Anda di halaman 1dari 3

ANAK BEREBUTUHAN KHUSUS DALAM MENYAMPAIKAN SEBUAH

MAKSUD

Oleh: Ihdany Rahmatullah Adhitiya

Anak berkebutuhan khusus dari namanya tentu membutuhkan perhatian maupun

perlakuan khusus dari anak normal. Pada umumnya anak berkebutuhan khusus

selalu dikaitkan dengan anak dengan kemampuan fisik dan mental di bawah rata-

rata, misalnya keterbelakangan mental. Padahal anak yang memiliki kemampuan

di atas rata-rata juga termasuk anak berkebutuhan khusus. Dalam tulisan ini

pembahasan anak berkebutuhan khusus mengerucut pada anak dengan

kemampuan di bawah rata-rata. Seperti yang terdapat pada film Rectoverso yang

menceritakan kehidupan anak berkebutuhan khusus yang diperankan oleh

Lukman Sardi. Lukman Sardi dalam film tersebut berperan sebagai “Abang” yang

bisa dibilang memiliki keterbelakangan mental yang berusia sekitar 30 tahun

namun cara berpikirnya masih seperti anak usia remaja sekitar 15 tahun.

Manusia rata-rata dalam menyampaikan pesan melalui tanda fisik verbal

maupun nonverbal. Verbal yaitu melalui ucapan atau lisan. Sedangkan nonverbal

berupa isyarat tubuh baik tangan, ekspresi wajah, maupun isyarat dengan anggota

tubuh lainnya.

Anak berkebutuhan khusus yang diperankan oleh Lukman Sardi dalam

menyampaikan pesannya lebih banyak menggunakan isyarat tubuh berupa isyarat

tangan dan ekspresi wajah disertai suara yang mungkin bagi kebanyakan orang

tidak mampu memahami maksudnya. Tanda-tanda gerak tubuh tersebut termasuk

tanda-tanda semiotika nonverbal. Sedangkan suara Abang termasuk tanda


semiotika verbal. Karena Abang tidak dapat bicara, Abang menyampaikan

maksud dan keinginannya dengan tanda nonverbal. Tanda-tanda tersebut terlihat

saat Abang kehilangan satu koleksi sabunnya yang hilang, ia mengamuk dan

mengacaukan barang-barang disekitarnya. Kemudian ia pergi ke sebuah toko dan

mengambil sabun dari toko sehingga pemilik toko menjadi marah dan

menganggap Abang sebagai orang gila.

Isyarat tangan yan dilakukan Abang terlihat saat Abang sendirian di

halaman rumah, ia menunjuk bintang bermaksud menghitung bintang. Kemudian

memegang kepalanya dengan maksud ia bingung dengan apa yang ia rasakan saat

sendirian itu. Pesan yang disampaikan Abang juga terlihat dari ekspresi wajahnya.

Ekspresi wajah Abang pada fil Rectoverso sering kali terlihat menunjukkan

ekspresi marah. Ekspresi wajah marahnya terlihat saat adiknya datang dan

membawakan hadiah untuknya. Saat itu si Abang terlihat marah karena

menganggap kedatangan adiknya mengganggu apa yang ia kerjakan saat itu.

Selain beberapa hal di atas, anak berkebutuhan khsusus dalam film

Rectoverso dalam menyampaikan pesannya menggunakan sisterm kode. Sistem

kode merupakan sistem secara langsung menjadi kaidah pemakaian sesuai

dengan ragam, konteks maupun genre pemakaiannya yang kebanyakan

menggunakan ujaran atau lambang bunyi yang berbeda dengan orang normal.

Beberapa kalimat yang diucapkan si Abang tidak utuh dan diulang-ulang. Seperti

saat ia mengucapkan “terima kasih”, abang mengucapkannya dengen diulang

beberapa kali.
Abang dalam film Rectoverso tersebut juga menyampaikan pesannya melalui

surat yang biasanya ia tulis dan memasukannya ke dalam kotak untuk meminta

sabun dan odol kepada ibunya. Selain itu Abang juga menyampaikan pesannya

melalui surat saat ia menyampaikan perasaannya pada seorang gadis yang tinggal

di rumah kosnya.

Anda mungkin juga menyukai