Anda di halaman 1dari 19

Jurnal Pariwisata Indonesia ISSN : 1907-2457 (Print)

Vol. 10 No.2, 2015 ISSN : 2581-2688 (Online)

Pengaruh Potensi Ekowisata, Lingkungan, Akomodasi, Pemandu Wisata


Terhadap Minat Wisatawan Untuk Berkunjung Kembali

(Studi Kasus pada Kawasan Wisata di Desa Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul)

G. Djoko Purwanggono1 Titik Akiriningsih 2


1
Dosen, Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta
2
Dosen,Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta

ABSTRAK

Kawasan Nglanggeran merupakan kawasan berbasis komunitas dan wawasan


lingkungan yang telah dimulai sejak tahun 1999 oleh karang taruna setempat.Kawasan
Nglanggeran merupakan salah satu desa di kecamatan Patuk, kabupaten Gunung kidul.
Letaknya kurang lebih 20 km dari kota Yogyakarta arah ke selatan. Salah satu hal yang
menarik terkait dengan kawasan wisata Nglanggeran adalah kemampuannya menarik
minat kunjungan wisatawan terutama wisatawan nusantara, yang dapat dipengaruhi oleh
potensi ekowisata, lingkungan, akomodasi, dan pemandu wisata.Penelitian ini menjadi
salah satu upaya untuk mengkaji pengaruh potensi ekowisata, lingkungan, akomodasi,
dan pemandu wisata terhadap minat wisatawan untuk berkunjung kembali ke kawasan
wisata Nglanggeran. Selanjutnya hal ini akan berimplikasi pada pengupayaan
kesejahteraan bagi masyarakat dengan senantiasa tidak hanya memperhatikan aspek
ekonomi, tetapi juga sosial, budaya, dan lingkungan dalam arti yang luas.
Kata kunci: potensi ekowisata, lingkungan, akomodasi, pemandu wisata.

PENDAHULUAN merupakan “investasi” yang tidak kecil


artinya.Untuk itu diperlukan upaya
Ada kecenderungan holiday maker pengelolaan jasa dengan pendekatan
kini lebih memilih destinasi dan terpadu (Farida Jasfar, 2009).
aktivitas.Kawasan wisata Nglanggeran Pertanyaanya adalah:
berusaha untuk memenuhi 1. Apakah minat wisatawan untuk
kecenderungan itu dengan membuat berkunjung kembali ke kawasan
program-program wisata yang wisata Nglanggeran dapat
melibatkan wisatawan untuk melakukan dipengaruhi oleh potensi ekowisata?
aktivitas wisata, seperti trekking, 2. Apakah minat wisatawan untuk
camping, panjat tebing, dan living berkunjung kembali ke kawasan
culture.Kunjungan ulang wisatawan wisata Nglanggeran dapat
termasuk ke kawasan wisata Nglanggeran dipengaruhi oleh lingkungan?

23
Jurnal Pariwisata Indonesia ISSN : 1907-2457 (Print)
Vol. 10 No.2, 2015 ISSN : 2581-2688 (Online)

3. Apakah minat wisatawan untuk pemandu wisata terhadap minat


berkunjung kembali ke kawasan wisatawan untuk berkunjung kembali
wisata Nglanggeran dapat ke kawasan wisata Nglanggeran.
dipengaruhi oleh akomodasi? 5. Mendapatkan evaluasi dan
4. Apakah minat wisatawan untuk memberikan saran pengaruh potensi
berkunjung kembali ke kawasan ekowisata, lingkungan, akomodasi,
wisata Nglanggeran dapat pemandu wisata terhadap minat
dipengaruhi oleh pemandu wisata? wisatawan untuk berkunjung kembali
5. Apakah minat wisatawan untuk ke kawasan wisata Nglanggeran.
berkunjung kembali ke kawasan 6. Mendapatkan evaluasi dan
wisata Nglanggeran dapat memberikan saran variabel dominan.
dipengaruhi potensi ekowisata
lingkungan, akomodasi, pemandu LANDASAN TEORI
wisata? 1. Kepariwisataan dapat dilukiskan
Tujuan penelitian adalah: sebagai tindakan kepergian seseorang
1. Mendapatkan evaluasi dan atau sekelompok orang dari satu
memberikan saran pengaruh potensi tempat ke tempat yang lain dengan
ekowisata terhadap minat wisatawan maksud yang diinginkan (Oka
untuk berkunjung kembali ke A.Yoeti, 2009).
kawasan wisata Nglanggeran. 2. Ekowisata adalah wisata berbasis
2. Mendapatkan evaluasi dan alam yang berkelanjutan dengan
memberikan saran pengaruh fokus pengalaman dan pendidikan
lingkungan terhadap minat tentang alam, dikelola dengan sistem
wisatawan untuk berkunjung kembali pengelolaan tertentu dan memberi
ke kawasan wisata Nglanggeran. dampak negatif paling rendah
3. Mendapatkan evaluasi dan terhadap lingkungan, tidak bersifat
memberikan saran pengaruh konsumtif, dan berorientasi pada
akomodasi terhadap minat wisatawan lokal (Nyaman Sukma Arida.
untuk berkunjung kembali ke 2009:18).
kawasan wisata Nglanggeran. 3. Variabel dan kerangka pemikiran
4. Mendapatkan evaluasi dan dapat dideskripsikan dalam gambar
memberikan saran pengaruh berikut:

