Anda di halaman 1dari 15

Tata Naskah Dinas

(Permenkumham Nomor 31 Tahun 2020)

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


WILAYAH BANTEN
Serang, 9 Maret 2021
FORMATNYA YANG TERSEDIA DIANTARANYA ;

2

3

4

5

6
PERHATIAN;
1. Jarak antara bab dan judul adalah dua spasi;
2. Jika Judul Lebih dari satu baris, jarak antara
baris pertama dan kedua adalah satu spasi;
3. Jarak antara judul dan subjudul adalah
1. KETENTUAN JARAK SPASI empat spasi;
4. Jarak antara subjudul dan uraian adalah dua
spasi;
5. Jarak masing-masing baris disesuaikan
dengan keperluan

Naskah Dinas menggunakan jenis huruf Arial


dengan ukuran 11 atau 12, sedangkan naskah
2. PENGGUNAAN HURUF dinas pengaturan diatur sesuai dengan
ketentuan perundang – undangan.

7
3. KATA SAMBUNG
Kata Penyambung adalah kata yang digunakan sebagai tanda
bahwa teks masih berlanjut pada Halaman berikutnya (jika naskah
lebih dari satu halaman). Kata penyambung ditulis pada akhir
setiap halaman pada baris terakhir teks di sudut kanan bawah
halaman dengan urutan kata penyambung dan tiga buah titik.
Kata penyambung diambil persis sama dari kata pertama halaman
berikutnya. Jika kata pertama dari halaman berikutnya menunjuk
pasal atau diberi garis bawah atau dicetak miring. Kata
penyambung dituliskan sama dan tidak digunakan untuk
pergantian bagian.

4. PENENTUAN BATAS/RUANG TEPI

❑ Ruang tepi atas : apabila menggunakan kop naskah dinas 2 spasi di bawah kop, dan apabila
tanpa kop naskah dinas, sekurang-kurangnya 2 cm dari tepi atas kertas;
❑ Ruang tepi bawah : sekurang-kurangnya 2,5 cm dari tepi bawah kertas;
❑ Ruang tepi kiri : sekurang-kurangnya 3 cm dari tepi kiri kertas;
❑ Ruang tepi kanan : sekurang-kurangnya 2 cm dari tepi kanan kertas;

8
5. LAMPIRAN

1. Pada naskah dinas yang memiliki beberapa lampiran, setiap lampiran harus diberi nomor
urut dengan angka Romawi. Nomor halaman lampiran merupakan nomor lanjutan dari
halaman sebelumnya.
2. Untuk naskah dinas peraturan, format lampiran mengikuti ketentuan dan/atau peraturan
Perundang-undangan.

6. PENGGUNAAN BAHASA

Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam dokumen resmi negara.


Perlu diperhatikan pemakaian kata dan kalimat dalam susunan
yang baik dan benar, sesuai dengan kaidah Tata bahasa yang berlaku,
yaitu Tata Bahasa Baku Indonesia dan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Ejaan yang digunakan di dalam tata naskah adalah ejaan Bahasa Indonesia
sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan.

9
➢ KERTAS
Kertas yang digunakan untuk dinas adalah
HVS maksimal 80 gram (surat-menyurat, Penggandaan,
Dokumen pelaporan).
7. MEDIA/SARANA
NASKAH DINAS

➢ SAMPUL SURAT
Sarana kelengkapan penyampaian surat,
terutama untuk surat keluar unit kerja
(Ukuran, bentuk, warna sampul, penulisan
Alamat pengirim dan tujuan, cara melipat/
memasukkan surat ke dalam sampul).

10
“ ▸ CARA MELIPAT DAN
MEMASUKKAN
SURAT KEDALAM
SAMPUL

11
▸ KOP SURAT DINAS KANWIL

12
Atas Nama (a.n.) Untuk Beliau (u.b) Pelaksana Tugas (Plt.)
Contoh : Contoh : Contoh :

Pelaksana Harian (Plh.)


Bentuk Logo Pada Naskah Dinas
Contoh :

13
FORMAT KEWENANGAN PENANDATANGAN

14
15

Anda mungkin juga menyukai