Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR KERJA MAHASISWA 1 (Tutorial Skenario 1)

UNIVERSITAS JEMBER KODE


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI DOKUMEN
PRODI KEDOKTERAN GIGI
FORM PP-05
LEMBAR KERJA MAHASISWA
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Sari Setyaningsih, S.Si., M.Biomed
Pokok Bahasan : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi
Model Pembelajaran : Case Method

IDENTITAS MAHASISWA
Nama/NIM/Kelas Farras Avrilla Daffa' Wahyudi/221610101168/B
Nama Anggota 1. Revani Putri Lailatul Syifa (221610101159)
kelompok 2. Anmunayya Risyhawa Ramadhani (221610101160)
3. Farra Iona Carita (221610101161)
4. Fauziah Ardiyanti Ramadhani (221610101162)
5. Alifa Nukhi Nur Rokhmah (221610101163)
6. Maharani Fitri Permatasari (221610101164)
7. Mikail Rafiuddin Thariq (221610101165)
8. Aditya Putra Pratama (221610101166)
9. Jonathan Kenneth Sebastian Mulyono (221610101167)
10. Farras Avrilla Daffa' Wahyudi (221610101168)
11. Radhita Azzahrani Safira (221610101169)
Pertemuan Ke 1
Hari/Tanggal Senin/22 Agustus 2022

BAHAN DISKUSI
Bacalah dengan seksama kasus pada skenario 1. Diskusikan dengan metode seven jumps,
untuk menganalisis dan memecahkan berbagai masalah pada kasus skenario 1. Tutorial
pertemuan I melaksanakan step 1-5 untuk mendapatkan tujuan pembelajaran, dilanjutkan step
6 (belajar mandiri) dan tutorial pertemuan II melaksanakan step 7 untuk membahas tujuan
pembelajaran. Gunakanlah literatur yang telah tertulis pada modul, atau mencari di media lain
yang bisa dipertanggung jawabkan. Buat laporan sesuai format dan persiapkan PPT untuk
melakukan presentasi pada saat pleno.

Skenario 1
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi

Tantangan besar Generasi milenial di era industri 4.0 harus mampu menguasai teknologi informasi,
hampir semua aktivitas hidup sehari-hari diselesaikan dengan keterampilan teknologi informasi
termasuk dalam penyelesaian proses pembelajaran. Daffa sebagai mahasiswa baru di Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember merasa kesulitan menyesuaikan cara belajarnya dengan strategi
belajar Problem-Based Learning. Selama ini Daffa terbiasa belajar dengan metode menghafal, tetapi
dengan tuntutan baru sekarang harus bisa berpikir kritis terhadap perkembangam ilmu pengetahuan
dengan cara mencari sumber belajar dari berbagai referensi agar dapat memecahkan masalah secara
efektif. Ia memang sering mencari artikel melalui internet, tetapi ternyata ia kesulitan membedakan
mana artikel yang sahih digunakan sebagai rujukan ilmiah dan mana yang tidak. Saat ini ia mendapat
tugas membuat makalah. Ia ingin mendapat nilai baik pada tugas tersebut namun tidak tahu harus
berbuat apa supaya makalahnya memenuhi kaidah ilmiah yang ditetapkan.

Diskusikan masalah-masalah yang dialami Daffa dan cara-cara menyelesaikannya!


HASIL DISKUSI
Tulislah hasil diskusi tutorial skenario 1 dalam bentuk laporan yang yang terdiri dari A.
Skenario, B. Clarifying unfamiliar terms, C. Problem definition, D. Brainstorming, E.
Analysing the problem, F. Learning objective, G. Reporting/generalization dan H. Daftar
pustaka. Unggahlah laporan tutorial tersebut pada assignment di e-learning sister.

Tantangan besar Generasi milenial di era industri 4.0 harus mampu menguasai teknologi informasi,
hampir semua aktivitas hidup sehari-hari diselesaikan dengan keterampilan teknologi informasi
termasuk dalam penyelesaian proses pembelajaran. Daffa sebagai mahasiswa baru di Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember merasa kesulitan menyesuaikan cara belajarnya dengan strategi
belajar Problem-Based Learning. Selama ini Daffa terbiasa belajar dengan metode menghafal, tetapi
dengan tuntutan baru sekarang harus bisa berpikir kritis terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
dengan cara mencari sumber belajar dari berbagai referensi agar dapat memecahkan masalah secara
efektif. Ia memang sering mencari artikel melalui internet, tetapi ternyata ia kesulitan membedakan
mana artikel yang sahih digunakan sebagai rujukan ilmiah dan mana yang tidak. Saat ini ia mendapat
tugas membuat makalah. Ia ingin mendapat nilai baik pada tugas tersebut namun tidak tahu harus
berbuat apa supaya makalahnya memenuhi kaidah ilmiah yang ditetapkan. 

Diskusikan masalah-masalah yang dialami Daffa dan cara-cara menyelesaikannya!  


Step 1 : Mengklarifikasi Istilah 
1. Problem Based Learning.
 Problem Based Learning adalah suatu metode pembelajaran yang bertujuan untuk
menyelesaikan suatu permasalahan. Untuk menyelesaikan masalah itu, peserta didik
memerlukan pengetahuan baru untuk menemukan solusinya. Masalah tersebut dapat
meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang di dalamnya mencakup
kemampuan berpikir secara analitis maupun kreatif. (164)
 Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang menantang siswa
untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi
dari permasalahan dunia nyata . Masalah ini digunakan untuk mengikat siswa pada
rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud. (168)
 Pemrograman berbasis masalah seperti metode pembelajaran yang menyuguhkan
suatu masalah yang nantinya akan dijadikan landasan suatu investigasi atau
penelitian. (161)
 Metode pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk mendapatkan ilmu dari analisis
berbagai pengetahuan dan pengalaman belajar yang dimiliki, serta
menghubungkannya dengan permasalahan belajar yang diberikan guru (162)

2. Berpikir kritis.
 Berpikir kritis diartikan sebagai proses dan kemampuan yang digunakan untuk
memahami konsep, menerapkan, mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang
diperoleh atau informasi yang dihasilkan sehingga mampu menemukan solusi dari
permasalahan tersebut. (160)
 Pengertian berpikir kritis adalah sebuah pemikiran yg masuk akal dan relatif fokus,
dalam menetapkan apa yang dipercaya atau apa yang dilakukan. (168)

3. Sahih.
Dalam Bahasa Arab, sahih berarti benar dan kebenaran tersebut sudah pasti dapat dipercaya.
(160)

4. Kaidah ilmiah.
Merupakan suatu pedoman atau landasan seseorang dalam menyusun penelitian ilmiah secara
sistematis. Kaidah Ilmiah adalah aturan baku dan berlaku umum yang berkaitan dengan ilmu
pengetahuan. (164)

5. Milenial.
Milenial merupakan generasi modern yang hidup di pergantian milenium. (159)

6. Efektif.
 Efektif merupakan suatu usaha yang digunakan untuk mendapatkan suatu tujuan yang
diharapkan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh diri sendiri. (161)
 Sebuah usaha untuk mendapatkan tujuan, hasil dan target yang diharapkan dengan
tepat waktu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa suatu pekerjaan dapat dikatakan
efektif jika tujuan yang ditetapkan sebelumnya berhasil untuk dicapai (162)

7. Generasi.
 Generasi adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan tahun lahir, umur, lokasi
dan juga pengalaman historis atau kejadian-kejadian dalam individu tersebut yang
sama yang memiliki pengaruh signifikan dalam fase pertumbuhan mereka. (163)
 Kelompok dengan tahun lahir yang sama. (161)

8. Era industri 4.0.


 Revolusi industri yang bertumpu pada internet. (161)
 Era industri 4.0 adalah suatu era dimana memproduksi barang dengan memanfaatkan
mesin sebagai penggerak dan pemroses dan juga memanfaatkan teknologi siber dan
teknologi otomatisasi. (163)

9. Referensi.
 Referensi, sumber acuan atau rujukan yang digunakan dalam berbagai bidang. (165)
 Referensi merupakan rujukan terhadap suatu objek, konsep atau gagasan yang
diucapkan atau disebutkan dalam konteks lain untuk mendukung konteks atau
hipotesis terkini. (162)

10. Rujukan ilmiah.


 Sistem rujukan dalam konteks karya ilmiah merupakan sebuah data informasi atau
sumber untuk menunjukkan darimana sebuah kutipan diambil sehingga dapat
disesuaikan atau dipertanggungjawabkan. (169)
 Rujukan ilmiah ialah suatu referensi atau sumber terpercaya yang digunakan sebagai
rujukan dalam penelitian ilmiah untuk menunjang data dengan dasar yang terpercaya.
(161)

11. Artikel ilmiah.


Artikel ilmiah merupakan karya seorang ilmuwan dalam bentuk pembangunan yang ingin
membuatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui literatur, koleksi
pengalaman, penelitian. (169)

12. Metode menghafal.


Metode menghafal adalah suatu teknik yang digunakan oleh seorang pendidik dengan
menyerukan peserta didiknya untuk menghafalkan sejumlah kata-kata atau kalimat-kalimat
maupun kaidah-kaidah. (169)

13. Makalah.
Makalah adalah karya tulis yang bersifat ilmiah dan penulisannya harus sesuai dengan kaidah
ilmiah yang ditentukan dengan pembahasan masalah tertentu sampai ditemukan sebuah
kesepakatan dalam pengetahuan. (160)

14. Internet.
Internet adalah media yang memungkinkan sebuah proses komunikasi berlangsung efisien
dengan menyambungkannya dengan beragam aplikasi. (168)

Step 2 : Menyusun Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Problem Based Learning? (164) 


2. Bagaimana dampak dan pelaksanaan dari Problem Based Learning? (166)
3. Bagaimana bentuk artikel yang sahih? (159)
4. Bagaimana cara kita untuk berpikir kritis? dan apa saja ciri atau tanda yang menunjukkan
bahwa kita telah melakukan pemikiran yang kritis? (164)
5. Mengapa berpikir kritis itu penting? (164)
6. Apa yang harus dilakukan oleh Daffa agar bisa mengikuti pembelajaran PBL (Problem Based
Learning) yang berbeda dengan metode yang di sekolahnya dulu? (168)
7. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari metode PBL (Problem Based Learning)? (160)
8. Apa saja kaidah ilmiah yang harus dipenuhi? (159)
9. Bagaimana seharusnya generasi milenial menghadapi generasi era industri 4.0? (161)
10. Bagaimana cara kita mencari atau menentukan artikel yang sahih untuk rujukan ilmiah? (163)
11. Mengapa di era industri 4.0 kita dituntut untuk berpikir kritis terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan? (167)
12. Bagaimana cara Daffa agar tidak merasa kesulitan saat belajar dengan strategi PBL (Problem
Based Learning)? (161)
13. Bagaimana cara supaya cepat adaptif dengan suasana atau lingkungan pembelajaran yang
baru? (167)
14. Bagaimana pengimplementasian dari metode belajar Problem Based Learning? (160)
15. Apa yang dimaksud dengan tantangan generasi milenial dalam skenario tersebut? (167)
16. Apa saja faktor yang mempengaruhi pola pikir seseorang? (166)
17. Bagaimana cara kita sebagai generasi milenial agar terhindar dari peristiwa gagap teknologi?
(160)

Step 3 : Brainstorming

1. Apa yang dimaksud dengan Problem Based Learning? (164)


Problem Based Learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dimulai dengan
mengajukan masalah dan dilanjutkan dengan menyelesaikan masalah tersebut. (167)
2. Bagaimana dampak dan pelaksanaan dari Problem Based Learning?  (166)
Metode Problem Based Learning mampu meningkatkan minat belajar siswa namun belum
bisa dikatakan meningkat secara optimal karena masih ada siswa yang minat belajarnya
rendah. (168)
3. Bagaimana bentuk artikel yang sahih? (159)
Bentuk artikel yang sahih yaitu berisi fakta dan terdapat bukti yang valid atau akurat,
sifatnya informatif dan faktual, menggunakan bahasa baku yang logis, lugas, dan efektif,
orisinil, dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya (160)
4. Bagaimana cara kita untuk berpikir kritis? dan apa saja ciri atau tanda yang menunjukkan
bahwa kita telah melakukan pemikiran yang kritis. (164)
Cara kita berpikir kritis adalah memperbanyak membaca buku, bertanya setiap ada hal kecil
yang belum kita ketahui, melakukan riset terbaru, merefleksikan pikiran, jujur, dan open
minded. Ciri-ciri kita telah berpikir kritis adalah berani bertanya hal baru yang belum
dijelaskan sebelumnya namun sesuai dengan teman dan rujukan sebelumnya. (163)
5. Mengapa berpikir kritis itu penting? (164)
 Berpikir kritis itu bisa membuat kita menjadi orang yang berkarakter. (165)
 Sebagai mahasiswa harus membiasakan diri untuk berpikir secara kritis agar dapat
membuat keputusan yang matang dan bijaksana. Selain itu hal ini dapat menolong,
sebab tidak mudah terprovokasi dan menelan informasi secara mentah-mentah.(168)
6. Apa yang harus dilakukan oleh Daffa agar bisa mengikuti pembelajaran PBL yang berbeda
dengan metode yang di sekolahnya dulu? (168)
Daffa bisa menanyakan atau berdiskusi dengan kating atau orang yg berpengalaman
dengan masalah tersebut.(165)
7. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari metode PBL (Problem Based Learning)? (160)
 Kekurangan: siswa tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit
untuk dipecahkan maka siswa akan enggan untuk mencoba. Kelebihan: meningkatkan
motivasi dan aktivitas pembelajaran siswa kemudian dapat mengembangkan minat
siswa untuk secara terus menerus belajar.(168)
 Kelebihan : Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk
menemukan pengetahuan baru bagi siswa. Meningkatkan motivasi dan aktivitas
pembelajaran siswa. Disamping kelebihan diatas, PBL (Problem Based Learning) juga
memiliki kelemahan, diantaranya :
Manakala siswa tidak memiliki niat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah
yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk
mencobanya.
Untuk sebagian siswa beranggapan bahwa tanpa pemahaman mengenai materi yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah mengapa mereka harus berusaha untuk
memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka akan belajar apa yang
mereka ingin pelajari. (166)
8. Apa saja kaidah ilmiah yang harus dipenuhi (159)
Komunikatif, bersifat denotatif, Bernalar, memiliki landasan teori kuat, tulisan relevan,
tulisan relevan (169)
9. Bagaimana seharusnya generasi milenial menghadapi generasi era industri 4.0? (161)
 Generasi milenial harus selalu membuka diri pada lingkungan yang lebih luas, menjaga
konsentrasi saat menyelesaikan tugas/pekerjaan, peka terhadap perubahan yang ada,
menyisihkan waktu untuk belajar, cari informasi dari sumber yang terpercaya, sisihkan
waktu untuk beristirahat dan kerahkan seluruh potensi/kelebihan yang dimiliki (162)
 Dengan ikut aktif dalam perkembangan teknologi, tetap belajar untuk bisa terus
bersaing dengan kemajuan industri. Educational competence, Competence of
technological commercialization, Competence of Globalitation, and Competence in
future strategies. (161)
 Tingkatkan Kualitas SDM, mau tidak mau kita harus meningkatkan kualitas SDM
sejalan dengan kemajuan era agar dapat memenuhi standar global. (169)
 Penggunaan Internet of Things, teknologi internet terus meningkat, hampir setiap
bidang sudah menggunakan teknologi internet dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai
generasi di era 4.0 mau tidak mau harus beradaptasi dengan teknologi internet dan
diharapkan mampu menggunakan teknologi digital secara bijak. (169)
10. Bagaimana cara kita mencari atau menentukan artikel yang sahih untuk rujukan ilmiah?(163)
 Memiliki sumber yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, orisinil,
penulisannya sudah sesuai dengan EYD ditulis secara sistematis. Berisi fakta dan
terdapat bukti yang valid atau akurat, sifatnya informatif dan faktual, menggunakan
bahasa baku yang logis, lugas, dan efektif. (161)
 Dengan cara kita harus melihat sumber yang terpercaya, benar, dapat dipercaya
kebenarannya, bahasa artikel tidak bertele-tele, ditulis secara sistematis, dan
menggunakan bahasa Indonesia yang benar sesuai dengan PUEBI (Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia). (160)
11.  Mengapa di era industri 4.0 kita dituntut untuk berpikir kritis terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan (167)
Karena seiring berjalannya waktu teknologi akan semakin canggih, maka dari itu kita
sebagai bagian dari masyarakat khususnya mahasiswa harus bisa menguasai teknologi
yang terus berkembang ini dan untuk kedepannya dapat diharapkan bisa menciptakan
teknologi/inovasi baru demi kemajuan bangsa. (167)
12.  Bagaimana cara Daffa agar tidak merasa kesulitan saat belajar dengan strategi PBL (Problem
Based Learning)? (161)
Daffa harus banyak belajar dan membaca, melakukan riset, membiasakan untuk
mencatat, membiasakan untuk berargumen serta mencari  banyak sumber literasi yang
dapat dijadikan acuan dalam metode pembelajaran PBL (Problem Based Learning)
sehingga dapat berpikir kritis terhadap suatu masalah. (161)
13.  Bagaimana cara supaya cepat adaptif dengan suasana atau lingkungan pembelajaran yang
baru? (167)
 Harus belajar dengan sungguh-sungguh, jangan malu untuk bertanya, dan jangan takut
mencoba hal baru, lalu tetap mengikuti dan mempelajari perkembangan teknologi yang
sedang terjadi pada zaman ini, menumbuhkan sikap mandiri baik dalam belajar maupun
berpendapat agar membiasakan diri dan tidak bergantung pada orang lain. (163)
 Cara agar dapat beradaptasi dengan lingkungan pembelajaran baru adalah dengan
mengamati lingkungan sekitar, perkenalkan diri, berani memulai percakapan, kenali staff
maupun orang di sekitar, mau beradaptasi dan menyesuaikan diri. Dan berbaur dengan
lingkungan sekitar. (169)
14.  Bagaimana pengimplementasian dari metode belajar problem based learning? (160)
Memusatkan pembelajaran untuk masalah tertentu kemudian dipecahkan oleh
mahasiswa (Student centered), Arahkan pertanyaan - pertanyaan seputar permasalahan
yang dihadapi, Kemudian fungsi adanya fasilitator dalam upaya penyelidikan ialah
menyelesaikan masalah, memberi otonomi pada mahasiswa, dan masalah-masalah
berasal dari dunia nyata. (161)
15. Apa yang dimaksud dengan tantangan generasi milenial dalam skenario tersebut? (167)
 Tantangan utama generasi milenial saat ini dalam perkembangan era digital adalah tidak
turut hanyut bahkan menjadi korban dari dampak negatif kemajuan teknologi saat ini
(164)
 Tantangan yang dimaksud adalah mahasiswa harus mampu menguasai teknologi
informasi yang terus berkembang demi kemajuan bangsa dan negara (167)
16. Apa saja faktor yang mempengaruhi pola pikir seseorang ? (166)
Faktor internal psikologi, fisiologi, eksternal lingkungan fisik, lingkungan sosial. (166)
17. Bagaimana cara kita sebagai generasi milenial agar terhindar dari peristiwa gagap teknologi?
(160)
Dengan mengikuti dan mempelajari perkembangan teknologi yang sedang  terjadi pada
zaman ini, bekerja secara mandiri dengan tidak bergantung kepada orang lain sehingga
memunculkan rasa ingin tahu yang tinggi pada diri kita sendiri. (161)

