kontur bentuk dari pegunungan tersebut.
Marwil Eirene Taulo
XI AKL 2

Glester akan tetap selalu ada sepanjang musim, tidak memperhatikan pada bagian negara mana ia berada. Selagi
temperatur masih tertap terjaga, maka glester akan tetap selalu terbentuk. Namun, beberapa tahun ini terdapat
faktor yang mempengaruhi temperatur udara di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Faktor tersebut secara
ilmiah dikenal gengan Global Warming. Selama pemanasan global suhu bumi akan terasa lebih panas, sehinga
glester akan mencair dan daratan akan mengecil dikarenakan es tersebut berubah menjadi air yang
menenggelamkan permukaan daratan secara perlahan-lahan. Jika hal ini berlangsung secara terus menerus, maka
daratan yang ada di bumi akan kehilangan sebanyak seperempat bagian. Bahkan pulau Jawa yang merupakan
daratan rendah diperkirakan akan tenggelam, dan hanya menyisakan pulau-pulau besar seperti Sumatera,
Kalimantan, Sulewesi dan Papua saja.

Kehilangan es glester dikarenakan pemanasan global memang menjadi fenomena yang tidak dapat dicegah dengan
cepat, butuh waktu yang lama untuk mengembalikan keseimbangan alam yang hilang. Glester membutuhkan
berjuta-juta tahun untuk terbentuk. Tetapi pemanasan global yang terjadi membuat pencairan es glester hanya
bisa terjadi dalam kurun waktu beberapa minggu saja. Banyak hal yang sebenarnya dapat dilakukan manusia untuk
mengembalikan keseimbangan alam, hal tersebut tergambar dari kepribadian masing-masing demi
menyelamatkan dunia dan generasi yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai