METODE PENELITIAN
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2013: 2).
yang benar dalam pengumpulan data, analisa data, dan pengambilan keputusan
hasil penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode
yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau
Tujuan dari penelitian deskripti adalah untuk membuat gambaran atau lukisan
secara sistematis, akutal dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
dilakukan terhadap populasi atau sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji
50
51
kuantitatif adalah metode eksperimen dan survey. Peneliti kuantitatif dalam melihat
hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti bersifat sebab dan akibat (kausal),
(akibat)”. Terkait metode survey, Sugiyono (2014: 11) mengatakan “Metode survey
digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah, tetapi
deskriptif dan verifikatif untuk mengetahui pengaruh bauran promosi dan brand
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Bauran Promosi
Promotion mix (marketing communications mix) is the specific blend of promotion tools
that the company uses to persuasively communicate customer value and build customer
relationships. (Kotler dan Armstrong 2013:432)
Dimensi Indikator Satuan ukur Skala ukur
Advertising Attention. Tingkat kejelasan Ordinal
Informasi tentang
program studi yang
dimuat dalam brosur.
Tingkat Informasi
mengenai keunggulan
program studi dijelaskan
dengan baik di brosur.
Tingkat keseringan
pemasangan
Baligo/spanduk.
Tingkat keramaian
tempat pemasangan
Baligo/spanduk.
Tingkat kemenarikan
materi presentasi
53
Tingkat kemenarikan
penampilan tim promosi.
memberikan informasi
kepada mahasiswa.
Cara mendaftar nya Tingkat kemudahan
mudah. mendaftar di Politeknik
Perdana Mandiri.
Harga Biaya murah. Tingkat keterjangkauan
Uang kuliah di Politenik
Perdana Mandiri.
Biaya dapat dicicil. Tingkat Biaya dapat
dicicil.
Citra perguruan Mudah mendapatkan Tingkat Mudah
tinggi itu sendiri pekerjaan mendapatkan pekerjaan
Memiliki lulusan yang Tingkat Memiliki
berkualitas lulusan yang berkualitas
Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan dimana konsumen
benar-benar membeli. (Kotler dan Armstrong dalam Aisyah 2018:31)
Dimensi Indikator Satuan ukur Skala ukur
Pengenalan Produk yang ditawarkan Tingkat kesesuaian Ordinal
Masalah. sesuai dengan antara Program studi
kebutuhan. yang ada di Politeknik
Perdana Mandiri dengan
kebutuhan mahasiswa.
Manfaat yang Tingkat kesesuaian
didapatkan sesuai antara manfaat yang
dengan yang dibutuhkan. didapat dengan berkuliah
di Politeknik Perdana
Mandiri dengan apa
yang mahasiswa
butuhkan.
Pencarian Mencari informasi Tingkat kemudahan Ordinal
informasi. melalui sumber nya Informasi yang
langsung. mahasiswa peroleh
tentang Politeknik
Perdana Mandiri.
Mencari informasi via Tingkat kemudahan
media. mendapatkan informasi
tentang Politeknik
Perdana Mandiri melalui
brosur, spanduk/baligo,
iklan di radio dan
website.
Mencari informasi Tingkat kemudahan
melalui orang lain dalam mendapatkan
(teman,saudara dll). informasi/referensi
tentang Politeknik
Perdana Mandiri dari
teman, saudara atau
keluarga.
55
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
Sumber data diperoleh melalui data primer dan data sekunder. Data primer
Jenis dan sumber data pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2 seperti
berikut ini:
Tabel 3.2
Jenis dan Sumber Data
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
subjek penelitian”. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah jumlah mahasiswa
Politeknik Perdana Mandiri Purwakarta seperti yang tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 3.3
Jumlah Rekapitulasi Mahasiswa Aktif Politeknik
Perdana Mandiri Purwakarta Periode 2016-2018
Semester Total
Program Studi
1 3 5
Manajemen Informatika 25 23 45 93
Administrasi Bisnis 31 30 57 117
Total 56 53 102 210
Sumber: Akademik Politeknik Perdana Mandiri (data diolah 2018)
57
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya
akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari
subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk
digunakan rumus Slovin dalam Husein Umar (2010:146) yaitu ukuran sampel yang
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
Umar (2010:146)
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
58
210
𝑛=
1 + 210(0,05)2
210
𝑛=
1,525
𝑛 = 137,7
Berdasarkan hasil dari perhitungan di atas, maka jumlah sampel yang diteliti
Tabel 3.4
Teknik Pengumpulan Data
Data Sekunder
Studi Literatur Dilakukan melalui pengambilan data dari
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
mahasiswa pada program studi diploma tiga di
Politeknik Perdana Mandiri. Sejarah Politeknik
Perdana Mandiri, dokumentasi mahasiswa di
Politeknik Perdana Mandiri.
