Anda di halaman 1dari 19

BAHAN PEMBELAJARAN

PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19


MELALUI 8 FUNGSI KELUARGA

LATAR BELAKANG

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan kepada negara-negara anggota di


wilayah Asia Tenggara untuk segera meningkatkan tindakan agresif guna memerangi
Covid-19. Adapun delapan negara dari 11 negara WHO wilayah Asia Tenggara tersebut
telah mengonfirmasi kasus Covid-19 yakni Indonesia, Thailand, India, Sri Lanka,
Maladewa, Bangladesh, Nepal dan Bhutan. Dimana kasus di masing-masing negara
tersebut terus mengalami peningkatan yang signifikan per harinya.

Infeksi menyebar dari satu orang ke orang lain melalui percikan (droplet) dari saluran
pernapasan yang sering dihasilkan saat batuk atau bersin. Waktu dari paparan virus
hingga timbulnya gejala klinis berkisar antara 1–14 hari dengan rata-rata 5 hari. Infeksi
juga dapat didiagnosis dari kombinasi gejala, faktor risiko, dan pemindaian tomografi
terkomputasi pada dada yang menunjukkan gejala pneumonia.

Terkait cara penyebaran virus tersebut, maka penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat) sangat penting untuk segera dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Mencuci tangan, menjaga jarak dari orang yang batuk, dan tidak menyentuh wajah
dengan tangan yang tidak bersih adalah langkah yang disarankan untuk mencegah
penyakit ini. Disarankan untuk menutup hidung dan mulut dengan tisu atau siku yang
tertekuk ketika batuk.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan program pemerintah yang
bertujuan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Terkait dengan Covid-19, maka implementasi PHBS berada pada tataran bidang
pencegahan dan penanggulangan penyakit serta penyehatan lingkungan.

Pencegahan dan penanggulangan penyakit serta penyehatan lingkungan bisa dimulai


dari institusi sosial budaya terkecil di masyarakat yang bernama keluarga. Peran
orangtua sangat penting yaitu sebagai pemimpin dalam sebuah keluarga yang
bertanggung jawab sejak dalam tahapan perencanaan keluarga, pembagian tugas dan
wewenang yang adil dan seimbang bagi seluruh anggota keluarga, pelaksanaan setiap
hari serta monitoring dan evaluasi berjalannya fungsi keluarga sehari-hari.

Untuk mengatasi kekhawatiran dan kepanikan karena makin meluasnya penyebaran


virus corona, keluarga Indonesia dapat melakukan optimalisasi 8 fungsi keluarga (fungsi
keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan
pendidikan, ekonomi, dan pembinaan lingkungan) melalui rencana aksi bersama 8
fungsi keluarga. Fungsi keluarga harus menjadikan pijakan dan tuntunan setiap
keluarga dalam rangka mewujudkan keluarga sejahtera dan berkualitas.
Diharapkan dengan melaksanakan rencana aksi 8 fungsi keluarga, seluruh keluarga
Indonesia dengan dipimpin oleh orangtua memiliki panduan dalam bersikap sehingga
mampu mengendalikan seluruh angota keluarga agar tetap tenang, mampu berpikir
logis namun tetap waspada serta menunjukkan sikap responsif dan bertanggungjawab
untuk ikut serta mengurangi penyebaran virus corona dengan cara orangtua senantiasa
mengingatkan anak-anaknya untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan sejak
dari lingkungan rumah dan menjadi kebiasaan yang baik bagi masyarakat serta langkah
pencegahan seperti social distancing.

Seiring dengan meluasnya penyebaran corona virus disease (Covid-19) di Indonesia,


Presiden Joko Widodo, Minggu (15/3/2020), di Istana Bogor, Jawa Barat, mengimbau,
seluruh warga tidak panik dan tetap produktif. Sehingga, penyebaran virus bisa
dihambat dan dihentikan. Jokowi juga menambah, dengan kondisi saat ini, saatnya
kerja dari rumah, belajar dari rumah, dan ibadah di rumah. Adanya penetapan libur
sekolah dan kebijakan Work From Home (WFH) selama kurun waktu 14 hari memiliki
tujuan sebagai upaya pemerintah memutus mata rantai kontak dengan orang banyak
yang tidak diketahui riwayat perjalanan sebelumnya.

Himbauan dan keputusan pemerintah dalam hal pencegahan merebaknya Covid-19


maka BKKBN dalam hal ini yang mengemban tugas dalam menciptakan keluarga yang
berkualitas menjadikan momen masa karantina 14 hari di rumah menjadi suatu gerakan
kembali berkumpul dengan keluarga. Masa karantina tidaklah mudah bagi keluarga
Indonesia yang kesehariannya beraktivitas keluar rumah karena otomatis akan terjadi
perubahan kebiasaan, siklus harian, dan jenis aktivitas yang akan dilalui setiap harinya.
Memandang pentingnya keluarga Indonesia menjadi wadah awal dalam mencegah
penyebaran Covid-19 ini, maka kami Balai Diklat KKB Cirebon mempersembahkan
pembelajaran E-Learning “Pencegahan COVID-19 Berbasis Keluarga”. Adapun tujuan
pembelajaran ini dapat memberikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan seluruh
anggota keluarga di Indonesia melakukan hal yang benar dan tepat menghadapi
ancaman Covid-19.
A. KONSEP 8 FUNGSI KELUARGA

Berdasar Undang-Undang 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan


Pembangunan Keluarga, Bab I pasal 1 ayat 6 pengertian keluarga adalah unit terkecil
dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri; atau suami, istri dan anaknya; atau ayah
dan anaknya (duda), atau ibu dan anaknya (janda).
Keluarga dengan segala permasalahannya adalah suatu asset dan potensi yang perlu
dibina dan dimantapkan peranannya. Keluarga perlu memiliki kualitas kesejahteraan
dan ketahanan fisik maupun non fisik yang seimbang dalam menghadapi perubahan
dan tuntutan masa depan. Melalui pemberdayaan keluarga diharapkan dapat dibina
manusia yang tumbuh selaras, serasi dan seimbang secara lahiriah dan mental guna
mewujudkan keluarga berkualitas.

Mengingat pentingnya keluarga dalam menyiapkan dan mengembangkan


pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, maka keluarga perlu
memperoleh pembinaan/peningkatan di bidang kesejahteraan dan ketahanannya dalam
memenuhi berbagai kebutuhan fisik, materiil, mental spiritual dan sosial melalui
pelaksanaan 8 (delapan) fungsi keluarga, yaitu:

1. Fungsi Keagamaan
2. Ungsi Sosial Budaya
3. Fungsi Cinta Kasih
4. Fungsi Perlindungan
5. Fungsi Reproduksi
6. Fungsi Sosialisasi
7. Fungsi Ekonomi
8. Fungsi Pembinaan Lingkungan.

1. FUNGSI KEAGAMAAN

a. Pengertian

Keluarga diharapkan mampu berfungsi sebagai pendorong bagi seluruh


anggotanya agar menjadi insan agamis yang penuh iman dan taqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Peningkatan dari segi pengamalan dan ketaqwaan yang
menuntun manusia dalam kehidupan beragama baik di dunia maupun di akhirat.

b. Nilai Karakter

Terdapat 12 Nilai Dasar terkait fungsi keagamaan yang harus ditanamkan dalam
keluarga, yaitu sebagai berikut:

1) Iman, yaitu mempercayai adanya Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa dan
mengamalkan ajarannya.

2) Taqwa, yaitu mengamalkan segala sesuatu yang diperintahkan dan


menghindari segala yang dilarang Allah SWT.
3) Kejujuran, yaitu menyampaikan apa adanya.

4) Tenggang rasa, yaitu adanya kesadaran bahwa setiap orang berbeda dalam
sifat dan karakternya.

5) Rajin, yaitu menyediakan waktu dan tenaga untuk menyelesaikan tugasnya


dengan berusaha untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

6) Kesalehan, yaitu memiliki nilai moral yang tinggi dengan melakukan sesuatu
yang benar secara konsisten

7) Ketaatan, yaitu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan segera


dan senang hati.

8) Suka membantu, yaitu memiliki kebiasaan menolong dan membantu orang


lain tanpa mengharapkan imbalan.

9) Disiplin, yaitu menepati waktu dan mematuhi aturan yang telah disepakati.

10) Sopan santun, yaitu berperilaku sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai
agama.

11) Sabar dan Ikhlas, yaitu kemampuan untuk menahan diri dalam
menginginkan sesuatu serta dalam menghadapi kesulitan.

12) Kasih sayang, yaitu ungkapan perasaan dengan penuh perhatian,


kesadaran dan kecintaan terhadap seseorang.

c. Pelaksanaan dalam keluarga

1) Keluarga mempunyai potensi mengajarkan masalah keagamaan ditandai


dengan berfungsinya berbagai sarana ibadah yang terdapat di rumah-rumah
sebagai tempat beribadah serta berjalannya pendidikan agama dalam keluarga.
2) Dalam keluarga agar mengajarkan perilaku untuk berbakti pada orang tua dan
berbuat baik pada sesama makhluk Nya.
3) Belajar dan menuntut ilmu agama sebagai kewajiban yang harus dilakukan oleh
setiap anggota keluarga baik di sekolah, madrasah maupun lembaga pendidikan
lainnya.
4) Banyak berbuat amal dan menyantuni fakir miskin.
5) Membudayakan ucapan salam bila berjumpa teman, ketika akan memasuki dan
meninggalkan rumah.
6) Doa bersama saat makan untuk mensyukuri limpahan rejeki pada keluarga.
7) Saling mendoakan bagi keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan keluarga.
8) Orang tua mengajarkan pengalaman-pengalaman dan bercerita sebelum anak
tidur tentang hal-hal yang berkaitan dengan keagamaan
d. Implementasi fungsi keagamaan dalam pencegahan virus corona/ covid-19

Bentuk implementasi fungsi keagamaan dalam pencgahan penyebaran virus


corona/covid 19 antara lain:

1) Orangtua senantiasa mengingatkan seluruh angota keluarga sebagai orang


yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME untuk senantiasa meyakini
bahwa sessuatu yang terjadi dalam kehidupan manusia adalah kehendak dan
ketetapan dari Tuhan YME, begitu juga dengan adanya virus corona/covid 19
ini. Selalu ada hikmah pada setiap ketetapan Tuhan YME. Adanya ketetapan
dari Tuhan YME hendaknya memberikan keyakinan yang lebih besar kepada
manusia akan kekuasaan Tuhan YME yang Maha Besar dan sebagai sarana
bagi manusia untuk melakukan introspeksi diri adakah perintah dari Tuhan
YME yang belum Kita lakukan ataupun adakah larangan dari Tuhan YME
yang kita langgar seagai manusia.
2) Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa mengingatkan seluruh
anggota keluarga bahwa sebagai makhluk yang beriman kepada Tuhan YME,
selalu berusaha tenang, tidak panik dalam menghadapi peristiwa adanya
pandemik virus corona/covid 19 serta yakin bahwa setiap penyakit memiliki
obat, keyakinan ini menjadi pendorong untuk senantiasa berikhtiar/ berusaha
seoptimal mungkin dengan keimanan yang tinggi mencari obat yang dapat
membantu mencegah penyebaran virus ini minimal dengan membentengi diri
dan keluarga dengan meningkatkan imunitas diri
3) Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa mendorong seluruh angota
keluarga sebagai manusia yang beriman untuk melakukan amalan dengan
menerapkan perilaku yang dapat mencegah penyebaran virus corona seperti
menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan serta senantiasa berdoa
agar diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa dapat terhindar dari virus
corona.
4) Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa mendorong seluruh angota
agar senantiasa berusaha membantu terlibat secara aktif tanpa pamrih dalam
kegiatan pencegahan dan usaha untuk mengurangi penyebaran virus corona
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
5) Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa mendorong seluruh angota
untuk tetap menyapa, mengucapkan dan menjawab salam keselamatan yang
diajarkan oleh masing-masing agama kepada orang lain, namun tanpa
bersentuhan secara fisik
6) Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa mendorong seluruh angota
untuk bersama-sama bergotong royong memastikan peralatan beribadah dan
tempat beribadah dalam kondisi yang bersih seperti karpet, peralatan
beribadah, tangga, tirai dan sebagainya serta tidak lupa untuk menyediakan
sabun dan antiseptik pembersih tangan di tempat yang strategis pada tempat
ibadah.
7) Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa mendorong dan
mengingatkan seluruh angota mengusahakan untuk selalu membawa dan
menggunakan peralatan beribadah pribadi.
8) Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa mengingatkan seluruh
angota agar memastikan setelah selesai beribadah di tempat ibadah segera
mandi dengan menggunakan sabun antiseptik serta mengganti pakaian
dengan pakaian yang bersih sebelum berinteraksi dengan anak.
2. FUNGSI SOSIAL BUDAYA

a. Pengertian

Keberadaan keluarga diharapkan mampu berfungsi untuk menggali,


mengembangkan dan melestarikan kekayaan sosial budaya yang dimiliki bangsa
Indonesia. Budaya adalah nilai, norma, keyakinan dan perilaku yang diharuskan
dari satu generasi kepada generasi penerusnya.

b. Nilai Karakter

Terdapat 7 Nilai Dasar terkait fungsi sosial budaya yang harus ditanamkan dalam
keluarga, yaitu sebagai berikut :

Tujuh (7) Nilai dasar dalam keluarga adalah:

1) Toleransi dan saling menghargai, yaitu sikap menghargai dan menerima


pendirian yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian kita sendiri serta
sikap toleransi dan menerima keberadaan orang lain.
2) Sopan santun, yaitu perilaku yang sesuai dengan norma-norma sosial budaya
setempat. Sopan santun dipelajari anak melalui teladan atau contoh dari
orangtuanya.
3) Gotong royong, yaitu melakukan pekerjaan secara bersama-sama yang
dilandasi oleh sukarela dan kekeluargaan. Menumbuhkan jiwa gotong royong
dalam kehidupan keluarga berkaitan dengan perilaku anak-anak untuk saling
menolong dan tanpa pamrih dalam melakukan pekerjaan.
4) Kerukunan dan kebersamaan, yaitu hidup berdampingan dalam
keberagaman secara damai dan harmonis. Keluarga sebagai tempat pertama
mengajarkan anak dalam kebersamaan dan kerukunan dengan anggota
keluarga lainnya.
5) Peduli, yaitu mendalami perasaan dan pengalaman orang lain, serta
mempunyai sikap kepedulian terhadap masalah sosial, budaya dan adat yang
berbeda. Sikap kepedulian yang ditumbuhkan dalam kehidupan keluarga
akan membangkitkan rasa kekeluargaan dan kesetiakawanan, menghargai
dan menghormati budaya orang lain.
6) Cinta tanah air, yaitu kesadaran diri sebagai bangsa Indonesia yang harus
menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa.
7) Cinta tanah air yang ditumbuhkan dalam keluarga akan membangkitkan
anak-anak untuk cinta produk dalam negeri dan menghargai perjuangan para
pahlawan.
c. Pelaksanaan dalam keluarga

1) Keluarga merupakan unit terkecil pada struktur masyarakat yang merupakan


tempat yang sangat ideal untuk menyemai, menanamkan dan
mengembangkan budaya bangsa baik yang berskala kecil maupun besar.
2) Keluarga mendorong putra-putrinya untuk meraih prestasi baik dalam
pendidikan maupun keahlian setinggi-tingginya.
3) Keluarga dapat memberikan pujian atas hasil yang dicapai putra-putrinya
dengan segala prestasi yang telah diraihnya.
4) Membuat perpustakaan keluarga untuk meningkatkan budaya membaca dan
belajar.
5) Keluarga harus bekerja sama dan bergotong royong dalam setiap kegiatan
rutinitas rumah tangga.
6) Sikap orang tua dalam mengembangkan budaya bangsa selalu menjadi
contoh bagi putra-putri.
7) Orang tua membantu anak-anak belajar dan menciptakan suasana
menghayati budaya bangsa yang ada.
8) Dalam mendidik anak, keluarga harus bersikap demokratis dan saling
menghargai pendapat anggota keluarga untuk musyawarah dipimpin oleh
ayah.

