Anda di halaman 1dari 9

Menulis Cerita Pengalaman

Nama Jenjang/Kelas SMP VII

Asal sekolah Mapel Bahasa Jawa

Alokasi waktu 2 kali pertemuan Jumlah peserta 32


didik
180 menit

Profil pelajar ● Mandiri Model Bahasa Jawa


Pancasila yang ● Bernalar kritis pembelajaran
Tatap muka
berkaitan
● Gotong royong
● Kreatif

Fase D Domain Mapel Menulis cerita Pengalaman

Tujuan 1. Mengidenfikasi tembung lingga dan tembung andhahan dalam teks


Pembelajaran 2. Mengidentifikasi tembung tanduk dan tembung tanggap
3. Mengidentifikasi ukara tanduk dan ukara tanggap dalam teks
4. Mengidentifikasi saloka dalam teks
5. Menyebutkan pesan moral yang terkandung didalam teks
6. Peserta didik menulis pengalaman menggunakan bahasa jawa sesuai kaidah unggah-
ungguh basa dan tata bahasa.
Kata kunci Tembung lingga, tembung lingga, tembung andhahan, tembung tanduk, tembung
tanggap, ukara tanduk, ukara tanggap, saloka

Deskripsi umum Mempersiapkan pembelajaran


kegiatan Menyiapkan LK
Kegiatan pembelajaran: awal, inti, penutup Refleksi
Mengerjakan asesmen

Materi ajar, alat, Cerita Pengalaman yang mengesankan


dan bahan

Sarana 1. Perpustakaan
Prasarana
2. Buku
3. LCD/video
4. Komputer, jaringan internet
5. Buku Pendamping

Capaian Pembelajaran:

Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan,arahan atau pesan tertulis tentang sosial budaya
untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dengan menggunakan bahasa Jawa sesuai kaidah
unggah-ungguh basa dan tata bahasa. Peserta didik mampu menulis teks paragraf aksara Jawa sesuai kaidah
penulisan aksara Jawa. Peserta didik mampu menyampaikan ungkapan rasa simpati, empati, peduli, dan
pendapat pro/kontra secara etis dalam memberikan penghargaan secara tertulis dalam teks multimodal.
Peserta didik mampu menggunakan kosakata baru yang dimiliki tentang busananing basa dan ungkapan Jawa
untuk menulis berbagai tujuan. Peserta didik mampu menyampaikan tulisan berdasarkan fakta, pengalaman,
dan imajinasi secara indah dan menarik dalam bentuk gancaran (prosa) dan geguritan (puisi jawa) dengan
penggunaan kosa kata secara kreatif.

Konsep Utama : Menulis cerita pengalaman yang mengesankan


Target Peserta didik: Reguler
Asesmen Tertulis, individu dan kelompok
Keterampilan dan Pengetahuan Prasyarat :
 Mengidentifikasi tembung lingga dan tembung andhahan
 Mengidentifikasi tembung tanduk dan tembung tanggap
 Mengidentifikasi ukara tanduk dan ukara tanggap
 Megidentifikasi saloka
 Menerapkan unggah-ungguh basa ngoko krama alus
 Menceritakan cerita pengalaman yang mengesankan

Ketersediaan Materi :
 Pengayaan untuk peserta didik berpencapaian tinggi:

YA/TIDAK
 Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit memahami konsep:
YA/TIDAK
Kegiatan Pembelajaran Utama/Pengaturan Peserta Didik :
 Individu
 Berkelompok (Lebih dari dua orang)

Metode :
 Diskusi
 Penugasan
 latihan
 Presentasi
 Eksplorasi

Materi Ajar, Alat, dan Bahan :


 Cerita pengalaman yang mengesankan, buku pendamping, video, laptop.

Persiapan Pembelajaran :
 Menyiapkan bahan tayangan berupa video atau audio.
 Menyiapkan Lembar Kerja.
 Menyiapkan alat evaluasi/asesmen.
 Menyiapkan buku pendamping dan kamus.

Waktu Persiapan
Total waktu persiapan 15 menit
Langkah-langkah Pembelajaran
AKTIVITAS PERTEMUAN 1

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

 Guru menyapa peserta  Guru menyampaikan tujuan  Guru memberi


didik. pembelajaran. penguatan materi terkait
 Guru mengajak peserta  Guru menyampaikan materi cerita pengalaman.
didik untuk berdo'a berkaitan dengan menulis cerita  Guru menyampaikan
sebelum memulai pengalaman. simpulan pelajaran.
pelajaran.  Peserta didik menyimak  Guru menugaskan
 Guru mengecek kehadiran penjelasan guru. peserta didik untuk
peserta didik  Peserta didik diberi tugas untuk mempelajari materi
 Guru menstimulasi peserta menulis cerita pengalaman pribadi tembung lingga,
didik dengan beberapa yang mengesankan dengan tembung andhahan,
pertanyaan. Misalnya: apa menggunakan tata bahasa yang tembung tanduk,
para siswa tau nyeritakaken baik. tembung tanggap, ukara
pengalaman marang wong  Guru membimbing siswa dalam tanduk dan ukara
liya? kegiatan menulis. tanggap.
Pengalaman kepriye sing para  Guru menilai hasil kerja siswa.  Guru menutup
siswa critakake? pelajaran.
 Dikaitkan dengan materi
yang akan disampaikan.
AKTIVITAS PERTEMUAN KE 2
Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup
 Guru menyapa peserta  Guru menyampaikan  Peserta didik
didik. tujuan pembelajaran. menyampaikan
 Guru mengajak  Peserta didik dibagi pertanyaan terkait materi
peserta didik untuk kelompok menjadi 4-5 yang disampaikan guru.
berdo'a sebelum kelompok.  Guru menyampaiakan
memulai pelajaran.  Peserta didik diberi teks simpulan pelajaran.
 Guru mengecek cerita pengalaman pribadi.  Guru menutup pelajaran.
kehadiran peserta didik  Peserta didik
 Guru menstimulasi menganalisis teks
peserta didik dengan pengalaman pribadi yang
beberapa pertanyaan. telah dibaca untuk
Misalnya: mengidentifikasi tembung
- Apa para siswa lingga dan tembung
isih emut bab andhahan, tembung
tembung lingga lan tanduk, tembung tanggap,
tembung ukara tanduk, ukara
andhahan? tanggap dan saloka
- Apa wae  Guru membimbing siswa
tuladhane? dalam melaksanakan
Dikaitkan dengan diskusi
materi yang akan  Guru menguatkan dengan
disampaikan. menyampaikan kembali
materi terkait tembung
lingga, tembung
andhahan, tembung
tanduk, tembung tanggap,
ukara tanduk dan ukara
tanggap.
 Peserta didik
mengerjakan asesmen,
bisa secara lisan maupun
tulisan.

Kompetensi yang Dinilai melalui Asesmen Akhir Pembelajaran


 Mengidentifikasi tembung lingga dan tembung andhahan
 Mengidentifikasi tembung tanduk dan tembung tanggap
 Mengidentifikasi ukara tanduk dan ukara tanggap
 Megidentifikasi saloka
 Menerapkan unggah-ungguh basa ngoko krama alus
 Menceritakan cerita pengalaman yang mengesankan
SOAL
Ayo latihan gawe cengkorongan/kerangka crita pengalamanmu kang ora bisa kolalekake!
Irah-irahan/judhul (bisa digawe keri)

Isine Crita

Paragane

Cengkorongan/kerangkane

Pelaksanaan Asesmen
 Proses bekerja dalam kelompok
 Hasil kerja kelompok.
 Hasil asesmen individu.

Kriteria Penilaian
 Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.
 Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100

Rubrik Penilaian
Hal yang dinilai Kriteria Skor Maksimal

Jawaban isian Jika jawaban lengkap sesuai 100


pertanyaan

Rubrik Penilaian Asesman Individu

Hal yang dinilai Skor Maksimal

Tata bahasa 80- 100

Diksi 80 -100

Isi Cerita 80 - 100

Tanda baca dan Ejaan 80 - 100

Refleksi Guru
 Apakah kegiatan belajar berhasil?
 Berapa persen peserta didik mencapai tujuan?
 Apa yang menurut Anda berhasil?
 Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik?
 Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
 Apakah seluruh peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik?
Refleksi Peserta Didik
- Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
- Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
- Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
- Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan pada
usaha yang telah kamu lakukan?
- Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?
- Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?

Daftar Pustaka
1. Moehanto Budhy. 1987. Tuntunan Sekar Macapat. Pemalang:CV Mitra Utama.
2. Nugroho Setyo G, Tofani Abi M. Buku Pinter Basa Jawa. Surabaya:Kartika.
3. Sasangka Wisnu Tjatur Satriya Sry. 1989. Paramasastra Jawa Gagrag Anyar. Surabaya:PT Citra
Jaya Murti.
4. Sawukir dan Priyantono.2014. Marsudi Basal an Sastra Jawa Kelas VII SMP/MTs. Jakarta:Erlangga.
5. Tim MGMP Bahasa Jawa. 2022. Piwulang Basa Jawa.

……., Juli 2022

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri…….. Guru Mata Pelajaran

……………………………. …………………………..
NIP. NIP.
LEMBAR KERJA 1
BAHASA JAWA

Nama: Kelas :

A. Gawea teks cerita pengalamanmu kang ora koklalekake!


LEMBAR KERJA 2
BAHASA JAWA

Nama Kelompok : Kelas :

Pengalaman ing Sabin

Rikala liburan semester gasal, kula lan mbakyu kula, Mbak Ayu nyipeng wonten dalemipun
simbah ing desa Tuwel Kecamatan Bojong. Saben dinten simbah ngejaki kula lan Mbak Ayu
dhateng sabin. Rikala semanten mangsa rendheng. Simbah saweg nanem pantun. Boten
namung pantun, simbah ugi nanem sayur-sayuran. Ngendikanipun simbah, pantun kaliyan
tandhuran sayur mayur mbetahaken toya ingkang kathah. Kula lan Mbak Ayu tumut mbiyantu
simbah nanem pantun ingkang taksih nem.
Jebul nggih sayah sanget, panas, menapa malih sukunipun sami glopot lumpur. Mlampah ugi
kedah ati-ati amargi lunyu sanget. Ujug-ujug Mbak Ayu njerit.
"Fajar, ula...ula!" Maktratap kula kaget lan ajrih.
"Endi ana ula? Ula sawah? Mbah...ula sawah mbah," kula tumut njerit padahal dereng
sumerep piyambak.
"Endi ulane?" simbah ndangu.
"Mboten ngertos, mbah," kula mangsuli.
"Lha kepriben, njerit-njerit kok jebule ora ngarti?" simbah bingung. "Niku Mbah," Mbak Ayu
mangsuli kaliyan nuding.
"Owalah...kuwe dudu ula, nanging welut. Ha ha ha dasar bocah kutha ora bisa mbedakna ula
karo welut. Kowen maning, Jar. Kaya belo melu seton. Melu njerit-njerit padahal ora ngerti,"
simbah malah gemujeng. Kula namung nyengir isin.
"Nanging tetep kudu ati-ati lho, kadang pancen ana ula sawah nang kene," ngendikanipun
simbah.
"Hi..." Kula langsung enggal-enggal mlampah, ajrih menawi ketemu ula saestu.
Sasampunipun rampung nanem pantun, kula, Mbak Ayu, lan simbah sami ngaso wonten gubug
tengahing sabin. Lajeng simbah cariyos menawi nanem pantun menika boten perkawis ingkang
gampil. Ngentosi pantun sampun siap panen lan nggiling pantun ngantos dados wos menika
nggih mbetahaken wekdal ingkang boten sakedhap. Malah kadhang boten mesthi sukses panen.
Wonten mangsanipun para tani gagal panen amargi kenging ama utawi musim ingkang boten sae.
Kula kemutan ngendikanipun simbah, "Monia kaya kuwe, para tani dudu jaran krubuhan
empyak, ora ngrasa kapok. Angger ora kaya kuwe, mengko sapa sing pan nandur pari? Wong-
wong sih pan padha mangan apa?"
Saksampunipun simbah cariyos, kula dados kemutan pakulinan kula ingkang saben nedha
boten nate telas. Jebul pakulinan menika boten sae. Prosesipun nanem pantun dumugi dados
sekul menika boten gampil. Pengalaman ing sabin menika ndadosaken kula mangertos
pangurbananipun para tani nanem pantun kangge dhahar sedaya tiyang. Kula ugi kedah gadhah
raos syukur dhumateng Gusti Allah ingkang sampun paring nikmat arupi asil tani ingkang kula
tedha saben dinten.

A. Sebutna tembung lingga lan tembung andhahan ing wacan nduwur!

B. Sebutna ukara tanduk lan ukara tanggap ing wacan nduwur!


C. Ayo dhiskusi karo kancamu nggathukake antarane saloka lan tegese ngisor
iki!

Saloka Wangsulan Tegese

1. Bathok bolu isi madu ... A. W ong k ekancan sing wis cocok
banget.
2. Kacang ora ninggal lanjaran ...
B. Wong asor nanging sugih kepinteran.
3. Bebek mungsuh mliwis ...
C. Wong pinter mungsuh wong pinter.
4. Bung pring petung ... D. Wong sing rekasa jalaran kakehan
anak.
5. Iwak klebu ing wuwu ...
E. Wong sing dipercaya malah ngrusak.
6. Kutuk marani sunduk ...
F. Mung melu-melu bae ora ngerti
7. Pager mangan tanduran ... karepe.
G. Njarak marang bebaya.
8. Kebo kabotan sungu ...
H. Kena apus sarana gampang banget.
9. Belo melu seton ... I. Bocah sing gelis gedhe.

10. Tumbu oleh tutup ... J. Pakulinane anak lumrahe niru


wong tuwa.
11. Asu arebut balung ...
K. Wong sing wis kapok banget.
12. Cebol nggayuh lintang ...
L. Padha rebutan barang sepele.
13. Gajah ngidak rapah ... M. Duwe kekarepan sing mokal bakal
kelakon.
14. Jaran krubuhan empyak ...
N. Wong sing nrajang wewalere dhewe.
15. Timun mungsuh duren ...
O. Wong ringkih mungsuh wong kuwat.

Anda mungkin juga menyukai