Perancangan Gedung
Perancangan Gedung
PERANCANGAN GEDUNG
“PUSKESMAS TERKASIH, KOTA DENPASAR, BALI”
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Sindy Kurniawati (G1B019011)
Abdul Hamid (G1B019022)
Arif Firman Wijaya (G1B019035)
Dosen Pengampu:
Agustin Gunawan, S.T., M.Eng.
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Sindy Kurniawati (G1B019011)
Abdul Hamid (G1B019022)
Arif Firman Wijaya (G1B019035)
Disetujui Oleh :
i
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBDAYAAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
JL. Raya Kandang Limun Bengkulu, Telp : 21170-21884-26793
Kode Pos : 38371. A
SURAT KETERANGAN
Kelompok : 1 (Satu)
Anggota : Sindy Kurniawati (G1B019011)
Abdul Hamid (G1B019022)
Arif Firman Wijaya (G1B019035)
Semester : VI ( Enam )
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Besar Mata Kuliah
Perancangan Gedung dengan baik dan tepat waktu. Shalawat serta salam selalu tercurah
kepada Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan ke alam yang
modern ini.
Dalam hal ini kami menyadari tanpa adanya bimbingan, pengarahan dan bantuan dari
semua pihak tentunya Tugas Besar ini tidak akan terselesaikan. Kami menyempatkan
banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Agustin Gunawan, S.T., M.Eng selaku Dosen Tugas Besar Mata Kuliah
Perancangan Gedung
2. Rekan rekan mahasiswa/i Program Studi Teknik Sipil Universitas Bengkulu atas
kerja samanya dalam penyusunan Tugas Besar ini.
Semoga tugas besar ini dapat memberi manfaat dan menambah wawasan bagi kita
semua. Tidak ada yang sempurna di dunia ini, karena kesempurnaan hanya milik Allah
SWT. Maka apabila ada kesalahan dalam penulisan laporan ini, penyusun memohon
maaf sebesar-besarnya kepada semua pembaca. Untuk itu penyusun memohon saran dan
kritik yang membangun guna memperbaiki dan melengkapi penyusunan laporan ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penyusun
iii
PERANCANGAN GEDUNG KELOMPOK 1
DAFTAR ISI
iv
PERANCANGAN GEDUNG KELOMPOK 1
BAB I
DATA BANGUNAN
1. Lokasi pembangunan : Jl. Tantular No.6, Renon, Kec. Denpasar Timur, Kota
Denpasar, Bali
2. Kondisi Tanah : Tanah Lunak
3. Tinggi Bangunan : 4,5 + (5 x 3,9) = 24 m
4. Ketentuan bahan : 𝑓 : 27,5 MPa
𝑓 : 400 MPa
5. Fungsi Gedung : Puskesmas
6. Kategori Resiko : IV (SNI 1726 2019 Tabel 3 hal.25)
7. Faktor Keutamaan Ie : 1,50 (SNI 1726 2012 Tabel 2 hal.15)
Tabel 3 – Kategori Risiko Bangunan Gedung dan Nongedung untuk Beban Gempa
(lanjutan)
Jenis Pemanfaatan Kategori
Resiko
Gedung dan nongedung yang dikategorikan sebagai fasilitas yang penting,
termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk :
- Bangunan-bangunan monumental
- Gedung sekolah dan fasilitas pendidikan
- Rumah ibadah
- Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang memiliki fasilitas
bedah dan unit gawat darurat
- Fasilitas pemadam kebakaran, ambulans dan kantor polisi, serta
garasi kendaraan darurat
- Tempat perlindungan terhadap gempa bumi, tsunami, angina badai,
dan tempat perlindungan darurat lainnya
IV
- Fasilitas kesiapan darurat, komunikasi, pusat operasi dan fasilitas
lainnya untuk tanggap darurat
- Pusat pembangkit energy dan fasilitas publik lainnya yang
dibutuhkan pada saat keadaan darurat
- Struktur tambahan (termasuk menara telekomunikasi, taangki
penyimpanan bahan bakar, menara pendingin, struktur stasiun
listrik, tangki air pemadam kebakaran atau struktur rumah struktur
pendukung air atau material atau peralatan pemadam kebakaran)
yang disyaratkan untuk beroperasi pada saat keadaan darurat.
Gedung dan nongedung yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi
struktur bangunan lain yang masuk kedalam kategori resiko IV
Tabel 2 - Faktor Keutamaan Gempa
Kategori Risiko Faktor Keutamaan Gempa, Ie
I atau II 1,0
III 1,25
IV 1,50
1
PERANCANGAN GEDUNG KELOMPOK 1
BAB II
PERHITUNGAN KATEGORI DESAIN SEISMIK (KDS)
Lihat hasil desain spektra untuk
“Kec. Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali”
(Lintang -8.3923 Bujur 115.1260)
Sumber : Aplikasi Peta Gempa dan Respons Spektra 2019, (C) ESRC-PUSGEN
PUSKIM PUPR, 2019-2020
Menentukan 𝐹 dan 𝐹
Mencari nilai 𝐹 berdasarkan nilai 𝑆s (SNI 1736:2019 Tabel 6 hal. 34)
Tabel 6 – Koefisien Situs, Fa
Kelas Parameter respon spectral percepatan gempa maksimum yang
Situs dipertimbangkan risiko-tertarget (MCER) terpetakan pada
periode pendek, T = 0,2 detik, SS
Ss ≤ 0,25 Ss = 0,5 Ss = 0,75 Ss = 1,0 Ss = 1,25 Ss ≥ 1,5
SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9
SC 1,3 1,3 1,2 1,2 1,2 1,2
SD 1,6 1,4 1,2 1,1 1,0 1,0
SE 2,4 1,7 1,3 1,1 0,9 0,8
(A)
SF SS
CATATAN :
(a) SS = Situs yang memerlukan investigasi geoteknik spesifik dan analisis
respons situs-spesifik, lihat 0
Berdasar nilai 𝑆s = 0,972
Posisi 0,972 berada pada
𝑆s = 0,75 𝐹 = 1,3
𝑆s = 1,0 𝐹 = 1,1
Interpolasi
0,75 1,3
0,972 X
1,0 1,1
, ,
Maka, nilai 𝐹 = 1,1 + × 1,3– 1,1 = 1,1224
, ,
, ,
Maka, nilai 𝐹 = 2,4 + × (2,8– 2,4)
, ,
= 2,428
Menentukan 𝑆MS dan 𝑆M1 (SNI 1736:2019 Pasal 6.2 hal. 34)
𝑆MS 𝑆M1
Perhitungan : Perhitungan :
𝑆MS =𝐹 ∙𝑆 𝑆M1 =𝐹 ∙𝑆
𝑆MS = 1,122 x 0,972 𝑆M1 = 2,428 x 0,393
𝑆MS = 1,091 𝑆M1 = 0,954
Menentukan SDS dan SD1 (SNI 1736:2019 Pasal 6.3 hal. 35)
𝑆D1
𝑆DS
Perhitungan :
Perhitungan :
𝑆D1 = ∙𝑆
𝑆DS = ∙𝑆
𝑆D1 = ∙ 0,954
𝑆DS = ∙ 1,091
𝑆D1 = 0,636
𝑆DS = 0,727
Menentukan 𝑇𝑠 dan 𝑇0 (SNI 1736:2019 Pasal 6.4 hal. 35)
𝑇𝑠 =
,
𝑇𝑠 =
,
𝑇𝑠 = 0,875
,
𝑇0 = 0,2 ∙
,
𝑇0 = 0,2 ∙ 0,875
𝑇0 = 0,175
Sa(0) = 0,4 SDS
Sa(0) = 0,4 (0,727)
Sa(0) = 0,291
Data Perhitungan
Variabel Nilai
𝑆 (g) 0,972
𝑆 (g) 0,393
𝐹 1,122
𝐹 2,428
𝑆 1,091
𝑆 0,954
𝑆 0,727
𝑆 0,636
𝑇0 0,175
𝑇s 0,875
𝑆a(0) 0,291
BAB III
DATA KATEGORI DESAIN SEISMIK (KDS)
Pada daerah Denpasar Timur dengan lokasi pembangunan pada tanah lunak,
SS : 0,972
S1 : 0,393
SDS : 0,727
SD1 : 0,636
Kategori risiko :D
Berdasarkan syarat berikut : (SNI 1736:2019 Pasal 6.5 hal. 36)
BAB IV
DESAIN STRUKTUR BANGUNAN
Catatan : Dinding geser (40 cm) dipasang pada grid B2-C2 dan grid B5-C5
BAB V
PERHITUNGAN PEMBEBANAN
5.1. Lantai 1
A. Beban Mati
Berat Total Balok Utama
Panjang Berat
Total Luas Volume
Balok Jenis Berat
Grid Jumlah Panjang Balok Balok
Bersih Beton (kN)
(m) (m2) (m3)
(m) (kN/m3)
Panjang Berat
Total Luas Volume Berat
Balok Jenis
Jumlah Panjang Balok Balok Total
Bersih Beton
(m) (m2) (m3) (kN)
(m) (kN/m3)
Tinggi Berat
Total Luas Volume Berat
Kolom Jenis
Kolom Jumlah Panjang Kolom Kolom Total
Bersih Beton
(m) (m2) (m3) (kN)
(m) (kN/m3)
Tinggi Berat
Total Luas Volume Berat
Kolom Kolom Jenis
Jumlah Panjang Kolom Kolom Total
Bersih Beton
(m) (m2) (m3) (kN)
(m) (kN/m3)
Berat
Tebal Luas Pelat Volume Berat
Nama Jenis
Pelat Bersih Jumlah Tiap Lapis Pelat Total
Bagan Beton
(m) (m2) (m3) (kN)
(kN/m3)
Panjang
Tinggi Tebal Volume Berat Berat
Dinding Jumlah
Dinding (m) (m) (m2) (kN) Total (kN)
(m)
Total Beban Mati = Balok Utama + Balok Anak + Kolom Utama + Kolom
