Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PERAN VERIFIKATOR KEUANGAN DALAM MEMVERIFIKASI


KELENGKAPAN BUKTI SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PADA DINAS
PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR

Disusun Oleh:

Niken Purwadhani Putri

NIP. 19980204 202204 2 002

NDH 37

PELATIHAN DASAR CPNS

GOLONGAN II ANGKATAN XLIX

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI JAWA TIMUR

TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PERAN VERIFIKATOR KEUANGAN DALAM MEMVERIFIKASI


KELENGKAPAN BUKTI SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PADA DINAS
PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR

Telah disempurnakan berdasarkan masukan dari Mentor, Coach dan Penguji pada Seminar
Rancangan Aktualisasi, Hari Jumat, 29 Juli 2022.

Jumat, 29 Juli 2022

Mengesahkan

Coach Mentor

Mario Dwi Putra Lesmana, S.S., M.Pd. Sri Uswatul Utami, S.T., MM
NIP. 19820604 201503 1 002 NIP. 19750103 199903 2 006

ii
BERITA ACARA

Sehubungan dengan penyelenggaraan Diklat Pelatihan Dasar CPNS Golongan II


Angkatan XLIX di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa
Timur pada Tanggal 29 Juli 2022 telah dilakukan Seminar Rancangan Aktualisasi.

Nama : Niken Purwadhani Putri

Angkatan : XLIX/37

Judul : Optimalisasi Peran Verifikator Keuangan dalam Memverifikasi


Kelengkapan Bukti Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Pada Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur

Demikian berita acara ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan ditandatangani oleh:

Surabaya, 29 Juli 2022

Penguji, Penulis,

Dr. Drs. Ec. Gazali, M.M Niken Purwadhani Putri, A.Md.Akun


NIDN. 0707076802 NIP. 19980204 202204 2 002

Coach, Mentor,

Mario Dwi Putra Lesmana, S.S., M.Pd. Sri Uswatul Utami, S.T., MM
NIP. 19820604 201503 1 002 NIP. 19750103 199903 2 006

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur senantiasa dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, berkah, serta hidayah-Nya sehingga Laporan Rancangan Aktualisasi
yang berjudul “Optimalisasi Peran Verifikator Keuangan dalam Memverifikasi
Kelengkapan Bukti Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Pada Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa Timur” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Rancangan Aktualisasi ini dapat


diselesaikan berkat dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan segala nikmatNya.

2. Bapak Mario Dwi Putra Lesmana, S.S., M.Pd selaku coach yang telah memberikan
bimbingan dan masukan kepada penulis dalam penyusunan Laporan Rancangan
Aktualisasi.

3. Ibu Sri Uswatul Utami, S.T., MM. selaku mentor yang telah banyak memberikan
dukungan, arahan, kritik dan saran serta menjadi inspirator bagi penulis

4. Kedua orang tua yang selalu mendoakan, memberi motivasi serta memberikan
dukungan baik moral maupun material kepada penulis.

5. Rekan-rekan Sub Bag. Keuangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi


Jawa Timur yang telah banyak memberikan bantuan dan masukan kepada penulis
dalam menyusun Laporan Rancangan Aktualisasi

6. Rekan-rekan CPNS 2022 Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang saling


memberikan dukungan selama kegiatan Latsar 2022.

7. Seluruh teman seperjuangan, peserta Latsar angkatan 49 kelompok 4 atas seluruh


kerja sama, kekompakan, kekeluargaan dan kebersamaan yang telah dilalui selama
penyelenggaraan Latsar 2022.

iv
8. Semua pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas segala
bentuk dukungan yang diberikan kepada penulis.

Perlu diketahui bahwa Laporan Rancangan Aktualisasi ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan dalam
penyempurnaan Laporan Rancangan Aktualisasi ini.

Surabaya, 29 Juli 2022

Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Golongan II Angkatan XLIX

Niken Purwadhani Putri, A.Md.Akun

NIP. 19980204 202204 2 002

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................................ii
BERITA ACARA .............................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL............................................................................................................................ vii
BAB I ................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2. Tujuan Aktualisasi ........................................................................................................... 2
1.3. Manfaat Aktualisasi ......................................................................................................... 2
1.4. Ruang Lingkup Aktualisasi ............................................................................................. 2
BAB II ............................................................................................................................................... 4
GAMBARAN UMUM UNIT KERJA ............................................................................................ 4
2.1. Profil Unit Kerja............................................................................................................... 4
2.2. Visi dan Misi Unit Kerja .................................................................................................. 4
2.3. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Unit Kerja .................................................................... 5
2.4. Struktur Organisasi Unit Kerja ...................................................................................... 6
2.5. Uraian Tugas dan Fungsi Verifikator Keuangan .......................................................... 9
BAB III ............................................................................................................................................ 10
RANCANGAN AKTUALISASI ................................................................................................... 10
3.1. Identifikasi Isu ................................................................................................................ 10
3.2. Penetapan Isu ................................................................................................................. 12
3.2.1. Analisis APKL ......................................................................................................... 12
3.2.2. Analisis USG ............................................................................................................ 14
3.3. Gagasan Pemecahan Isu ................................................................................................ 15
3.4. Rencana Tahapan Kinerja ............................................................................................ 16
3.5. Matriks Rencana Kegiatan ............................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 22

vi
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman


2.1 Struktur Organisasi Unit Kerja 6
3.1 Diagram Alur Rencana Kinerja 16

vii
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman


3.1 Angka Penilaian APKL 12
3.2 Analisis APKL 13
3.3 Angka Penilaian USG 14
3.4 Analisis USG 15
3.5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi 17

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Aparatur Sipil negara (ASN) merupakan salah satu komponen yang memiliki
peran penting dalam pelaksanaan tata kelola pemerintahan di Indonesia. Berdasarkan
Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, setiap PNS
memiliki kewajiban untuk melaksanakan pengabdian terhadap Negara dan
Pemerintah, menjadi pelayan masyarakat yang baik, pelaksana kebijakan publik dan
serta perekat dan pemersatu bangsa.

Berdasarkan Peraturan Lembaga Adminstrasi Negara No. 1 Tahun 2021, dalam


mewujudkan ASN yang profesional haruslah melalui sebuah proses, salah satunya
yaitu Pelatihan Dasar bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Sebelum diangkat
menjadi PNS, Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dibekali dengan kegiatan Pelatihan
Dasar. Hal ini juga sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 bahwa CPNS
wajib menjalani masa percobaan melalui pelatihan terintegritas. Pembelajaran dalam
Pelatihan Dasar CPNS terdiri atas empat agenda yaitu Agenda Sikap Perilaku Bela
Negara, Agenda Nilai-Nilai Dasar PNS, Agenda Kedudukan dan Peran PNS untuk
mendukung terwujudnya Smart Governance sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan Agenda Habituasi. Setiap agenda terdiri dari beberapa mata
pelatihan yang berbentuk bahan ajar. Bahan ajar Pelatihan Dasar CPNS merupakan
acuan minimal bagi para pengajar dalam menumbuh kembangkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap peserta Pelatihan Dasar CPNS. Selain itu Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) bertujuan untuk membentuk ASN yang
berkarakter dan memiliki sikap serta perilaku disiplin ASN sesuai dengan Nilai Dasar
ASN BerAKHLAK.

Dalam pelaksanaan tata kelola pemerintahan, salah satu unsur yang menjadi
komponen penting yaitu bidang keuangan. Tata kelola keuangan telah diatur pada
peraturan perundang-undangan salah satunya yaitu Peraturan Pemerintah No. 12
Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Verifikasi merupakan salah satu
proses pengelolaan keuangan yang pelaksanannya telah diatur oleh peraturan yang
berlaku. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat banyak hambatan proses

1
verifikasi sehingga kinerja verifikator keuangan menjadi kurang optimal. Berkaitan
dengan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan rancangan aktualisasi dengan
judul ” Optimalisasi Peran Verifikator Keuangan dalam Memverifikasi Kelengkapan
Bukti Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Jawa Timur”

1.2. Tujuan Aktualisasi


Adapun beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan Rancangan
Aktualisasi, yaitu:

1. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi


pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) pada
lingkungan kerja sehari-hari.
2. Melaksanakan tugas pokok dan fungsi secara profesional sebagai ASN sesuai
dengan jabatan yang diampu dan berdasarkan peraturan yang berlaku.
3. Mengoptimalkan peran verifikator keuangan dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya sebagai verifikator atas kelengkapan bukti SPJ.

1.3. Manfaat Aktualisasi


Penyusunan Rancangan Aktualisasi ini diharapkan dapat memberikan beberapa
manfaat sebagai berikut:

1. Terciptanya ASN yang berperilaku sesuai dengan pedoman nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif).
2. Memudahkan verifikator keuangan dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya.
3. Meminimalisir kesalahan administrasi pada proses verifikasi.
4. Mempercepat proses verifikasi surat pertanggungjawaban (SPJ).
5. Proses verifikasi menjadi lebih efektif.

1.4. Ruang Lingkup Aktualisasi


Ruang lingkup aktualisasi merupakan gambaran tentang unit kerja yang
menjadi tempat bagi penulis untuk melakukan kegiatan aktualisasi yang mencakup
2
implementasi Nilai Dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif).
Penulis akan melaksanakan kegiatan aktualisasi sesuai unit kerja penugasan
yaitu di Sub Bagian Keuangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Timur mulai tanggal 1 Agustus 2022 sampai dengan tanggal 3 September 2022.
Penulis berfokus pada optimalisasi peran verifikator keuangan dalam memverifikasi
kelengkapan bukti Surat Pertanggungjawaban (SPJ) pada Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa Timur, guna tercapainya kinerja verifikator keuangan
yang lebih optimal dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya dengan rincian rancangan
kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan coach dan mentor terkait rancangan aktualisasi
yang akan dilaksanakan di unit kerja
2. Mengumpulkan data dan informasi terkait kelengkapan lampiran bukti Surat
Pertanggungjawaban SPJ
3. Mengklasifikasikan data dan informasi yang telah terkumpul berdasarkan jenis
belanja
4. Membuat rancangan kartu verifikasi
5. Melakukan sosialisasi penggunaan kartu verifikasi
6. Implementasi penggunaan kartu verifikasi
7. Evaluasi atas penggunaan kartu verifikasi
8. Membuat Laporan Aktualisasi

3
BAB II

GAMBARAN UMUM UNIT KERJA

2.1. Profil Unit Kerja


Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur adalah unsur
pelaksana pemerintah provinsi Jawa Timur di bidang perindustrian dan perdagangan.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai peran yang strategis yaitu
pembinaan dan pengembangan industri dan perdagangan.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur dalam kegiatan


operasionalnya berfokus pada pembinaan Industri dan Perdagangan di wilayah
Provinsi Jawa Timur, mengingat bahwa sektor Industri dan Perdagangan memegang
peranan penting. Kegiatan operasional yang dilakukan diantaranya adalah kegiatan
bersifat fasilitasi yang menghubungkan Perindustrian dan Perdagangan terhadap
kabupaten atau kota di Jawa Timur sebagai bentuk kepanjangan tangan dari
pemerintah pusat kepada daerah dalam rangka pelaksanaan program pemerintah dalam
bidang Industri dan Perdagangan.

2.2. Visi dan Misi Unit Kerja


Sebagaimana diketahui visi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode
2019-2024 adalah “Kerja bersama untuk Jawa Timur sejahtera dan bermartabat dengan
semangat gotong royong, religius, dan berkeadilan sosial dengan tata kelola
pemerintahan yang partisipatoris dan inklusif. Visi tersebut selanjutnya dijabarkan
dalam 4 misi berikut:

1. Misi 1: Mewujudkan keseimbangan pembangunan ekonomi, baik antar kelompok,


antar sektor maupun antar wilayah
2. Misi 2: Terciptanya kesejahteraan yang berkeadilan sosial dengan memperhatikan
kelompok masyarakat yang rentan
3. Misi 3: Tata kelola pemerintahan yang bersih, inovatif, terbuka, partisipatoris
memperkuat demokrasi kewargaan untuk menghadirkan ruang sosial yang
menghargai prinsip kebhinekaan

4
4. Misi 4: Melaksanakan pembangunan berdasarkan semangat gitong royong,
berwawasan lingkungan untuk menjamin keselarasan ruang ekologi, ruang sosial,
ruang ekonomi dan ruang budaya.

Sejalan dengan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur, Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur mengemban tugas untuk tercapainya misi
pertama yaitu “Mewujudkan keseimbangan pembangunan ekonomi, baik antar
kelompok, antar sektor maupun antar wilayah”.

2.3. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Unit Kerja


Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur merupakan unsur
pelaksana urusan pemerintahan di bidang perindustrian dan bidang perdagangan yang
dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah Provinsi.

Tugas pokok dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Timur sesuai Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 98 Tahun 2021 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Pasal 4 Ayat (1) disebutkan
bahwa tugas pokok dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Timur adalah membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Pemerintah Provinsi di bidang perindustrian dan bidang perdagangan
serta tugas pembantuan

Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi


Jawa Timur juga menyelenggarakan fungsi, yaitu:

a. Perumusan kebijakan di bidang perindustrian dan bidang perdagangan

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang perindustrian dan bidang perdagangan

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perindustrian dan bidang


perdagangan

d. Pelaksanaan administrasi dinas di bidang perindustrian dan bidang perdagangan

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan
fungsinya
5
2.4. Struktur Organisasi Unit Kerja
Keberadaan susunan organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Jawa Timur telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 68
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Pasal 3 Ayat
(1) yang menyebutkan bahwa Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan
Perdagangan terdiri dari 1 Sekretariat, 5 Bidang dan 14 UPT.

