Abstrak
Kata Kunci : Potensi Wisata, Komponen Pariwisata, Kampung Sayur Organik, Ngemplak
Sutan, Mojosongo
35
Wiwit Nugroho, Rara Sugiarti : Analisis Potensi Wisata …
36
Ngemplak Sutan Mojosongo. 3) Amenities (fasilitas pendukung)
Amenities adalah berbagai fasilitas
1) Attraction (Atraksi) pendukung yang dibutuhkan oleh
Atraksi adalah segala hal yang wisatawan di destinasi wisata.
mampu menarik wisatawan untuk Amenities meliputi beragam fasilitas
berkunjung ke kawasan wisata. Atraksi untuk memenuhi kebutuhan akomodasi,
terdiri dari apa yang pertama kali penyediaan makanan dan minuman
membuat wisatawan tertarik untuk (food and Beverage), tempat hiburan,
berkunjung ke sebuah kawasan. Atraksi tempat perbelanjaan (retailing), dan
dapat didasarkan pada sumber daya layanan lainnya seperti bank, rumah
alam yang memiliki bentuk ciri-ciri sakit, keamanan dan asuransi (Cooper
fisik alam, dan keindahan kawasan itu dkk, 2000). Menurut Inskeep (1991)
sendiri. Selain itu, budaya juga dapat fasilitas (facilities) dan pelayanan
menjadi atraksi untuk menarik minat lainnya (other services) di destinasi bisa
wisatawan datang, seperti hal-hal yang terdiri dari biro perjalanan wisata,
besejarah, agama, cara hidup restaurant, retail outlet kerajinan
masyarakat, tata cara pemerintahan, dan tangan, souvenir, keunikan, keamanan
tradisi-tradisi masyarakat baik dimasa yang baik, bank, penukaran uang
lampau maupun di masa sekarang (Mill, (money changer), (tourist infomation
2000). Hampir setiap destinasi memiliki office), rumah sakit, bar, tempat
atraksi khusus yang tidak dapat dimiliki kecantikan. Setiap destinasi memiliki
oleh destinasi lainnya. fasilitas yang berbeda, namun untuk
melayani kebutuhan dasar wisatawan
2) Accessibilities (Akses) yang berkunjung, destinasi
Akses mencakup fasilitas sarana melengkapinya sesuai dengan
dan prasarana yang dibutuhkan oleh karakteristik destinasi tersebut.
wisatawan untuk menuju destinasi
wisata, sehingga harus tersedia jasa 4) Accommodation (Penginapan)
seperti penyewaan kendaraan dan Akomodasi dapat diartikan sebagai
transportasi lokal, rute atau pola penginapan yang tentunya di satu
perjalanan (Cooper dkk, 2000). destinasi dengan destinasi lainnya akan
Menurut Sugiama (2011) berbeda. Akomodasi yang umum
aksesibilitas adalah tingkat intensitas dikenal adalah hotel dengan beragam
suatu daerah tujuan wisata atau fasilitas didalamnya. Akomodasi di
destinasi dapat dijangkau oleh desa wisata berbeda dengan akomodasi
wisatawan. Fasilitas dalam aksesibilats di destinasi lain. Akomodasi di desa
seperti jalan raya, rel kereta api, jalan wisata biasaya terdiri dari sebagian
tol, terminal, stasiun kereta api, dan tempat tinggal para penduduk setempat
kendaraan roda empat. Menurut Brown atau unit-unit yang berkembang atas
dan Stange (TT) Akses adalah konsep tempat tinggal penduduk atau
bagaimana seseorang untuk mencapai biasa dikenal dengan homestay.
tujuan dari tempat asalnya. Apakah Akomodasi untuk mendukung
aksesnya mudah atau sulit. terselenggaranya kegiatan wisata di
destinasi dapat terletak di lokasi desa
37
Wiwit Nugroho, Rara Sugiarti : Analisis Potensi Wisata …
wisata tersebut atau berada di dekat desa tentunya penyelenggaraan desa wisata
wisata. Jenis akomodasi di desa wisata didukung oleh kebijakan pemerintah
dapat berupa bumi perkemahan, villa baik daearh maupun pusat untuk
atau sebuah pondok wisata terselenggaranya kegiatan wisata.
(Hadiwijoyo, 2012).
METODE PENELITIAN
5) Activities (aktivitas)
Aktifitas berhubungan dengan Metode penelitian yang digunakan
kegiatan di destinasi yang akan dalam penelitian ini diawali dengan
memberikan pengalaman (experience) melakukan studi literature yang berkaitan
bagi wisatawan. Setiap destinasi dengan konsep kampung sayur organik
memiliki aktivitas yang berbeda sesuai yang merupakan bagian dari konsep Urban
dengan karakteristik destinasi wisata Farming, Komponen Pariwisata serta
tersebut (Brown and Stange, TT). sejarah dan pengembangan yang telah
Aktivitas wisata di destinasi merupakan dilakukan di Kampung Sayur Organik
kegiatan yang salah satunya menjadi Ngemplak Sutan Mojosongo ini.
daya tarik wisatawan untuk datang ke Pendekatan yang digunakan adalah
destinasi. Begitu juga dengan desa pendekatan kualitatif untuk melihat dengan
wisata, jenis aktivitas yang dilakukan perspektif yang alami baik dari sudut
berhubungan dengan karakteristik desa pandang pengunjung, masyarakat maupun
tersebut. Aktivitas yang umumnya sudut pandang perencana.
dilakukan di desa wisata adalah Metode pengumpulan data yang
mengikuti kegiatan kehidupan sehari- dilakukan adalah studi literatur, observasi
hari desa wisata. serta dokumentasi. Komponen yang diamati
adalah 6 komponen pariwisata yang telah
6) Ancillary Services dijabarkan sebelumnya.
Ancillary adalah dukungan yang
disediakan oleh organisasi, pemerintah Penyajian penelitian ini dijabarkan
daerah, kelompok atau pengelola secara deskriptif dengan tujuan
destinasi wisata untuk mendeskripsikan fenomena atau kejadian
menyelenggarakan kegiatan wisata yang terjadi dan berlangsung di lapangan
(Cooper dkk, 2000). Hal yang sama
juga disampaikan oleh Wargenau dan HASIL DAN PEMBAHASAN
Deborah dalam Sugiama (2011) bahwa
ancillary adalah organisasi pengelola 1. Gambaran Umum Kawasan
destinasi wisata. Organisasi Penelitian
pemerintah, asosiasi kepariwisataan, Kampung Sayur Organik Ngemplak
tour operator dan lain-lain. Dalam hal Sutan terletak di RW37 Kelurahan
ini organisasi dapat berupa kebijakan Mojosongo, Kecamatan Jebres Kota
dan dukungan yang diberikan Surakarta. kampung ini berbatasan
pemerintah atau organisasi untuk langsung dengan Sungai Bengawan Solo
terselenggaranya kegiatan wisata. merupakan salah satu hasil kreativitas
Sama hal nya dengan desa wisata, warga dan juga bantuan beberapa lembaga
38
untuk mengembangkan konsep kampung
sayur ini.
1) Attraction
Identifikasi komponen pertama Gambar 2. Foto Kondisi Aktsesibilitas
yaitu atraksi pada kampung ini Sumber : Google Earth
didominasi dengan banyaknya tanaman
sayuran yang berada didalam kawasan. 3) Amenities
Penanaman ini tidak hanya di lahan Identifikasi ketiga adalah amenitas,
kosong namun memanfaatkan berbagai dimana kawasan kampung ini memiliki
media tanam serta berbagai macam guna lahan permukiman, yang didukung
lokasi atau lahan yang tersedia didalam oleh sarana dan prasarana tingkat
area rumah masyarakat. Hal ini permukiman, sehingga kebutuhan akan
ditunjukkan dengan tanaman ini berada listrik, air bersih dan sebagainya dapat
di pagar, tembok depan rumah ataupun dipenuhi. Serta sarana perdagangan
samping rumah. Selain itu, dengan kesehatan dan lainnya mengikuti
adanya tanaman menjadikan kawasan dengan kebutuhan sarana tingkat
kampung ini menjadi terlihat sejuk dan permukiman
asri serta memiliki ciri khas tersendiri
4) Accomodation
Identifikasi yang keempat adalah
akomodasi dimana dalam pelaksanaan
kampung ini menjadi tujuan wisata
tidak diperlukan akomodasi yang
ditujukan untuk tinggal dalam waktu
yang cukup lama.
5) Activities
Gambar 1. Foto Kondisi Aktivitas Identifikasi kelima tentang
Sumber : Google Earth aktivitas, kawsan ini dimana kegiatan
yang ditunjukkan merupakan kegiatan
2) Accesibilities yang unik, dimana pengunjung dapat
Identifikasi keua yaitu aksesibilitas, melihat proses pembibitan, penanaman
dimana dapat terlihat dengan jelas ahwa bahkan dapat ikut memanen hasil
kendaraan umum pada kawasan pertanian tersebut. Hal ini memberikan
merupakan suatu hal yang hampir tidak karakter tersendiri untuk kampung ini
mungkin karena letaknya jauh dari rute
kendaraan umum, serta hanya mampu 6) Ancillary Services
dijangkau oleh kendaraan pribadi. Identifikasi terakhir adalah ancillary
services atau pelayanan yang diberikan
oleh pih ak pemerinta atau swasta
39
Wiwit Nugroho, Rara Sugiarti : Analisis Potensi Wisata …
40