d. Implementasi fungsi sosial budaya dalam pencegahan virus corona/covid-19

Bentuk implementasi fungsi sosial budaya dalam pencgahan penyebaran virus


corona/covid 19 antara lain :
1) Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa mengingatkan seluruh
angota keluarga bahwa sebagai makhluk sosial dan budaya untuk patuh
kepada pemerintah dan menjalankan arahan dan petunjuk dari pemerintah
terkait kebijakan terhadap adanya virus corona ini seperti social distancing
yaitu menjaga jarak dari mereka yg sakit dan mengurangi aktivitas pertemuan
dengan jumlah banyak orang seperti rapat, konser, festival, konferensi atau
acara olahraa tujannya agar virus tersebut tidak tertular kepada orang yang
sehat
2) Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa mendorong seluruh angota
untuk tetap berinteraksi, beradaptasi, perduli dengan sesama namun dengan
tetap mematuhi petunjuk dan arahan dari pemerintah
3) Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa mendorong seluruh angota
untuk saling bergotong royong dan saling membantu seluruh kegiatan
pencegahan penyebaran virus corona dengan cara berbagi informasi yang
benar, saling berbagi cairan anti kuman dan bakteri dan sebagainya
4) Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa mendorong seluruh angota
intai tanah air dan bangsanya dengan tidak menimbun barang sembako,
membeli secara berlebihan sembako dan peralatan pencegah corona.
3. FUNGSI CINTA KASIH

a. Pengertian

Pada hakekatnya keluarga diharapkan mampu berfungsi untuk mewujudkan proses


pengembangan timbal balik rasa cinta dan kasih sayang antara setiap anggota
keluarga, antar kerabat serta antar generasi yang merupakan dasar terciptanya
keluarga yang harmonis Terjalinnya hubungan emosional antara suami-isteri, orang
tua dan anak, anak dengan anak yang diliputi oleh saling pengertian, saling
menghargai dan saling tolong menolong.

b. Nilai Karakter

Dalam fungsi cinta kasih terdapat delapan nilai yang perlu diterapkan dalam
keluarga. Delapan nilai-nilai tersebut adalah:

1) Empati, yaitu memahami dan mengerti perasaan orang lain atau kemampuan
seseorang mengenali perasaan orang lain serta adanya keinginan membantu
orang lain. Empati ini akan mendorong sikap seseorang untuk peduli.
2) Akrab, yaitu hubungan yang dilandasi rasa kebersamaan dan kedekatan
perasaan. Keakraban ditandai oleh adanya saling memberi perhatian, menikmati
kebersamaan serta memiliki rasa persahabatan.
3) Adil, yaitu sikap tidak memihak atau tidak pilih kasih kepada orang lain.
4) Pemaaf, yaitu menerima kesalahan orang lain tanpa ada perasaan dendam.
Pemaaf dapat membentuk kepribadian anak yang positif.
5) Setia, yaitu memenuhi harapan dan keinginan orang lain, baik yang diminta atau
tidak diminta.
6) Suka menolong, yaitu kebiasaan untuk menolong dan membantu orang lain.
7) Pengorbanan, yaitu kerelaan memberikan sesuatu untuk membantu orang lain
diminta atau tidak diminta.
8) Tanggungjawab, yaitu mengetahui dan melakukan apa yang menjadi tugasnya.

c. Pelaksanaan dalam keluarga

1) Berpadunya dua insan untuk membentuk rumah tangga perlu modal yang
sangat mendasar terutama cinta kasih dan sayang. Perkawinan yang sah antara
dua insan yang dilandasi cinta kasih dan saying. Insya Allah akan membuahkan
anak yang menyenangkan dipandang orang tua.
2) Di dalam keluarga cinta kasih dan sayang antara orang tua dan anak bisa
dikembangkan menjadi perilaku dan sikap yang saling menghormati,
menghargai, memperhatikan serta rasa kebersamaan di dalam menghadapi
kehidupan ber rumah tangga.
3) Cinta kasih dan sayang dalam lingkungan sebuah rumah tangga yang timbul
dari lubuk hati yang dalam, merupakan embun pagi yang menyegarkan untuk
mengahadapi tantangan panas teriknya matahari dikala siang hari, dengan cinta
kasih dan sayang dapat dilakukan dengan sikap lemah lembut dalam berbicara
dan menunjukkan perhatian pada anak-anaknya.
4) Bijaksana dalam pergaulan dan menenteramkan batin sendiri dengan menjauhi
sikap egoistis dan menunjukkan rasa cinta di antara anggota keluarga.
5) Usaha-usaha demikian inilah perlu dilakukan oleh masing-masing suami isteri
dalam ber keluarga agar dapat menghindari ketegangan-ketegangan dalam
berumah tangga sehingga menjadi jalinan cinta kasih dan sayang yang
membahagiakan, ketenangan dan ketenteraman keluarga.
6) Memupuk cinta kasih antara orang tua dan anak, antara semua anak dengan
anak. Memanfaatkan seoptimal mungkin kesempatan berkomunikasi yang ada.
Misalnya:

- pada waktu makan bersama keluarga


- pada waktu rekreasi bersama keluarga

d. Implementasi fungsi cinta kasih dalam pencegahan virus corona/ covid-19

Bentuk implementasi fungsi cinta kasih dalam pencegahan penyebaran virus


corona/covid 19 antara lain:

1) Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa mendorong seluruh angota


dengan berdasarkan rasa cinta dan kasih sayang untuk senantiasa
bertanggungjawab tidak menjadikan dirinya dan keluarga sebagai perantara
penyebaran virus corona.
2) Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa mendorong seluruh angota
untuk saling memberikan rasa cinta dan kasih sayang tanpa pamrih dan saling
menguatkan kepada keluarga dan berempati, tolong menolong kepada sesama
serta membantu secara aktif dalam usaha pencegahan penyebaran virus corona
dengan tetap memperhatikan petunjuk dan arahan dari pemerintah.
3) Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa mengingatkan seluruh anggota
keluarga sebelum menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang kepada anggota
keluarga yang lain melalui sentuhan, pelukan dan ciuman sayang hendaklah
senantiasa membersihkan tangan dan diri dengan bercuci tangan, mandi
menggunakan sabun anti kuman serta mengganti pakaian dengan pakaian yang
bersih segera setelah sampai di rumah setelah beraktivitas di luar rumah.

