Laporan Tutorial
Laporan Tutorial
Kelompok Tutorial B
Oleh
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan ini, tentang Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi Informasi. Laporan ini disusun untuk memenuhi hasil diskusi
tutorial kelompok B pada skenario pertama.
Penulisan laporan ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimaksih kepada :
Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, kritik saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan- perbaikan di masa mendatang demi kesempurnaan laporan ini. Semoga
laporan ini dapat berguna bagi kita semua.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I. .....................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Skenario
1
belajarnya dengan strategi belajar Problem-Based Learning. Selama ini Aldo
terbiasa belajar dengan metode menghafal, tetapi dengan tuntutan baru sekarang
harus bisa berpikir kritis terhadap perkembangam ilmu pengetahuan dengan cara
mencari sumber belajar dari berbagai referensi agar dapat memecahkan masalah
secara efektif. Ia memang sering mencari artikel melalui internet, tetapi ternyata ia
kesulitan membedakan mana artikel yang sahih digunakan sebagai rejukan ilmiah
dan mana yang tidak. Saat ini ia mendapat tugas membuat makalah. Ia ingin
mendapat nilai baik pada tugas tersebut namun tidak tahu harus berbuat apa
supaya makalahnya memenuhi kaidah ilmiah yang di tetapkan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
5. Kaidah ilmiah
- Ialah suatu prinsip yang harus dimiliki dalam melakukan penelitian ilmiah
yang bersifat rasional, obyektif, dan repetitif(012).
- Merupakan suatu pedoman dalam menyusun penelitian ilmiah yang
termasuk didalamnya ialah sistematis (011).
6. Artikel Ilmiah
- Merupakan karangan faktual yang dipublikasikan dimedia online maupun
cetak yang bertujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta(017).
-Suatu tulisan yang berisi gagasan atau ide yang isinya sudah dari hasil
penelitian(018).
-Adalah tulisan yang ilmiah dapat berbentuk artikel ulasan maupun artikel
penelitian(016).
7. Internet
- Merupakan suatu jaringan komunikasi yang menghubungkan orang-orang
melalui suatu perangkat(011).
8. Metode menghafal
- Suatu cara untuk menginat sesuatu seperti rumus, teks, daln lain-lain
dengan cara menghafalkannya(020).
- Adalah metode belajar dengan cara melafalkan dan membaca secara
berulang-ulang(016).
9. Artikel
- Adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang
dibuat untuk dipublikasikan di media online maupun cetak dan bertujuan
untuk menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik,
dan menghibur(019).
- Gagasan yang diungkapkan seseorang dengan cara menulis karangan
tersebut atau membahas topik tertentu(014).
10. Rujukan ilmiah
- Ialah suatu referensi atau sumber terpercaya yang digunakan sebagai
rujukan dalam penelitian ilmiah untuk menunjang data dengan dasar yang
terpercaya(012).
4
- Adalah sumber acuan karya ilmiah yang bisa menjadi patokan untuk
menulis karya ilmiah(017).
11. Makalah
- Adalah karya tulis yang bersifat ilmiah dan penulisannya harus sesuai
dengan kaidah ilmiah yang ditentukan(013).
- Suatu jenis karya tulis yang bersifat ilmiah dengan pembahasan masalah
tertentu sampai ditemukan sebuah kesepakatan dalam pengetahuan(020).
12. Generasi milenial
- Ialah para golongan muda yang mempunyai karakter dan berjiwa
korsa(011).
- Adalah generasi yang lahir pada tahun 1981-1995 dan generasi milenial
juga disebut generasi Y atau Gen-Y(016).
13. Era Industri 4.0
- Suatu fase era dimana teknologi sangat berkembang dan hampir semua
kegiatan produksi itu telah dilakukan dengan menggunakan mesin dan
minim tenaga kerja(018).
- Adalah suatu era dimana memproduksi barang dengan memanfaatkan
mesin sebagai penggerak dan pemroses dan juga memanfaatkan teknologi
siber dan teknologi otomatisasi(013).
14. Referensi
- Ialah suatu rujukan atau acuan yang digunakan untuk memperkuat sebuah
pernyataan(012).
- Adalah sesuatu yang digunakan pemberi informasi untuk menyokong
pernyataan dengan tegas atau buku pedoman(014).
5
6. Bagaimana cara ita menentukan artikel yang sahih untuk rujukan ilmiah?
7. Bagaimana seharusnya generasi milenial menghadapi era industri 4.0?
8. Bagaimana cara kita sebagai generasi milenial agar terhindar dari
peristiwa gagap teknologi?