Praktis + Pelat + Dinding Geser + Dinding
= 1457,820 + 87,534 + 2089,800 + 161,973 + 1286,094
+ 594,432+ 334,783
= 6012,436 kN
B. Beban Tambahan
Plafon
Luas Plat = (8 x 26,338) + (4 x 26,565) + (2 x 13,1689)
+ (1 x 13,268) m2
= 356,565 m2
BJ plafon & penggantung = 0,18 kN/m2
Berat Total Plafon = Luas Plat x Bj
= 356,565 m2 x 0,18 kN/m2
= 64,181 kN
ME (Mechanical Electrical)
Luas Plat = (8 x 26,338) + (4 x 26,565) + (2 x 13,169)
+ (1 x 13,268) m2
= 356,565 m2
Web ME = 0,2 kN/m2
ME = Luas Plat x Web M
= 356,565 m2 x 0,2 kN/m2
= 71,313 Kn
Plafond
Berat
Luas Plat Berat(kN)
Jenis
356,565 0,18 64,182 Kn
M dan E
Berat
Luas Plat Berat(kN)
Jenis
356,565 0,2 71,313 kN
5.2. Lantai 2
A. Beban Mati
Berat Total Balok Utama
Panjang Berat
Total Luas Volume
Balok Jenis Berat
Grid Jumlah Panjang Balok Balok
Bersih Beton (kN)
(m) (m2) (m3)
(m) (kN/m3)
Tinggi Berat
Total Luas Volume Berat
Kolom Kolom Jenis
Jumlah Panjang Kolom Kolom Total
Bersih Beton
(m) (m2) (m3) (kN)
(m) (kN/m3)
Tinggi Berat
Total Luas Volume Berat
Kolom Jenis
Kolom Jumlah Panjang Kolom Kolom Total
Bersih Beton
(m) (m2) (m3) (kN)
(m) (kN/m3)
Luas
Berat
Tebal Pelat Volume Berat
Nama Jenis
Pelat Bersih Jumlah Tiap Pelat Total
Bagan Beton
(m) Lapis (m3) (kN)
(kN/m3)
(m2)
Total Beban Mati = Balok Utama + Balok Anak + Kolom Utama + Kolom
Praktis + Pelat + Dinding Geser + Dinding
= 1457,820 + 486,000 + 1263,600 + 91,746 + 1286,094+ 359,
424 + 190, 676
= 5135, 361 kN
D. Beban Tambahan
Plafon
Luas Plat = (8 x 26,338) + (4 x 26,565) + (2 x 13,169)
+ (1 x 13,268) m2
= 356,565 m2
BJ plafon & penggantung = 0,18 kN/m2
Berat Total Plafon = Luas Plat x Bj
= 356,565 m2 x 0,18 kN/m2
= 64, 182 kN
ME (Mechanical Electrical)
Luas Plat = (8 x 26,338) + (4 x 26,565) + (2 x 13,169)
+ (1 x 13,268) m2
= 356,565 m2
Web ME = 0,2 kN/m2
ME = Luas Plat x Web M
= 356,565 m2 x 0,2 kN/m2
= 71,313 kN
Plafond
Berat
Luas Plat Berat(kN)
Jenis
356,565 0,18 64, 182 kN
M dan E
Berat
Luas Plat Berat(kN)
Jenis
356,565 0,2 71,313 kN
5.3. Lantai 3
A. Beban Mati
Berat Total Balok Utama
Panjang Berat
Total Luas Volume
Balok Jenis Berat
Grid Jumlah Panjang Balok Balok
Bersih Beton (kN)
(m) (m2) (m3)
(m) (kN/m3)
Panjang Berat
Arah Total Luas Volume Berat
Balok Jenis
Balok Jumlah Panjang Balok Balok Total
Bersih Beton
Anak (m) (m2) (m3) (kN)
(m) (kN/m3)
Tinggi Berat
Total Luas Volume Berat
Kolom Jenis
Kolom Jumlah Panjang Kolom Kolom Total
Bersih Beton
(m) (m2) (m3) (kN)
(m) (kN/m3)
Tinggi Berat
Total Luas Volume Berat
Kolom Kolom Jenis
Jumlah Panjang Kolom Kolom Total
Bersih Beton
(m) (m2) (m3) (kN)
(m) (kN/m3)
Luas
Berat
Tebal Pelat Volume Berat
Nama Jenis
Pelat Bersih Jumlah Tiap Pelat Total
Bagan Beton
(m) Lapis (m3) (kN)
(kN/m3)
(m2)
Plafond
Berat
Luas Plat Berat(kN)
Jenis
356,5651 0,18 64, 1817 kN
M dan E
Berat
Luas Plat Berat(kN)
Jenis
356,5651 0,2 71,3130 kN
5.4. Lantai 4
A. Beban Mati
Berat Total Balok Utama
Panjang Berat
Total Luas Volume
Balok Jenis Berat
Grid Jumlah Panjang Balok Balok
Bersih Beton (kN)
(m) (m2) (m3)
(m) (kN/m3)
Tinggi Berat
Total Luas Volume Berat
Kolom Jenis
Kolom Jumlah Panjang Kolom Kolom Total
Bersih Beton
(m) (m2) (m3) (kN)
(m) (kN/m3)
Tinggi Berat
Total Luas Volume Berat
Kolom Jenis
Kolom Jumlah Panjang Kolom Kolom Total
Bersih Beton
(m) (m2) (m3) (kN)
(m) (kN/m3)
Luas
Berat
Tebal Pelat Volume Berat