4. FUNGSI PERLINDUNGAN

a. Pengertian

Menciptakan perasaan aman dan terlindungi dari segala macam ancaman atau
gangguan bagi keluarga baik yang datang dari luar maupun dari dalam keluarga.
Keluarga dapat berfungsi sebagai tempat perlindungan yang memberikan rasa aman
tenteram lahir batin sejak janin dalam kandungan sampai lanjut usia.
b. Nilai Karakter

Dalam fungsi perlindungan terdapat lima nilai yang perlu ditanamamkan dan terapkan
dalam keluarga. Nilai-nilai tersebut adalah:

1) Aman, yaitu perasaan yang terbebas dari ketakutan dan kekhawatiran. Keluarga
menciptakan rasa aman bagi anggota keluarga dalam segala aspek kehidupan.
2) Pemaaf, yaitu memaafkan kesalahan orang lain tanpa disertai rasa dendam dan
mampu menunjukkan kesalahan diri sendiri dan orang lain serta selalu berusaha
memperbaikinya.
3) Tanggap, yaitu mengetahui dan menyadari sesuatu yang membahayakan atau
sesuatu yang akan dihadapinya.
4) Tabah, yaitu mampu menahan diri ketika menghadapi situasi yang tidak
diharapkan. Kemampuan mengendalikan diri dan membangkitkan semangat
ketika menghadapi masalah.
5) Peduli, yaitu upaya untuk menanggapi perasaan dan pengalaman orang lain.
Kepedulian yang baik dapat memunculkan rasa persaudaraan yang erat.

c. Pelaksanaan dalam keluarga

1) Keluarga memberikan perlindungan sebesar-besarnya bila terjadi saat


perkembangan janin, bayi dan tumbuh menjadi anak-anak dimana mereka masih
sangat membutuhkan kasih sayang dan perlindungan ibu.
2) Ibu berperan sebagai orang terdekat, sehingga terjadi keterikatan antara anak dan
ibu yang memberikan rasa aman dalam dekapan.
3) Menyusui sendiri bayi, situasi pemberian makanan akan menimbulkan
kesenangan bagi si ibu dimana ibumempunyai kesempatan yang lebih baik
untukmemeluk anak, merapatkan tubuh dan memberikan dorongan pada bayi dan
juga perangsangan pada alat panca indera bayi.
4) Keluarga terutama orang tua banyak melatih dan membekali anak dengan
kemampuan dan keterampilan seperti yang dimilki orang tua, agar kelak mewarisi
pekerjaan orang tua.
5) Keluarga wajib menyediakan tempat tinggal yang layak bagi anggota keluarga.
6) Melindungi bukan berarti memanjakan dan diberikan apa yang menjadi
keinginannya tapi diarahkan untuk mau menunda keinginan sesaat dan
memberikan yang benar-benar dibutuhkan, misalnya ingin diberikan mainan, tapi
ada kebutuhan yang lebih penting yaitu membeli susu kaleng.
7) Tidak selamanya keluarga melindungi anak-anak tapi memasuki usia remaja,
mereka membutuhkan tanggung jawab yang diberikan keluarga untuk persiapan
memasuki kedewasaan. Itulah saat anak-anak belajar melindungi orang-orang
yang dicintai.
8) Menciptakan suasana di rumah agar merupakan surga bagi anggota keluarga.
d. Implementasi fungsi perlindungan dalam pencegahan virus corona/ covid-19

Bentuk implementasi fungsi perlindungan dalam pencgahan penyebaran virus


corona/covid 19 antara lain :

1) Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa mendorong seluruh angota


berusaha untuk membekali diri dengan pengetahuan yang benar terkait konsep
dasar virus corona, langkah pencegahan dan penyebaran virus corona serta
menyimpan dengan baik nomor telp darurat yang terkait dengan penanganan
virus corona.
2) Orantua senantiasa menjaga kebersihan barang dan lingkungan terdekat anak
seperti peralatan beribadah, peralatan mandi, peralatan makan, pakaian,
peralatan tidur, tempat bermain anak dan sebagainya
3) Orangtua senantiasa menyediakan asupan makanan yang bergizi lengkap dan
seimbang untuk meningkatkan imunitas seluruh anggota keluarga
4) Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa mendorong seluruh angota
untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, menjaga jarak dengan orang yang
kurang sehat serta sedapat mungkin menghindari aktivitas pertemuan dengan
jumlah banyak orang seperti rapat, konser, festival, konferensi atau acara
olahragaa tujannya agar virus tersebut tidak tertular kepada orang yang sehat.
5) Orangtua senantiasa menyediakan sabun dan cairan pembersih antiseptik di
sekitar tempat bermain anak.
6) Orangtua senantiasa membersihkan dan menjaga kebersihan rumah,
memastikan rumah mendapatkan sinar matahari dan pertukaran udara yang
cukup.
7) Orangtua senantiasa memastikan anak sebisa mungkin agar terhindar dari
keramaian dan senantiasa menjaga jarak aman terutama dengan orang berada
dalam kondisi kurang sehat.

