Oleh:
2018 30 19 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
atau bagiannya. Agar akuntansi biaya dapat mencapai tujuan tersebut, setiap biaya
yang terjadi didalam perusahaan harus dicatat dan digolongkan sedemikian rupa
pengendalian biaya dan analisis biaya. Apabila terdapat kesalahan dalam penentuan
harga pokok produksi, maka tentunya hal tersebut akan mempengaruhi harga jual
produk yang bersangkutan dan akhirnya juga akan mempengaruhi tingkat penjualan
Pada sektor properti harga jual untuk produk yang dihasilkan biasanya tidak
ditentukan oleh hukum pasar yaitu harga yang disepakati antara penawaran dengan
permintaan tetapi didasarkan pada besarnya harga pokok bangunan yang ditambah
dengan presentase laba tertentu yang diinginkan perusahaan. Jika harga pokok
dihitung terlalu tinggi ataupun terlalu rendah, hal ini akan mempengaruhi laba rugi
oleh perusahaan yang bergerak dibidang properti dalam pengumpulan harga pokok
menerus (Process Cost Method) yaitu pengumpulan atau pencatatan biaya yang
continue.
Real estate merupakan istilah yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
berarti lahan yasan. Masyarakat umum mengetahui real estate sebagai suatu bisnis
bersama, pada dasarnya real estate memiliki pengertian yaitu lahan tanah beserta
objek benda berupa bangunan maupun lainnya yang berdiri secara permanen di
atas lahan tanah tersebut. Real estate ini juga mencakup luas bidang tanah yang
gedung, dan lain sebagainya. Pada tahun 1974, pertama kali pemerintah secara
resmi mengatur real estate sebagai suatu industri. Industri real estate merupakan
negara yang makin intens, industri real estate menjadi penggerak yang sangat
berpengaruh bagi negara. Kegiatan usaha jenis real estate ini termasuk sangat
potensial untuk jangka waktu yang panjang. Berbagai daerah dan kota di Indonesia
untuk bisa dikelola lebih baik sebagai bidang usaha jenis real estate, properti, dan
4
ekonomi. Hal ini karena real estate bisa menyesuaikan permintaan masyarakat
Salah satu masalah untuk dapat mengelolah suatu perusahaan real estate
dengan sebaik mungkin adalah masalah perhitungan harga pokok penjualan rumah.
Kecermatan dan ketepatan dalam perhitungan harga pokok penjualan rumah sangat
berpengaruh terhadap penyajian laba. Oleh karena itu, perhitungan harga pokok
penjualan rumah merupakan salah satu bagian yang penting bagi perusahaan dalam
pemakaian bahan baku, upah langsung, biaya tak langsung, maka diharapkan laba
kotor yang tersajikan menjadi wajar. Sehingga suatu perusahaan dapat menentukan
secara cermat dan mengetahui menguntungkan atau tidak suatu proyek, tidak bisa
dipandang hanya dari aspek finansial perusahaan, tetapi juga dari aspek yang lebih
luas, seperti ekonomi negara dan sosial. Dengan mengetahui peranan masing-
masing item dalam harga pokok penjualan, perusahaan dapat lebih mengetahui
hakekat dari harga pokok penjualan pada laporan laba rugi perusahaan.
perusahaan.
maka penulis merasa tertarik untuk memilih judul skripsi “ Pengaruh Perhitungan
B. Rumusan Masalah:
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
AryaDuta Makassar?
C. Tujuan Penelitian:
D. Manfaat Penelitian
perusahaan.
BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Landasan Teori
Real estate berasal dari Bahasa Inggris, yang asal katanya berasal dari
bahasa Spanyol. Real = Royal = Kerajaan. Real estate = adalah sebagai suatu
kawasan tanah yang dikuasai oleh raja, bangsawan dan landlord (tuan tanah pada
jaman feodal diabad pertengahan), atau singkatnya properti milik kerajaan. (aconx-
( misalnya pembukaan hutan ) dan selokan, dengan demikian real estate dapat
diartikan sebagai tanah dan semua pengembangan lainnya yang melekat terhadap
Biaya dalam akuntansi biaya diartikan dalam dua pengertian yang berbeda,
yaitu biaya dalam artian Cost dan biaya dalam artian Expense. Menurut Bastian
Bustami dan Nurlela (2006:4) biaya atau cost adalah pengorbanan sumber
8
ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan
terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Beban atau expense adalah biaya yang telah
memberikan manfaat dan sekarang telah habis. Biaya (cost) belum habis masa
pakainya, dan digolongkan sebagai aktiva yang dimasukkan dalam neraca. Biaya ini
adalah biaya yang belum dinikmati yang dapat memberikan manfaat di masa akan
2. Pengertian Biaya
Biaya merupakan objek yang dicatat, digolongkan, diringkas dan disajikan oleh
akuntansi biaya. Menurut Mursyidi (2008:14) biaya adalah suatu pengorbanan yang
dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai tujuan, baik yang dapat
dibebankan pada saat ini maupun pada saat yang akan datang. Menurut Mulyadi
(2005:8) dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur
dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk
tujuan tertentu. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa biaya
diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang secara potensial akan
pengorbanan sumber daya ekonomi untuk memperoleh aktiva, dapat diukur dalam
9
satuan uang, yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi, dimana
3. Klafikasi Biaya
Menurut William K. Carter (2009:40) klasifikasi biaya sangat penting untuk ikhtisar
yang berarti atas biaya data biaya. Klasifikasi yang paling umum digunakan
b. Volume
c. Departemen Manufaktur
d. Periode Akuntansi
4. Penggolongan Biaya
Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang akurat dan
tepat bagi manajemen dalam mengelolah perusahaan atau divisi secara efektif. Oleh
karena itu, biaya perlu dikelompokkan sesuai dengan tujuan apa informasi tersebut
“Different Cost Different Purposes” artinya berbeda biaya berbeda tujuan. Menurut
Bastian Bustami dan Nurlela (2006:10) penggolongan biaya adalah suatu proses
pengelompokan biaya secara sistematis atas keseluruhan elemen biaya yang ada
10
1. Objek Pengeluaran.
penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka
semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan
bakar”.
suatu barang.
kebijaksanaan-kebijaksanaan
c. Penggolongan Biaya atas Dasar Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai.
1. Biaya langsung (Direct Cost) adalah biaya yang manfaatnya langsung dapat
diidentifikasikan pada produk yang dibuat. Biaya produksi terdiri atas biaya
2. Biaya tidak langsung (Inderct Cost) adalah biaya yang manfaatnya tidak
dapat diidentifikasi kepada produk yang dibuat. Biaya produksi tidak langsung
menjadi:
2) Biaya semi variabel, merupakan biaya yang berubah tidak sebanding dengan
3) Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan
tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi
tertentu.
4) Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume
biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran
modal ini pada saat terjadinya dibebankan sebagai harga pokok aktiva dan
pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap, untuk reparasi besar terhadap aktiva
Contoh pengeluaran pendapatan anrata lain adalah biaya iklan, biaya telex, dan
Akuntansi biaya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari akuntansi
a. Pengerian Akuntansi
biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana cara mencatat,
atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsirannya. Dari tiga pengertian di
atau jasa, dimana dari kegiatan ini dihasilkan informasi biaya yang diperlukan untuk
produk atau penyerahan jasa. Biaya yang dikumpulkan dan disajikan adalah
datang. Informasi biaya ini tidak dicatat dalam catatan akuntansi biaya,
a. Pengertian Harga Pokok Penjualan Harga pokok penjualan atau HPP adalah
istilah yang digunakan pada akuntansi keuangan dan pajak untuk menggambarkan
biaya langsung yang timbul dari barang yang diproduksi dan dijual dalam kegiatan
bisnis. Ini termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
dan tidak termasuk periode (operasi) biaya seperti penjualan, iklan atau riset dan
pengembangan.(http://id.m.wikipedia.org/wiki/Harga_pokok_penjualan). Menurut
Mursyidi (2008:18) harga pokok adalah biaya yang telah terjadi (expired cost) yang
belum dibebankan/ dikurangkan dari penghasilan. Harga pokok ini membentuk harta
terhadap produk yang dihasilkan dari suatu proses, artinya penentuan biaya yang
melekat pada produk pelayanan. Sedangkan Harga Pokok Penjualan menurut Gill
Penjualan (HPP), yaitu biaya pembuatan atau harga pembelian yang melekat pada
b. Biaya Produksi
bahan baku menjadi produk. Biaya produksi ini disebut juga dengan biaya produk
yaitu biaya-biaya yang dapat dihubungkan dengan suatu produk, dimana biaya ini
merupakan bagian dari persediaan. Menurut Carter dan Usry (2004:40) dalam
bukunya yang berjudul Akuntansi Biaya yang diterjemahkan oleh Krista menjelaskan
bahwa Biaya produksi adalah sebagai jumlah dari tiga elemen biaya: bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Menurut Mulyadi (2005:14)
Biaya Produksi merupakan biaya- biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku
Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa biaya produksi adalah biaya
yang dipakai dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik, dimana biaya-biaya tersebut digunakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari produk selesai dan dapat
pemakaiannya relatif lebih kecil dan biaya ini tidak dapat ditelusuri
f) Biaya tidak langsung lainnya, adalah biaya selain bahan baku tidak
produk selesai.
Secara garis besar, cara memproduksi produk dapat dibagi menjadi dua
metode biaya proses (Process Cost Method). Pada metode ini biaya-biaya
produksi dikumpulkan untuk periode tertentu dan biaya produksi per satuan
membagi total biaya produksi untuk periode tersebut dengan jumlah satuan
Menurut Edward J., David E. dan Gary (2011:292) dua metode yang
mencakup seluruh biaya dalam perhitungan biaya per unit, mengcakup baik
biaya yang terjadi selama periode bersangkutan maupun biaya yang terjadi
biaya per unit hanya meliputi biaya yang terjadi dan pekerjaan yang
persediaan awal sebagai kumpulan produk yang terpisah dari produk yang
unsur biaya ke dalam biaya produksi, terdapat dua pendekatan; full costing
5) Full Costing
biaya ke dalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku
satu cara dalam penentuan biaya dimana semua biaya produksi baik yang
7. Biaya Komersial
pelanggan”.
