RAHAYU MAULIDA
lenovo
tugas akhir modul 5 bahasa indonesia
rahayu maulida
PERMASALAHAN
DARING PPG DALJABGURU KELAS MI 2 Page 2
Demonstrasi
A. Menyimak
B. Pengayaan
C. Remedial
XI. PENILAIAN
DARING PPG DALJABGURU KELAS MI 2 Page 6
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan penyusunan
laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi
ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan
presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
Jenis penilaian
Lampiran 1
1. Diskusi
Catatan:
• Guru dapat menggunakan kata-kata untuk menyatakan kualitas sikap dan keterampilan.
DARING PPG DALJABGURU KELAS MI 2 Page 8
Belum terlihat
Mulai terlihat
Mulai berkembang
Sudah terlihat/membudaya
• Setiap hari guru dapat menilai minimal 6 siswa atau disesuaikan dengan jumlah siswa di
kelas.
Nama : ……………………….
Kelas/Semester : .....................................
1. Percaya diri
2. Disiplin
3. Tanggung
Jawab
4. Jujur
5. Aktif
DARING PPG DALJABGURU KELAS MI 2 Page 9
Kalimat adalah satuan terkecil dari bahasa dalam bentuk lisan maupun tulisan dan terdiri dari rangkaian
kata yang memiliki/mengandung makna atau suatu pesan tertentu. Kalimat yang baik dan benar
mengandung unsur-unsur kalimat yang terdiri dari Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), Keterangan (K),
dan Pelengkap (P)
Agar bisa membuat kalimat yang baik dan benar, kita harus mengerti pengertian dan fungsi dari unsur-
unsur kalimat. Berikut ini adalah unsur-unsur kalimat yang membentuk sebuah kalimat.
1. Subjek (S)
Di dalam sebuah kalimat Subjek (S) adalah pelaku atau orang yang melakukan kegiatan tertentu. Subjek
pada umumnya berupa kata benda seperti nama orang, binatang, tumbuhan, dan benda. Contoh: Budi,
Gajah, Anggrek, sekolah dan lain-lain.
2. Predikat (P)
Predikat adalah unsur kalimat yang menyatakan kegiatan yang sedang dilakukan oleh Subjek. Predkat
biasanya merupakan kata-kata kerja. Misalnya, Memasak, bermain, menyanyi, dan lain-lain
3. Objek (O)
Objek adalah sesuatu yang dikenai tindakan oleh Subjek. Sama seperti Subjek, Objek dapat berupa kata-
kata benda. Misalnya, Ayah, Harimau, Pakaian, dan lain-lain.
DARING PPG DALJABGURU KELAS MI 2 Page 10
4. Keterangan (K)
Di dalam sebuah kalimat keterangan menjelaskan bagaimana, dimana atau kapan peristiwa yang
dinyatakan dalam kalimat tersebut. Keterangan didalam kalimat dapat berupa:
5. Pelengkap (Pel)
Pelengkap adalah unsur kalimat yang fungsinya seperti Objek (O) tetapi yang membedakannya adalah
Pelengkap tidak bisa dirubah menjadi Subjek pada kalimat pasif. Pelengkap biasanya terletak setelah
predikat atau objek.
Contoh: Ia memakai baju yang bagus, Ember itu berisi minyak tanah.
Seperti yang telah disebutkan di atas, kalimat yang baik dan benar adalah kalimat yang memiliki unsur-
unsur kalimat didalamnya. Kumpulan kata dapat dikatakan sebuah kalimat, jika memiliki minimal unsur
Subjek dan predikat.
Contoh:
Ibu pergi.
DARING PPG DALJABGURU KELAS MI 2 Page 11
S P
Kumpulan kata pertama disebut kalimat karena memiliki unsur Subjek dan Predikat. Sedangkan kumpulan
kata yang kedua bukan merupakan kalimat meskipun terlihat panjang. Kata-kata tersebut merupakan
sebuah Prase.
Pada umumnya kalimat Bahasa Indonesia memiliki 8 pola kalimat dasar yang bisa dikembangkan. Berikut
ini adalah contoh-contoh pola dasar kalimat Bahasa Indonesia.
1. S-P
2. S-P-O
3. S-P-Pel
4. S-P-O-Pel
5. S-P-O-Pel-K
6. S-P-K
7. S-P-O-K
S P O K
8. S-P-Pel-K
Dari semua pola diatas Kalimat berpola S P O K adalah kalimat yang relative berdiri sendiri dan memiliki
pola intonasi final. Kalimat S P O K juga bisa menjadi rujukan penulisan ilmiah karena hampir memiliki
semua informasi yang lengkap yang bisa ditemukan dalam sebuah kaliamat.
Latihan!
