Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS POTENSI WISATA KAMPUNG SAYUR ORGANIK NGEMPLAK

SUTAN MOJOSONGO BERDASARKAN KOMPONEN PARIWISATA 6A

Wiwit Nugroho1, Rara Sugiarti2


1
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret
2
Pusat Penelitian dan Pengembangan Pariwisata dan Budaya, LPPM, Universitas Sebelas Maret

Abstrak

Analisis Komponen Pariwisata untuk pengembangan Potensi Wisata di Kampung


Sayur Organik Ngemplak merupakan penelitian untuk mengidentifikasi potensi pariwisata dan
langkah pengembangan Kampung Sayur Organik Ngemplak Sutan, Kelurahan Mojosongo,
Kecamatan Jebres, Surakarta. metode penelitian kualitatif dilakukan melalui studi literatur,
observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kampung Sayur Organik
Ngemplak Sutan ini memiliki potensi wisata untuk dikembangkan dengan adanya komponen
pariwisata pada kampung ini. Berdasarkan 6 komponen pariwisata 4 diantaranya dapat
dijadikan titik awal pengembang berkelanjutan kampung sayur organik ini.

Kata Kunci : Potensi Wisata, Komponen Pariwisata, Kampung Sayur Organik, Ngemplak
Sutan, Mojosongo

35
Wiwit Nugroho, Rara Sugiarti : Analisis Potensi Wisata …

PENDAHULUAN yang masih tradisional, unik dan menarik


serta mempunyai potensi untuk
Kampung Sayur Organik Ngemplak
dikembangkan berbagai komponen
Sutan yang terletak di RW 37 Kelurahan
pariwisata seperti atraksi, akomodasi,
Mojosongo, Kecamatan Jebres, Surakarta
makanan, minuman dan segala kebutuhan
ini merupakan salah satu konsep
wisatawan (Pariwisata Inti Rakyat dalam
pengembangan kampung di perkotaan
Hadiwijoyo, 2012). Sedangkan urban
sebagai tujuan destinasi agrowisata.
farming adalah optimalisasi pemanfaatan
Kampung Sayur Organik Ngemplak Sutan
lahan perkotaan tanpa menimbulkan
dimulai pada tahun 2013 untuk menjadikan
dampak negatif bagi lingkungan hidup
kampung ini menjadi lebih produktif dalam
perkotaan sehingga memperoleh nilai
memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
manfaat seperti memulihkan dan
Lokasi kampung yang terletak di Kelurahan
meningkatkan kesehatan lingkungan,
Mojosongo ini pada awalnya mengalami
meningkatkan kesehatan pangan,
ketertinggalan dalam berbagai hal, namun
memperluas kesem-patan ekonomi,
setelah itu pengembangan yang dilakukan
perbaikan sosial, efisiensi energi dan
oleh pihak pemerintah dan swasta
meningkatkan ketersediaan dan kualitas
menjadikan kelurahan ini menjadi lebih
pangan (Widyawaty, 2013: 29).
baik dan mengalami peningkatan kualitas.
Selain itu Kelurahan Mojosongo ini 2. Pengertian Komponen Penunjang
merupakan kawasan bebas banjir dibanding Wisata
kelurahan lainnya. Tujuan disusunnya Komponen penunjang wisata adalah
artikel ini adalah untuk menganalisis komponen kepariwisataan yang harus ada
komponen penunjang pariwisata apa saja didalam destinasi wisata tersebut (Sugiama,
yang terdapat di Kampung Sayur Organik 2013). Komponen kepariwisataan tersebut
tersebut. Sedangkan Sasarannya adalah adalah 4A yaitu Attraction, Amenities,
untuk mengetahui potensi kampung ini Ancilliary dan Accesibility (Copper dkk,
menjadi salah satu destinasi wisata yang 2000). Menurut Hadiwijoyo (2012)
dapat meningkatkan segala aspek komponen yang harus ada adalah Attraction
kehidupan masyarakatnya dan Accomodation. Sedangkan menurut
Brown n Stange, komponen ini adalah 3A
KAJIAN PUSTAKA yaitu Attraction, Activity dan Accesibility.
Buhalis (TT) mengemukakan teori yang
1. Pengertian Kampung Sayur Organik berbeda bahwa komponen pariwisata terdiri
Kampung Sayur Organik merupakan dari 6A yaitu Attraction, Amenities,
salah satu konsep pengembangan antara Ancillary, Activity, accessibility dan
desa Wisata dan juga Urban Farming di Available Package. Pada penelitian ini
perkotaan. Desa wisata adalah suatu desa penulis melakukan sintesis teori sehingga
yang menawarkan suasana yang didapatkan 6 Komponen Pariwisata yaitu
memperlihatkan kehidupan asli di Attraction, Accomodation, Amenities,
pedesaan, seperti kehidupan sosial Ancillary Services, Activity dan
ekonomi, sosial budaya, adat istiadat, Accessibility sebagai landasan penelitian
keseharian, bangunan- bangunan rumah potensi wisata di Kampung Sayur Organik

