Anda di halaman 1dari 5

PEMBERIAN INFORMASI PENGGUNAAN

OBAT
No. Dokumen : SOP/UKP/RJ/ XXXX
SOP No. Revisi : 00
Tanggal : 10 April 2022
Terbit
Halaman : 1/2

UPTD
PUSKESMAS dr. Yeni Tasa , M, Kes
KOTA ATAMBUA NIP. 19730128 200012 2 002
1. Pengertian Pedoman tata naskah adalah pedoman yang digunakan dalam penyusunan
dokumen yang telah dibakukan tata naskahnya, format dan sistematika
penulisannya, sehingga seragam dalam satu institusi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penyusunan dokumen sehingga
hasilnya seragam dalam satu institusi maka diperlukan pembakuan tata naskah di
lingkungan Puskesmas Kota Atambua
3. Kebijakan Keputusan Kepala Uptd Puskesmas Kota Atambua Nomor:
038/SK/UPTD.Pusk.Kota Atb/VIII/2021 Tentang Tata Naskah Pedoman UPTD
Puskesmas Kota Atambua.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas;
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 59 tahun 2015 tentang Komisi
Akreditasi FKTP.
5. Prosedur/ A. Kebijakan/SK
Langkah-  Kertas/Media Penulisan
langkah  Jenis kertas : HVS warna putih 70 GSM
 Ukuran kertas : F4 (215 mm x 330 mm)
Margins :
 Top : 2.54 cm Bottom : 2.54 cm
 Left : 2.54 cm Right : 2.54 cm
 Penulisan
 Program : Word
 Jenis huruf : Bookman Old Style (tanpa huruf tebal)
 Ukuran huruf : 12
 Spasi : 1,5
 Format/Sistematika Penulisan
 Kop Surat
Setiap surat keputusan harus menggunakan kop surat, sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku di Belu
 Logo pemda kab. Belu berwarna.
 Penulisan dengan huruf Bookman Old Style spasi 1,15. Nama institusi ditulis
tebal (bold), ukuran huruf 14 untuk Pemerintah Kabupaten Belu dan Dinas
Kesehatan, ukuran 18 untuk UPTD Puskesmas Kota Atambua.
 Bisa ditambahkan alamat, email, telepon yang dituliskan sejajar atau dibawah
alamat institusi dan diakhiri dengan kode pos
 Garis bawah thick thin 2,5 pt.
 Kop surat hanya digunakan pada halaman pertama sedangkan halaman kedua
dan seterusnya tidak menggunakan kop surat.
 Penulisan lampiran
Keterangan lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan berada di sebelah kiri kertas.
 Penomoran dokumen.
Penomoran dokumen menggunakan sistem penomoran sebagai berikut :
Indeks/nomor urut dokumen – jenis dokumen/nama pengelola/bulan
terbit/tahun terbit. Contoh: 038/SK/UPTD.Pusk.Kota Atb/VIII/2021)
038= nomor urut, SK=kode SK, UPTD.Pusk.Kota = Pengelola,
I=bulan, 2021=tahun
Untuk SOP sama hanya kode SK diganti oleh SOP.
 Nomor urut dokumen adalah nomor urut terbitnya dokumen sesuai dengan
waktu terbitnya dokumen, ditulis dengan angka sebanyak 3 (tiga) angka.
 Jenis dokumen adalah nama jenis dokumen, ditulis dengan menyebutkan
kependekan dari nama jenis dokumen, antara lain:
 SK : Surat Keputusan
 SOP : Standar Operasional Prosedur
 ST : Surat Tugas
 SE : Surat Edaran
 SI : Surat Ijin
 Ped : Pedoman
 DT : Daftar Tilik
 KA : Kerangka Acuan
 SU : Surat Undangan
 LHK : Laporan Hasil Kegiatan
 SKT : Surat Keterangan
 Nama institusi atau unit adalah nama unit/bidang/puskesmas yang
mengeluarkan dokumen, ditulis dengan menyebutkan kependekan dan diatur
sesuai dengan kesepakatan dalam institusi setempat.
Bulan terbit adalah nama bulan waktu penerbitan dokumen, ditulis dengan
angka romawi, dengan penulisan sebagai berikut:
 I : Januari
 II : Februari
 III : Maret
 IV : April
 V : Mei
 VI : Juni
 VII : Juli
 VIII : Agustus
 IX : September
 X : Oktober
 XI : November
 XII : Desember
Tahun terbit adalah tahun terbitnya dokumen ditulis dengan angka
sebanyak 4 (empat) angka.
 Penulisan nomor halaman.
Nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah kertas. Untuk penomoran
halaman pada dokumen SK dengan menggunakan huruf Bookman Old Style
dokumen lain selain SK sama menggunakan Bookman Old Style ukuran 12.
Penomoran halaman ini tidak berlaku untuk dokumen SOP dan daftar tilik.
 Pembukaan
 Ditulis seluruhnya dengan huruf kapital
 Ditulis simetris, diletakkan ditengah margins
 Kebijakan : diawali dengan kata keputusan, tanpa diawali kata surat
 Nomor: ditulis sesuai sistem penomoran di FKTP
 Jabatan : jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan
tengah margins dan diakhiri dengan tanda koma ( , )
 Menimbang
 Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar
belakang dan alasan pembuatan keputusan,
 Huruf awal kata “Menimbang” ditulis dengan huruf kapital diakhiri
dengan tanda baca titik dua ( : ) dan diletakkan di bagian kiri,
 Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan huruf
kecil dan dumulai dengan kata “bahwa” dengan “b” huruf kecil
 Mengingat
 Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat peraturan/surat keputusan tersebut
 Kata “Mengingat” ditulis sejajar dengan kata “Menimbang”
 Perundangan ditulis tanpa menggunakan garis miring ( / )
 Perundangan di urutkan sesuai hirarki tata perundangan dengan tahun
awal disebut lebih dahulu.