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

24
Jurnal Pariwisata Indonesia ISSN : 1907-2457 (Print)
Vol. 10 No.2, 2015 ISSN : 2581-2688 (Online)

4. Hipotesis : hipotesis yang telah dirumuskan


a. Ada pengaruh potensi ekowisata sebelumnya).
terhadap minat wisatawan untuk Strategi penelitian: studi kasus
berkunjung kembali ke kawasan mengenai pengaruh potensi ekowisata,
wisata Nglanggeran. lingkungan, akomodasi (homestay),
Ada pengaruh lingkungan pemandu wisata terhadap minat
terhadap minat wisatawan untuk wisatawan untuk berkunjung kembali ke
berkunjung kembali ke kawasan kawasan wisata Nglanggeran, Patuk,
wisata Nglanggeran. Gunung Kidul.
b. Ada pengaruh akomodasi Sumber data: data primer melalui
terhadap minat wisatawan untuk survey (interview, questionnaire) dan
berkunjung kembali ke kawasan observasi (observation method) kepada
wisata Nglanggeran. masyarakat dan utamanya wisatawan dan
c. Ada pengaruh pemandu wisata data sekunder.
terhadap minat wisatawan untuk Populasi: seluruh wisatawan obyek
berkunjung kembali ke kawasan wisata Nglanggeran, Patuk, Kabupaten
wisata Nglanggeran. Gunung Kidul.Sampel penelitian ini
d. Ada pengaruh potensi ekowisata, diambil 100 orang.Teknik sampel yang
lingkungan, akomodasi, pemandu diambil untuk penelitian ini adalah
wisata terhadap minat wisatawan purposive sampling, dengan
untuk berkunjung kembali ke pertimbangan dianggap cukup mewakili
kawasan wisata Nglanggeran. dalam pengadaan data untuk penelitian
METODOLOGI PENELITIAN ini (convenient sampling).
Tipe penelitian: penelitian penjelasan Teknik analisis data: analisa regresi
(mengamati hubungan antara linier berganda dan regresi sederhana
variabel-variabel penelitian dan menguji

KERANGKA PIKIR PENELITIAN


Identifikasi Masalah
Landasan Teori
Tujuan dan Perumusan Masalah

Pengumpulan dan Pengolahan Data

Analisis dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

ANALISIS DAN PEMBAHASAN Desa Nglanggeran terletak di


A. Gambaran Wilayah Desa Kecamatan Patuk, Kabupaten
Nglanggeran Gunung Kidul.Desa ini dekat dengan
kota Yogyakarta, kurang lebih 20 km.

25
Jurnal Pariwisata Indonesia ISSN : 1907-2457 (Print)
Vol. 10 No.2, 2015 ISSN : 2581-2688 (Online)

dari kota Yogyakarta. Sebagian besar Hampir setiap hari ada


masyarakatnya adalah wisatawan yang
petani.Kegiatan pariwisata dimulai mengunjungi kawasan wisata
pada 1999, namun sempat Nglanggeran.
vakum.Pada tahun 2007 bangkit lagi b. Aspek Investasi
dan berkembang hingga sekarang. Investasi oleh masyarakat
1. Potensi Daya Tarik Wisata sekitar yang dari luar masih
yang Dimiliki: dalam rencana.
a. Alam 5. Kelembagaan dan Sumber
Contoh: Gunung Api purba, Daya Manusia
pohon “Termas” yang Kawasan wisata Nglanggeran
tumbuh alami, sumber mata dikelola oleh karang taruna Desa
air Comberan. Nglanggeran dengan membentuk
b. Budaya badan pengelola kawasan wisata
Contoh: upacara/ritual, Kirab Nglanggeran yang didukung oleh
Budaya Nglanggeran, pentas masyarakat, namun masih perlu
seni. dukungan dan bimbingan dalam
c. Buatan pengelolaan potensi wisata dan
Contoh: “Embung”, Kebun pembangunan sarana wisata.
Buah Nglanggeran. Sumber Daya Manusia: memiliki
2. Akses, Sarana, Prasarana penguasaan pengetahuan,
Telah memiliki sejumlah akses, keterampilan, etika yang
sarana yang cukup memadai memadai, namun tetap harus
walaupun masih ada yang perlu senantiasa meningkatkan kualitas
dibenahi. Fasilitas yang terdapat diri seiring dengan dinamika
di kawasan wisata Nglanggeran: perubahan.
sekretariat, papan informasi, 6. Aktivitas Wisata yang Dapat
akomodasi (homestay), toilet, Dilakukan
asuransi, pemandu wisata, Aktivitas wisata yang dapat
fasilitas ibadah, tempat parkir, dilakukan di kawasan wisata
pendopo, tempat outbound, Nglanggeran, antara lain:
camping ground, jalur pendakian, a. Living culture (tinggal
gardu pandang, dan souvenir. bersama penduduk).
3. Nilai Sumber Daya b. Kegiatan wisata outbound.
Nilai sumberdaya yang dimiliki c. Kegiatan wisata sunset dan
meliputi: ketersediaan ruang sunrise.
terbuka yang alami, nilai d. Kegiatan wisata shooting.
keunikan. e. Kegiatan wisata perkebunan
4. Aspek Pasar dan Sumber Daya dan pertanian.
Manusia f. Program-program kegiatan
a. Aspek Pasar wisata budaya.
7. Data Kunjungan Wisatawan

26
Jurnal Pariwisata Indonesia ISSN : 1907-2457 (Print)
Vol. 10 No.2, 2015 ISSN : 2581-2688 (Online)

Wisatawan yang berkunjung di terdapat wisatawan mancanegara.