Nama Jenis
Pelat Bersih Jumlah Tiap Pelat Total
Bagan Beton
(m) Lapis (m3) (kN)
(kN/m3)
(m2)
Total Beban Mati = Balok Utama + Balok Anak + Kolom Utama + Kolom
Praktis + Pelat + Dinding Geser + Dinding
= 1457,820 + 486,000 + 1263,600 + 91,746 + 1286,094
+ 359, 424 + 190,676
= 5135,361 kN
B. Beban Tambahan
Plafon
Luas Plat = (8 x 26,338) + (4 x 26,565) + (2 x 13,169)
+ (1 x 13,268) m2
= 356,565 m2
BJ plafon & penggantung = 0,18 kN/m2
Berat Total Plafon = Luas Plat x Bj
= 356,565 m2 x 0,18 kN/m2
= 64,182 kN
ME (Mechanical Electrical)
Luas Plat = (8 x 26,338) + (4 x 26,565) + (2 x 13,169)
+ (1 x 13,268) m2
= 356,565 m2
Web ME = 0,2 kN/m2
ME = Luas Plat x Web M
= 356,565 m2 x 0,2 kN/m2
= 71,313 kN
Plafond
Berat
Luas Plat Berat(kN)
Jenis
356,565 0,18 64,182 kN
M dan E
Berat
Luas Plat Berat(kN)
Jenis
356,565 0,2 71,313 kN
5.5. Lantai 5
A. Beban Mati
Berat Total Balok Utama
Panjang Berat
Total Luas Volume
Balok Jenis Berat
Grid Jumlah Panjang Balok Balok
Bersih Beton (kN)
(m) (m2) (m3)
(m) (kN/m3)
Panjang Berat
Arah Total Luas Volume Berat
Balok Jenis
Balok Jumlah Panjang Balok Balok Total
Bersih Beton
Anak (m) (m2) (m3) (kN)
(m) (kN/m3)
Tinggi Berat
Total Luas Volume Berat
Kolom Jenis
Kolom Jumlah Panjang Kolom Kolom Total
Bersih Beton
(m) (m2) (m3) (kN)
(m) (kN/m3)
Tinggi Berat
Total Luas Volume Berat
Kolom Jenis
Kolom Jumlah Panjang Kolom Kolom Total
Bersih Beton
(m) (m2) (m3) (kN)
(m) (kN/m3)
Luas
Berat
Tebal Pelat Volume Berat
Nama Jenis
Pelat Bersih Jumlah Tiap Pelat Total
Bagan Beton
(m) Lapis (m3) (kN)
(kN/m3)
(m2)
Plafond
Berat
Luas Plat Berat(kN)
Jenis
356,565 0,18 64,182 kN
M dan E
Berat
Luas Plat Berat(kN)
Jenis
356,565 0,2 71,313 kN
Total Beban Tambahan = Berat Total Plafon + ME
= 64, 182 kN + 71,313 kN
= 135,490 kN
C. Beban Hidup
5.6. Lantai 6
A. Beban Mati
Berat Total Ring Balok (Bagian Balok Utama)
Panjang Berat
Total Luas Volume
Balok Jenis Berat
Grid Jumlah Panjang Balok Balok
Bersih Beton (kN)
(m) (m2) (m3)
(m) (kN/m3)
Panjang Berat
Arah Total Luas Volume Berat
Balok Jenis
Balok Jumlah Panjang Balok Balok Total
Bersih Beton
Anak (m) (m2) (m3) (kN)
(m) (kN/m3)
Berat
Tinggi Total Luas Volume Berat
Jenis
Kolom Kolom Jumlah Panjang Kolom Kolom Total
Beton
Bersih (m) (m) (m2) (m3) (kN)
(kN/m3)
Berat
Tinggi Total Luas Volume Berat
Jenis
Kolom Kolom Jumlah Panjang Kolom Kolom Total
Beton
Bersih (m) (m) (m2) (m3) (kN)
(kN/m3)
Luas Berat
Volume Berat
Pelat Tebal Bersih Pelat Tiap Jenis
Jumlah Pelat Total
Atap Dak (m) Lapis Beton
(m3) (kN)
(m2) (kN/m3)
Panjang
Tinggi Tebal Volume Berat Berat Total
Dinding Jumlah
Dinding (m) (m) (m2) (kN) (kN)
(m)
Dinding
TIPE 1 TIPE 2 TIPE 3
B. Beban Tambahan
Plafon
Luas Plat = (8 x 26,338) + (4 x 26,565) + (2 x 13,169)
+ (1 x 13,268) m2
= 356,565 m2
BJ plafon & penggantung = 0,18 kN/m2
Berat Total Plafon = Luas Plat x Bj
= 395,973 m2 x 0,18 kN/m2
= 71,275 kN
ME (Mechanical Electrical)
Luas Plat = (11 x 26,338) + (4 x 26,565)
= 395,973 m2
Web ME = 0,2 kN/m2
ME = Luas Plat x Web M
= 395,973 m2x 0,2 kN/m2
= 79,195 kN
Plafond
Luas Plat Berat Jenis Berat(kN)
395,973 m2 0,18 71,275 kN
M dan E
Luas Plat Berat Jenis Berat(kN)
395,973 m2 0,2 79,195 kN
D. Beban Hidup
Lantai WL Mt Lantai Mt Mr
1 27739,499 2827,676 1 2827,676 271647,740
2 44572,250 4543,553 2 4543,553 436487,730