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Unit Kerja

Sekretariat

Sekretariat bertugas merencanakan, melaksanakan, mengoordinasikan dan


mengendalikan kegiatan admnistrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan
program, keuangan, hubungan masyarakat dan protokol. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi:

a. Pengelolaan pelayanan administrasi umum dan perizinan


b. Pengelolaan administrasi kepegawaian

6
c. Pengelolaan administrasi keuangan
d. Pengelolaan administrasi perlengkapan
e. Pengelolaan aset dan barang milik negara/daerah
f. Pengelolaan urusan rumah tangga, hubungan masyarakat dan protokol
g. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran, dan perundang-
perundangan
h. Pelaksanaan koordinasi penyelesaian masalah hukum (non yustisia) di bidang
kepegawaian
i. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang
j. Pengelolaan kearsipan dan perpustakaan
k. Pelaksanaan monitoring serta evaluasi organisasi dan tatalaksana
l. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas

Bidang

1. Bidang Industri Agro


Bidang Industri Agro mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan pengembangan industri hasil pertanian, kehutanan dan
perkebunan, industri makanan, hasil laut dan perikanan, serta industri minuman,
hasil tembakau dan bahan penyegar.

2. Bidang Industri Non Agro


Bidang Industri Non-Agro mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan teknis industri logam, mesin dan alat transportasi,
industri kimia, tekstil dan aneka, serta industri elektronika dan telematika

3. Bidang Perdagangan Dalam Negeri


Bidang Perdagangan Dalam Negeri mempunyai tugas menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan pembinaan usaha, distribusi, logistik,
penggunaan dan pemasaran produk dalam negerii, pemantauan barang kebutuhan
pokok dan barang penting, pelaksanaan pembentukan dan pembinaan Badan
Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) dan pelaksanaan pembinaan Lembaga
Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) serta pengoordinasian

7
pelaksanaan dan pembinaan pengawasan barang beredar, jasa dan tertib niaga
dalam rangka perlindungan konsumen.

4. Bidang Perdagangan Internasional


Bidang Perdagangan Internasional mempunyai tugas menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan pembinaan dan pelayanan ekspor,
pengendalian dan fasilitasi impor, pengamanan perdagangan serta promosi,
informasi, koordinasi dan kerja sama perdagangan internasional.

5. Bidang Pengembangan Industri dan Perdagangan


Bidang Pengembangan Industri dan Perdagangan sebagaimana dimaksud,
mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksaaan kebijakan
pengembangan kerjasama sektor industri dan perdagangan, serta pengelolaan
sistem informasi dan pengolahan data serta memberikan rekomendasi penerbitan
perizinan industri dan perdagangan.

Unit Pelaksana Teknis (UPT)

1. UPT Pengujian Sertifikasi Mutu Barang – Lembaga Tembakau Surabaya


2. UPT Pengujian Sertifikasi Mutu Barang – Lembaga Tembakau Jember
3. UPT Industri Logam dan Perekayasaan
4. UPT Industri Kulit dan Produk Kulit
5. UPT Produk Kayu dan Produk Kayu
6. UPT Makanan Minuman dan Kemasan
7. UPT Aneka Industri dan Kerajinan
8. UPT Pengembangan Mutu Produk Industri dan Teknologi Kreatif Surabaya
9. UPT Pengembangan Mutu Produk Industri dan Teknologi Kreatif Malang
10. UPT Perlindungan Konsumen Surabaya
11. UPT Perlindungan Konsumen Malang
12. UPT Perlindungan Konsumen Kediri
13. UPT Perlindungan Konsumen Bojonegoro
14. UPT Perlindungan Konsumen Jember

8
Pada masing-masing UPT tersebut pelaku industri dan perdagangan mendapat
pembinaan serta pendampingan secara teknis untuk meningkatkan kualitas mutu
produk, wawasan, skill dalam penguasaan peralatan maupun pengetahuan
bahan/material. Yang kemudian menjadi masukan pada bidang terkait untuk
melaksanakan perumusan dan kebijakan pengembangan industri sesuai komoditi.
Kemudian bidang terkait bisa memberikan fasilitasi event/penyelenggaran promosi.