36
Ngemplak Sutan Mojosongo. 3) Amenities (fasilitas pendukung)
Amenities adalah berbagai fasilitas
1) Attraction (Atraksi) pendukung yang dibutuhkan oleh
Atraksi adalah segala hal yang wisatawan di destinasi wisata.
mampu menarik wisatawan untuk Amenities meliputi beragam fasilitas
berkunjung ke kawasan wisata. Atraksi untuk memenuhi kebutuhan akomodasi,
terdiri dari apa yang pertama kali penyediaan makanan dan minuman
membuat wisatawan tertarik untuk (food and Beverage), tempat hiburan,
berkunjung ke sebuah kawasan. Atraksi tempat perbelanjaan (retailing), dan
dapat didasarkan pada sumber daya layanan lainnya seperti bank, rumah
alam yang memiliki bentuk ciri-ciri sakit, keamanan dan asuransi (Cooper
fisik alam, dan keindahan kawasan itu dkk, 2000). Menurut Inskeep (1991)
sendiri. Selain itu, budaya juga dapat fasilitas (facilities) dan pelayanan
menjadi atraksi untuk menarik minat lainnya (other services) di destinasi bisa
wisatawan datang, seperti hal-hal yang terdiri dari biro perjalanan wisata,
besejarah, agama, cara hidup restaurant, retail outlet kerajinan
masyarakat, tata cara pemerintahan, dan tangan, souvenir, keunikan, keamanan
tradisi-tradisi masyarakat baik dimasa yang baik, bank, penukaran uang
lampau maupun di masa sekarang (Mill, (money changer), (tourist infomation
2000). Hampir setiap destinasi memiliki office), rumah sakit, bar, tempat
atraksi khusus yang tidak dapat dimiliki kecantikan. Setiap destinasi memiliki
oleh destinasi lainnya. fasilitas yang berbeda, namun untuk
melayani kebutuhan dasar wisatawan
2) Accessibilities (Akses) yang berkunjung, destinasi
Akses mencakup fasilitas sarana melengkapinya sesuai dengan
dan prasarana yang dibutuhkan oleh karakteristik destinasi tersebut.
wisatawan untuk menuju destinasi
wisata, sehingga harus tersedia jasa 4) Accommodation (Penginapan)
seperti penyewaan kendaraan dan Akomodasi dapat diartikan sebagai
transportasi lokal, rute atau pola penginapan yang tentunya di satu
perjalanan (Cooper dkk, 2000). destinasi dengan destinasi lainnya akan
Menurut Sugiama (2011) berbeda. Akomodasi yang umum
aksesibilitas adalah tingkat intensitas dikenal adalah hotel dengan beragam
suatu daerah tujuan wisata atau fasilitas didalamnya. Akomodasi di
destinasi dapat dijangkau oleh desa wisata berbeda dengan akomodasi
wisatawan. Fasilitas dalam aksesibilats di destinasi lain. Akomodasi di desa
seperti jalan raya, rel kereta api, jalan wisata biasaya terdiri dari sebagian
tol, terminal, stasiun kereta api, dan tempat tinggal para penduduk setempat
kendaraan roda empat. Menurut Brown atau unit-unit yang berkembang atas
dan Stange (TT) Akses adalah konsep tempat tinggal penduduk atau
bagaimana seseorang untuk mencapai biasa dikenal dengan homestay.
tujuan dari tempat asalnya. Apakah Akomodasi untuk mendukung
aksesnya mudah atau sulit. terselenggaranya kegiatan wisata di
destinasi dapat terletak di lokasi desa

37
Wiwit Nugroho, Rara Sugiarti : Analisis Potensi Wisata …

wisata tersebut atau berada di dekat desa tentunya penyelenggaraan desa wisata
wisata. Jenis akomodasi di desa wisata didukung oleh kebijakan pemerintah
dapat berupa bumi perkemahan, villa baik daearh maupun pusat untuk
atau sebuah pondok wisata terselenggaranya kegiatan wisata.
(Hadiwijoyo, 2012).
METODE PENELITIAN
5) Activities (aktivitas)
Aktifitas berhubungan dengan Metode penelitian yang digunakan
kegiatan di destinasi yang akan dalam penelitian ini diawali dengan
memberikan pengalaman (experience) melakukan studi literature yang berkaitan
bagi wisatawan. Setiap destinasi dengan konsep kampung sayur organik
memiliki aktivitas yang berbeda sesuai yang merupakan bagian dari konsep Urban
dengan karakteristik destinasi wisata Farming, Komponen Pariwisata serta
tersebut (Brown and Stange, TT). sejarah dan pengembangan yang telah
Aktivitas wisata di destinasi merupakan dilakukan di Kampung Sayur Organik
kegiatan yang salah satunya menjadi Ngemplak Sutan Mojosongo ini.
daya tarik wisatawan untuk datang ke Pendekatan yang digunakan adalah
destinasi. Begitu juga dengan desa pendekatan kualitatif untuk melihat dengan
wisata, jenis aktivitas yang dilakukan perspektif yang alami baik dari sudut
berhubungan dengan karakteristik desa pandang pengunjung, masyarakat maupun
tersebut. Aktivitas yang umumnya sudut pandang perencana.
dilakukan di desa wisata adalah Metode pengumpulan data yang
mengikuti kegiatan kehidupan sehari- dilakukan adalah studi literatur, observasi
hari desa wisata. serta dokumentasi. Komponen yang diamati
adalah 6 komponen pariwisata yang telah
6) Ancillary Services dijabarkan sebelumnya.
Ancillary adalah dukungan yang
disediakan oleh organisasi, pemerintah Penyajian penelitian ini dijabarkan
daerah, kelompok atau pengelola secara deskriptif dengan tujuan
destinasi wisata untuk mendeskripsikan fenomena atau kejadian
menyelenggarakan kegiatan wisata yang terjadi dan berlangsung di lapangan
(Cooper dkk, 2000). Hal yang sama
juga disampaikan oleh Wargenau dan HASIL DAN PEMBAHASAN
Deborah dalam Sugiama (2011) bahwa
ancillary adalah organisasi pengelola 1. Gambaran Umum Kawasan
destinasi wisata. Organisasi Penelitian
pemerintah, asosiasi kepariwisataan, Kampung Sayur Organik Ngemplak
tour operator dan lain-lain. Dalam hal Sutan terletak di RW37 Kelurahan
ini organisasi dapat berupa kebijakan Mojosongo, Kecamatan Jebres Kota
dan dukungan yang diberikan Surakarta. kampung ini berbatasan
pemerintah atau organisasi untuk langsung dengan Sungai Bengawan Solo
terselenggaranya kegiatan wisata. merupakan salah satu hasil kreativitas
Sama hal nya dengan desa wisata, warga dan juga bantuan beberapa lembaga

38
untuk mengembangkan konsep kampung
sayur ini.

2. Identifikasi Potensi Berdasarkan 6


Komponen Pariwisata

1) Attraction
Identifikasi komponen pertama Gambar 2. Foto Kondisi Aktsesibilitas
yaitu atraksi pada kampung ini Sumber : Google Earth
didominasi dengan banyaknya tanaman
sayuran yang berada didalam kawasan. 3) Amenities
Penanaman ini tidak hanya di lahan Identifikasi ketiga adalah amenitas,
kosong namun memanfaatkan berbagai dimana kawasan kampung ini memiliki
media tanam serta berbagai macam guna lahan permukiman, yang didukung
lokasi atau lahan yang tersedia didalam oleh sarana dan prasarana tingkat
area rumah masyarakat. Hal ini permukiman, sehingga kebutuhan akan
ditunjukkan dengan tanaman ini berada listrik, air bersih dan sebagainya dapat
di pagar, tembok depan rumah ataupun dipenuhi. Serta sarana perdagangan
samping rumah. Selain itu, dengan kesehatan dan lainnya mengikuti
adanya tanaman menjadikan kawasan dengan kebutuhan sarana tingkat
kampung ini menjadi terlihat sejuk dan permukiman
asri serta memiliki ciri khas tersendiri
4) Accomodation
Identifikasi yang keempat adalah
akomodasi dimana dalam pelaksanaan
kampung ini menjadi tujuan wisata
tidak diperlukan akomodasi yang
ditujukan untuk tinggal dalam waktu
yang cukup lama.