9. Apa kekurangan dan kelebihan metode PBL?
10. Apa yang harus dilakukan oleh Aldo agar bisa mengikuti pembelajaran
PBL yang berbeda dengan metode yang disekolahnya dulu?
6
4. Apa yang harus diperhatikan agar makalah kita mampu memenuhi
kaidah ilmiah yang telah ditetapkan?
- (013) Pertama mencari sumber literatur dari lembaga ataupun artikel
yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, kemudian menulis
makalah tersebut dengan tata cara kaidah penulisan yang baik dan benar.
- (012) Memiliki sumber informasi dari artikel yang sahih dengan bukti
pendukung yang kuat.
5. Bagaimana cara kita untuk berpikir kritis?
- (017) Memperbanyak membaca buku, menempatkan diri seandainya
berada diposisi orang lain, bertanya setiap ada hal kecil yang belum kita
ketahui, dan melakukan riset tentang sebuah fakta.
- (014) Merefleksikan pikiran, jujur, dan open minded
6. Bagaimana cara ita menentukan artikel yang sahih untuk rujukan
ilmiah?
- (015) Bahasa artikel tidak bertele-tele, ditulis secara sistematis,
menggunakan bahasa Indonesia yang benar sesuai dengan PUEBI.
- (020) Kita harus melihat sumber yang terpercaya,benar dan dapat
dipercaya keberadaannya.
7. Bagaimana seharusnya generasi milenial menghadapi era industri
4.0?
- (011) Ikut aktif dalam perkembangan teknologi, tetap belajar untuk bisa
terus bersaing dengan kemajuan industri.
-(019) Educatinal competence, Competence of technological
commercialization, Competence of Globalitation, and Competence in
future strategies.
8. Bagaimana cara kita sebagai generasi milenial agar terhindar dari
peristiwa gagap teknologi?
-(018) Harus belajar dengan sungguh-sungguh, jangan malu untuk
bertanya, dan jangan takut mencoba.
(012) Tetap mengikuti dan mempelajari perkembangan teknologi yang
sedang terjadi pada zaman ini, bekerja secara mandiri dengan tidak
7
bergantung kepada orang lain sehingga memunculkan rasa ingin tau yang
tinggi pada diri kita sendiri.
9. Apa kekurangan dan kelebihan metode PBL?
(016) Kekurangan: siswa tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah
yang dipelajari sulit untuk dipecahkan maka siswa akan enggan untuk
mencoba.
Kelebihan: meningkatkan motivasi dan aktivitas pembelajaran siswa
kemudian dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus
belajar.
10. Apa yang harus dilakukan oleh Aldo agar bisa mengikuti
pembelajaran PBL yang berbeda dengan metode yang disekolahnya
dulu?
(018) Aldo harus banyak belajar dan membaca, melakukan riset,
membiasakan untuk mencatat, dan membiasakan untuk berargumen.
(013) Dengan cara menerapkan metode memahami bukan menghafal
serta mencari banyak sumber literasi yang dapat dijadikan acuan dalam
metode pembelajaran PBL sehingga dapat berpikir kritis terhadap suatu
masalah.
8
2.5 Step 5 : Menyusun Learning Objective (LO)
1. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang
PBL
2. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang
berpikir kritis
3. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang
kriteria makalah yang sesuai kaidah ilmiah
4. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang
rujukan ilmiah
5. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang
cara menghadapi era 4.0
9
BAGUS (019):
SELVYANA (015):
Kelebihan Model Problem Based Learning (PBL)
Aris Shoimin (2014:132) berpendapat bahwa kelebihan model Problem Based
Learning diantaranya:
a. Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam
situasi nyata.
b. Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri melalui
aktivitas belajar.
c. Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada
hubungannya tidak perlu dipelajari oleh siswa. Hal ini mengurangi beban
siswa dengan menghafal atau menyimpan informasi.
d. Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok.
e. Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan, baik dari
perpustakaan, internet, wawancara, dan observasi.
f. Siswa memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri.
g. Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah dalam
kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka.
h. Kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi melalui kerja
kelompok dalam bentuk peer teaching.
10
Kelemahan Model Problem Based Learning (PBL)
Aris Shoimin (2014:132) berpendapat bahwa selain memiliki kelebihan, model
Problem Based Learning juga memilki kelemahan, diantaranya sebagai berikut:
a. PBM tidak dapat diterapkan untuk setiap materi pelajaran, ada bagian guru
berperan aktif dalam menyajikan materi. PBM lebih cocok untuk
pembelajaran yang menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya dengan
pemecahan masalah.
b. Dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman siswa yang tinggi
akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas.