kawasan wisata Nglanggeran, Data kunjungan wisatawan dapat
Patuk, Gunung Kidul tidak hanya dilihat pada tabel berikut ini:
wisatawan nusantara, tetapi juga

Tabel 1.Data Kunjungan Wisatawan Kawasan Wisata Nglanggeran


Tahun 2012(Badan Pengelola Kawasan Wisata Nglanggeran)
No Bulan Wisnus Wisman Total
1 Januari 1889 17 1902
2 Februari 1288 4 1292
3 Maret 1636 3 1639
4 April 2474 7 2434
5 Mei 1524 12 1536
6 Juni 2120 9 2129
7 Juli 1843 12 1855
8 Agustus 2212 36 2248
9 September 2847 25 2872
10 Oktober 1679 7 1686
11 November 3070 33 3103
12 Desember 2892 20 2912
Total 27.675 200 27875

Tabel 2.Data Kunjungan Wisatawan Kawasan Wisata Nglanggeran


Tahun 2007-2012(Badan Pengelola Kawasan Wisata Nglanggeran)
No Tahun Wisnus Wisman Total
1 2007 1437 13 1440
2 2008 1521 15 1536
3 2009 2335 65 2400
4 2010 7314 32 7446
5 2011 16448 134 16582
6 2012 27675 200 27875

Tabel 3.Data Kunjungan Wisatawan Kawasan Wisata Nglanggeran


Tahun 2013(Badan Pengelola Kawasan Nglanggeran)
No Bulan Wisnus Wisman Menginap Total
1 Januari 4481 4 507 4912
2 Februari 3497 14 502 3013
3 Maret 5991 9 10003 7003

27
Jurnal Pariwisata Indonesia ISSN : 1907-2457 (Print)
Vol. 10 No.2, 2015 ISSN : 2581-2688 (Online)

4 April 4191 5 634 4830


5 Mei 6506 13 1177 7696
6 Juni 5062 21 1221 7204
7 Juli 3324 28 733 4085
8 Agustus 8232 45 1452 10729
9 September 6669 31 2376 9076
10 Oktober 5182 22 2026 7230
11 November 7763 22 2221 9506
12 Desember 8188 20 2166 10374
Jumlah 69406 234 16018 85658

Tabel 4.Data Kunjungan Wisatawan Kawasan Wisata Nglanggeran


Bulan Januari-Februari Tahun 2014
(Badan Pengelola Kawasan Wisata Nglanggeran)
No Bulan Wisnus Wisman Menginap Total
1 Januari 13496 21 1761 15278
2 februari 6138 20 943 7101

8. Hasil Temuan di Wilayah Desa Sikap gotong royong


Nglanggeran masyarakat dan partisipasi
Hasil temuan di wilayah Desa pengunjung telah nampak cukup
Nglanggeran berdasarkan variabel amatan tumbuh untuk mewujudkan
yang meliputi: variabel potensi ekowisata, lingkungan yang bersih dan sehat.
lingkungan, akomodasi, pemandu wisata Tata tertib “Datang bersih, pulang
dapat ditemukan: bersih” harus benar-benar
a. Potensi ekowisata diamalkan, disamping aspek lain
● Kerjasama yang kooperatif diantara seperti kebersihan peralatan
yang terlibat dalam pengelolaan perlengkapan, penampilan petugas
kawasan wisata Nglanggeran telah dan sanitasi yang juga harus
cukup terjalin dengan baik untuk diamalkan.
menciptakan rasa aman dan nyaman. c. Akomodasi
● Semboyan ekowisata harus Akomodasi cukup mendapatkan
senantiasa dipahami dan diamalkan apresiasi atas jenis dan ragam
semboyan itu adalah: akomodasi tingkat harga, kelayakan
-Jangan membuang apapun kecuali hunian, dan customer contact skill
waktu. (kemampuan melakukan kontak
-Jangan mengambil apapun kecuali dengan pelanggan).
foto yang diperkenankan. d. Pemandu Wisata
-Jangan meninggalkan apapun Kehadirannya telah dianggap
kecuali jejak kaki yang tidak penting.Secara keseluruhan Desa
merusak. Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul
b. Lingkungan memiliki potensi ekowisata yang

28
Jurnal Pariwisata Indonesia ISSN : 1907-2457 (Print)
Vol. 10 No.2, 2015 ISSN : 2581-2688 (Online)

tinggi, beberapa aspek lingkaran kuesioner. Uji validitas alat ukur


perlu dikelola secara lestari dan atau instrumen menggunakan
berkelanjutan.Disisi lain perlu korelasi product moment pearson.
memperhatikan akomodasi, Suatu instrumen dapat dinyatakan
pemandu wisata untuk valid jika memiliki nilai rxy hitung
meningkatkan minat wisatawan lebih besar dari rxy tabel. Nilai rxy
berkunjung kembali. tabel untuk n=30 dan α = 5%
B. Hasil Pengolahan Data Angket Uji adalah 0,361. Hasil uji validitas
Validitas dan Reliabilitas Potensi Ekowisata dapat
1. Uji Validitas ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Uji validitas dimaksudkan untuk
mengukur valid tidaknya suatu

Tabel 5.Hasil Uji Validitas Potensi Ekowisata


Item rxy hitung rxy tabel Keterangan
X1.1 0,769 0,361 Valid
X1.2 0,873 0,361 Valid
X1.3 0,888 0,361 Valid
X1.4 0,825 0,361 Valid
X1.5 0,828 0,361 Valid
X1.6 0,761 0,361 Valid
X1.7 0,895 0,361 Valid
X1.8 0,791 0,361 Valid
X1.9 0,858 0,361 Valid
X1.10 0,902 0,361 Valid
X1.11 0,729 0,361 Valid
X1.12 0,751 0,361 Valid
Sumber : Data primer diolah, 2014

