NOMOR :
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Atambua
Pada tanggal :
KEPALA UPT PUSKESMAS KOTA
ATAMBUA
1. TUJUAN PROSES
Kebijakan ini digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan pengendalian dokumen agar
terkendali proses penerbitan, perubahan, distribusi dan sirkulasi dokumen yang ada di UPT
Puskesmas Kota Atambua sesuai denga perundangan dan peraturan yang berlaku serta
memenuhi persyaratan akreditasi puskesmas.
3. URAIAN UMUM
Dokumen Puskesmas adalah seluruh dokumen resmi yang berlaku di UPT Puskesmas
Kota Atambua yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi,
meliputi:
a) Dokumen Internal
a. Surat Keputusan (SK)
b. Manual Mutu (MM)
c. Panduan Kerja (PK)
d. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
e. Standar Operasional Prosedur (SOP)
f. Instruksi Kerja Formula Pengukuran Sasaran Mutu (IKF)
b) Dokumen Eksternal
a. Dasar hukum berupa Undang-Undang, Peraturan dan Keputusan yang berasal
dari supra sistem.
b. Buku-buku pedoman atau buku lainnya yang menjadi refernsi.
Manual Mutu adalah dokumen yang berisi penjelasan sistem manajemen mutu UPT
Puskesmas Kota Atambua. Format Manual Mutu UPT Puskesmas Kota Atambua ditentukan
sebagai berikut :
a) MM – 00 Pendahuluan
b) MM – 01 Profil
c) MM – 02 Struktur Organisasi
d) MM – 03 Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu
e) MM – 04 Proses Bisnis
f) MM – 05 Tanggung Jawab Manajemen
g) MM – 06 Manajemen Sumber Daya
h) MM – 07 Realisasi Pelayanan
i) MM – 08 Pengukuran, Analisa dan Peningkatan
a) Dokumen asli
b) Telah disahkan oleh Kepala UPT Puskesmas Kota Atambua
c) Didokumentasikan oleh Pengendali Dokumen
d) Tidak memiliki cap “TERKENDALI” atau “TIDAK TERKENDALI” maupun
“OBSOLETE”
a) Didistribusikan untuk kebutuhan eksternal atau atas permintaan pihak di luar UPT
Puskesmas Kota Atambua
b) Digunakan untuk keperluan insidentil
c) Tidak dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan
d) Apabila didistribusikan harus memiliki tanda/stempel “TIDAK TERKENDALI’
e) Pihak yang berhak mengeluarkan dokumen ini adalah Wakil manajemn Mutudan
mencatat pada Daftar Dokumen Tidak Terkendali
a) Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena telah mengalami revisi.
b) Tidak dapat lagi menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan
c) Dokumen ini harus ditarik dari seluruh unit dan dicatat dalam lembar distribusi atau
penarikan dokumen
d) Dokumen induk diberi stempel “OBSOLETE’ dan dokumen sisanya dimusnahkan.
a) Dilakukan jika terdapat perubahan pada sebagian atau seluruh isi dokumen.
b) Revisi atau perubahan dokumen harus sepengetahuan Koordinator Upaya dan/atau Wakil
Manajemen Mutu.
c) Revisi atau perubahan dokumen merupakan upaya perbaikan berkelanjutan.
d) Revisi atau perubahan dokumen yang telah disetujui diajukan ke Pengendali Dokumen
untuk pencatatan, penomoran, penggandaan dan pendistribusian.
e) Dokumen yang direvisi harus ditarik oleh Pengendali Dokumen.
3.10 Penyimpanan Dokumen harus berprinsip pada kemanan dan memiliki kemampuan
telusuryang baik agar tidak hilang, tidak rusak, mudah ditemukan dan terkendali.
3.13 Rekaman
a) Dokumen yang menyatakan hasil yang dicapai atau member bukti pelaksanaan kegiatan.
b) Dapat dipakai untuk mendokumentasikan ketelusuran dan memberi bukti verifikasi,
tindakan pencegahab dan tindakan perbaikan.
c) Tidak perlu terkena pengendalian revisi.
d) Formulir yang diisi dan atau semua catatan yang merupakan bukti
melaksanakanpekerjaan menjadi rekaman.
3.14 Penyimpanan dan pemusnahan rekaman sesuai dengan masa revisi yang telah ditetapkan
3.15 Rekaman disimpan dan dipelihara sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bukti pelaksanaan
kegiatan, bahan analisa dan pengukuran kinerja.
4. KEBIJAKAN
4.1 Pengendalian dokumen dan rekaman di UPT Puskesmas Kota Atambua dilakukan secara
terpusat di bawah kendali Tim Manajemen Mutu.
4.2 Seluruh Dokumen Internal (SK, MM, PK, KAK, IKF) tercatat dalam Daftar Dokumen
Internal dan disimpan oleh Pengendali Dokumen.
4.3 Seluruh Dokumen Eksternal tercatat dalam Daftar Dokumen Eksternal dan dikelompokkan
berdasarkan program/unit kerja.
4.4 Seluruh Formulir atau Rekaman tercatat dalam Daftar Rekaman dan dikelompokkan
berdasarkan program/unit kerja.
4.7 Review terhadap Dokumen Internal berupa SK, MM, PK, KAK, SOP dan IKF dilakukan
secara berkala dan/atau jika terdapat perubahan dalam proses pelayanan.
4.8 Dokumen yang setelah direview dinyatakan tidak dipergunakan kembali masuk kedalam
kategori dokumen obsolete/kadaluarsa.
4.9 Masa retensi dokumen kadaluarsa ditetapkan bersama oleh Penanggung Jawab
Program/Kegiatan dan Tim manajemen Mutu.
5. PENUTUP
Demikian kebijakan pengendalian dokumen ini dibuat untuk dapat dijadikan acuan dan
diperunakan sebagaimanamestinya.