5. FUNGSI REPRODUKSI

a. Pengertian

Keluarga menjadi pengatur reproduksi keturunan secara sehat dan berencana,


sehingga anak-anak yang dilahirkan menjadi generasi penerus yang berkualitas.
Keluarga menjadi tempat mengembangkan fungsi reproduksi secara menyeluruh,
termasuk seksualitas yang sehat dan berkualitas, dan pendidikan seksualitas bagi
anak. Keluarga juga menjadi tempat memberikan informasi kepada anggotanya
tentang hal-hal yang berkitan dengan seksualitas. Melanjutkan keturunan yang
direncanakan dapat menunjang terciptanya kesejahteraan keluarga.
b. Nilai Karakter

Dalam fungsi reproduksi terdapat tiga nilai yang perlu ditanamamkan dan terapkan
dalam keluarga. Nilai-nilai tersebut adalah :

1) Tanggungjawab, yaitu kemampuan seseorang untuk mengetahui serta


melakukan apa yang jadi tugasnya Keluarga membicarakan secara bijaksana
kepada anak anaknya terkait perilaku seksual sehingga anak mengetahui dan
bertanggungjawab atas segala akibat yang terkait seksualitas.
2) Sehat, yaitu keadaan sehat secara fisik, fungsi dan system reproduksi serta
rohani/ emosional. Orang yang sehat dalam fungsi reproduksi adalah orang yang
mampu menjaga kebersihan dan kesehatan reproduksinya.
3) Teguh, yaitu kemampuan seseorang dalam menjaga kesucian organ
reproduksinya sebelum menikah. Keluarga secara tegas menanamkan kepada
anggotanya untuk menjaga kesucian organ reproduksi dengan tidak melakukan
hubungan seksual sebelum menikah, dan menghindari pelecehan seksual.

c. Penerapan di keluarga

Penerapan dalam keluarga terkait fungsi reproduksi adalah sebagai berikut:

1) Mengenalkan kepada anak tentang jenis kelaminnya serta jenis kelamin seluruh
anggota keluarga disertai penjelasan ciri-ciri masing-masing jenis kelamin seluruh
anggota keluarga

2) Menjelaskan kepada anak bagian-bagian anggota tubuhnya yang boleh dan tidak
boleh disentuh oleh orang lain kecuali Ibunya serta berteriak jika ada orang lain
selain ibunya yang menyentuhnya.

3) Mengajarkan kepada anak untuk selalu berpakaian sopan

4) Mengajarkan anak untuk menghindari permainan yang membahayakan alat


kesehatan reproduksinya.

d. Implementasi fungsi reprodukasi dalam pencegahan virus corona/ covid-19.

Implementasi fungsi reproduksi dalam pencegahan virus corona/covid 19 antara lain:

1) Keluarga sebagai kesinambungan generasi harus terjaga dari ancaman yang


menurunkan kuaitas kesehatan. Khusus kepada anak balita, ibu hamil dan lanjut
usia agar menjaga kesehatan, meningkatkan imunitas dan mengurangi aktivitas
di luar rumah.
2) Khusus bagi Keluarga yang didalamnya terdapat ibu hamil senantiasa
menghindari aktivitas di luar rumah dan menghindari aktivitas pertemuan yang
melibatkan banyak orang serta mengurangi penggunaan transportasi umum.
3) Khusus bagi keluarga yang didalamnya terdapat lansia hendaknya menyaring
kebenaran informasi serta membatasi terlalu banyak terpaparnya informasi baik
berasal dari media luring dan daring yang dapat membuat tingkat stress dan
kekhawatiran lansia dapat meningkat. Tetap melakukan aktivitas fisik dan
berolahraga ringan seperti peregangan dan aktivitas olahraga di dalam rumah.
Ajak berbincang-bincang ringan, dengarkan dengan penuh hormat dan
menghargai pembicaraannya sehingga timbul rasa senang dan bahagia.
4) Khusus bagi keluarga yang memiliki balita menghindari jaga jarak aman dengan
orang-orang yang berada dalam kondisi kurang sehat, berikan asupan makanan
yang bergizi lengkap dan seimbang yang dapat meningkatkan imunitas tubuh,
bersihkan tangan dan tubuh sebelum berinteraksi dengan anak balita seperti
menyusui, menggendong dan bermain serta pastikan lingkungan bermain anak
bersih, jika Ibu hendak melakukan pumping sentiasa bersihkan dan sterilkan
secara seksama seluruh peralatan pumping dengan sabun dan antiseptik
sebelum digunakan.

6. FUNGSI SOSIALISASI DAN PENDIDIKAN

a. Pengertian

Keluarga sebagai tempat utama dan pertama memberikan pendidikan kepada semua
anak untuk bekal masa depan. Pendidikan yang diberikan oleh keluarga meliputi
pendidikan untuk mencerdaskan dan membentuk karakter anak. Fungsi sosialisasi dan
pendidikan memiliki makna juga bahwa keluarga sebagai tempat untuk
mengembangkan proses interaksi dan tempat untuk belajar bersosialisasi serta
berkomunikasi secara baik dan sehat. Interaksi yang sangat intensif dalam keluarga
maka proses pendidikan berjalan dengan sangat efektif . Keluarga mensosialisasikan
kepada anaknya tentang nilai, norma, dan cara untuk berkomunikasi dengan orang lain,
mengajarkan tentang hal-hal yang baik dan buruk maupun yang salah dan yang benar.

b. Nilai Karakter

Dalam fungsi sosialisasi dan pendidikan terdapat tujuh nilai yang perlu ditanamamkan
dan diterapkan dalam keluarga. Nilai-nilai tersebut adalah:

1) Percaya diri, yaitu kebebasan berbuat secara mandiri dengan


mempertimbangkan dan memutuskan sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
Anak yang percaya diri ditandai dengan tidak merasa rendah diri dan berani
mengungkapkan kemampuannya.
2) Luwes, yaitu mudah menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi dimanapun
berada. Anak yang luwes biasanya mudah menerima pendapat orang lain dan
mudah bergaul.
3) Bangga, yaitu perasaan senang yang dimiliki ketika selesai melaksanakan tugas
atau pekerjaan yang menantang kemudian berhasil meraih sesuatu yang
diinginkan. Bangga ditandai oleh kesenangan seseorang setelah berhasil
mencapai sesuatu yang diinginkan tanpa diiringi dengan sikap sombong.
4) Rajin, yaitu menyediakan waktu dan tenaga untuk menyelesaikan tugas dan
pekerjaannya dan berusaha mendapatkan hasil yang terbaik.
5) Kreatif, yaitu mendapatkan dan mengembangkan banyak cara atau ide untuk
melakukan sesuatu hingga berhasil.
6) Tanggungjawab, yaitu mengetahui dan melaksanakan apa yang menjadi
tugasnya.
7) Kerjasama, yaitu melakukan suatu pekerjaan secara bersama-sama dan ikhlas.

c. Penerapan di keluarga

1) Orangtua senantiasa menghargai setiap usaha yang telah dilakukan oleh anak
walaupun belum sesuai pencapaian yang diinginkan. Caranya dengan
memberikan pujian dan hadiah yang bermanfaat serta tidak memarahi anak jika
anak belum berhasil mencapai target yang diinginkan.
2) Memberikan motivasi dan kepercayaan kepada anak untuk berani tampil di
depan umum
3) Memberikan kesempatan dan mendorong anak untuk mau bersosialisasi
dengan teman sebaya, keluarga besar, teman di sekolah, tetangga, tokoh
agama dan masyarakat dan lingkungan sekitar
4) Mengajak anak untuk membantu pekerjaan rumah sesuai dengan
kemampuannya
5) Mendorong dan memberikan stimulasi kepada anak untuk menghasilkan
sesuatu yang kreatif yang sesuai dengan bidang yang ia minati seperti
kerajinan tangan, membuat poster, menggambar, menyanyi, menulis dan lain
sebagainya.
6) Mengajarkan anak untuk selalu membereskan dan menyimpan mainan, alat
makan, peralatan ibadah setelah digunakan.
7) Membiasakan anak-anak untuk bermain dan bekerja kelompok.

d. Implementasi fungsi sosialisasi dan pendidikan dalam pencegahan virus


corona/ covid-19

Penerapan fungsi sosialisasi dan pendidikan di keluarga antara lain : Bentuk


implementasi fungsi pendidikan dan sosialisasi dalam pencgahan penyebaran virus
corona/covid 19 antara lain:

1) Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa berusaha menyampaikan


informasi yang benar terkait virus corona, pencegahan dan bagaimana agar
terhindar dari penyebarannya kepada anak secara sederhana, mudah
dimengerti, sesuai dengan tahapan perkembangan anak tanpa ada kesan
menakuti anak.
2) Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa mendorong seluruh anggota
keluarga untuk membiasakan segera setelah bermain dan keluar rumah untuk
mencuci tangan serta menggunakan sabun antisetik dan air yang mengalir serta
mengganti pakaian menggunakan pakaian yang bersih.
3) Orangtua secara bertahap mengajarkan anak tentang bagaimana cara
membersihkan tangan dengan benar dan membiasakan untuk melakukannya
secara terus menerus terutama setelah selesai bermain dan beraktivitas di luar
rumah
4) Orangtua membiasakan anak untuk mandi dengan bersih menggunakan sabun
antiseptik minimal dua kali sehari serta mengganti pakaian dengan pakaian yang
bersih.
5) Memastikan seluruh anggota keluarga menjalankan etika dalam kehidupan
sosial termasuk etika batuk dengan menutup mulut atau menggunakan masker
dan menjaga diri dengan selalu bersih terutama cuci tangan pakai sabun anti
kuman.

7. FUNGSI EKONOMI

a. Pengertian

Keluarga adalah sebagai tempat utama dalam membina dan menanamkan nilai-nilai
yang berhubungan dengan keuangan dan pengaturan penggunaan keuangan untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan mewujudkan keluarga sejahtera. Keluarga sebagai
tempat untuk memperoleh makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan materi
lainnya serta memberikan dukungan finansial kepada anggotanya.

b. Nilai Karakter

Dalam fungsi ekonomi terdapat lima nilai yang perlu ditanamamkan dan diterapkan
dalam keluarga. Nilai-nilai tersebut adalah:

1) Hemat, yaitu berhati-hati dalam menggunakan uang Orang hemat ditandai oleh
tidak bersikap boros, berbelanja sesuai kebutuhan dan kemampuan.
2) Teliti, yaitu selalu berhati-hati dalam segala hal. Orang yang teliti selalu
mempertimbangkan untung rugi dan memperkecil kesalahan dalam segala
tindakannya.
3) Disiplin, yaitu selalu mematuhi aturan yang telah ditentukan. Orang yang disiplin
biasanya melakukan pembayaran dengan tepat waktu, menabung secara rutin
dan mematuhi kesepatan kerjasama dalam usaha.
4) Peduli, yaitu menanggapi perasaan orang lain. Orang peduli selalu ingin
membantu orang lain yang mengalami kesulitan.
5) Ulet, yaitu berusaha keras untuk mencapai tujuan Orang ulet ditandai tidak
pernah putus asa dan selalu ingin mencoba kembali jika mengalami kegagalan.
c. Penerapan di keluarga