Berdasarkan hasil uji validitas pertanyaan pada variabel potensi


seperti yang terangkum dalam tabel ekowisata yang digunakan untuk
diatas, dapat diketahui bahwa semua penelitian sebanyak 12 buah. Hasil uji
item pertanyaan mempunyai nilai rxy validitas lingkungan ditunjukkan pada
hitung lebih besar dari 0,361. Item tabel berikut ini:

Tabel 6.Hasil Uji Validitas Lingkungan


Item Rxy hitung Rxy tabel Keterangan
X2.1 0,887 0,361 Valid
X2.2 O,886 0,361 valid
X2.3 0,875 0,361 Valid
X2.4 0,890 0,361 Valid

29
Jurnal Pariwisata Indonesia ISSN : 1907-2457 (Print)
Vol. 10 No.2, 2015 ISSN : 2581-2688 (Online)

Sumber : Data primer diolah, 2014

Berdasarkan hasil uji validitas lingkungan yang digunakan untuk


seperti yang terangkum dalam tabel penelitian sebanyak 4 buah. Hasil uji
diatas,dapat diketahui bahwa semua item validitas akomodasi ditunjukkan pada
pertanyaan mempunyai nilai rxy hitung tabel berikut ini:
>0,361. Item pertanyaan pada variabel

Tabel 7.Hasil Uji Validitas Akomodasi


Item rxy hitung rxy tabel Keterangan
X3.1 0,887 0,361 Valid
X3.2 0,886 0,361 Valid
X3.3 0,875 0,361 Valid
X3.4 0,890 0,361 Valid
Sumber : Data primer diolah,2014

Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel akomodasi yang berjumlah


seperti yang terangkum dalam tabel 4 buah dapat digunakan untuk penelitian.
diatas, dapat diketahui bahwa semua item Hasil uji validitas pemandu wisata dapat
pertanyaan mempunyai nilai rxy hitung ditunjukkan pada tabel berikut ini:
lebih besar dari 0,361. Item pertanyaan

Tabel 8.Hasil Uji Validitas Pemandu Wisata


Item rxy hitun rxy tabel Keterangan
X4.1 0,873 0,361 Valid
X4.2 0,888 0,361 Valid
X4.3 0,799 0,361 Valid
X4.4 0,803 0,361 Valid
X4.5 0,834 0,361 Valid
Sumber :Data primer diolah, 2014

Berdasarkan hasil uji validitas pada variabel pemandu wisata yang


seperti yang terangkum dalam tabel berjumlah 5 buah dapat digunakan untuk
diatas, dapat diketahui bahwa semua item penelitian. Hasil uji Validitas Minat
pertanyaan mempunyai nilai rxy hitung Berkunjung Kembali ditunjukkan tabel
lebih besar dari 0,361. Item pertanyaan berikut ini:

Tabel 9. Uji Validitas Minat Berkunjung Kembali


Item rxy hitung rxy tabel Keterangan
Y.1 0,813 0,361 Valid
Y.2 0,894 0,361 Valid

30
Jurnal Pariwisata Indonesia ISSN : 1907-2457 (Print)
Vol. 10 No.2, 2015 ISSN : 2581-2688 (Online)

Y.3 0,709 0,361 Valid


Sumber : Data primer diolah, 2014

Berdasarkan hasil uji validitas Berdasarkan hasil uji reliabilitas


seperti yang terangkum dalam tabel diatas, seperti yang terangkum dalam tabel diatas,
dapat diketahui bahwa semua item dapat diketahui bahwa nilai koefisien
pertanyaan mempunyai rxy hitung lebih Cronbach Alpha pada masing-masing
besar dari 0,361. Item pertanyaan pada variabel nilainya > o,6. Berdasarkan
variabel minat berkunjung kembali yang pendapat yang dikemukakan oleh Ghozali
berjumlah 3 buah dapat digunakan untuk (2005), maka semua butir pertanyaan
penelitian berikutnya.Jadi variabel x1 dalam variabel penelitian potensi
(potensi ekowisata), variabel x2 ekowisata, lingkungan, akomodasi,
(lingkungan), variabel x3 (akomodasi), pemandu wisata dan minat berkunjung
variabel x4 (pemandu wisata), dan variabel kembali adalah reliabel
y.1 (kualitas pelayanan), y.2 (manfaat
pelayanan) y.3 (berkunjung kembali) dapat
dinyatakan valid.

Tabel 10.Hasil Uji Reliabilitas


Variabel Koefisien Nilai kritis Keterangan
Alpha

Potensi ekowisata (X1) 0,954 0,6 Reliable

Lingkungan (X2) 0,887 0,6 Reliable

Akomodasi (X3) 0,902 0,6 Reliabel

Pemandu wisata (X4) 0,894 0,6 Reliable

Minat berkunjung kembali (Y) O,739 0,6 Reliable

Sumber : Data primer diolah, 2014

2. Hasil Uji Reliabilitas minat berkunjung kembali dapat


Pengujian reliabilitas dilihat dalam tabel 10 di atas.
menggunakan rumus Cronbach’s
Alpha. Suatu instrumen dapat C. Hasil Pengolahan Angket
dinyatakan reliabel jika Berdasarkan Analisis Deskriptif
Cronbach Alpha Koefisien > 1. Karakteristik Responden
0,6(Ghozali, 2005). Hasil uji Karakteristik responden dalam
reliabilitas pertanyaan variabel penelitian ini terdiri dari: jenis
potensi ekowisata, lingkungan, kelamin, usia, pendidikan
akomodasi, pemandu wisata,