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
22
BAB III
A. Kerangka Konseptual
Berdasarkan uraian latar belakang dan tinjauan pustaka dengan teori-teori yang
dan Akuntansi Biaya (X2), berpengaruh terhadap Penetapan Harga (Y) yang
rumusan masalah, dan teori yang ada maka kerangka konseptual dari penelitian ini
Gambar 3.1
Kerangka Konseptual
Perusahaan
Biaya-Biaya Produksi
Biaya Komersial
B. Hipotesis
Dalam penelitian ini akan diuji hubungan antara independensi, dan pengalaman
kerja terhadap kualitas audit. Dalam menguji hipotesis ini diharapkan dapat
Penetapan Harga apakah berpengaruh positif atau negatif dan dengan demikian
produk berdasarkan informasi dari system akumulasi biaya dan system biaya.
Dalam hal ini penulis akan menganalisis perhitungan biaya produksi yang
unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual.
Bahwa penetapan harga jual yang dibebankan tersebut kepada konsumen atas
produk yang dijual, dengan harapan harga jual yang dibebankan tersebut dapat
menutupi biaya penuh yang bersangkutan dengan produk dan dapat menghasilkan
laba yang diinginkan perusahaan tersebut. Harga jual yang dibebankan atas
produk yang dijual haruslah tepat, dan harga jual yang tepat haruslah harga
jual yang sesuai dengan kualitas produk yang dijual sehingga dalam penentuan
nilai margin yang ditentukan langsung dari besarnya harga pokok produk
produk berdasarkan informasi dari system akumulasi biaya dan system biaya.
Dalam hal ini penulis akan menganalisis perhitungan biaya produksi yang
costing
BAB IV
METODE PENELITIAN
dan umum.
b. Sumber data
Sumber data untuk penelitian ini diperoleh dari laporan-laporan yang dibuat oleh
C. Sampel Penelitian
Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah laporan biaya produksi
tanya jawab dengan kepala bagian keuangan dan staf perusahaan yang
E. Analisis Data
29
sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat
Harga pokok produksi adalah pernyataan yang menunjukkan total biaya produksi
untuk perusahaan selama periode waktu tertentu. Harga pokok produksi juga sering
disebut biaya produksi. Harga pokok produksi adalah total biaya yang dikeluarkan
penjualan. Harga pokok produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk
proses produksi atau kegiatan mengubah bahan baku menjadi produk jadi. Harga
pokok produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, harga pokok produksi adalah
semua biaya bahan langsung yang dipakai, upah langsung serta biaya produksi
tidak langsung, dengan perhitungan saldo awal dan saldo akhir barang dalam
biaya produksi yang melekat pada produk atau barang yang dihasilkan yang diukur
dalam satuan mata uang dalam bentuk kas yang dibayarkan atau nilai jasa yang
diserahkan atau dikorbankan, atau utang yang timbul, atau tambahan modal yang
30
diperlukan perusahaan dalam rangka proses produksi baik pada masa lalu maupun
masa yang akan datang. Harga pokok produksi penting untuk memberikan
apakah biaya ini terlalu tinggi atau terlalu rendah. Dengan lebih memahami biaya
umum tentang apa yang dikeluarkan perusahaan dalam hal biaya produksi di semua
memeriksa area ini lebih teliti untuk membuat penyesuaian atau perubahan yang
Akuntansi Biaya adalah Keberlangsungan dan kemajuan sebuah bisnis tidak lepas
memahami konsep cost accounting, mulai dari pengertian akuntansi biaya hingga
penerapannya.
unsur anggaran bisnis. Baik secara langsung berkaitan dengan proses produksi,
Penetapan harga adalah proses menetapkan nilai yang akan diterima produsen
dalam pertukaran jasa dan barang. Metode pricing dilakukan untuk menyesuaikan
biaya yang ditawarkan produsen yang sesuai dengan produsen dan pelanggan.
Pricing bergantung pada harga rata-rata perusahaan, dan nilai yang dirasakan
pembeli dari suatu barang, dibandingkan dengan nilai yang dipersepsikan dari
produk pesaing. Tujuan penetapan harga bagi perusahaan mana pun adalah untuk
menetapkan harga yang masuk akal bagi konsumen dan juga agar produsen dapat
bertahan di pasar. Setiap perusahaan berada dalam bahaya tersisih dari pasar
karena persaingan yang ketat, perubahan preferensi dan selera pelanggan. Oleh
karena itu, saat menentukan biaya produk, semua variabel dan biaya tetap harus