Data Primer
(Sugima, 2013).
mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor
tentang jenis skala pengunkuran yang digunakan dan tipe-tipe skala pengukuran
agar instrumen biasa diukur dengan apa yang hendak diukur dan bisa dipercaya
penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert dalam penelitian ini disusun
dengan jenis pernyataan positif, dan setiap pernyataan mewakili indikator diberi
bobot nilai 1-5. Sugiyono (2013: 132) menyatakan skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial.
pernyataan dengan skor total. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pernyataan-
adalah Korelasi Product Moment, yang dikemukakan oleh Pearson sabagai berikut:
𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟=
√{𝑛 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)2 }{𝑛 ∑ 𝑌 2 −(∑ 𝑌)2 }
Sugiyono (2013:248)
Keterangan:
n : Jumlah subjek
ΣX : Jumlah harga dari skor butir
ΣY : Jumlah harga dari skor total
ΣXY : Jumlah perkalian skor butir dengan skor total
Σ𝑋 2 : Jumlah kuadrat dan skor butir (X)
Σ𝑌 2 : Jumlah kuadrat dan skor total (Y)
r : Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y.
ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (−1 ≤ 𝑟 ≤ +1). Apabila nilai r = -1, berarti
korelasinya sangat kuat. Arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel Interpretasi
Tabel 3.5
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
taraf signifikansi tertentu, artinya adanya koefisien validitas bukan karena faktor
√𝑛 − 2
𝑡=𝑟
√1 − 𝑟 2
Sumber: Riduwan (2013:110)
Dimana:
t = Nilai thintung
r = koefiesien kolerasi hasil r hitung
Berdasarkan rumus diatas menurut Sugiyono (2013:190), “Batasan
koefisien korelasi sama dengan 0,3 atau lebih (paling kecil 0,3) maka butir
menggunakan bantuan Program SPSS 21.0. Maka akan dihasilkan output data
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas
digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan
data yang sama.” Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen
𝑘 ∑ 𝑆𝑖2
𝑟𝑖 = [1 − 2 ]
(𝑘 − 1) 𝑆𝑡
Keterangan:
𝑟𝑖 : Reliabilitas instrumen
Jumlah varian butir dapat dihitung melalui nilai varian tiap butirnya,
∑ 𝑋𝑡2 (∑ 𝑋𝑡 )2
𝑆𝑡2 = −
𝑛 𝑛2
𝐽𝐾𝑖 𝐽𝐾𝑠
𝑆𝑖2 = − 2
𝑛 𝑛
Sumber: Sugiyono (2013:365)
Keterangan:
pengertian bahwa sesuatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
Arikunto (2013:249) “Harga proporsi frekuensi kesepakatan tidak lain adalah harga
penelitian ini menggunakan bantuan Program SPSS versi 21.0. Menurut Ghozali
1. Jika koefisien internal seluruh item 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (𝑟1 ) ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan tingkat
Jika koefisien internal seluruh item 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 (𝑟1 ) ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan tingkat
Hasil uji realibilitas dari kuesioner yang telah disebar kepada responden
Tabel 3.7
Hasil Uji Realibilitas
itu, masing-masing jumlah jawaban responden pada setiap nilai di item pernyataan
itemnya mempunyai skor tertentu. Skor tertentu mempunyai rentang dari 1 sampai
terendah dan tertinggi yang akan digunakan pada rentang klasifikasi skor untuk
setiap variabel. Penelitian ini memiliki jumlah kategori yang digunakan adalah
lima, sesuai dengan kategori yang digunakan dalam setiap pernyataan dalam
dan skor tertinggi. Skor terendah didapat dari perkalian jumlah pernyataan (1 butir
66
total responden ( 138 orang). Maka kemudian akan menghasilkan skor terendah
sebesar 1 x 1 x 138 = 138. Skor tertinggi per pernyataan didapat dari perkalian
kemudian dikalikan dengan total responden ( 138 orang). Maka akan menghasilkan
Untuk membuat rentang klasifikasi skor dari setiap item pernyataan maka
Dengan diperolehnya skor minimal dan maksimal tersebut, maka rentang dari
setiap pernyataan tersebut bisa dicari dengan menggunakan rumus di atas. Hasil
perhitungannya adalah sebagai berikut:
690 − 138
𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑘𝑜𝑟 = = 110,4
5
Tabel 3.8
Rentang Klasifikasi Skor Per Item Pertanyaan
Rentang Skor Kategori
138 – 248,4 Sangat tidak jelas/sangat tidak sering/sangat tidak menarik/sangat tidak
interaktif/sangat tidak tersedia/sangat tidak baik/sangat tidak sesuai/sangat
tidak cepat/sangat tidak mudah/sangat tidak terjangkau/sangat tidak
bisa/sangat tidak yakin
248,5 – 358,9 tidak jelas/tidak sering/tidak menarik/tidak interaktif/tidak tersedia/tidak
baik/tidak sesuai/tidak cepat/tidak mudah/tidak terjangkau/tidak bisa/tidak
yakin
359 – 469,4 Kurang jelas/kurang sering/kurang menarik/kurang interaktif/kurang
tersedia/kurang baik/kurang sesuai/kurang cepat/kurang mudah/kurang
terjangkau/kurang bisa/kurang yakin.