31
Jurnal Pariwisata Indonesia ISSN : 1907-2457 (Print)
Vol. 10 No.2, 2015 ISSN : 2581-2688 (Online)

terakhir, masa kerja, dan


pekerjaan.
2. Hasil distribusi frekuensi
variabel dapat ditunjukkan oleh
tabel-tabel berikut ini:

Tabel 11.Distribusi Frekuensi Variabel Potensi Ekowisata


Kategori Frekuensi Presentase
(orang) (%)
Baik 19 19,0
Cukup 56 56,0
Kurang 25 25,0
Total 100 100,0
Sumber : Data diolah, 2014

Tabel 12.Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan


Kategori Frekuensi Presentase
(orang) (%)
Baik 3 3,0
Cukup 56 56,0
Kurang 41 41,0
Total 100 100,0
Sumber : Data diolah, 2014

Tabel 13.Distribusi Frekuensi Variabel Akomodasi


Kategori Frekuensi Presentase
(orang) (%)
Baik 3 3,0
Cukup 58 58,0
Kurang 39 39,0
Total 100 100,0
Sumber : Data diolah, 2014

Tabel 14.Distribusi Frekuensi Variabel Pemandu Wisata


Kategori Frekuensi Presetase
(orang) (%)
Baik 3 3,0
Cukup 74 74,0
Kurang 23 23,0
Total 100 100,0
Sumber : Data primer diolah, 2014

32
Jurnal Pariwisata Indonesia ISSN : 1907-2457 (Print)
Vol. 10 No.2, 2015 ISSN : 2581-2688 (Online)

Tabel 15.Distribusi Frekuensi Variabel Minat Berkunjung Kembali


Kategori Frekuensi Presetase
(orang) (%)
Tinggi 13 3,0
Sedang 71 74,0
Rendah 16 23,0
Total 100 100,0
Sumber : Data diolah, 2014

D. Hasil Analisis Analisis Regresi regresi linear berganda. Analisis


Linear Berganda pengaruh yang digunakan untuk
Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis regresi linear
mengetahui pengaruh variabel bebas berganda dapat dilihat pada uraian
terhadap variabel terikatnya secara berikut ini:
bersama-sama digunakan analisis

Sumber:Data primer diolah, 2014

Keterangan: B = Beta (Konstanta)


R = 0,797 (Koefisien korelasi t-hitung= Hasil dari pengolahan
total) SPSS
R2 = 0,635 (Koefisien Determinasi) P = Tingkat Kesalahan
F = 41,327(P=0,000)-Hasil uji
“F”(Variable simultan)
Berdasarkan hasil analisis regresi Y= 0,273+ 0,072X1+ 0,107X2+
linear berganda dapat dibuat 0,157X3+ 0,125X4
persamaan sebagai berikut: Konstanta mempunyai nilai 0,273
artinya besarnya minat berkunjung

33
Jurnal Pariwisata Indonesia ISSN : 1907-2457 (Print)
Vol. 10 No.2, 2015 ISSN : 2581-2688 (Online)

kembali tanpa dipengaruhi oleh Tidak ada pengaruh potensi


potensi ekowisata, lingkungan, ekowisata
akomodasi dan pemandu wisata terhadap minat wisatawan untuk
akan sebesar 0,273 satuan. Koefisien berkunjung kembali di
variabel potensi ekowisata (X1) Kawasan Wisata Nglanggeran.
sebesar 0,072 apabila potensi Ada pengaruh potensi ekowisata
ekowisata naik 1 satuan maka minat terhadap minat wisatawan untuk
berkunjung kembali akan naik 0,072 berkunjung kembali di Kawasan
dan apabila potensi ekowisata turun Wisata Nglanggeran.
1 satuan maka minat berkunjung Dasar pengambilan keputusan
kembali juga akan turun 0,072. hipotesis ini adalah:
Koefisien variabel lingkungan (X2) Nilai sig.t-test>0,05maka Ho
sebesar 0,107 apabila lingkungan diterima.
naik 1 satuan maka minat Nilai sig. t-test<0,05maka Ho
berkunjung kembali akan naik 0,107 ditolak.
dan apabila lingkungan turun 1 Kesimpulan hipotesis :
satuan maka minat berkunjung Nilai sig t-test sebesar
kembali juga akan turun 0,107. 0,017 (p < 0,05) maka Ho
Koefisien variabel akomodasi (X3) ditolak artinya ada pengaruh
sebesar 0,157 apabila akomodasi potensi ekowisata terhadap
naik 1 satuan maka minat minat wisatawan untuk
berkunjung kembali juga akan turun berkunjung kembali di kawasan
0,157. Koefisien variabel pemandu wisata Nglanggeran. Hipotesis
wisata (X4) sebesar 0,125 apabila untuk pengaruh lingkungan,
pemandu wisata naik 1 satuan maka secara parsial terhadap kinerja
minat berkunjung kembali akan naik pengunjung adalah sebagai
0,125 dan apabila pemandu wisata berikut :
turun 1 satuan maka minat Ho: Tidak ada pengaruh
berkunjung kembali juga akan turun lingkungan terhadap minat
0,125. wisatawan untuk berkunjung
1. Uji t kembali di kawasan wisata
Uji t digunakan untuk Nglanggeran.
mengetahui pengaruh potensi Ha: Ada pengaruh lingkungan
ekowisata, lingkungan, terhadap minat wisatawan
akomodasi dan pemandu wisata untuk berkunjung kembali
secara parsial terhadap minat di Kawasan Wisata
berkunjung kembali. Adapun Nglanggeran
hipotesis untuk pengaruh Dasar pengambilan keputusan
potensi ekowisata secara parsial hipotesis ini adalah :
terhadap kinerja pengunjung Nilai sig.t-test>0,05 maka Ho
adalah sebagai berikut : diterima.