3 65266,509 6653,059 3 6653,059 639142,748
4 85960,768 8762,566 4 8762,566 841797,766
5 106655,027 10872,072 5 10872,072 1044452,784
6 113638,142 11583,908 6 11583,908 1112837,124
Total 45242,833 Total 4346365,891
BAB VI
MENCARI NILAI 𝑻𝒄 DARI SAP
METODE RESPON SPEKTRUM
6.1. Langkah-Langkah
1. Buka aplikasi SAP
4. Klik kanan pilih edit grid data dan masukkan dimensi x,y,z berdasarkan soal, lalu
klik Oke
5. Ganti nilai z (tinggi bangunan) dengan klik 2 kali pada joint dan ubah
ketinggiannya kemudian klik Oke jika sudah menggantikan tinggi bangunan
6. Membuat material
a) Define
b) Add material, kemudian buat nama material yang diperlukan (Beton dan
Tulangan Utama), (untuk beton pilih concrete dan untuk tulangan pilih
rebar)
c) Lakukan modifikasi data dengan menambahkan nilai Berat Jenis Bahan,
Elastisitas, 𝑓 (beton), 𝑓 (tulangan), 𝑓 (berdasar tabel), dan lainnya
- untuk beton ketik nilai E=4700*𝑓 ^0,5 dan U=0,2 dan a=0
- untuk tulangan untuk 𝑓 = 400 𝑀𝑃𝑎 , E = 200.000, maka 𝑓 =
520 𝑀𝑝𝑎, 𝑓 = 440 𝑀𝑝𝑎, 𝑓 = 570 𝑀𝑃𝑎.
h) Oke
Dimana 𝐼 adalah kelas kategori resiko 1,5 dan R=8 untuk beton, r=7 untuk
dinding geser.
b) Assign
c) Joint
d) Restrain
e) Pilih tumpuan jepit
15. Blok lalu assign kemudian joint setelah itu constraint lalu pilih diaphragm
kemudian add new constrain setelah itu oke
16. Lantai 1 di blok lalu assign kemudian frame setelah itu automatic masses
17. Lihat gambar 3D lalu blok semua struktur kemudian assign setelah itu frame lalu
automatic masses
18. Analys lalu set analysis kemudian space frame setelah itu oke.
Arah x
Ta = Ct.hnx (*Tabel Rangka beban pemikul momen)
0,9
= 0,047 (24,00)
= 0,814 detik
Tx maks yang diizinkan
= Cu.Ta
= 1,4 (0,814)
= 1,139 detik
Nilai Ts yang didapat dari perhitungan SAP 2000, Tsx = 0,801 detik
Ta min Tsx Ta max
Csx = Csy =
Ie Ie
0,727 0,727
= 8 = 7
1,5 1,5
= 0,1363 = 0,156
T arah x Tx = 0,332 T arah y Ty = 0,555
SD1 SD1
Csx max = Csy max =
Tx Tx
Ie Ie
0,636 0,636
= 8 = 7
, ,
1,5 1,5
= 0,393 = 0,263
Karena SD1 = 0,636 < 0,6g = 5,88 Karena SD1 = 0,636 < 0,6g = 5,88
Maka nilai Cs yang diambil adalah : Maka nilai Cs yang diambil adalah :
0,5SD1 0,5SD1
Csx = Csy =
Ie Ie
0,5 . 0,636 0,5 . 0,636
= 8 = 7
1,5 1,5
= 0,060 = 0,068
Maka, Csx yang di pakai yaitu Csx max = Maka, Csy yang di pakai yaitu Csy max =
0,393 karena Csx berada di luar SD1 0,263 karena Csx berada di luar SD1
Jadi : Jadi :
Vx = Cs . Wt Vy = Cs . Wt
= 0,393 x 32124,137 = 0,263 x 32124,137
= 12631,211 kN = 8458,285 kN
Gaya Gempa Lateral (Fx) yang timbul di semua tingkat harus ditentukan dengan
persamaan berikut :
Fx = Cvx . V
Cvx = ∑
= 1,009
BAB VII
PENDISTRIBUSIAN BEBAN
Keterangan :
= Void
A = Beban Trapesium
A
B B = Beban Segitiga
Beban Merata
Dimensi
Balok Tepi
Jenis Pelat (m)
W1 = (Qx h)
Segitiga
Alas (a) Tinggi (h) WD WL
(m) (m) (kN/m) (kN/m)
SG1 1,15 0,58 1,63 2,20
SG2 1,33 0,66 1,87 2,54
SG3 1,15 0,58 1,63 2,20
SG4 1,18 0,59 1,66 2,25
SG5 1,68 0,84 2,37 3,21
SG6 1,68 0,84 2,37 3,21
SG7 2,73 1,37 3,86 5,23
SG8 2,98 1,49 4,21 5,70
SG9 4,80 2,40 6,79 9,19
Beban Merata
Jenis Dimensi (m) Balok Tepi
Pelat W1 = (Qx h)
Segitiga Alas(a) Tinggi (h) WD WL
(m) (m) (kN/m) (kN/m)
SG1 1,68 0,84 2,60 3,21
SG2 2,98 1,49 4,21 5,70
SG3 4,80 2,40 6,79 9,19
BAB VIII
MENCARI NILAI MOMENT, GAYA GESER, DAN GAYA NORMAL
DARI SAP 2000