2.5. Uraian Tugas dan Fungsi Verifikator Keuangan


Dalam rancangan kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan pada unit kerja,
penulis melaksanakan kegiatan aktualisasi berdasarkan jabatan yang diampu yaitu
sebagai verifikator keuangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Timur.

Berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang menjadi pedoman peserta


dalam menjalankan tugas dan jabatan sebagai verifikator keuangan, uraian tugas yang
dilaksanakan pada unit kerja yaitu:

1. Memverifikasi kelengkapan dokumen SPJ sesuai dengan ketentuan


2. Membuat laporan penelitian SPJ
3. Merekap dan meneliti bukti SPJ Berita Acara pemeriksaan Kas
4. Melakukan konfirmasi dan klarifikasi terkait hasil verifikasi dokumen SPJ ke
Unit terkait
5. Menginput dan memverifikasi Data DPA pada Aplikasi SIPD untuk Sub Bag
Keuangan
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan

9
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

Rancangan Aktualisasi yang akan dilaksanakan dimulai dengan identifikasi isu,


kemudian melakukan penetapan isu dan ditutup dengan pengajuan gagasan isu. Dalam
memilih isu, penulis memilih beberapa isu yang bersumber dari Sasaran Kinerja Pegawai
(SKP), arahan pimpinan, maupun gagasan dari penulis berdasarkan pengamatan secara
langsung pada unit kerja. Dalam proses identifikasi isu, terlebih dahulu melakukan
konsultasi dalam bentuk diskusi dan wawancara guna meminta masukan dari Mentor dan
rekan kerja pada Sub Bagian Keuangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Timur.

3.1. Identifikasi Isu


Dalam melaksanakan tugas dan fungsi jabatan sehari-hari, alur pelaksanaan
pekerjaan sangatlah menentukan kinerja yang akan dicapai oleh masing-masing
individu. Terutama jika tugas dan fungsi tersebut merupakan sebuah kegiatan yang
melibatkan pihak lain dalam pelaksanaannya, satu hambatan yang timbul akan
menyebabkan timbulnya hambatan lain.
Pembiaran atas beberapa masalah yang terdapat pada unit kerja akan berdampak
pada tidak maksimalnya pelaksanaan tugas dan fungsi jabatan verifikator keuangan.
Masalah-masalah tersebut harus diatasi satu per satu, dicari akar masalahnya, ditelaah
hambatannya serta didiskusikan bagiamana langkah tepat untuk menyelesaikan
masalah tersebut agar tidak menimbulkan dampak yang tidak diinginkan.
Isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi verifikator keuangan yang
terdapat pada lingkungan kerja antara lain:
1) Penyerahan SPJ yang tidak tepat waktu
2) Pengarsipan dokumen yang kurang memadai
3) Kurang maksimalnya substansi pada lampiran dokumen Surat
Pertanggungjawaban (SPJ)
4) Format dokumen yang tidak terstandar
5) Kurang optimalnya proses verifikasi

10
Penyerahan SPJ yang tidak tepat waktu

Ketepatan waktu dalam penyerahan SPJ merupakan hal penting yang


mendukung optimalnya proses verifikasi. Dalam pelaksanaan kegiatan verifikasi
seringkali ditemukan masalah penyerahan dokumen SPJ yang terlambat, hal tersebut
menyebabkan proses verifikasi tidak dapat dilakukan sesegera mungkin. Selain itu,
terlambatnya penyerahan SPJ beserta dokumen pendukungnya terkadang berdampak
pada kelengkapan dokumen, seperti adanya dokumen pendukung yang hilang atau
dokumen menjadi buram karena terlalu lama disimpan.

Format dokumen yang tidak terstandar

Dalam melakukan verifikasi pada kelengkapan SPJ, seringkali ditemukan adanya


dokumen pendukung SPJ yang dicetak dengan format yang tidak seragam. Hal tersebut
disebabkan kurangnya konsistensi dalam pencetakan SPJ. Banyaknya dokumen
pendukung SPJ dengan format yang kurang konsisten menyebabkan proses verifikasi
membutuhkan waktu yang lebih lama.

Kurang maksimalnya substansi pada lampiran dokumen SPJ


Dokumen SPJ selalu dilengkapi dengan lampiran-lampiran yang telah ditentukan.
Namun terkadang masih ditemukan adanya lampiran yang substansinya kurang
maksimal, contohnya yaitu laporan yang kurang lengkap atau kurang menggambarkan
secara detail kegiatan yang dipertanggungjawabkan. Dokumen-dokumen yang
dilampirkan secara ketentuan memang sudah sesuai, akan tetapi substansinya terkadang
masih kurang maksimal, diantaranya kurang lengkapnya dokumen pendukung SPJ,
kesalahaan dalam penulisan, jumlah nominal, dan penulisan kode rekening, serta
pengumpulan SPJ yang tidak tepat waktu. Hal tersebut membuat proses verifikasi
menjadi terkendala karena SPJ yang salah atau kurang lengkap harus dibenahi terlebih
dahulu.