34
Jurnal Pariwisata Indonesia ISSN : 1907-2457 (Print)
Vol. 10 No.2, 2015 ISSN : 2581-2688 (Online)

Nilai sig. t-test<0,05 maka Ho secara parsial terhadap minat


ditolak berkunjung kembali adalah
Kesimpulan hipotesis : sebagai berikut:
Nilai sig t-test sebesar 0,010 (p Tidak ada pengaruh pemandu
< 0,05) maka Ho ditolak artinya Ho : wisata terhadap minat
ada pengaruh lingkungan wisatawan untuk berkunjung
terhadap minat wisatawan untuk kembali di kawasan
wisata Nglanggeran.
berkunjung kembali di kawasan
Ha : Ada pengaruh pemandu
wisata Nglanggeran. Hipotesis
wisata terhadap minat
untuk pengaruh akomodasi wisatawan untuk berkunjung
secara parsial terhadap minat kembali di kawasan wisata
berkunjung kembali adalah Nglanggeran.
sebagai berikut : Dasar pengambilan keputusan
Ho : Tidak ada pengaruh hipotesis ini adalah:
akomodasi terhadap Nilai sig. t-test>0,05maka Ho
minat wisatawan diterima.
untuk berkunjung Nilai sig. t-test<0,05maka Ho
kembali di kawasan ditolak.
wisata Nglanggeran. Kesimpulan hipotesis:
Ha : Ada pengaruh lingkungan Nilai sig t-test sebesar 0,013 (p
terhadap minat wisatawan < 0,05) maka Ho ditolak artinya
untuk berkunjung kembali ada pengaruh pemandu wisata
di kawasan wisata terhadap minat wisatawan untuk
Nglanggeran. berkunjung kembali di kawasan
Dasar pengambilan keputusan wisata Nglanggeran.
hipotesis ini adalah : Keterangan Uji ”t” :
Nilai sig.t-test>0,05maka Ho X1 (Variabel potensi ekowisata) -
diterima. Koefisien Variabel
Nilai sig. t-test< 0,05 maka Ho = 0,017 (P<0,05)= ada pengaruh.
ditolak. X2 (Variabel Lingkungan) -
Koefisien Variabel
Kesimpulan hipotesis :
= 0,010 (P<0,05)= ada pengaruh.
Nilai sig t-test sebesar 0,013 (p
X3 (Variabel Akomodasi) -
< 0,05) maka Ho ditolak artinya Koefisien Variabel
ada pengaruh akomodasi = 0,005 (P<0,05)= ada pengaruh.
terhadap minat wisatawan untuk X4 (Variabel Pemandu Wisata) -
berkunjung kembali di kawasan Koefisien Variabel
wisata Nglanggeran. Hipotesis = 0,013 (P<0,5)= ada pengaruh.
untuk pengaruh pemandu wisata

35
Jurnal Pariwisata Indonesia ISSN : 1907-2457 (Print)
Vol. 10 No.2, 2015 ISSN : 2581-2688 (Online)

2. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui dan pemandu wisata terhadap minat


pengaruh potensi ekowisata, wisatawan untuk berkunjung kembali
lingkungan, akomodasi dan pemandu di kawasan wisata Nglanggeran.
wisata secara simultan terhadap Ha: Ada pengaruh potensi ekowisata,
minat berkunjung kembali. Adapun lingkungan, akomodasi dan pemandu
hipotesis pada uji F ini adalah: wisata terhadap minat wisatawan
Ho:Tidak ada pengaruh potensi untuk berkunjung kembali di
ekowisata, lingkungan, akomodasi kawasan wisata Nglanggeran.

Dasar pengambilan keputusan pengaruh potensi ekowisata,


hipotesis ini adalah : lingkungan, akomodasi dan pemandu
Nilai sig t-test>0,05 maka Ho wisata terhadap minat wisatawan
diterima. untuk berkunjung kembali di
Niali sig t-test<0,05 maka Ho kawasan wisata Nglanggeran.
ditolak.
Kesimpulan hipotesis :
Nilai sig F-test sebesar 0,000 (P <
0,05) maka Ho ditolak artinya ada

3. Koefisien Determinasi

Hasil dari pengolahan data diperoleh potensi ekowisata, lingkungan,


nilai R2 sebesar 0,635 yang akomodasi dan pemandu wisata
mempunyai arti bahwa variabel mempengaruhi minat wisatawan

36
Jurnal Pariwisata Indonesia ISSN : 1907-2457 (Print)
Vol. 10 No.2, 2015 ISSN : 2581-2688 (Online)

untuk berkunjung kembali di dipengaruhi oleh variabel-variabel


kawasan wisata Nglanggeran sebesar lain diluar model penelitian.
63,5 % sedangkan 36,5% sisanya

Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Nglanggeran dipengaruhi oleh variabel


minat wisatawan untuk berkunjung potensi ekowisata, lingkungan,
kembali di kawasan wisata Nglanggeran akomodasi dan pemandu wisata.
termasuk dalam kategori sedang, baik Besarnya pengaruh variabel tersebut
dilihat dari aspek kualitas pelayanan, sebesar 63,5%, sedangkan 36,5%
manfaat pelayanan dan berkunjung sisanya dipengaruhi oleh
kembali.Minat wisatawan untuk variabel-variabel lain di luar model
berkunjung kembali di kawasan wisata penelitian ini.