2. Memasukkan Nilai beban Plat yang telah didapat dari Bab VII
a) Klik batang yang akan dimasukkan beban
b) Pilih Assign
c) Frame Load
d) Pilih Distributed
e) Pilih beban yang akan dimasukkan
f) Masukkan jarak dan beban yang di peroleh, dan jangan lupa untuk untuk klik
“add to existing load”
3. Setelah memasukkan beban mati dan beban hidup, maka akan didapatkan
tampilan seperti ini
5. Klik analyze lalu set analyze kemudian space frame setekah itu oke
Portal B
Portal C
Portal D
b. Arah Y (Vertikal)
Portal 1
Portal 2
Portal 3
Portal 4
Portal 5
Portal 6
BAB IX
ANALISA MOMEN, GAYA GESER, DAN GAYA NORMAL
Penampang Retak
Momen Gaya Geser Gaya Normal
Kombinasi
(kN.m) (kN) (kN)
Beban
Tumpuan
Lapangan Max Min Max Min
Kanan Kiri
-
Kombinasi 1 149,206 2565,766 917,875 769,174 0 0
2495,383
-
Kombinasi 2 134,147 2175,192 795,271 644,701 0 0
2144,723
-
Kombinasi 3 131,801 2184,205 792,076 650,173 0 0
2142,539
-
Kombinasi 4 131,801 2184,205 792,076 650,173 0 0
2142,539
-
Kombinasi 5 140,227 2,373,222 852,276 710,373 0 0
2314,727
-
Kombinasi 6 95918 1,649,421 590,063 494,469 0 0
1604,175
-
Kombinasi 7 104344 1,838,438 650,263 554,670 0 0
1431,987
Gabungan 149,206 2565,766 917,875 769,174 0 0
B. Momen, gaya geser, dan gaya normal yang diterima balok arah y
- Terjadi di balok 120
- Terjadi pada kombinasi 1 (akibat beban mati, beban gempa dan beban
hidup)
Penampang Retak
Momen Gaya Geser Gaya Normal
Kombinasi
(kN.m) (kN) (kN)
Beban
Tumpuan
Lapangan Max Min Max Min
Kanan Kiri
Kombinasi 1 27,570 1270,115 -1400,814 571,870 436,028 0 0
Kombinasi 2 32,782 1079,536 -1220,550 505,870 362,087 0 0
Kombinasi 3 29,351 1082,961 -1213,105 499,984 366,456 0 0
Kombinasi 4 29,351 1082,961 -1213,105 499,984 366,456 0 0
Kombinasi 5 36,972 1166,579 -1129,054 531,620 398,092 0 0
Kombinasi 6 17,724 816,502 -900,523 367,630 280,304 0 0
Kombinasi 7 25,345 900,121 -816,472 399,266 311,939 0 0
Gabungan 36,972 1270,115 571,870 436,028 0 0
B. Momen, gaya geser, dan gaya normal yang diterima balok arah y
- Terjadi di balok 207
- Terjadi pada kombinasi 1 (akibat beban mati, beban hidup dan beban atap)
Penampang Retak
Momen Gaya Geser Gaya Normal
Kombinasi
(kN.m) (kN) (kN)
Beban
Tumpuan
Lapangan Max Min Max Min
Kanan Kiri
Kombinasi 1 27,840 360,283 -459,330 205,248 104,040 0 0
Kombinasi 2 49,715 271,774 -440,990 216,824 52,143 0 0
Kombinasi 3 40,021 285,664 -423,261 201,488 66,031 0 0
Kombinasi 4 40,021 285,664 -423,261 201,488 66,031 0 0
Kombinasi 5 42,308 310,845 -398,110 210,984 75,527 0 0
Kombinasi 6 17,897 231,610 -295,284 131,945 66,883 0 0
Kombinasi 7 20,185 256,791 -270,134 141,442 76,379 0 0
Gabungan 49,715 360,283 216,824 104,040 0 0
BAB X
DESAIN PENULANGAN
b + 2( ) = 500 + 2( ) = 6000 mm
0,85 f 4M
ρ= 1− 1−
f 1,7∅f bd
ρ = 0.00087518
3) Menentukan ρ (f = 27,5 MPa)
1,4
ρ = , untuk f ≤ 30 MPa
f
f
ρ = untuk f > 30 MPa
4f
1,4
ρ = = 0,0035
400
4) Menentukan ρ (f = 27,5 MPa dan f = 400 MPa )
ρ = 0,85 xβ
0,003 +
ρ = ρ
0,009
ρ = 0,035
ρ = 0,019
5) Menentukan rasio tulangan yang digunakan
ρ<ρ
Sehingga, gunakan ρ = 0,0035
6) Menentukan luas tulangan tarik (A )
A =ρbd
A = 0,0035×500×564
A = 2961 mm2
Gunakan tulangan 6D32 (𝐀 𝐬 = 2961 𝐦𝐦𝟐 )
Jarak tulangan (s) = (bw – 2(ds) – 2 (selimut beton) – n(db)) / (n-1)
= (500-(2)(10)-(2)(60)-(6)(32)) / (6-1)
= 33,60 mm > 25 mm (OK!)
G. Periksa bahwa ρw > ρmin
𝛒𝐰 𝐀𝐬
𝐛𝐰 𝐝
a=
,
a = 55,07
c= = 64,52
𝑑 −𝑐
𝜀 = 0,003
𝑐
ε = 0,0232 > 0,005
Benar Penampang Terkendali Tarik
Lapangan
Tumpuan
917,875
S = 100 mm
745,315
S = 300 mm
277,178
94,275
(1/2 Ø Vc)
d= 564 mm
X1 = 2094,066 mm
X2 = 2691,87 mm
½L= 3000 mm
Sehingga, tulangan sengkang dapat didistribusikan sebagai berikut:
Jumlah Jarak
Nama
Tulangan (mm)
Sengkang 1 1 50
Sengkang 2 10 1000
Sengkang 3 4 1200
Tak pakai sengkang - 750
TOTAL 15 3000 OK !!!
Jadi, jumlah total sengkang yang diperlukan = 30 buah untuk sepanjang balok
Pn = Pu/ɸ
Pn = 1565,027/0,65
Pn = 2407,730 kN
C. Menentukan Luas Tulangan yang Dibutuhkan
Sesuai dengan persamaan Whitney:
Pn = +
, ,
( )
Dimana As =As’
(750)(750)(27,5) ( )
2407734 = 3(750)(1805,111) + ,
+1,18 ,
6612 ( )
As ’ = 8509,8 mm2
Gunakan tulangan 11D32 (As = As’ = 8850,3 mm2)
Periksa Jarak tulangan (s) yang digunakan
s = (h-2ds-2selimut beton-n db)/(n-1)
s = (750-(2)(13)-(2)(32)-(11)(32)) / (11-1)
s = 79,667 mm > 25 mm (OK!!!)
Periksa Lebar minimum (bmin) yang digunakan
bmin = ndb+(n-1)s+2ds+2.Selimut beton
= 590mm < 750 mm (OK!!!)
D. Menentukan 𝛒𝐠
ρ = (2 (As) / b h) x 100%
ρ = (2 (8850,3) / (750)(750)) x100%
ρ = 3,1468 %
Nilai ini berada antara rentang 1% - 8%, yang merupakan syarat batas rasio tulangan
memanjang kolom.
E. Pemeriksaan Kembali dengan Prinsip Kesetimbangan Gaya
Menentukan nilai cb = 396,6 mm
Maka asumsikan nilai c > cb
c = 750 mm
Lapis 2
c−d
ε = 0.003 = 0,0018
c
fs2 = = 0,0075 MPa < 400 MPa
ε = 0.003 = 0,0011
Pn2 = 1803480,147 N
Perbandingan Rasio antara Pn1 dan Pn2 adalah = 6,124033117 % < 1%
Maka gunakan Pn minimum antara Pn1 dan Pn2 = 11044572,15 N
Sehingga ɸPn dan ɸMn (Dengan ɸ = 0,65)
ɸPn= 0,65 (11044572,15 ) = 7178971,897 N
ɸPn= 7178, 971 kN > Pu (1565,027 kN) OK!
ɸMn= Pn (e)
ɸMn = 0,65 (7178971,897) (1805,111)
ɸMn = 842324,837 kNm > Mu (2825,048 kNm) OK!