67
3.5.1.2.Analisis Jalur
jalur merupakan suatu bentuk terapan dari analisis multiregresi. Dalam analisis ini
hipotesis yang kompleks dan juga untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak
memang menyatakan bahwa variabel yang dikaji memiliki hubungan secara kausal.
Analisis jalur bukan ditunjukan untuk menurunkan teori yang menyatakan bahwa
hubungan antar variabel tersebut bersifat kausal. Dengan demikian, kuat lemahnya
menentukan dalam penyusunan diagram jalur dan mempengaruhi hasil dari analisis
maka perlu diuji kebenarannya”. Oleh karena itu rumusan dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
Pengujian hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan
ada atau tidaknya hubungan antara variabel X (variabel independen) dan variabel Y
68
(uvariable dependen) dan sejauh mana pengaruh suatu variabel terhadap variabel
lainnya, yaitu dengan menggunakan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1).
Hipotesis yang akan diuji yaitu hubungan bauran promosi dan brand image
berikut:
1. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada sangat
sangat tidak adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.
Dimana hipotesis nol (H0) yaitu hipotesis tentang sangat sangat tidak adanya
a. Hipotesis Pertama
Perdana Mandiri.
Perdana Mandiri.
b. Hipotesis Kedua
69
Perdana Mandiri.
Perdana Mandiri.
5 persen.
DF = n-(k+1)
√𝑛−𝑘−1
T hitung = 𝑟
√1−𝑟 2
Keterangan:
r = Korelasi parsial yanh ditemukan
n = Jumlah Sampel
k = Jumlah variabel bebas (independen)
Jika nilai t hitung > t tabel, maka H0 ditolak artinya terdapat pengaruh
Jika nilai t hitung < t tabel, maka H0 diterima, artinya tidak terdapat
1. Merumuskan hipotesis
Perdana Mandiri.
Mandiri.
𝑅2
𝐹= 𝐾
(1 − 𝑅 2 )
𝑛−𝑘−1
Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi
k = Jumlah variabel bebas (independen)
n = Jumlah sampel
4. Hasil f hitung dibandingkan dengan kriteria:
Jika nilai f hitung ≥ f tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya antara
Jika nilai f hitung < f tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya antara variabel
masalah yang memunculkan beberapa alternative pemecahan yang perlu diteliti dan
sebagai berikut:
mM Gambar 3.1
Penelitian akan difokuskan kepada studi literatur dan survey yang berkaitan
dengan bauran promosi, brand image dan keputusan pembelian. Dengan penelitian
diperlukan pemetaan strategi yang bermula dari fenomena yang terjadi. Selanjutnya
memilih program studi di Politeknik Perdana Mandiri dan pihak Politeknik Perdana
Mandiri terus melakukan evaluasi dan pengendalian serta memperbaiki secara terus
menerus.
pemecahan masalah dengan tujuan untuk menilai sejauh mana implementasi saran
dan tindakan. Apakah saran tersebut sudah tepat dilaksanakan dan memperlihatkan
hasil berupa indicator yang dapat diukur sebagai alat verifikasi bahwa saran tersebut
adanya hal-hal yang kurang sesuai dengan tahapan implementasi maka dilakukan
pengkajian pada setiap tahapan sehingga diperoleh informasi dan data yang lengkap
seminimal mungkin.