Jika kita tambahkan sedikit natrium tiosianat (NaSCN) ke dalam larutan diatas, akan
terjadi penambahan ion SCN- (berasal dari penguraian NaSCN). Perhatikan reaksi diatas!
SCN- terdapat disebelah kanan reaksi. Meningkatnya konsentrasi SCN- mengakibatkan
kemungkinan reaksi dengan Fe3+ meningkat, sehingga terbentuknya FeSCN2+ semakin
besar. Kesetimbangan bergeser dari kanan ke kiri.
Pergeseran kesetimbangan ditunjukkan melalui gambar (b). Larutan menjadi berwarna merah,
karena meningkatnya konsentrasi FeSCN2+. Hal serupa akan terjadi bila kita menambahkan
ion Fe3+ ke dalam larutan.
PERUBAHAN KONSENTRASI
Tetapi, jika kedalam larutan (b) kita tambahkan asam oksalat (H2C2O4), ion C2O42- akan
bereaksi dengan Fe3+ membentuk Fe(C2O4)33- yang berwarna kuning. Penambahan asam
oksalat akan mengurangi konsentrasi Fe3+ pada reaksi, karena Fe3+ terikat kuat pada ion
C2O42-. Akibatnya, lebih banyak FeSCN2+ yang terurai. Larutan menjadi berwarna kuning (c)
karena terbentuknya Fe(C2O4)33-.
PERUBAHAN TEKANAN DAN VOLUME
Perubahan tekanan biasanya tidak mempengaruhi konsentrasi spesi yang bereaksi dalam fase
terkondensasi (katakanlah, dalam larutan berair) sebab cairan dan padatan pada dasarnya
tidak dapat dimampatkan. Sebaliknya konsentrasi gas sangat dipengaruhi oleh perubahan
tekanan. Perhatikan persamaan berikut.
𝑷𝑽=𝒏𝑹𝑻
Dua bola mengandung campuran gas NO2 dan N2O4 pada kesetimbangan. Bila satu bola
direndam dalam air pada suhu kamar warnanya akan menjadi lebih pucaat, yang
menunjukkan pembentukan gas N2O4 yang tak berwarna. Bila direndam dalam air panas,
warnanya akan menjadi lebih tua, yang menunjukkan peningkatan NO2.
PERUBAHAN TEKANAN
DAN VOLUME
Pada umumnya, peningkatan tekanan (penurunan volume) menghasilkan reaksi bersih yang
menurunkan jumlah total mol gas dan sebaliknya, penurunan tekanan (peningkatan volume)
menghasilkan reaksi bersih yang meningkatkan jumlah total mol gas. Secara mudah, hal
tersebut dapat ditentukan melalui jumlah koefisien (konsentrasi) yang bereaksi (hanya
fase gas). Ketika tekanan meningkat (volume turun) kesetimbangan akan bergeser ke arah
yang jumlah koefisiennya lebih kecil. Dan sebaliknya.
PERUBAHAN SUHU
Perubahan konsentrasi,
tekanan, dan volume
dapat mengubah posisi
kesetimbangan, tetapi
tidak mengubah nilai
konstanta
kesetimbangan.
Jika sistem diberikan kalor, idealnya suhu sistem akan naik sebesar kalor yang
diberikan. Tetapi, berdasarkan asas Le Chätelier, sistem akan memberikan
perlawanan untuk meminimalisir kalor yang dianggap sebagai gangguan dengan
cara menggunakan sebagian kalor untuk reaksi, sehingga kenaikan suhu sistem
terminimalisir.