Kunci jawaban
1. S P O K
2. S P O Pel
3. S P Pel
4. S P O Pel K
5. S P
6. S P O Pel
7. S P K
8. S P O K Pel
9. S P O
10. S P O Pel K
DARING PPG DALJABGURU KELAS MI 2 Page 14
Kelas / Semester : 4 /1
Pembelajaran ke : 1
Hari/tanggal :
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi Indikator
C. TUJUAN
1. Setelah membaca dongeng ‘Tupai dan Ikan gabus’, siswa mampu menilai cerita dengan
detail.
2. Setelah membaca dongeng ‘Tupai dan Ikan Gabus’, siswa mampu mendeskripsikan
penilaian cerita secara lisan dan tulisan dengan detail.
D. MATERI (terlampir)
1. Membaca dongeng “Tupai dan Ikan Gabus”.
2. Membaca teks “Pengrajin Kayu”
2. Media :
Video/slide/buklet/pamflet/gambar tentang Pekerjaan Orang Tuaku dengan bijak.
Software Pengajaran SD/MI untuk kelas 4 dari JGC.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
B. Membaca
5. Siswa diminta untuk membaca teks tentang
‘Tupai dan Ikan Gabus’ dalam hati.
6. Setiap siswa menemukan unsur cerita dan
menuliskannya kedalam peta pikiran. Siswa
kemudian mendiskusikan hasilnya dengan
teman satu kelompok.
F. Pengayaan
Mintalah siswa untuk menuliskan akhir cerita yang
berbeda dari dongeng ”Tupai dan Ikan Gabus”.
G. Remedial
Bagi siswa yang belum mampu menemukan
unsur-unsur cerita dalam bacaan, akan diberikan
latihan tambahan menggunakan cerita yang
lebih sederhana.
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan penyusunan
laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap
materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes
pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian
sebagai berikut.
Jenis penilaian
Lampiran 1
1. Diskusi
Saat siswa melakukan diskusi tentang peta pikiran unsur – unsur instriksik suatu sastra anak
Catatan:
Guru dapat menggunakan kata-kata untuk menyatakan kualitas sikap dan keterampilan.
Belum terlihat
Mulai terlihat
Mulai berkembang
Sudah terlihat/membudaya
DARING PPG DALJABGURU KELAS MI 2 Page 22
Setiap hari guru dapat menilai minimal 6 siswa atau disesuaikan dengan jumlah siswa di kelas.
Nama : ……………………….
Kelas/Semester : .....................................
1. Percaya diri
2. Disiplin
3. Tanggung
Jawab
4. Jujur
5. Aktif
Lampiran 2
3.5 Membangun pendapat pribadi tentang isi buku sastra (cerita, dongeng, dan sebagainya).
Sebuah buku sastra biasanya berisi satu atau beberapa cerita. Mengulas buku sastra berarti
menjelaskan satu per satu hal yang dibahas di dalam buku. Selain itu, mengulas isi buku juga berarti
juga mneilai atau memberi pendapat terhadap buku yang telah dibaca.
Dalam sebuah cerita pasti ada unsur-unsur pembangun cerita tersebut yang disebut dengan
unsur intrinsic cerita. Unsur instrinsik meliputi:
Lampiran 3
Pada suatu pagi, beberapa anak burung berkumpul di tengah hutan sambil bergurau. Mereka adalah
Burung Merak, Burung Beo, Burung Murai Batu, Burung ELang, dan Burung Gereja.
Burung Merak, Burung Beo, Burung Murai Batu, dan Burung Elang memamerkan diri kepada Burung
Gereja. Burung Merak memamerkan bulunya yang indah. Burung Beo memamerkan suaranya yang
indah. Burung Murai Batu memamerkan kicauannya yang merdu. Burung Elang memamerkan
kegagahannya.
Burung Gereja sedih. Tak ada dalam dirinya yang bisa dibanggakan. Bulunya tidak indah. Suaranya juga
tidak merdu. Badannya pun tidak gagah. Lalu, Burung Gereja pulang ke rumah dan bertemu dengan
ibunya. Ia menceritakan kesedihannya. Ibu Burung Gereja menghibur anaknya.
Suatu hari, Burung Gereja berjalan-jalan ke hutan. Ia ingin sekali menemui teman-temannya,
tetapi tidak ada satu pun temannya yang terlihat. Ia lalu berjalan ke tepi hutan. Di tempat Pak
Tani,Burung Gereja melihat Burung Merak, Burung Beo, Burung Murai Batu, dan Burung Elang
dalamperangkap Pak Tani. Mereka bercerita hendak dijual ke kota. Burung Merak, Burung Beo,
Burung Murai Batu, dan Burung Elang sedih. Mereka menyesali kesombongannya.