LATAR BELAKANG
Infeksi menyebar dari satu orang ke orang lain melalui percikan (droplet) dari saluran
pernapasan yang sering dihasilkan saat batuk atau bersin. Waktu dari paparan virus
hingga timbulnya gejala klinis berkisar antara 1–14 hari dengan rata-rata 5 hari. Infeksi
juga dapat didiagnosis dari kombinasi gejala, faktor risiko, dan pemindaian tomografi
terkomputasi pada dada yang menunjukkan gejala pneumonia.
Terkait cara penyebaran virus tersebut, maka penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat) sangat penting untuk segera dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Mencuci tangan, menjaga jarak dari orang yang batuk, dan tidak menyentuh wajah
dengan tangan yang tidak bersih adalah langkah yang disarankan untuk mencegah
penyakit ini. Disarankan untuk menutup hidung dan mulut dengan tisu atau siku yang
tertekuk ketika batuk.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan program pemerintah yang
bertujuan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Terkait dengan Covid-19, maka implementasi PHBS berada pada tataran bidang
pencegahan dan penanggulangan penyakit serta penyehatan lingkungan.
1. Fungsi Keagamaan
2. Ungsi Sosial Budaya
3. Fungsi Cinta Kasih
4. Fungsi Perlindungan
5. Fungsi Reproduksi
6. Fungsi Sosialisasi
7. Fungsi Ekonomi
8. Fungsi Pembinaan Lingkungan.
1. FUNGSI KEAGAMAAN
a. Pengertian
b. Nilai Karakter
Terdapat 12 Nilai Dasar terkait fungsi keagamaan yang harus ditanamkan dalam
keluarga, yaitu sebagai berikut:
1) Iman, yaitu mempercayai adanya Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa dan
mengamalkan ajarannya.
4) Tenggang rasa, yaitu adanya kesadaran bahwa setiap orang berbeda dalam
sifat dan karakternya.
6) Kesalehan, yaitu memiliki nilai moral yang tinggi dengan melakukan sesuatu
yang benar secara konsisten
9) Disiplin, yaitu menepati waktu dan mematuhi aturan yang telah disepakati.
10) Sopan santun, yaitu berperilaku sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai
agama.
11) Sabar dan Ikhlas, yaitu kemampuan untuk menahan diri dalam
menginginkan sesuatu serta dalam menghadapi kesulitan.
a. Pengertian
b. Nilai Karakter
Terdapat 7 Nilai Dasar terkait fungsi sosial budaya yang harus ditanamkan dalam
keluarga, yaitu sebagai berikut :
a. Pengertian
b. Nilai Karakter
Dalam fungsi cinta kasih terdapat delapan nilai yang perlu diterapkan dalam
keluarga. Delapan nilai-nilai tersebut adalah:
1) Empati, yaitu memahami dan mengerti perasaan orang lain atau kemampuan
seseorang mengenali perasaan orang lain serta adanya keinginan membantu
orang lain. Empati ini akan mendorong sikap seseorang untuk peduli.
2) Akrab, yaitu hubungan yang dilandasi rasa kebersamaan dan kedekatan
perasaan. Keakraban ditandai oleh adanya saling memberi perhatian, menikmati
kebersamaan serta memiliki rasa persahabatan.
3) Adil, yaitu sikap tidak memihak atau tidak pilih kasih kepada orang lain.
4) Pemaaf, yaitu menerima kesalahan orang lain tanpa ada perasaan dendam.
Pemaaf dapat membentuk kepribadian anak yang positif.
5) Setia, yaitu memenuhi harapan dan keinginan orang lain, baik yang diminta atau
tidak diminta.
6) Suka menolong, yaitu kebiasaan untuk menolong dan membantu orang lain.
7) Pengorbanan, yaitu kerelaan memberikan sesuatu untuk membantu orang lain
diminta atau tidak diminta.
8) Tanggungjawab, yaitu mengetahui dan melakukan apa yang menjadi tugasnya.
1) Berpadunya dua insan untuk membentuk rumah tangga perlu modal yang
sangat mendasar terutama cinta kasih dan sayang. Perkawinan yang sah antara
dua insan yang dilandasi cinta kasih dan saying. Insya Allah akan membuahkan
anak yang menyenangkan dipandang orang tua.