 Hirarki perundangan
 Undang-Undang
 Perpu
 PP
 Perpres
 Kepres
 Perda
 Permenkes
 Kepmenkes
 Pergup
 Perbup

 Diktum
 Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah seluruhnya dengan
huruf kapital
 Diktum “Menetapkan” huruf awal ditulis dengan huruf kapital, ditulis
sejajar dengan kata “Menimbang” dan “Mengingat”
 Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan, ditulis seluruhnya
dengan huruf kapital dan diakhiri tanda baca titik ( . )
 Batang Tubuh
 Batang tubuh memuat semua substansi peraturan/surat keputusan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum misalnya :

 KESATU :
 KEDUA :
 KETIGA :
 dst
 Dicantumkan saat berlakunya peraturan/surat keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainya.
 Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan/surat
keputusan, dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang
menetapkan peraturan/surat keputusan.

 Kaki
Kaki peraturan/surat keputusan merupakan bagian akhir substansi yang
memuat penanda tangan penerapan peraturan/surat keputusan, pengundangan
peraturan /keputusan yang terdiri dari :
 Tempat dan tanggal penetapan
 Nama jabatan diakhiri dengan tanda koma ( , )
 Tanda tangan pejabat, dan
 Nama lengkap pejabat yang menanda tangani
 Ditandatangani oleh kepala/koordinator FKTP, ditulis dengan gelar dan
NIP
 \Jika surat keputusan lebih dari satu halaman, halaman kedua, ketiga dan
seterusnya ditulis tanpa menggunakan kop surat, dan penanda tanganan
kepala FKTP diletakkan di halaman terakhir.
 Lampiran Peraturan/Surat Keputusan
 Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan judul peraturan/surat
keputusan, dan ditulis di sebelah kiri
 Lampiran :
 Nomor :
 Tanggal :
 Tentang :
 Halaman terakhir harus ditanda tangani oleh kepala/koordinator FKTP,
ditulis dengan gelar dan NIP.

B. SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)
SOP adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai
proses penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus
dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.

 Kertas/Media Penulisan
 Jenis kertas : HVS warna putih 70 GSM
 Ukuran kertas : F4 (215 mm x 330 mm)
 Margins :
 Top : 2.54 cm Bottom : 2.54 cm
 Left : 2.54 cm Right : 2.54 cm

 Penulisan
 Program : Word
 Jenis huruf: Times New Roman (huruf biasa dan tebal)
 Ukuran huruf : 12
 Spasi :1
 Format/Sistematika Penulisan
 Kop SOP
 Setiap surat keputusan harus menggunakan kop surat, sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku di Belu
 Logo pemda kab. Belu dan logo Puskesmas berwarna.
 Penulisan dengan huruf Times New Roman spasi 1,15. Nama institusi ditulis
biasa dan nama SOP di tulis tebal (bold), ukuran huruf 12.
6. Bagan Alir

Dokumen dibuat
oleh masing
masing unit Dokumen disusun dengan
pelayanan format yang baku

Dokumen diberikan Dokumen di cetak


penomoran atau di print
7. Hal-hal yang Format dokumen harus mengikuti aturan yang baku
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait 1. Semua unit
9. Dokumen 1. Semua Dokumen
terkait
10. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai