Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO 1 BLOK HUMANIORA

Kelompok Tutorial B

Pembimbing: M. Zainunnuroni, SP.,MP.

Oleh

Ketua : Erlangga Bayu Mustika A. ( 201610101020 )


Sekretaris Papan : Bagus Andrianto ( 201610101019 )
Sekretaris Meja : Khasif Pratama ( 201610101011 )
Anggota : Abellya Ayudhita P ( 201610101012 )
Berliana Inas Nabila P.S. ( 201610101013 )
Dina Carlina ( 201610101014 )
Selvyana Aulia N ( 201610101015 )
Sertia Intan P ( 201610101016 )
Adella Novtasditya A ( 201610101017 )
Kenanga Dya Prameiswari ( 201610101018 )

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS JEMBER

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan ini, tentang Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi Informasi. Laporan ini disusun untuk memenuhi hasil diskusi
tutorial kelompok B pada skenario pertama.

Penulisan laporan ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimaksih kepada :

1. Bapak M. Zainunnuroni, SP.,MP selaku tutor yang telah membimbing


jalannya diskusi tutorial kelompok tujuh Fakultas Kedokteran Gigi
Univeritas Jember dan telah memberikan masukan yang membant, bagi
pengembangan ilmu yang telah didapatkan.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam menyusun laporan ini.

Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, kritik saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan- perbaikan di masa mendatang demi kesempurnaan laporan ini. Semoga
laporan ini dapat berguna bagi kita semua.

Jember, 24 September 2020

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................i

Daftar Isi .................................................................................................................ii

BAB I. .....................................................................................................................1

BAB II.....................................................................................................................3

BAB III. .................................................................................................................20

Daftar Pustaka ………...........................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi, manusia dimudahkan untuk bisa mengakses berbagai informasi yang
ada diseluruh penjuru dunia. Hal ini menjadi tantangan bagi generasi muda untuk
mengembangkan pikiran agar lebih kreatif, inovatif, kritis, dan peka terhadap
lingkungan, agar tidak terjerumus kedalam hal-hal yang negatif dan juga bisa
menjadi generasi yang mampu mengubah pandangan dunia lewat cara-cara yang
positif.

Era Globalisasi ini mahasiswa sebagai generasi muda dituntut untuk


memahami persoalan yang ada di lingkungan sekitar dengan tidak hanya berbicara
namun juga bisa bertindak. Dengan kata lain, mahasiswa harus mampu
menggunakan akal sehatnya untuk bisa menganalisis permasalahan dan
menemukan solusi untuk permasalahan tersebut.

Untuk melatih mahasiswa menghadapi itu semua, metode belajar Problem


Based Learning (PBL) dianjurkan untuk dilaksanakan dalam pembelajaran di
Universitas. Metode ini dinilai lebih efektif dalam proses pembelajaran karena
mampu membuat mahasiswa lebih bisa berpikir dalam menganalisis permasalahan
yang ada di lingkungan sekitar. Selain itu peran ilmu pengetahuan dan teknologi
juga besar dalam metode pembelajaran ini.

1.2 Skenario

Tantangan besar Generasi milenial di era industri 4.0 harus mampu


menguasai teknologi informasi, hampir semua aktivitas hidup sehari-hari
diselesaikan dengan keterampilan teknologi informasi termasuk dalam
penyelesaian proses pembelajaran. Aldo sebagai mahasiswa baru di fakultas
kedokteran gigi Universitas Jember merasa kesulitan menyesuaikan cara

1
belajarnya dengan strategi belajar Problem-Based Learning. Selama ini Aldo
terbiasa belajar dengan metode menghafal, tetapi dengan tuntutan baru sekarang
harus bisa berpikir kritis terhadap perkembangam ilmu pengetahuan dengan cara
mencari sumber belajar dari berbagai referensi agar dapat memecahkan masalah
secara efektif. Ia memang sering mencari artikel melalui internet, tetapi ternyata ia
kesulitan membedakan mana artikel yang sahih digunakan sebagai rejukan ilmiah
dan mana yang tidak. Saat ini ia mendapat tugas membuat makalah. Ia ingin
mendapat nilai baik pada tugas tersebut namun tidak tahu harus berbuat apa
supaya makalahnya memenuhi kaidah ilmiah yang di tetapkan.

Diskusikan masalah-masalah yang dialami Aldo dan cara-cara


menyelesaikannya!

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Step 1 : Mengklarifikasi Istilah


1. Problem Based Learning
- Merupakan metode pembelajaran yang bersumber dari diri sendiri dalam
memecahkan masalah sehingga kita dapat berpikir secara kritis, terampil,
dan mempunyai pengetahuan yang luas(011).
- Pemrograman berbasis masalah seperti metode pembelajaran yang
menyuguhkan suatu masalah yang nantinya akan dijadikan landasan suatu
investigasi atau penelitian(018).
2. Berkipir kritis
- Adalah cara berpikir atau merespon suatu masalah dengan out of the
box(012).
- Dapat diartikan sebagai proses dan kemampuan yang digunakan untuk
memahami konsep, menerapkan, mensintesis, dan mengevaluasi informasi
yang diperoleh atau informasi yang dihasilkan(019).
- Bisa membedakan mana opini atau fakta dan bisa peka terhadap suatu
masalah dan mampu menganalisis sehingga mampu menemukan solusi dari
permasalahan tersebut(014).
3. Efektif
- Adalah suatu usaha yang digunakan untuk mendapatkan suatu tujuan yang
diharapkan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh diri
sendiri(020).
- Adalah mencapai suatu tujuan dengan melalui pemilihan cara yang benar
dari beberapa alternatif sesuai dengan waktu yang telah ditentukan(013).
4. Sahih
- Dapat dipercaya kebenarannya dan sesuai dengan fakta yang ada(017).
- Dari bahasa arab yang artinya benar dan itu sudah pasti dapat
dipercaya(014).

3
5. Kaidah ilmiah
- Ialah suatu prinsip yang harus dimiliki dalam melakukan penelitian ilmiah
yang bersifat rasional, obyektif, dan repetitif(012).
- Merupakan suatu pedoman dalam menyusun penelitian ilmiah yang
termasuk didalamnya ialah sistematis (011).
6. Artikel Ilmiah
- Merupakan karangan faktual yang dipublikasikan dimedia online maupun
cetak yang bertujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta(017).
-Suatu tulisan yang berisi gagasan atau ide yang isinya sudah dari hasil
penelitian(018).
-Adalah tulisan yang ilmiah dapat berbentuk artikel ulasan maupun artikel
penelitian(016).
7. Internet
- Merupakan suatu jaringan komunikasi yang menghubungkan orang-orang
melalui suatu perangkat(011).
8. Metode menghafal
- Suatu cara untuk menginat sesuatu seperti rumus, teks, daln lain-lain
dengan cara menghafalkannya(020).
- Adalah metode belajar dengan cara melafalkan dan membaca secara
berulang-ulang(016).
9. Artikel
- Adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang
dibuat untuk dipublikasikan di media online maupun cetak dan bertujuan
untuk menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik,
dan menghibur(019).
- Gagasan yang diungkapkan seseorang dengan cara menulis karangan
tersebut atau membahas topik tertentu(014).
10. Rujukan ilmiah
- Ialah suatu referensi atau sumber terpercaya yang digunakan sebagai
rujukan dalam penelitian ilmiah untuk menunjang data dengan dasar yang
terpercaya(012).

4
- Adalah sumber acuan karya ilmiah yang bisa menjadi patokan untuk
menulis karya ilmiah(017).
11. Makalah
- Adalah karya tulis yang bersifat ilmiah dan penulisannya harus sesuai
dengan kaidah ilmiah yang ditentukan(013).
- Suatu jenis karya tulis yang bersifat ilmiah dengan pembahasan masalah
tertentu sampai ditemukan sebuah kesepakatan dalam pengetahuan(020).
12. Generasi milenial
- Ialah para golongan muda yang mempunyai karakter dan berjiwa
korsa(011).
- Adalah generasi yang lahir pada tahun 1981-1995 dan generasi milenial
juga disebut generasi Y atau Gen-Y(016).
13. Era Industri 4.0
- Suatu fase era dimana teknologi sangat berkembang dan hampir semua
kegiatan produksi itu telah dilakukan dengan menggunakan mesin dan
minim tenaga kerja(018).
- Adalah suatu era dimana memproduksi barang dengan memanfaatkan
mesin sebagai penggerak dan pemroses dan juga memanfaatkan teknologi
siber dan teknologi otomatisasi(013).
14. Referensi
- Ialah suatu rujukan atau acuan yang digunakan untuk memperkuat sebuah
pernyataan(012).
- Adalah sesuatu yang digunakan pemberi informasi untuk menyokong
pernyataan dengan tegas atau buku pedoman(014).

2.2 Step 2: Menyusun Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan PBL?
2. Bagaimana ciri-ciri artikel yang sahih?
3. Bagaimana pengimplementasian dari metode belajar PBL?
4. Apa yang harus diperhatikan agar makalah kita mampu memenuhi kaidah
ilmiah yang telah ditetapkan?
5. Bagaimana cara kita untuk berpikir kritis?

5
6. Bagaimana cara ita menentukan artikel yang sahih untuk rujukan ilmiah?
7. Bagaimana seharusnya generasi milenial menghadapi era industri 4.0?
8. Bagaimana cara kita sebagai generasi milenial agar terhindar dari
peristiwa gagap teknologi?
9. Apa kekurangan dan kelebihan metode PBL?
10. Apa yang harus dilakukan oleh Aldo agar bisa mengikuti pembelajaran
PBL yang berbeda dengan metode yang disekolahnya dulu?

2.3 Step 3: Brainstorming


1. Apa yang dimaksud dengan PBL?
- (014) Adalah sistem pembelajaran yang berpijak pada masalah yang
dihadapi oleh siswa pada saat proses mendapatkan ilmu pengetahuan.
- (011) Adalah suatu proses pembelajaran dimana siswa harus aktif dalam
mencari ilmu pengetahuan dan guru atau pembimbing hanya sebagai
fasilitator.
2. Bagaimana ciri-ciri artikel yang sahih?
- (017) Memiliki sumber yang jelas dan dapat dipertanggungjawabka
kebenarannya, orisinil, penulisannya sudah sesuai dengan EYD ditulis
secara sistematis.
- (012) Berisi fakta dan terdapat bukti yang valid atau akurat, sifatnya
informatif dan faktual, menggunakan bahasa baku yang logis, lugas, dan
efektif.
3. Bagaimana pengimplementasian dari metode belajar PBL?
- (019) Memusatkan pembelajaran tentang masalah tertentu yang
kemudian dipecahkan oleh mahasiswa (Student centered), Arahkan
pertanyaan-pertanyaan seputar permasalahan yang dihadapi, Adanya
fasilitator dalam upaya penyelidikan untuk menyelesaikan masalah,
memberi otonomi pada mahasiswa, dan masalah berasal dari dunia nyata.

6
4. Apa yang harus diperhatikan agar makalah kita mampu memenuhi
kaidah ilmiah yang telah ditetapkan?
- (013) Pertama mencari sumber literatur dari lembaga ataupun artikel
yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, kemudian menulis
makalah tersebut dengan tata cara kaidah penulisan yang baik dan benar.
- (012) Memiliki sumber informasi dari artikel yang sahih dengan bukti
pendukung yang kuat.
5. Bagaimana cara kita untuk berpikir kritis?
- (017) Memperbanyak membaca buku, menempatkan diri seandainya
berada diposisi orang lain, bertanya setiap ada hal kecil yang belum kita
ketahui, dan melakukan riset tentang sebuah fakta.
- (014) Merefleksikan pikiran, jujur, dan open minded
6. Bagaimana cara ita menentukan artikel yang sahih untuk rujukan
ilmiah?
- (015) Bahasa artikel tidak bertele-tele, ditulis secara sistematis,
menggunakan bahasa Indonesia yang benar sesuai dengan PUEBI.
- (020) Kita harus melihat sumber yang terpercaya,benar dan dapat
dipercaya keberadaannya.
7. Bagaimana seharusnya generasi milenial menghadapi era industri
4.0?
- (011) Ikut aktif dalam perkembangan teknologi, tetap belajar untuk bisa
terus bersaing dengan kemajuan industri.
-(019) Educatinal competence, Competence of technological
commercialization, Competence of Globalitation, and Competence in
future strategies.
8. Bagaimana cara kita sebagai generasi milenial agar terhindar dari
peristiwa gagap teknologi?
-(018) Harus belajar dengan sungguh-sungguh, jangan malu untuk
bertanya, dan jangan takut mencoba.
(012) Tetap mengikuti dan mempelajari perkembangan teknologi yang
sedang terjadi pada zaman ini, bekerja secara mandiri dengan tidak

7
bergantung kepada orang lain sehingga memunculkan rasa ingin tau yang
tinggi pada diri kita sendiri.
9. Apa kekurangan dan kelebihan metode PBL?
(016) Kekurangan: siswa tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah
yang dipelajari sulit untuk dipecahkan maka siswa akan enggan untuk
mencoba.
Kelebihan: meningkatkan motivasi dan aktivitas pembelajaran siswa
kemudian dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus
belajar.
10. Apa yang harus dilakukan oleh Aldo agar bisa mengikuti
pembelajaran PBL yang berbeda dengan metode yang disekolahnya
dulu?
(018) Aldo harus banyak belajar dan membaca, melakukan riset,
membiasakan untuk mencatat, dan membiasakan untuk berargumen.
(013) Dengan cara menerapkan metode memahami bukan menghafal
serta mencari banyak sumber literasi yang dapat dijadikan acuan dalam
metode pembelajaran PBL sehingga dapat berpikir kritis terhadap suatu
masalah.

2.4 Step 4 : Mind Mapping

8
2.5 Step 5 : Menyusun Learning Objective (LO)
1. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang
PBL
2. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang
berpikir kritis
3. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang
kriteria makalah yang sesuai kaidah ilmiah
4. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang
rujukan ilmiah
5. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang
cara menghadapi era 4.0

2.6 Step 7 : Generalisasi Learning Objective (LO)


1. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang
PBL
SELVYANA (015) :
Alder dan Milne, (1997) mendefinisikan Problem Based Learning
merupakan metode yang berfokus kepada identifikasi permasalahan serta
penyusunan kerangka analisis dan pemecahan. Metode ini dilakukan
dengan membentuk kelompokkelompok kecil, banyak kerja sama dan
interaksi, mendiskusikan hal-hal yang tidak atau kurang dipahami serta
berbagi peran untuk melaksanakan tugas dan saling melaporkan.
PBL adalah suatu yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai
suatu konteks bagi siswa untuk belajar berfikir kritis dan ketrampilan
pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan yang esensial
dari mata pelajaran. PBL memiliki gagasan bahwa pembelajaran dapat
dicapai jika kegiatan pendidikan dipusatkan pada tugas- tigas atau
permasalahan yang auntentik dan dipersentasikan dalam konteks.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa PBL merupakan
sebuah model pembelajaran alternative yang dapat diterapkan oleh para
pendidik.

9
BAGUS (019):

SELVYANA (015):
Kelebihan Model Problem Based Learning (PBL)
Aris Shoimin (2014:132) berpendapat bahwa kelebihan model Problem Based
Learning diantaranya:
a. Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam
situasi nyata.
b. Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri melalui
aktivitas belajar.
c. Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada
hubungannya tidak perlu dipelajari oleh siswa. Hal ini mengurangi beban
siswa dengan menghafal atau menyimpan informasi.
d. Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok.
e. Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan, baik dari
perpustakaan, internet, wawancara, dan observasi.
f. Siswa memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri.
g. Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah dalam
kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka.
h. Kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi melalui kerja
kelompok dalam bentuk peer teaching.

10
Kelemahan Model Problem Based Learning (PBL)
Aris Shoimin (2014:132) berpendapat bahwa selain memiliki kelebihan, model
Problem Based Learning juga memilki kelemahan, diantaranya sebagai berikut:
a. PBM tidak dapat diterapkan untuk setiap materi pelajaran, ada bagian guru
berperan aktif dalam menyajikan materi. PBM lebih cocok untuk
pembelajaran yang menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya dengan
pemecahan masalah.
b. Dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman siswa yang tinggi
akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas.
Sedangkan menurut Suyanti (2010) yang diakses pada tanggal 13 Juni 2016 dari
https://yokealjauza.wordpress.com/2014/04/04/problem-based-learning-pbl/
kelemahan dalam penerapan model Problem Based Learning diantaranya adalah:
a. Manakala siswa tidak memilki minat atau tidak mempunyai kepercayaan
bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan
merasa enggan untuk mencoba.
b. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui Problem Based learning
membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
c. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan
masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang
mereka ingin pelajari.

BAGUS (019):
Karakteristik Model Problem Based Learning
Berdasarkan teori yang dikembangkan Barrow, Min Liu (2005) dalam Aris
Shoimin (2014:130) menjelaskan karakteristik dari PBM, yaitu:
a. Learning is student-centered
Proses pembelajaran dalam PBL lebih menitikberatkan kepada siswa
sebagai orang belajar. Oleh karena itu, PBL didukung juga oleh teori
konstruktivisme dimana siswa didorong untuk dapat mengembangkan
pengetahuannya sendiri. 18

11
b. Autenthic problems from the organizing focus for learning
Masalah yang disajikan kepada siswa adalah masalah yang autentik
sehingga siswa mampu dengan mudah memahami masalah tersebut serta
dapat menerapkannya dalam kehidupan profesionalnya nanti.
c. New information is acquired through self-directed learning
Dalam proses pemecahan masalah mungkin saja belum mengetahui dan
memahami semua pengetahuan prasayaratnya sehingga siswa berusaha
untuk mencari sendiri melalui sumbernya, baik dari buku atau informasi
lainnya.
d. Learning occurs in small group
Agar terjadi interaksi ilmiah dan tukar pemikiran dalam usaha
mengembangkan pengetahuan secara kolaboratif, PBM dilaksanakan
dalam kelompok kecil. Kelompok yang dibuat menuntut pembagian tugas
yang jelas dan penerapan tujuan yang jelas.
e. Teachers act as facilitators
Pada pelaksanaan PBM, guru hanya berperan sebagai fasilitator.
Meskipun begitu guru harus selalu memantau perkembangan aktivitas
siswa dan mendorong mereke agar mencapai target
yang hendak dicapai.

2. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang


berpikir kritis
SERTIA (016):
Retno Kuning Dewi Pusparatri (2012) mengungkapkan bahwa
kemampuan berpikir kritis menjadi kemampuan yang sangat diperlukan agar
siswa sanggup menghadapi perubahan keadaan atau tantangan dalam
kehidupan yang selalu. Cara berpikir kritis yaitu dengan cara menguji,
mempertanyakan, menghubungkan, mengevaluasi semua aspek yang ada
dalam suatu situasi atau masalah. Selain itu ketika seseorang sedang
membaca suatu naskah seyogiyanya ia akan berusaha memahami dan
mencoba menemukan adanya hal yang istimewa.Demikian juga dari suatu
data ataupun informasi ia akan dapat membuat kesimpulan yang tepat dan

12
benar sekaligus melihat adanya kontradiksi ataupun ada tidaknya konsistensi
atau kejanggalan dalam informasi itu.

ABELLYA (012):
Berdasarkan jurnal yang berjudul "Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis Matematis" yang ditulis oleh Eka Prihartini, Putri Lestari, dan Serly
Ayu dari STKIP Surya, Tangerang Menurut Ennis (dalam Julita, 2014) cara
berpikir kritis ada 6 unsur yang biasa dikenal dengan singkatan FRISCO
(Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity, Overview). Adapun penjelasan
dari FRSICO adalah sebagai berikut:
1. Focus (fokus), artinya memusatkan perhatian terhadap pengambilan
keputusan daripermasalahan yang ada
2. Reason (alasan), memberikan alasan rasional terhadap keputusan yang
diambil
3. Inference (simpulan), membuat simpulan yang berdasarkan bukti yang
meyakinkan dengancara mengidentifikasi berbagai argumen atau
anggapan dan mencari alternatif pemecahan,serta tetap mempertimbangan
situasi dan bukti yang ada
4. Situation (situasi), memahami kunci dari permasalahan yang menyebabkan
suatu keadaanatau situasi
5. Clarity (kejelasan), memberikan penjelasan tentang makna dari istilah-
istilah yangdigunakan
6. Overview (memeriksa kembali), melakukan pemeriksaan ulang secara
menyeluruh untukmengetahui ketepatan keputusan yang sudah diambil.

3. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang


kriteria makalah yang sesuai kaidah ilmiah
KHASIF (011) :
Kriteria makalah yang sesuai dengan Kaidah KTI terdiri atas sifat-sifat
berikut:
1. Logis, berarti kerunutan penjelasan dari data dan informasi yang masuk ke
dalam logika pemikiran kebenaran ilmu;
2. Obyektif, berarti data dan informasi sesuai dengan fakta sebenarnya;

13
3. Sistematis, berarti sumber data dan informasi yang diperoleh dari hasil
kajian dengan mengikuti urutan pola pikir yang sistematis atau litbang
yang konsisten/berkelanjutan;
4. Andal, berarti data dan informasi yang telah teruji dan sahih serta masih
memungkinkan untuk terus dikaji ulang;
5. Desain, berarti terencanakan dan memiliki rancangan; dan
6. Akumulatif, berarti kumpulan dari berbagai sumber yang diakui kebenaran
dan keberadaannya serta memberikan kontribusi bagi khasanah iptek yang
sedang berkembang.
Sedangkan untuk sistematika KTI yang disusun dalam format makalah
lengkap memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
a. Judul
Judul KTI harus spesifik, jelas, ringkas, informatif, menggugah rasa
untuk dibaca, tertangkap mata (eye catching), menggambarkan substansi
atau isi dari tulisan, serta mengandung unsur kata kunci.
b. Nama dan Alamat Penulis
c. Abstrak dan Kata Kunci
d. Pendahuluan, yang mencakup
1. Latar belakang, menjelaskan fenomena antara lain: permasalahan
aktual tentang teknis/sosial/kultural yang penting untuk diteliti,
ditinjau/diulas, dan dikaji serta alasan ilmiah atau representasi
teori yang didukung oleh acuan pustaka
2. Permasalahan atau rumusan masalah, untuk semua bidang ilmu
(dalam penelitian), menunjukkan fenomena yang ada dan wajib
dikaitkan dengan ranah ilmu pengetahuan. Permasalahan
diidentifikasikan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian.
3. Tujuan dan manfaat menggambarkan tujuan dan manfaat dari
penelitian
4. Tinjauan pustaka dalam bidang ilmu tertentu memiliki istilah
berbeda, ada yang dinyatakan sebagai landasan teori atau bahkan
sebagai pustaka sebelumnya, dengan tetap memiliki makna yang
sama, yaitu penyajian teori-teori yang mendukung dan relevan
dengan kegiatan penelitian yang dilakukan

14
e. Metode
f. Hasil dan Pembahasan
g. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan bagian akhir suatu KTI yang diperoleh dari hasil
analisis dan pembahasan atau hasil uji hipotesis tentang fenomena yang
diteliti
h. Saran (opsional)
Apabila diperlukan saran dapat berisi rekomendasi akademik, tindak
lanjut nyata, atau implikasi kebijakan atas kesimpulan yang diperoleh.
i. Ucapan Terima Kasih
Sebagai wujud penghargaan terhadap pihak- pihak yang terlibat dalam
penyusunan sebuah KTI atau dalam penelitian dan/atau pengembangan.
Pada bagian ini disebutkan siapa yang patut diberikan ucapan terima
kasih, baik secara organisasi/institusi, pemberi donorataupun individu.
j. Daftar Acuan
Daftar acuan disusun berdasarkan aturan setiap lembaga
penerbit/publikasi ilmiah dengan mengacu standar international atau
disesuaikan dengan gaya selingkung dari majalah ilmiah/jurnal terkait.

DINA (014) :
A. Struktur Penulisan Makalah
1. Cover
Untuk membuat cover berisikan beberapa keterangan yang meliputi:
a. Judul makalah
b. Tujuan pembuatan makalah tersebut
c. Nama dosen pengampu
d. Logo kampus
e. Nama nama penulis (Mahasiswa) disertakan dengan NIM
f. Nama Jurusan
g. Nama Fakultas
h. Nama Universitas
i. Tahun

15
2. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi salam pembuka. Maknanya salam pembuka biasanya
berhubungan dengan dasar pemikiran kenapa judul/tema makalah tersebut
dipilih untuk dibahas. Akan tetapi, dasar pemikiran yang ditulis hanya
sekilas saja, dan diakhiri dengan tanda tangan pembuat makalah.

3. Daftar isi
Daftar Isi Makalah biasanya berisi susunan isi makalah, judul dan nomor
halaman setiap uraian yang ada di makalah ditulis dan disusun dengan rapi.
4. Bab I Pendahuluan
Pada bab ini terdiri dari beberapa point, sebagai berikut:
a.Latar belakang, berisi hal-hal yang melatarbelakangi pembuatan makalah
sesuai dengan topik yang akan dibahas. Pada bagian ini juga harus
terlihat landasan pemikiran tentang topik dan permasalahan yang akan
dibahas.
b. Pembatasan masalah, mengungkapkan cakupan masalah yang akan
dibahas. Masalah yang terlalu luas harus dibatasi supaya pembahasan
lebih terfokus. Pembatasan juga dapat berisi penjelasan tentang
peristilahan yang digunakan dalam karya tulis.
c.Tujuan Penulisan, menjelaskan tentang tujuan yang hendak dicapai pada
makalah
d. Sistematika Penulisan, berisikan penjelasan penulis terhadap urutan bab
per bab.

5. Bab II Pembahasan
Pada bab II berisi tentang pembahasan yang berisi penelitian tentang ilmu
ataupun teori yang sudah pernah dibahas oleh para ahli berkaitan dengan
tema makalah/paper yang dipilih. Materi yang dibahas secara teoritis
dikaitkan dengan aplikasi praktis teori/ilmu tersebut dalam kenyataan
kehidupan keseharian. Untuk menuliskan teori yang diambil dari para ahli
cantumkan identitas buku (nama penulis, judul buku, tempat terbit, tahun
terbit dan halaman kutipan yang diambil), sehingga sumbernya jelas dan
tidak diragukan.Penyajiannya dapat menggunakan berbagai media seperti
diagram, tabel, grafik, atau infografis yang lebih mudah untuk dipahami.
apabila data yang berhasil ditemukan merupakan hasil dari wawancara,
maka data yang dimasukkan berupa kutipan dari narasumber.

16
6. Bab III Penutup
Pada bab ini terdiri dari:
a. Kesimpulan
Kesimpulan berisi tentang simpulan akhir dari pembahasan yang sudah
dibuat. Penulisan kesimpulan singkat dan jelas, tidak panjang seperti
pembahasan.

b. Saran
Saran makalah berupa masukan/usulan dan saran dari penulis yang
berkaitan dari isi makalah.

7. Daftar Pustaka
Daftar pustaka makalah berisi seluruh sumber yang digunakan dalam
pembuatan makalah. Daftar pustaka ini dapat berupa buku, surat kabar,
majalah, informasi dari situs internet dan lain-lain. Fungsinya untuk
mnunjukkan kepada pembaca sumber-sumber data dan teori dalam
makalah sehingga dapat membangun kepercayaan pembaca terhadap
keilmiahan makalah.Sistematika penulisannya secara urut dan lengkap
adalah nama penulis (ditulis tanpa gelar dan dibalik), judul buku/karya
(ditulis dengan huruf capital setiap awal kata kecuali kata depan dan cetak
miring), tempat terbit, nama penerbit, tahun terbit.

4. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang


rujukan ilmiah
ADELLA (017) :
Referensi yang jelas kebenarannya (Rujukan Ilmiah) adalah konsep,
pendapat,data, atau segala informasi yang dimanfaatkan dalam menunjang
penulisan karya tulis ilmiah dan didasari dari berbagai macam data valid dan
terpercaya.
Djunaidi (2017) mengemukakan bahwa sumber rujukan yang
dihimpun pada akhir suatu karya tulis ilmiah sering ditulis dengan kata
kepustakaan, referensi, daftar pustaka atau bibliografi semuanya itu memiliki
arti yang identik yaitu daftar bahan pustaka yang dipergunakan sebagai
rujukan dalam karya tulis ilmiah yang disusun secara sistematis berdasarkan
alfabetis huruf awal pengarangnya. Sumber rujukan tersebut dipakai sebagai
landasan yang dipergunakan dalam penulisan suatu karya tulis ilmiah yang

17
dapat diperoleh dari literatur bahan pustaka yang tercetak seperti buku teks,
jurnal/majalah, makalah seminar, Koran dan lain-lain. Sedangkan yang
diperoleh secara elektronik seperti tulisan didalam website melalui internet,
e-books, dan e-journal baik hasil penelitian maupun artikel dan lain-lainya.
Dalam melakukan pencarian referensi hendaknya diperhatikan juga literatur
atau bahan pustaka yang ditulis atau dikarang oleh orang berbobot sehingga
apa yang akan dikutip sebagai rujukan dalam suatu tulisan seperti artikel,
keperluan penyusunan makalah, penelitian, penyusunan skripsi, dan tesis
akan bernilai lebih berkualitas atau bermutu.

ERLANGGA (020) :
Rujukan Ilmiah adalah segala informasi yang dimanfaatkan dalam
menunjang penulisan karya tulis ilmiah yang jelas kebenarannya dan didasari
dari berbagai macam data yang valid dan terpercaya. Dalam memilih sumber
rujukan untuk karya tulis ilmiah, perlu diperhatikan kebenaran dan bobot
sumber rujukan. Sri Ismi Maulidyah dan Sutardji (2018) mengungkapkan
bahwa bobot suatu karya tulis ilmiah (KTI) atau artikel yang diterbitkan
dalam suatu jurnal pengkajian/penelitian ialah kemutakhiran sumber acuan
yang digunakan sebagai rujukan. Kemutakhiran sumber acuan dalam hal ini
adalah sumber primer dan kebaruan usia (tahun terbit) publikasi yang dirujuk.
(Studi Kemutakhiran Sumber Rujukan Dua Jurnal Perpustakaan dari Institusi
yang Berbeda). Dalam Jurnal ini, Agar karya ilmiah mendapat nilai yang
baik, Maka sumber harus mutakhir. Dan untuk mengetahui kemutahiran suatu
sumber perlu dilakukan suatu pengkajian. Dalam hal ini, Parameter yang
dikaji adalah (1) proporsi sumber acuan yang dirujuk, dikelompokkan
menurut jenisnya, yaitu majalah/jurnal ilmiah, buku, prosiding, laporan,
undang-undang, peraturan/surat keputusan, makalah, skripsi/tesis/disertasi,
koran, sumber on-line; (2)Tingkat keterpaiakan majalah/jurnal, didasarkan
pada frequensi sitiran, (3) Kebaruan sumber acuan, didasarkan pada tahun
terbit publikasi yang disusun dalam rentang waktu lima tahunan, dan (4)
Paruh hidup literatur (half- life literature).

18
5. Mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang
cara menghadapi era 4.0
KENANGA (018):
Menurut sumber : Blog dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Judul : Menghadapi era revolusi industri 4.0
Tempat tanggal : Jakarta, 30 Agustus 2018
Revolusi Industri 4.0 merupakan penggabungan antara teknologi internet,
artificial intellegence (Kecerdasan Buatan), cognitive technologies
(Tekhnologi canggih) , dan internet of things (konektifitas internet).
“Di tengah kondisi perubahan yang sangat cepat ini, kita harus
mempersiapkan diri serta skill agar kita tetap relevan di industri yang sudah
berubah ini,” ujar Aria Widyanto.

Hammam Riza (2019) mengungkapkan bahwa setiap orang harus bisa


menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta menjadi SDM yang siap
menjadi penerap teknologi terkini
Bisa dilakukan dengan 3 cara:
1. Melalui jalur pendidikan: misi pendidikan harus diarahkan untuk dapat
membangun kerangka kompetensi yang sesuai dengan tuntutan industri 4.0.
contoh: pemanfaatan teknologi berbasis internet dan digital
2. Melalui pelatihan tenaga kerja: kini pelatihan atau kursus keahlian harus
diarahkan ke arah yang lebih spesifik yaitu penguasaan teknologi digital.
Pelatihan kerja jangan hanya bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga kerja
yang sekedar bisa menjahit, bisa bekerja di pabrik, bisa mengoperasikan
mesin dan sejenisnya. Tapiharus bisa menghasilkan tenaga-tenaga kerja
yang benar-benar menguasai teknologi digital.
3. Jalur Pengembangan Karir: Pengembangan karir di instansi atau
perusahaan jangan hanya berdasarkan senioritas atau pengalaman saja.
Namun juga harus berdasarkan penguasaan teknologi. sehingga
pengembangan karir akan otomatis mengikuti perkembangan penguasaan
teknologi

19
BAB III
KESIMPULAN

Problem Based Learning adalah metode pembelajaran yang menuntut siswa


untuk menjadi pemikir yang kritis. Dalam metode ini, Mahasiswa adalah pemeran
utama dalam pembelajaran sedangkan guru atau dosen hanya berperan sebagai
fasilitator. Mahasiswa diberikan suatu masalah dan diberi kesempatan untuk
menyelesaikannya. Dalam memecahkan masalah tersebut, mahasiswa bisa
mengunakan berbagai macam sumber yang sahih. Sumber tersebut bisa didapat
dari mana saja karena saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi sudah berkembang
dengan sangat pesat contohnya internet. Namun, hal ini sulit diterapkan di daerah
daerah pelosok yang kesulitan akses internet dan teknologi lainnya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Alder dan Milne, (1997)


Aris Shonim (2014:130 & 132)
Djunaidi. 2019. Sumber Rujukan Sebagai Referensi yang Mendukung Karya
Tulis Ilmiah Bagi Pustakawan.Jurnal Kepustakawanan dan Masyarakat
Membaca, Volume 33(2)
Maulidyah, Sri Ismi dan Sutardji. 2018 . Studi Kemutakhiran Sumber
Rujukan Dua Jurnal Perpustakaan dari Institusi yang Berbeda
Min Liu (2005)
Prabowo, Harry. 2019. Mempersiapkan Generasi Muda Untuk Menghadapi
Era Industri 4.0, Halaman 2
Prihartini, Eka, Puji Lestari dan Serly Ayu Saputri. 2015. Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Menggunakan Pendekatan
Open Ended, Halaman 60
Pusparatri, Retno Kuning Dewi. 2012. STRATEGI PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWA, Volume 16(2)
Riza, Hammam. 2018. Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0.
https://m.atmajaya.ac.id/web/Konten.aspx?
gid=highlight&cid=Menghadapi-Era-Revolusi-Industri-4-0
Sugiyanto, 2010
Sudarmonowati, Enny dkk. 2012. Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Bogor:LIPI.
http://pusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/Perka-LIPI-No-
4E2012-ttg-KTI.pdf

Anda mungkin juga menyukai