Anda di halaman 1dari 10

ASALAMUALAIKUM WR WB ....

PERILAKU ANAK AUTIS DI SLB


NEGERI 1 TANJUNG PINANG

KELOMPOK VIII

MARINA
EKA NURUL
HIDAYAH
ALASAN MENGAPA KAMI MENGAMBIL
JUDUL PERILAKU PADA ANAK
AUTISME DI SLB NEGERI 1 TANJUNG
PINANG

JADI BEGIN TEMAN2 KENAPA KAMI


MENGAMBIL JUDUL PERILAKU ANAK
AUTISME, AWALNYA ITU KAMI MAU
MENGAMBIL JUDULNYA PENANGANAN
PERILAKU PADA ANAK AUTIS ,
DIKARENAKAN DI SLBN 1 TANJUNG
PINANG BELUM ADA GURU YANG
SPESIALIS DALAM MENANGANI ANAK
AUTIS , DAN PENANGANANNYA PUN
HANYA SEPERTI BIASA SAJA BUKAN
DARI GURU YANG SPESIALIS MAKA
KAMI MENGAMBIL JUDUL INI HANYA
PERILAKU PADA ANAK AUTISME
PENGERTIAN ANAK AUTISME
Kata autism berasal dari bahasa Yunani
yang terdiri dari dua kata yaitu aut yang
berarti diri sendiri dan ism yang secara
tidak langsung menyatakan orientasi
MENURUT
atau arah atau keadaan (state).
BAHASA
Sehingga autisme sendiri dapat
didefinisikan
sebagai kondisi seseorang yang luar
biasa asyikautisme
 Istilah dengan dipergunakan
dirinya sendiri..
untuk
menunjukkan suatu gejala psikosis pada
anak-anak yang unik dan menonjol yang
MENURUT sering disebut Sindrom Kanner yang
ISTILAH dicirikan dengan ekspresi wajah yang
kosong seolah-olah sedang melamun,
kehilangan pikiran dan sulit sekali bagi
orang lain untuk menarik perhatian
mereka atau mengajak mereka
Kartono berpendapat bahwa autisme
berkomunikasi
adalah gejala menutup diri sendiri secara
MENURUT total, dan tidak mau berhubungan lagi
PENDAPAT dengan dunia luar
 
keasyikan ekstrim dengan fikiran dan
PERILAKU PADA ANAK AUTIS

PERILAKU
PERILAKU SOSIAL KOMUNIKASI
HASIL PENELITIAN

Pada subjek pertama, sepertinya dia sering


berekspresi dengan wajah yang datar dan sesekali
subjek mengerakkan tangannya seperti sedang
geram. Subjek sepertinya sudah dapat mengikuti
perintah dari gurunya. Tapi subjek sering juga
mengabaikan perintah-perintah yang
diperintahkan kepada subjek. Perilaku yang kami
dapatkan dari subjek pertama yaitu: sulit
berbicara dan mengungkapkan sesuatu yang
diinginkan, seperti saat subjek ingin buang air
kecil, suka menggambar kemana-mana subjek
selalu membawa pensil dan buku gambarnya.
LANJUTAN SUBJEK KEDUA

Pada subjek kedua lebih cenderung aktiv di bandigkan


dengan subjek pertama, perilaku yang kami dapatkan dari
subjek kedua yaitu: hiperaktif dengan gerakkannya yang
cepat subjek bermain lompat-lompat dan berpindah dari
mainan satu ke mainan yang lain, kemudian subjek
terkadang sering menyakiti orang di sekitarnya, dan subjek
pun juga sering mengamuk jika keinginannya sering tidak
terpenuhi, subjek yang kedua ini lumayan sulit untuk di
kendalikan. Subjek yang kedua ini cenderung memiliki
kelebihan yaitu pintar dalam belajar serti berhitung.
Kemudian pada saat subjek berbicara sangat sulit
mengikuti kata-kata orang lain, intonasinya kurang,
berbicaranya tak beraturan berulang-ulang.
KETERBATASAN PENELITIAN

Dalam penelitian ini masih terdapat kekurangan


yang di karenakan keterbatasan penelitian.
Adapun keterbatasan tersebut adalah belum
mengungakapkan penanganan yang spesialis
pada perilaku anak autis tersebut. Di karenakan di
SLB Negeri 1 Tanjung Pinang belum ada guru yang
spesialis menangani anak autis
PROFIL SEKOLAH

•Profil SLB Negeri 1 Tanjung Pinang


Nama Sekolah : SLB Negeri 1Tanjung Pinang

: Jl. Kijang lama km 7 kec. Tanjung Pinang


Alamat Timur
Tahun
Berdiri : 1982
Jumlah
Siswa : 952
Jumlah
Guru : 45
Jumlah
Kelas :-
Adapun alasan pihak sekolah bersedia menerima
peserta didik dengan gangguan autisme tersebut
adalah:
 
Mengharap ganjaran dari Allah swt, dan saling tolong
menolong
Memotivasi dan menumbuhkan rasa percaya diri setiap
siswa.
Supaya tidak terkucilkan
 
Sedangkan solusi yang diberikan dari pihak sekolah
dalam menangani perilaku yang terdapat pada anak
autis adalah sebagai berikut:
1. Melayani anak autis tersebut dengan baik.
2. Mengembangkan bakat yang terdapat pada anak
autis
3. Tidak memaksakan kehendak anak autis tersebut
4. Mencoba memberikan pemahaman kepada anak
autis

Anda mungkin juga menyukai