Pengarsipan dokumen yang kurang memadai


Penyerahan SPJ beserta lampiran bukti pendukung masih dilakukan secara
manual, yaitu berupa dokumen fisik yang diatur dan disusun sedemikian rupa kemudian

11
digabungkan menjadi satu pada sebuah folder. Dokumen SPJ yang masih manual berupa
dokumen fisik membutuhkan perhatian khusus untuk penyimpanannya. SPJ harus
diarsipkan dengan baik agar tidak mengalami kerusakan pada dokumen, sehingga
diperlukan ruang tertentu untuk mengarsipkan. Akan tetapi pengarsipan secara manual
dirasa kurang efisien karena folder dokumen SPJ akan memenuhi ruangan mengingat
jumlah dokumen yang tidak sedikit.

Kurang optimalnya proses verifikasi


Melakukan proses verifikasi atas kelengkapan dokumen merupakan tugas dan
fungsi utama seorang verifikator keuangan. Dalam pelaksanaan proses verifikasi atas
kelengkapan dokumen seringkali terdapat berbagai kendala yang menyebabkan kurang
optimalnya proses verifikasi. Beberapa kendala tersebut antara lain ada lampiran yang
kurang lengkap, urutan lampiran yang tidak acak, substansi lampiran yang kurang
maksimal, adanya kelengkapan yang terlewat, dan lain-lain.

3.2. Penetapan Isu


3.2.1. Analisis APKL
Berdasarkan isu aktual yang telah terkumpul selanjutnya dilakukan proses
pemilihan isu dengan melakukan analisis kriteria Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan (APKL).
Berikut merupakan penjelasan kriteria APKL :
 Aktual : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
 Problematik : Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks
 Kekhalayakan : Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak
 Kelayakan : Isu yang masuk akal, realistis dan relevan

Berikut susunan Angka Penilaian AKPL :

Aktual 1 Benar – benar tidak pernah terjadi


2 Tidak Pernah terjadi
3 Sering terjadi
4 Benar – benar terjadi terkadang menjadi bahan
pembicaraan

12
5 Benar – benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Problematik 1 Masalah sederhana
2 Masalah kurang kompleks
3 Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera
dicarikan solusi
4 Masalah kompleks
5 Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan
segera solusinya
Kekhalayakan 1 Tidak menyangkut hajat hidup orang banya
2 Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3 Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 Menyangkut hajat hidup orang banyak
5 Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Kelayakan 1 Tidak Masuk akal
2 Realistis
3 Cukup masuk akal dan realistis
4 Masuk akal dan realistis
5 Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya
Tabel 3.1 Susunan Angka Penilaian APKL

Kemudian diidentifikasi dan dianalisa menggunakan kriteria APKL

Kriteria
No Isu Total Ranking
A P K L
1. Penyerahan SPJ yang tidak tepat
5 4 4 5 18 II
waktu
2. Pengarsipan dokumen yang kurang
4 3 5 4 16 III
memadai
3. Kurang maksimalnya substansi pada
4 3 4 3 14 IV
dokumen SPJ
4. Format dokumen yang tidak
4 3 3 3 13 V
terstandar
5. Kurang optimalnya proses verifikasi 5 5 4 5 19 I
13
Berdasarkan penetapan isu dengan menggunakan teknik APKL, terdapat hasil
berupa total nilai dan rangking, atas hasil penilaian tersebut kelima isu dapat
dikerucutkan menjadi tiga isu yang kemudian akan dipertimbangkan kembali
untuk dijadikan isu prioritas. Kemudian kedua isu tersebut kembali diidentifikasi
dengan menggunakan teknik U (Urgency), S (Seriousness), dan G (Growth).

3.2.2. Analisis USG


Berikut merupakan penjelasan kriteria USG :
 Urgency : seberapa penting isu
 Seriousness : dampak yang ditimbulkan
 Growth : perkembangan isu

Berikut Tabel Angka Penilaian sistem USG :

Urgency 1 Sangat Tidak penting


2 Tidak penting
3 Cukup penting
4 Penting
5 Sangat penting
Seriousness 1 Sangat tidak serius
2 Tidak serius
3 cukup serius
4 serius
5 sangat serius
Growth 1 Sangat Tidak Berkembang
2 Tidak Berkembang
3 Cukup Berkembang
4 Berkembang
5 Sangat Berkembang

Tabel 3.1 Tabel susunan angka penilaian USG

14
Dari tabel diatas, kemudian ketiga Isu dengan nilai tertinggi berdasarkan
analisis dengan metode APKL diidentifikasi dan dianalisa lagi menggunakan
kriteria USG sebagai berikut :

Nilai
No. Isu Total Ranking
U S G
1. Penyerahan SPJ yang tidak tepat
5 4 4 13 II
waktu
2. Kurang maksimalnya substansi
4 4 3 11 III
pada dokumen SPJ
3. Kurang optimalnya proses
5 5 4 14 I
verifikasi
Keterangan: Skor
U: Urgency 5 = Sangat mendesak/serius/berdampak
S: Seriousness 4 = Mendesak/serius/berdampak
G: Growth 3 = Cukup mendesak/serius/berdampak
2 = Kurang mendesak/serius/berdampak
1 = Tidak mendesak/serius/berdampak

Berdasarkan hasil analisis APKL dan USG yang telah dilakukan, diketahui
bahwa isu nomor 5 mendapatkan total nilai tertinggi sehingga isu nomor 5 yaitu kurang
optimalnya proses verifikasi menjadi isu prioritas yang akan dipecahkan dan dicari
solusinya.

3.3. Gagasan Pemecahan Isu


Berdasarkan identifikasi isu menggunakan metode AKPL dan USG, dapat
disimpulkan bahwa isu “Kurang optimalnya proses verifikasi” merupakan isu yang
diangkat menjadi isu utama dan memerlukan sebuah gagasan pemecahan isu.

Kurang optimalnya proses verifikasi disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Banyaknya jumlah transaksi pada tiap periode


2. Jenis transaksi/belanja yang jumlahnya banyak
3. Kelengkapan dokumen pendukung SPJ yang beragam
15
Apabila isu utama tersebut tidak segera ditangani, maka akan menimbulkan beberapa
dampak, yaitu:

1. Timbulnya kesalahan administrasi dokumen


2. Proses verifikasi Surat Pertanggungjawaban (SPJ) membutuhkan waktu
yang lama

Atas pertimbangan beberapa penyebab dan dampak yang ditimbulkan, maka gagasan
pemecah isu yang diajukan oleh penulis yaitu membuat kartu verifikasi untuk
memudahkan proses verifikasi kelengkapan Surat Pertanggungjawaban (SPJ).

3.4. Rencana Tahapan Kinerja


Berdasarkan analisis masalah yang telah dilakukan serta rancangan gagasan
yang telah diajukan untuk menyelesaikan isu utama dengan cara membuat
kartu verifikasi untuk memudahkan proses verifikasi kelengkapan Surat
Pertanggungjawaban (SPJ), maka untuk mewujudkan gagasan tersebut, penulis
akan melakukan rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai
dasar di tempat kerja. Rangkaian kegiatan tersebut dijelaskan pada diagram
alur di bawah ini:

1. Melakukan konsultasi dengan coach dan mentor terkait rancangan


aktualisasi
2. Mengumpulkan data dan informasi terkait kelengkapan SPJ

3. Melakukan klasifikasi data SPJ berdasarkan jenis pengeluaran aktualisasi

4. Membuat rancangan kartu verifikasi aktualisasi

5. Melakukan sosialisasi penggunaan kartu verifikasi aktualisasi

6. Implementasi penggunaan kartu verifikasi aktualisasi

7. Evaluasi penggunaan kartu verifikasi aktualisasi

8. Membuat Laporan Aktualisasi aktualisasi

16
Rangkaian kegiatan tersebut diuraikan dengan timeline waktu pelaksanaan sebagai
berikut

Juli Agustus Sept


No. Kegiatan
3 4 1 2 3 4 1
1. Melakukan konsultasi dengan coach dan mentor
terkait rancangan aktualisasi
2. Mengumpulkan data dan informasi terkait
kelengkapan SPJ
3. Melakukan klasifikasi data SPJ berdasarkan jenis
pengeluaran
4. Membuat rancangan kartu verifikasi
5. Melakukan sosialisasi penggunaan kartu
verifikasi
6. Implementasi penggunaan kartu verifikasi
7. Evaluasi penggunaan kartu verifikasi
8. Membuat Laporan Aktualisasi