Penerapan fungsi ekonomi dalam keluarga antara lain adalah sebagai berikut:

1) Membiasakan anak untuk membeli barang sesuai dengan kebutuhannya, akan


lebih baik jika Kita mengajak anak berbelanja anak mencatat ataupun mengingat
barang yang ingin dibelinya.
2) Membiasakan anak untuk mengkonsumsi makanan yang disiapkan oleh keluarga.
3) Membiasakan anak untuk teliti memeriksa kualitas barang yang akan ia beli
4) Membiasakan anak untuk menabung
5) Membiasakan anak untuk menyisihkan uang untuk membantu kesulitan orang lain
atau orang yang tertimpa musibah atau bencana
6) Membiasakan anak untuk tidak mudah menyerah dan selalu berusaha mencoba
kembali jika gagal melakukan sesuatu.

d. Implementasi fungsi ekonomi dalam pencegahan virus corona/ covid-19

Implementasi fungsi keagamaan dalam pencegahan virus corona/ covid 19 antara


lain:

1) Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa mengingatkan seluruh anggota


keluarga untuk senantiasa menanamkan pola hidup yang hemat dengan selalu
menjaga dan memelihara kesehatan diri dan keluarga untuk menunjukan betapa
mahalnya biaya berobat dan betapa susahnya kehilangan hari kerja dan
hilangnya kebahagiaan akibat penyebaran virus corona ini.
2) Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa mengingatkan seluruh anggota
keluarga untuk tidak membeli secara berlebihan barang-barang sembako dan
alat pencegahan penyebaran virus corona.

8. FUNGSI PEMBINAAN LINGKUNGAN

a. Pengertian

Keluarga memiliki peran mengelola kehidupan dengan tetap memelihara lingkungan


di sekitarnya, baik lingkungan fisik maupun sosial, dan lingkungan mikro, meso, dan
makro. Keluarga berperan untuk membina lingkungan masyarakat dan lingkungan
alam sekitar. Keluarga dan anggotanya harus mengenal tetangga dan masyarakat di
sekitar serta peduli terhadap kelestarian lingkungan alam. Sikap peduli keluarga
terhadap lingkungan utuk memberikan yang terbaik bagi generasi yang akan datang
b. Nilai Karakter

Dalam fungsi pembinaan lingkungan terdapat empat nilai yang perlu ditanamamkan
dan diterapkan dalam keluarga. Nilai-nilai tersebut adalah:

1) Bersih, yaitu kondisi lingkungan yang bebas dari kotoran, polusi dan sampah.
Orang bersih dicirikan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.
2) Displin, yaitu selalu mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Orang disiplin
dicirikan oleh perilaku yang tidak pernah merusak lingkungan dan mematuhi
aturan yang berlaku.
3) Pengelolaan, yaitu upaya untuk memelihara, memanfaatkan dan memperbaiki
lingkungan.
4) Pelestarian, yaitu upaya untuk menjaga keserasian antara keluarga dan
lingkungan. Keluarga dan lingkungan saling mempengaruhi oleh karena itu
kondisi lingkungan perlu dijaga kelestariannya untuk mewujudkan kesejahteraan
dan memberi manfaat bagi seluruh anggota keluarga.

c. Penerapan di keluarga

1) Membiasakan anak untuk senantiasa menjaga kebersihan salah satu caranya


dengan membuang sampah pada tempatnya
2) Membiasakan anak untuk mematikan alat elektronik digunakan seperti
mematikan TV, AC lampu serta mematikan kran air yang tidak lagi
dipergunakan.
3) Membiasakan anak untuk mengambil sampah yang tergeletak tidak pada
tempatnya dan membuang ke tempat sampah.
4) Membiasakan anak untuk mencintai lingkungan dan tidak merusak lingkungan,
Contohnya menanam tanaman, menyirami tanaman, tidak menginjak rumput,
mencabut tanaman secara sembarangan dan lain sebagainya,

d. Implementasi fungsi pembinaan lingkungan dalam pencegahan virus corona/


covid 19

Implementasi fungsi pembinaan lingkungan dalam pencegahan virus corona/covid 19


antara lain:

1) Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa mengingatkan seluruh anggota


keluarga untuk peduli pada kebersihan dan kelestarian lingkungan serta
bersama masyarakat sekitar membangun semangat bergotong royong agar
terhindar dari paparan penyakit dan virus.
2) Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa mengajak seluruh anggota
keluarga untuk senantiasa secara berkala membersihkan rumah dan lingkungan
sekitar dengan melakukan pembagian tugas dan pemberian jadwal piket
kebersihan setiap hari.
3) Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa mengingatkan seluruh anggota
keluarga untuk menjaga dan mengunakan energi yang ada di lingkungan secara
hemat dan tidak berlebihan. Caranya dengan mematikan peralatan elektronik
setelah tidak lagi dipergunakan, mematikan kran air setelah selesai
dipergunakan untuk membersihkan tangan dan tubuh menggunakan sabun.
4) Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa mengingatkan seluruh anggota
keluarga untuk membersihkan saluran air, menanam tanaman obat-obatan,
buah-buahan dan sayur-sayuran yang dapat meningkatkan imunitas tubuh.

Anda mungkin juga menyukai