2) Di dalam keluarga cinta kasih dan sayang antara orang tua dan anak bisa
dikembangkan menjadi perilaku dan sikap yang saling menghormati,
menghargai, memperhatikan serta rasa kebersamaan di dalam menghadapi
kehidupan ber rumah tangga.
3) Cinta kasih dan sayang dalam lingkungan sebuah rumah tangga yang timbul
dari lubuk hati yang dalam, merupakan embun pagi yang menyegarkan untuk
mengahadapi tantangan panas teriknya matahari dikala siang hari, dengan cinta
kasih dan sayang dapat dilakukan dengan sikap lemah lembut dalam berbicara
dan menunjukkan perhatian pada anak-anaknya.
4) Bijaksana dalam pergaulan dan menenteramkan batin sendiri dengan menjauhi
sikap egoistis dan menunjukkan rasa cinta di antara anggota keluarga.
5) Usaha-usaha demikian inilah perlu dilakukan oleh masing-masing suami isteri
dalam ber keluarga agar dapat menghindari ketegangan-ketegangan dalam
berumah tangga sehingga menjadi jalinan cinta kasih dan sayang yang
membahagiakan, ketenangan dan ketenteraman keluarga.
6) Memupuk cinta kasih antara orang tua dan anak, antara semua anak dengan
anak. Memanfaatkan seoptimal mungkin kesempatan berkomunikasi yang ada.
Misalnya:
4. FUNGSI PERLINDUNGAN
a. Pengertian
Menciptakan perasaan aman dan terlindungi dari segala macam ancaman atau
gangguan bagi keluarga baik yang datang dari luar maupun dari dalam keluarga.
Keluarga dapat berfungsi sebagai tempat perlindungan yang memberikan rasa aman
tenteram lahir batin sejak janin dalam kandungan sampai lanjut usia.
b. Nilai Karakter
Dalam fungsi perlindungan terdapat lima nilai yang perlu ditanamamkan dan terapkan
dalam keluarga. Nilai-nilai tersebut adalah:
1) Aman, yaitu perasaan yang terbebas dari ketakutan dan kekhawatiran. Keluarga
menciptakan rasa aman bagi anggota keluarga dalam segala aspek kehidupan.
2) Pemaaf, yaitu memaafkan kesalahan orang lain tanpa disertai rasa dendam dan
mampu menunjukkan kesalahan diri sendiri dan orang lain serta selalu berusaha
memperbaikinya.
3) Tanggap, yaitu mengetahui dan menyadari sesuatu yang membahayakan atau
sesuatu yang akan dihadapinya.
4) Tabah, yaitu mampu menahan diri ketika menghadapi situasi yang tidak
diharapkan. Kemampuan mengendalikan diri dan membangkitkan semangat
ketika menghadapi masalah.
5) Peduli, yaitu upaya untuk menanggapi perasaan dan pengalaman orang lain.
Kepedulian yang baik dapat memunculkan rasa persaudaraan yang erat.
5. FUNGSI REPRODUKSI
a. Pengertian
Dalam fungsi reproduksi terdapat tiga nilai yang perlu ditanamamkan dan terapkan
dalam keluarga. Nilai-nilai tersebut adalah :
c. Penerapan di keluarga
1) Mengenalkan kepada anak tentang jenis kelaminnya serta jenis kelamin seluruh
anggota keluarga disertai penjelasan ciri-ciri masing-masing jenis kelamin seluruh
anggota keluarga
2) Menjelaskan kepada anak bagian-bagian anggota tubuhnya yang boleh dan tidak
boleh disentuh oleh orang lain kecuali Ibunya serta berteriak jika ada orang lain
selain ibunya yang menyentuhnya.
a. Pengertian
Keluarga sebagai tempat utama dan pertama memberikan pendidikan kepada semua
anak untuk bekal masa depan. Pendidikan yang diberikan oleh keluarga meliputi
pendidikan untuk mencerdaskan dan membentuk karakter anak. Fungsi sosialisasi dan
pendidikan memiliki makna juga bahwa keluarga sebagai tempat untuk
mengembangkan proses interaksi dan tempat untuk belajar bersosialisasi serta
berkomunikasi secara baik dan sehat. Interaksi yang sangat intensif dalam keluarga
maka proses pendidikan berjalan dengan sangat efektif . Keluarga mensosialisasikan
kepada anaknya tentang nilai, norma, dan cara untuk berkomunikasi dengan orang lain,
mengajarkan tentang hal-hal yang baik dan buruk maupun yang salah dan yang benar.