KESIMPULAN DAN SARAN demikian pula sebaliknya apabila


A. Kesimpulan lingkungan semakin berkurang
Berdasarkan hasil analisis yang maka minat berkunjung semakin
telah dibahas sebelumnya dapat kembali semakin rendah.
diberikan kesimpulan : 3. Hasil evaluasi pengaruh
1. Hasil evaluasi pengaruh potensi akomodasi terhadap minat
ekowisata terhadap minat wisatawan untuk berkunjung
wisatawan untuk berkunjung kembali ke kawasan wisata
kembali ke kawasan wisata Nglanggeran adalah cukup positif
Nglanggeran adalah cukup positif dan signifikan. Apabila
dan signifikan, apabila potensi akomodasi semakin baik maka
ekowisata semakin baik maka minat berkunjung semakin tinggi,
minat berkunjung kembali demikian sebaliknya apabila
semakin tinggi, demikian pula akomodasi semakin berkurang
sebaliknya apabila potensi maka minat berkunjung kembali
ekowisata semakin berkurang semakin rendah.
maka minat berkunjung kembali 4. Hasil evaluasi pengaruh pemandu
makin rendah. wisata terhadap minat wisatawan
2. Hasil evaluasi pengaruh untuk berkunjung kembali ke
lingkungan terhadap minat kawasan wisata Nglanggeran
wisatawan untuk berkunjung adalah cukup positif dan
kembali ke kawasan wisata signifikan. Apabila pemandu
Nglanggeran adalah cukup positif wisata semakin baik maka minat
dan signifikan. Apabila berkunjung kembali semakin
lingkungan semakin baik maka tinggi, demikian pula sebaliknya
minat berkunjung semakin tinggi, apabila pemandu wisata semakin

37
Jurnal Pariwisata Indonesia ISSN : 1907-2457 (Print)
Vol. 10 No.2, 2015 ISSN : 2581-2688 (Online)

berkurang maka berkunjung akomodasi,pemandu wisata


kembali semakin rendah. semakin berkurang maka minat
5. Hasil evaluasi pengaruh potensi berkunjung kembali makin
ekowisata, lingkungan, rendah.
akomodasi, pemandu wisata 6. Hasil analisis data dan
terhadap minat wisatawan untuk pembahasan diatas dapat
berkunjung kembali ke kawasan disimpulkan pula bahwa variabel
wisata Nglanggeran adalah cukup yang paling dominan adalah
positif dan signifikan, apabila variabel akomodasi (B = 0,141;t.
potensi ekowisata, lingkungan, hitung =2,491;p =0,014. Sangat
akomodasi, pemandu wisata diharapkan akomodasi di
semakin baik maka minat kawasan wisata Nglanggeran
berkunjung semakin tinggi, dapat dikelola semakin baik,
demikian pula sebaliknya apabila berwawasan lingkungan dan
ekowisata, potensi lingkungan, berkelanjutan.
B. Saran- saran menurunkan mutu, baik
1. Potensi Ekowisata jangka pendek maupun
Potensi ekowisata harus dapat jangka panjang.
dikelola sesuai dengan e. Ekowisata dikelola agar
prinsip-prinsip utama ekowisata, dapat menjamin daya hidup
yaitu : jangka panjang bagi
a. Ekowisata harus bertumpu lingkungan alam dan budaya
pada lingkungan alam dan terkait didaerah tempat
budaya yang relatif belum kegiatan ekowisata, dan
tercemar atau terganggu. menerapkan cara mengelola
b. Ekowisata harus dapat yang terbaik untuk
memberikan manfaat menjamin kelangsungan
ekologi, sosial, dan ekonomi hidup ekonominya(Low
langsung kepada choy, 1998:p.180).
masyarakat-tuan rumah. 2. Lingkungan
c. Ekowisata harus dapat Harus dapat diciptakan suatu
meningkatkan pemahaman kondisi (lingkungan) yang
akan lingkungan alam dan bersih, sehat, higienis, yang
budaya yang terkait, ada dapat memberi rasa nyaman dan
pengalaman yang senang bagi wisatawan dengan
mengesankan. bentuk-bentuk aksi:
d. Ekowisata harus dapat a. Tidak membuang sampah
memberikan sumbangan sembarangan.
postitif bagi keberlanjutan b. Turut menjaga kebersihan
ekologi dari lingkungan lingkungan objek dan daya
tempat kegitan, tidak tarik wisata serta sarana dan
merusak dan tidak prasarana pendukung.