Sedangkan menurut Suyanti (2010) yang diakses pada tanggal 13 Juni 2016 dari
https://yokealjauza.wordpress.com/2014/04/04/problem-based-learning-pbl/
kelemahan dalam penerapan model Problem Based Learning diantaranya adalah:
a. Manakala siswa tidak memilki minat atau tidak mempunyai kepercayaan
bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan
merasa enggan untuk mencoba.
b. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui Problem Based learning
membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
c. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan
masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang
mereka ingin pelajari.
BAGUS (019):
Karakteristik Model Problem Based Learning
Berdasarkan teori yang dikembangkan Barrow, Min Liu (2005) dalam Aris
Shoimin (2014:130) menjelaskan karakteristik dari PBM, yaitu:
a. Learning is student-centered
Proses pembelajaran dalam PBL lebih menitikberatkan kepada siswa
sebagai orang belajar. Oleh karena itu, PBL didukung juga oleh teori
konstruktivisme dimana siswa didorong untuk dapat mengembangkan
pengetahuannya sendiri. 18
11
b. Autenthic problems from the organizing focus for learning
Masalah yang disajikan kepada siswa adalah masalah yang autentik
sehingga siswa mampu dengan mudah memahami masalah tersebut serta
dapat menerapkannya dalam kehidupan profesionalnya nanti.
c. New information is acquired through self-directed learning
Dalam proses pemecahan masalah mungkin saja belum mengetahui dan
memahami semua pengetahuan prasayaratnya sehingga siswa berusaha
untuk mencari sendiri melalui sumbernya, baik dari buku atau informasi
lainnya.
d. Learning occurs in small group
Agar terjadi interaksi ilmiah dan tukar pemikiran dalam usaha
mengembangkan pengetahuan secara kolaboratif, PBM dilaksanakan
dalam kelompok kecil. Kelompok yang dibuat menuntut pembagian tugas
yang jelas dan penerapan tujuan yang jelas.
e. Teachers act as facilitators
Pada pelaksanaan PBM, guru hanya berperan sebagai fasilitator.
Meskipun begitu guru harus selalu memantau perkembangan aktivitas
siswa dan mendorong mereke agar mencapai target
yang hendak dicapai.
12
benar sekaligus melihat adanya kontradiksi ataupun ada tidaknya konsistensi
atau kejanggalan dalam informasi itu.
ABELLYA (012):
Berdasarkan jurnal yang berjudul "Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis Matematis" yang ditulis oleh Eka Prihartini, Putri Lestari, dan Serly
Ayu dari STKIP Surya, Tangerang Menurut Ennis (dalam Julita, 2014) cara
berpikir kritis ada 6 unsur yang biasa dikenal dengan singkatan FRISCO
(Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity, Overview). Adapun penjelasan
dari FRSICO adalah sebagai berikut:
1. Focus (fokus), artinya memusatkan perhatian terhadap pengambilan
keputusan daripermasalahan yang ada
2. Reason (alasan), memberikan alasan rasional terhadap keputusan yang
diambil
3. Inference (simpulan), membuat simpulan yang berdasarkan bukti yang
meyakinkan dengancara mengidentifikasi berbagai argumen atau
anggapan dan mencari alternatif pemecahan,serta tetap mempertimbangan
situasi dan bukti yang ada
4. Situation (situasi), memahami kunci dari permasalahan yang menyebabkan
suatu keadaanatau situasi
5. Clarity (kejelasan), memberikan penjelasan tentang makna dari istilah-
istilah yangdigunakan
6. Overview (memeriksa kembali), melakukan pemeriksaan ulang secara
menyeluruh untukmengetahui ketepatan keputusan yang sudah diambil.
13
3. Sistematis, berarti sumber data dan informasi yang diperoleh dari hasil
kajian dengan mengikuti urutan pola pikir yang sistematis atau litbang
yang konsisten/berkelanjutan;
4. Andal, berarti data dan informasi yang telah teruji dan sahih serta masih
memungkinkan untuk terus dikaji ulang;
5. Desain, berarti terencanakan dan memiliki rancangan; dan
6. Akumulatif, berarti kumpulan dari berbagai sumber yang diakui kebenaran
dan keberadaannya serta memberikan kontribusi bagi khasanah iptek yang
sedang berkembang.
Sedangkan untuk sistematika KTI yang disusun dalam format makalah
lengkap memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
a. Judul
Judul KTI harus spesifik, jelas, ringkas, informatif, menggugah rasa
untuk dibaca, tertangkap mata (eye catching), menggambarkan substansi
atau isi dari tulisan, serta mengandung unsur kata kunci.
b. Nama dan Alamat Penulis
c. Abstrak dan Kata Kunci
d. Pendahuluan, yang mencakup
1. Latar belakang, menjelaskan fenomena antara lain: permasalahan
aktual tentang teknis/sosial/kultural yang penting untuk diteliti,
ditinjau/diulas, dan dikaji serta alasan ilmiah atau representasi
teori yang didukung oleh acuan pustaka
2. Permasalahan atau rumusan masalah, untuk semua bidang ilmu
(dalam penelitian), menunjukkan fenomena yang ada dan wajib
dikaitkan dengan ranah ilmu pengetahuan. Permasalahan
diidentifikasikan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian.
3. Tujuan dan manfaat menggambarkan tujuan dan manfaat dari
penelitian
4. Tinjauan pustaka dalam bidang ilmu tertentu memiliki istilah
berbeda, ada yang dinyatakan sebagai landasan teori atau bahkan
sebagai pustaka sebelumnya, dengan tetap memiliki makna yang
sama, yaitu penyajian teori-teori yang mendukung dan relevan
dengan kegiatan penelitian yang dilakukan
14
e. Metode
f. Hasil dan Pembahasan
g. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan bagian akhir suatu KTI yang diperoleh dari hasil
analisis dan pembahasan atau hasil uji hipotesis tentang fenomena yang
diteliti
h. Saran (opsional)
Apabila diperlukan saran dapat berisi rekomendasi akademik, tindak
lanjut nyata, atau implikasi kebijakan atas kesimpulan yang diperoleh.
i. Ucapan Terima Kasih
Sebagai wujud penghargaan terhadap pihak- pihak yang terlibat dalam
penyusunan sebuah KTI atau dalam penelitian dan/atau pengembangan.
Pada bagian ini disebutkan siapa yang patut diberikan ucapan terima
kasih, baik secara organisasi/institusi, pemberi donorataupun individu.
j. Daftar Acuan
Daftar acuan disusun berdasarkan aturan setiap lembaga
penerbit/publikasi ilmiah dengan mengacu standar international atau
disesuaikan dengan gaya selingkung dari majalah ilmiah/jurnal terkait.
DINA (014) :
A. Struktur Penulisan Makalah
1. Cover
Untuk membuat cover berisikan beberapa keterangan yang meliputi:
a. Judul makalah
b. Tujuan pembuatan makalah tersebut
c. Nama dosen pengampu
d. Logo kampus
e. Nama nama penulis (Mahasiswa) disertakan dengan NIM
f. Nama Jurusan
g. Nama Fakultas
h. Nama Universitas
i. Tahun
15
2. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi salam pembuka. Maknanya salam pembuka biasanya
berhubungan dengan dasar pemikiran kenapa judul/tema makalah tersebut
dipilih untuk dibahas. Akan tetapi, dasar pemikiran yang ditulis hanya
sekilas saja, dan diakhiri dengan tanda tangan pembuat makalah.
3. Daftar isi
Daftar Isi Makalah biasanya berisi susunan isi makalah, judul dan nomor
halaman setiap uraian yang ada di makalah ditulis dan disusun dengan rapi.
4. Bab I Pendahuluan
Pada bab ini terdiri dari beberapa point, sebagai berikut:
a.Latar belakang, berisi hal-hal yang melatarbelakangi pembuatan makalah
sesuai dengan topik yang akan dibahas. Pada bagian ini juga harus
terlihat landasan pemikiran tentang topik dan permasalahan yang akan
dibahas.
b. Pembatasan masalah, mengungkapkan cakupan masalah yang akan
dibahas. Masalah yang terlalu luas harus dibatasi supaya pembahasan
lebih terfokus. Pembatasan juga dapat berisi penjelasan tentang
peristilahan yang digunakan dalam karya tulis.
c.Tujuan Penulisan, menjelaskan tentang tujuan yang hendak dicapai pada
makalah
d. Sistematika Penulisan, berisikan penjelasan penulis terhadap urutan bab
per bab.
5. Bab II Pembahasan
Pada bab II berisi tentang pembahasan yang berisi penelitian tentang ilmu
ataupun teori yang sudah pernah dibahas oleh para ahli berkaitan dengan
tema makalah/paper yang dipilih. Materi yang dibahas secara teoritis
dikaitkan dengan aplikasi praktis teori/ilmu tersebut dalam kenyataan
kehidupan keseharian. Untuk menuliskan teori yang diambil dari para ahli
cantumkan identitas buku (nama penulis, judul buku, tempat terbit, tahun
terbit dan halaman kutipan yang diambil), sehingga sumbernya jelas dan
tidak diragukan.Penyajiannya dapat menggunakan berbagai media seperti
diagram, tabel, grafik, atau infografis yang lebih mudah untuk dipahami.
apabila data yang berhasil ditemukan merupakan hasil dari wawancara,
maka data yang dimasukkan berupa kutipan dari narasumber.
16
6. Bab III Penutup
Pada bab ini terdiri dari:
a. Kesimpulan
Kesimpulan berisi tentang simpulan akhir dari pembahasan yang sudah
dibuat. Penulisan kesimpulan singkat dan jelas, tidak panjang seperti
pembahasan.
b. Saran
Saran makalah berupa masukan/usulan dan saran dari penulis yang
berkaitan dari isi makalah.
7. Daftar Pustaka
Daftar pustaka makalah berisi seluruh sumber yang digunakan dalam
pembuatan makalah. Daftar pustaka ini dapat berupa buku, surat kabar,
majalah, informasi dari situs internet dan lain-lain. Fungsinya untuk
mnunjukkan kepada pembaca sumber-sumber data dan teori dalam
makalah sehingga dapat membangun kepercayaan pembaca terhadap
keilmiahan makalah.Sistematika penulisannya secara urut dan lengkap
adalah nama penulis (ditulis tanpa gelar dan dibalik), judul buku/karya
(ditulis dengan huruf capital setiap awal kata kecuali kata depan dan cetak
miring), tempat terbit, nama penerbit, tahun terbit.
17
dapat diperoleh dari literatur bahan pustaka yang tercetak seperti buku teks,
jurnal/majalah, makalah seminar, Koran dan lain-lain. Sedangkan yang
diperoleh secara elektronik seperti tulisan didalam website melalui internet,
e-books, dan e-journal baik hasil penelitian maupun artikel dan lain-lainya.
Dalam melakukan pencarian referensi hendaknya diperhatikan juga literatur
atau bahan pustaka yang ditulis atau dikarang oleh orang berbobot sehingga
apa yang akan dikutip sebagai rujukan dalam suatu tulisan seperti artikel,
keperluan penyusunan makalah, penelitian, penyusunan skripsi, dan tesis
akan bernilai lebih berkualitas atau bermutu.
ERLANGGA (020) :
Rujukan Ilmiah adalah segala informasi yang dimanfaatkan dalam
menunjang penulisan karya tulis ilmiah yang jelas kebenarannya dan didasari
dari berbagai macam data yang valid dan terpercaya. Dalam memilih sumber
rujukan untuk karya tulis ilmiah, perlu diperhatikan kebenaran dan bobot
sumber rujukan. Sri Ismi Maulidyah dan Sutardji (2018) mengungkapkan
bahwa bobot suatu karya tulis ilmiah (KTI) atau artikel yang diterbitkan
dalam suatu jurnal pengkajian/penelitian ialah kemutakhiran sumber acuan
yang digunakan sebagai rujukan. Kemutakhiran sumber acuan dalam hal ini
adalah sumber primer dan kebaruan usia (tahun terbit) publikasi yang dirujuk.
(Studi Kemutakhiran Sumber Rujukan Dua Jurnal Perpustakaan dari Institusi
yang Berbeda). Dalam Jurnal ini, Agar karya ilmiah mendapat nilai yang
baik, Maka sumber harus mutakhir. Dan untuk mengetahui kemutahiran suatu
sumber perlu dilakukan suatu pengkajian. Dalam hal ini, Parameter yang
dikaji adalah (1) proporsi sumber acuan yang dirujuk, dikelompokkan
menurut jenisnya, yaitu majalah/jurnal ilmiah, buku, prosiding, laporan,
undang-undang, peraturan/surat keputusan, makalah, skripsi/tesis/disertasi,
koran, sumber on-line; (2)Tingkat keterpaiakan majalah/jurnal, didasarkan
pada frequensi sitiran, (3) Kebaruan sumber acuan, didasarkan pada tahun
terbit publikasi yang disusun dalam rentang waktu lima tahunan, dan (4)
Paruh hidup literatur (half- life literature).
18
5. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang
cara menghadapi era 4.0
KENANGA (018):
Menurut sumber : Blog dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Judul : Menghadapi era revolusi industri 4.0
Tempat tanggal : Jakarta, 30 Agustus 2018
Revolusi Industri 4.0 merupakan penggabungan antara teknologi internet,
artificial intellegence (Kecerdasan Buatan), cognitive technologies
(Tekhnologi canggih) , dan internet of things (konektifitas internet).
“Di tengah kondisi perubahan yang sangat cepat ini, kita harus
mempersiapkan diri serta skill agar kita tetap relevan di industri yang sudah
berubah ini,” ujar Aria Widyanto.
19
BAB III
KESIMPULAN
20
DAFTAR PUSTAKA