b. Nilai Karakter
Dalam fungsi sosialisasi dan pendidikan terdapat tujuh nilai yang perlu ditanamamkan
dan diterapkan dalam keluarga. Nilai-nilai tersebut adalah:
c. Penerapan di keluarga
1) Orangtua senantiasa menghargai setiap usaha yang telah dilakukan oleh anak
walaupun belum sesuai pencapaian yang diinginkan. Caranya dengan
memberikan pujian dan hadiah yang bermanfaat serta tidak memarahi anak jika
anak belum berhasil mencapai target yang diinginkan.
2) Memberikan motivasi dan kepercayaan kepada anak untuk berani tampil di
depan umum
3) Memberikan kesempatan dan mendorong anak untuk mau bersosialisasi
dengan teman sebaya, keluarga besar, teman di sekolah, tetangga, tokoh
agama dan masyarakat dan lingkungan sekitar
4) Mengajak anak untuk membantu pekerjaan rumah sesuai dengan
kemampuannya
5) Mendorong dan memberikan stimulasi kepada anak untuk menghasilkan
sesuatu yang kreatif yang sesuai dengan bidang yang ia minati seperti
kerajinan tangan, membuat poster, menggambar, menyanyi, menulis dan lain
sebagainya.
6) Mengajarkan anak untuk selalu membereskan dan menyimpan mainan, alat
makan, peralatan ibadah setelah digunakan.
7) Membiasakan anak-anak untuk bermain dan bekerja kelompok.
7. FUNGSI EKONOMI
a. Pengertian
Keluarga adalah sebagai tempat utama dalam membina dan menanamkan nilai-nilai
yang berhubungan dengan keuangan dan pengaturan penggunaan keuangan untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan mewujudkan keluarga sejahtera. Keluarga sebagai
tempat untuk memperoleh makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan materi
lainnya serta memberikan dukungan finansial kepada anggotanya.
b. Nilai Karakter
Dalam fungsi ekonomi terdapat lima nilai yang perlu ditanamamkan dan diterapkan
dalam keluarga. Nilai-nilai tersebut adalah:
1) Hemat, yaitu berhati-hati dalam menggunakan uang Orang hemat ditandai oleh
tidak bersikap boros, berbelanja sesuai kebutuhan dan kemampuan.
2) Teliti, yaitu selalu berhati-hati dalam segala hal. Orang yang teliti selalu
mempertimbangkan untung rugi dan memperkecil kesalahan dalam segala
tindakannya.
3) Disiplin, yaitu selalu mematuhi aturan yang telah ditentukan. Orang yang disiplin
biasanya melakukan pembayaran dengan tepat waktu, menabung secara rutin
dan mematuhi kesepatan kerjasama dalam usaha.
4) Peduli, yaitu menanggapi perasaan orang lain. Orang peduli selalu ingin
membantu orang lain yang mengalami kesulitan.
5) Ulet, yaitu berusaha keras untuk mencapai tujuan Orang ulet ditandai tidak
pernah putus asa dan selalu ingin mencoba kembali jika mengalami kegagalan.
c. Penerapan di keluarga
Penerapan fungsi ekonomi dalam keluarga antara lain adalah sebagai berikut:
a. Pengertian
Dalam fungsi pembinaan lingkungan terdapat empat nilai yang perlu ditanamamkan
dan diterapkan dalam keluarga. Nilai-nilai tersebut adalah:
1) Bersih, yaitu kondisi lingkungan yang bebas dari kotoran, polusi dan sampah.
Orang bersih dicirikan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.
2) Displin, yaitu selalu mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Orang disiplin
dicirikan oleh perilaku yang tidak pernah merusak lingkungan dan mematuhi
aturan yang berlaku.
3) Pengelolaan, yaitu upaya untuk memelihara, memanfaatkan dan memperbaiki
lingkungan.
4) Pelestarian, yaitu upaya untuk menjaga keserasian antara keluarga dan
lingkungan. Keluarga dan lingkungan saling mempengaruhi oleh karena itu
kondisi lingkungan perlu dijaga kelestariannya untuk mewujudkan kesejahteraan
dan memberi manfaat bagi seluruh anggota keluarga.
c. Penerapan di keluarga