38
Jurnal Pariwisata Indonesia ISSN : 1907-2457 (Print)
Vol. 10 No.2, 2015 ISSN : 2581-2688 (Online)

c. Menjaga lingkungan yang 4. Pemandu Wisata


bebas dari polusi. Adalah seseorang yang bertugas
d. Menyiapkan sajian makanan sebagai penunjuk jalan dan
/ minuman yang higienis. pembibing perjalanan maka,
e. Menyiapkan perlengkapan pemandu wisata harus kompeten
panyajian makanan dan karena memiliki penguasaan
minuman yang bersih. pengetahuan, keterampilan, dan
f. Pakaian dan penampilan etika yang dibutuhkan oleh
petugas yang bersih dan rapi tindakan pemanduan wisata.
(kemenparekraf 2012). 5. Bagi Peneliti
3. Akomodasi Disarankan agar penelitian
Harus dapat dikelola dengan dikembangkan pada variabel
aspek-aspek yang meliputi : lain yang diduga mempengaruhi
a. Aspek kebersihan minat berkunjung kembali
b. Aspek keindahan dengan analisis yang lebih
c. Aspek kesehatan mendalam (in-depth).
d. Aspek kenyaman
e. Kerapian

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suhasini, 2010. Prosedur Thomas Coram Research Unit Institute


Penelitian: Suatu Pendekatan Of Education, Avebuy, Sydney.
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Carmines, E.G., dan R.A Zeller,
ASITA (Association of the Indonesia 2006.Reliability And Validity
Travel Agencies), 2009.Jurnal Assessment. USA: Sage
Pariwisata Indonesia. Jakarta: Publication, Inc.
Litbang ASIOTA Direktorat Jenderal Perlindungan
Awar, S. 2001. Metode Penelitian. Perlindungan Dan Konservasi
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Alam Direktorat Pengembangan
Badan Pengelola Kawasan Wisata Wisata Alam, Hutan, dan Kebun
Nglanggeran, 2014. Info Tentang Bekerjasama Dengan Jica dan
Pelaksanaan Pengelolaan Rakata, 2000. Studitual:
Kawasan Wisata Nglanggeran, Pengembangan Eco-Tourism
Nglanggeran: Sekretaris Badan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat
Pengelola Kawasan Wisata Destinasi Pariwisata, Direktorat
Nglanggeran, Patuk, Gunung Jenderal Pembangunan Destinasi
Kidul Pariwisata. Kementrian
Brannen, Julia, 2008. Mixing Methods Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Qualitative and Quantitative Republic Indonesia,
Research 2012.Penyuluhan Program

39
Jurnal Pariwisata Indonesia ISSN : 1907-2457 (Print)
Vol. 10 No.2, 2015 ISSN : 2581-2688 (Online)

Sadar Wisata. Jakarta: Malhotra, N.K., 2006. Marketing


Kemenparekraf. Research. London: Prentice
Etta Mamang Sangadji & Hall, International inc.
Sophia,2010.Metodologi Nyoman Sukma Arida, 2009. Meretas
Penelitian: Pendekatan Praktis Jalan Ekowisata Bali. Bali:
Dalam Penelitian. Yogyakarta: Udayana University Press
Andi Offset Oka A. Yoeti,2009. Manajemen
Farida Jasfar, 2009. Manajemen Jasa Kepariwisataan. Bandung:
Pendekatan Terpadu. Jakarta: Angkasa
Ghalia Indonesia PUSPAR (Pusat Studi PAriwisata)
Forum Komunikasi Desa Wisata Daerah Universitas Gadjah Mada, 2011.
Istimewa Yogyakarta (FORUM, Jurnal Kepariwisataan di
DIY), 2010. Peran Pemandu Indonesia. Yogyakarta: PUSPAR
Wisata Lokal, Yogyakarta. UGM
Ghozali, Imam,2005. Analisis Singarimbun, 1997.Metode Penelitian
Multivariate dengan SPSS . Survei, LP3ES, Cetakan II
BPFE Semarang Suhardi, Suhadi, 2010, Pengantar
Herman Tony, 2010. Pengelolaan Metode Penelitian: Sosia, Bisnis
Homestay dan Wisata Manajemen, BPEF UST, Yogyakarta
Pedesaan.Yogyakarta: PHRI Sugeng Handoko, 2011. Profil Kawasan
DIY Wisata Nglanggeran.
Heru Kurnianto Tjahjono, 2009. Metode Nglanggeran: Sekretariat Badan
Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Pengelola Kawasan Wisata
Visi Solusi Madani Nglanggeran
HPI (Himpunan Pramuwisata Sugiyono, 2009.Metode Penelitian
Indonesia), 2010. Penguasaan Kuantitatif, Kuantitatif dan
Pengetahuan, Keterampilan, R&D. Bandung: Alfabeta
dan Etika Oleh Pemandu The Westin Surabaya, 2009. Customer
Wisata. Yogyakarta: Sekretariat Contact Skill.Surabaya: Brilliant
HPI International
Kemenbudpar RI (Kementerian Undang-Undang No. 9 tahun 1990
Kebudayaan dan Pariwisata Tentang.Kepariwisataan.
Republik Indonesia, 2010. Undang-Undang Kepariwisataan
Panduan Penyuluhan Sadar Republik Indonesia, 2010.
Wisata. Jakarta: Kantor Yusup Suhadi, 2009. Management Tour
Kemenbudpar Planning: Pelatihan
Kusmayadi dan Endar Sugiarto, Peningkatan Kualitas Sumber
2000.Metodologi Penelitian Daya Manusia Pariwisata di
Dalam Bidang Kepariwisataan. Yogyakarta, 19 April 2009
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Zahir Ravana Zubir, 2007. “Pengaruh
Utama Kualitas Layanan Terhadap Niat
Kunjungan Ulang ke Obyek

40
Jurnal Pariwisata Indonesia ISSN : 1907-2457 (Print)
Vol. 10 No.2, 2015 ISSN : 2581-2688 (Online)

Wisata “(Studi Kasus Kebun


Binatang Surabaya). Tesis
Sekolah Pascasarjana UGM

41

Anda mungkin juga menyukai