5) Activities
Gambar 1. Foto Kondisi Aktivitas Identifikasi kelima tentang
Sumber : Google Earth aktivitas, kawsan ini dimana kegiatan
yang ditunjukkan merupakan kegiatan
2) Accesibilities yang unik, dimana pengunjung dapat
Identifikasi keua yaitu aksesibilitas, melihat proses pembibitan, penanaman
dimana dapat terlihat dengan jelas ahwa bahkan dapat ikut memanen hasil
kendaraan umum pada kawasan pertanian tersebut. Hal ini memberikan
merupakan suatu hal yang hampir tidak karakter tersendiri untuk kampung ini
mungkin karena letaknya jauh dari rute
kendaraan umum, serta hanya mampu 6) Ancillary Services
dijangkau oleh kendaraan pribadi. Identifikasi terakhir adalah ancillary
services atau pelayanan yang diberikan
oleh pih ak pemerinta atau swasta

39
Wiwit Nugroho, Rara Sugiarti : Analisis Potensi Wisata …

terhadap pelaksanaan Kampung Sayur PENUTUP


Organik di Ngemplak Sutan ini
didukung oleh beberapa pihak salah 1. Kesimpulan
satunya Rumah Zakat, Program Karya Berdasarkan analisis potensi kampung
Bhakti Daerah (KBD) serta pihak sayur organik Ngemplak Sutan Mojosongo
pemerintah kota. ini, diperoleh beberapa potensi sebagai
tujuan wisata yaitu :
1) Atraksi yang ditunjukkan pada
3. Analisis 6 Komponen Pariwisata kampung ini memiliki ciri khas yang
Sebagai Landasan Potensi WIsata menjadikan kampung ini memiliki daya
saing sebagai salah
Berdasarkan hasil analisis 6 satu destinasi wisata
komponen pariwisata diatas, dapat 2) Aktivitas yang ada juga memberikan
diketahui komponen vital didalam kawasan daya tarik bagi pengunjung untuk
kampung sayur organik ngemplak sutan ini menjadikan kampung ini sebagai salah
adalah, atraksi, aksesibilitas, aktivitas dan satu destinasi wisata
ancillary services. 3) Aksesibilitas yang cukup sulit untuk
1) Atraksi yang ada di kampung ini bisa ditempuh dengan kendaraan umum
menjadi salah satu alternatif dalam harus lebih diperhatikan.
memilih lokasi wisata, konsep kampung 4) Kerjasama serta bantuan dari pihak
sayur organik atau urban farming pemerintah maupun swasta sudah
sangat menarik untuk dapat dipahami memberikan dampak terhadap
bahkan dikembangkan di kawasan lain. pengembangan kawasan.
2) Aksesibilitas menuju kawasan ini
tergolong kurang terjangkau, 2. Saran
dikarenakan sifat sebuah kampung Masyarakat dan pemerintah serta
dimana kendaraan roda empat pihak swasta dapat saling meningkatkan
membutuhkan aksesibilitas yang tinggi. kerjasama serta bantuan untuk
3) Aktivitas pada kampung ini merupakan pengembangn kawasan menjadi lebih
salah satu hal yang dapat dipilih berkembang pesat
menjadi aktivitas wisata alternatif
dengan tema pertanian atau perkebunan DAFTAR PUSTAKA
dimana pengunjung dapat berinteraksi
langsung dengan kegiatan tersebut. Fitry, Any Noor.2016. Analisis SWOT
4) Yang terakhir adalah ancillary services pada Komponen Pariwisata 6A
dimana dukungan dari pihak luar baik untuk Pengembangan Potensi
pemerintah kota ataupun swasta sudah Wisata Desa Padaulun
sangat baik dalam membantu kampung https://www.rumahzakat.org/gubernur-
ini tumbuh sesuai dengan yang jateng-apresiasi-kampung-sayuran-
diharapkan oleh warga sekitar. mojosongo-binaan-rz/
https://www.rumahzakat.org/csf-
adakan-festival-kebun-gizi-
mandiri/

40

Anda mungkin juga menyukai