17
3.5. Matriks Rencana Kegiatan
Output/ Keterkaitan Substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Hasil Pelatihan
1. Melakukan Konsultasi - Menghubungi mentor dan coach untuk Persetujuan tentang Akuntabel:
dengan mentor dan berdiskusi tentang pelaksanaan kegiatan kegiatan aktualisasi
Meminta arahan, bimbingan
coach/pembimbing aktualisasi
dan persetujuan tentang
terkait rancangan - Meminta saran dan masukan mentor dan coach
pelaksanaan kegiatan
aktualisasi yang akan tentang pelaksanaan kegiatan
aktualisasi serta menerima
dilaksanakan. - Meminta persetujuan pelaksanaan kegiatan
saran perbaikan dari mentor
aktualisasi
tentang pelaksanaan
- Menghubungi mentor untuk berdiskusi tentang
pelaksanaan kegiatan aktualisasi
- Meminta saran dan masukan mentor tentang
Pelaksanaan kegiatan
- Meminta persetujuan Pelaksanaan kegiatan
aktualisasi

18
2. Mengumpulkan data - Mencari dan mengumpulkan data dan informasi Terkumpulnya informasi Manajemen ASN:
dan informasi terkait terkait peraturan – peraturan yang berlaku untuk terkait penyusunan SPJ
Mencari dan mengumpulkan
kelengkapan SPJ penyusunan SPJ
informasi dari peraturan –
- Membuat pendataan tentang peraturan peraturan yang berlaku,
penyusunan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) menunjukkan ASN
menerapkan nilai integritas dan
memenuhi komitmen patuh
terhadap peraturan.
3. Melakukan klasifikasi - Melakukan olah data atas hasil pengumpulan Tersusunnya data yang telah Kolaboratif:
data SPJ berdasarkan data dan informasi terklasifikasi berdasarkan
Melibatkan pihak lain dalam
jenis pengeluaran jenis belanja dan susunan
- Melakukan klasifikasi jenis belanja proses klasifikasi data dan
dokumen penunjang yang
informasi
dilampirkan pada Surat
Pertanggungjawaban (SPJ)
sesuai dengan peraturan Kompeten:
Terus belajar mengembangkan
kapabilitas terkait dengan
proses klasifikasi data sesuai
dengan peraturan

19
4. Membuat rancangan - Membuat dan menyusun form kendali dan kartu Tersusunnya kartu verifikasi Manajemen ASN:
kartu verifikasi verifikasi SPJ SPJ Melakukan inovasi untuk
menunjang efisiensi kerja
- Melakukan konsultasi dengan dengan Mentor

Kompeten:
Terus belajar mengembangkan
kapabilitas terkait dengan
proses membuat rancangan
kartu verifikasi
5. Melakukan sosialisasi - Sosialisasi tentang penggunaan kartu verifikasi Penggunaan kartu verifikasi Manajemen ASN:
penggunaan kartu kepada verifikator keuangan dalam proses verifikasi Melakukan inovasi untuk
verifikasi menunjang efisiensi kerja

Harmonis:
Proses sosialisasi dapat
mempererat komunikasi yang
baik dengan rekan kerja

Kolaboratif:
Berkolaborasi untuk
memudahkan sosialisasi

20
6. Implementasi - Menggunakan kartu verifikasi dalam proses Kompeten
penggunaan kartu verifikasi dokumen SPJ beserta dokumen Penggunaan kartu verifikasi
verifikasi pendukungnya menunjang pengembangan
kompetensi kinerja

Adaptif
Adanya kartu verifikasi
menjadi hal yang baru dalam
proses verifikasi sehingga
dapat meningkatkan adaptif
dalam unit kerja
7. Evaluasi penggunaan - Melakukan analisa efisiensi penggunaan kartu Optimalnya tugas pokok Akuntabel:
kartu verifikasi verifikasi dan fungsi verifikator Mempertanggungjawabkan
keuangan hasil atas inovasi penerapan
kartu verifikasi

8. Membuat Laporan - Menyiapkan data yang dibutuhkan Tersusunnya laporan Akuntabel:


Aktualisasi - Menyusun laporan aktualisasi aktualisasi Mempertanggungjawabkan
hasil aktualisasi berupa laporan
yang disetujui oleh mentor.

21
DAFTAR PUSTAKA

Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN

Peraturan Lembaga Adminstrasi Negara No. 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil

Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 55 Tahun 2021 Tentang Pedoman Kerja Dan
Pelaksanaan Tugas Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2022

Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, 2022. Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara

Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, 2022. Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara

Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, 2022. Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara

Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, 2022. Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, 2022. Adaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, 2022. Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara

22

Anda mungkin juga menyukai