H. Periksa terhadap kondisi seimbang
Dimana Cb = 396,6 mm < c = 750 mm
Sehingga benar terjadi keruntuhan tekan seperti yang diasumsikan
I. Tulangan Sengkang
Gunakan Tulagan sengkang D 13
Jarak maksimum yang diambil, ditentukan dari nilai terkecil antara
a. 48 kali diameter sengkang = 624 mm
b. 16 kali diameter tulangan memanjang = 512 mm
c. Dimensi terkecil penampang kolom = 750 mm
Sehingga, digunakan sengkang D 13 - 512 mm
Atau digunakan D 13 - 500 mm
D13-500 500
500
D13-500
11D32
b + 2( ) = 2000 mm
b ≤ b + 2(8h ) = 3500 mm
l/4 = 1500 mm
Sehingga gunakan nilai terkecil dari 3 alternatif, 𝐛𝐞 = 1500 mm
B. Menghitung faktor 𝛃𝟏
0,85 ; Bila f -≤ 28 MPa
β = 0,85-0,05/7 x (f -28) ; Bila 28 < f < 56 MPa
0,65 ; Bila f -≥ 56 MPa
β = 0,85
d = 500 – 10 – (25/2) – 60
d = 417,5 mm
E. Periksa Posisi Sumbu Netral, Asumsikan Tinggi Balok Tegangan tekan (a = hf)
Dimana a = hf = 200 mm
ɸMn = ɸ 0,85 b hf (d - hf /2)
ɸMn = 0,9 (0,85) (200) (417,5-200/2)
ɸMn = 2003821875 Nmm
ɸMn = 2003,822 kNm > Mu (49,715 kNm)
Sehingga, balok didesain sebagai balok penampang persegi
F. Menentukan Luas Tulangan Tarik, Mengganggap Balok dengan Balok Persegi
Sehingga, b = be = 1500 mm
1) Menentukan nilai Ru :
M
R =
bd
R = = 0,190144262 MPa
0,85 f 4M
ρ= 1− 1−
f 1,7∅f bd
ρ = 0,000530587
3) Menentukan ρ (f = 27,5 MPa)
1,4
ρ = , untuk f ≤ 30 MPa
f
1,4
ρ = = 0,0035
(400)
4) Menentukan ρ (f = 27,5 MPa dan f = 400 MPa )
ρ = 0,85 xβ
0,003 +
ρ = ρ
0,008
ρ = 0,0298
ρ = 01862
5) Menentukan rasio tulangan yang digunakan
Sehingga, gunakan ρ = ρ = 0,0005
6) Menentukan luas tulangan tarik (A )
A =ρbd
A = 0,0005 (300) (417,5)
A = 332,28 mm
Gunakan tulangan 5D25 (𝐀 𝐬 =2455 𝐦𝐦𝟐 )
Jarak tulangan (s) = (bw – 2(ds) – 2 (selimut beton) – n(db)) / (n-1)
= (300-(2)(10)-(2)(60)-(5)(25)) / (5-1)
= 81,25 mm > 25 mm (OK!)
G. Periksa bahwa ρw > ρmin
𝛒𝐰 𝐀𝐬
𝐛𝐰 𝐝
a=
,
a = 28,011
c= = 32,95
𝑑 −𝑐
𝜀 = 0,003
𝑐
ε = 0,035 > 0,005
Benar Penampang Terkendali Tarik
Lapangan
Tumpuan
∅V = ∅ 0,17 λ f b d
Sehingga,
∅V = 0,75 0,17 (1) 27,5 (300)(392)
∅V = 83744,109 N
∅V = 83,744109 kN
∅V = 41,8721 kN
V = 0,33 f b d
V = 0,66 f b d
Apabila Vs < V , maka proses desain dapat dilanjutkan. Namun, apabila Vs > V ,
maka ukuran penampang harus diperbesar, sehingga:
V = 216,749 kN
V = 433,499 kN
Analisa menunjukkan bahwa
Vs < Vc2
158,7760 < 433,5 Kn Analisis dilanjutkan ketahap berikutnya
D. Menentukan Jarak tulangan sengkang
A f d
s =
V
Tulangan geser balok menggunakan sengkang Ø10 mm (As = 157 mm2)
s = 165,282 mm
s = ≥
,
,
235,616
202,826
S = 100 mm
S = 200 mm
182,155
41,872
(1/2 Ø Vc)
d= 417,5 mm
X1 = 680,699 mm
X2 = 2466,9 mm
½L= 3000 mm
Catatan:
Pengerjaan tugas besar ini tentu tidak luput dari kesalahan-kesalahan pengerjaan
dan kurangnya uraian perhitungan, maka dari itu penyusun memberikan catatan sebagai
berikut:
1. Perhitungan ini dijadikan sebagai salah satu contoh, seharusnya dilakukan
perhitungan penulangan pada setiap elemen struktur untuk mendapatkan hasil
yang akurat di lapangan dan kemungkinan ouput setiap lantai yang berbeda,
karena tebal pelat yang memengaruhi nilai output pada balok. “Semakin tebal
pelat lantai, maka akan semakin besar output yang dihasilkan.”
2. Perhitungan penulangan yang digunakan adalah data beban maksimum yang
didapatkan dari output SAP2000. Digunakannya data beban maksimum ditujukan
agar nilai beban dapat digunakan pada perencanaan penulangan pada setiap
elemen pada lantai tersebut.