Step 4 : Mind Mapping


Metode Pembelajaran 4. 0

Problem Based Learning


 

  Definisi Tujuan Karakteristik

Sumber Berpikir
Kritis

Penelitian Karya tulis


Ilmiah

Sahih

Pemecahan
masalah

Step 5 :  Menyusun Learning Objective (LO)

1.Mahasiswa mampu memahami, mengkaji dan menjelaskan apa itu filsafat ilmu pengetahuan.
2.Mahasiswa mampu memahami, mengkaji, dan menjelaskan tentang proses belajar manusia.
3.Mahasiswa mampu memahami, mengkaji, dan menjelaskan pengertian berpikir kritis dan
langkah langkah pemecahan masalah yang efektif.
4.Mahasiswa mampu memahami, mengkaji, dan menjelaskan tentang proses belajar dengan
metode PBL (Problem Based Learning).
5.Mahasiswa mampu memahami, mengkaji, dan menjelaskan tentang pemanfaatan teknologi
informasi dalam penelusuran sumber belajar.
6.Mahasiswa mampu memahami, mengkaji, dan menjelaskan tentang pemecahan suatu
masalah.
7.Mahasiswa mampu memahami, mengkaji, dan menjelaskan tentang dampak perkembangan
teknologi informasi dalam perkembangan sains dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai