SKP EP 4 Rumah sakit memastikan • Ada bukti pelaksanaan identifikasi pada pasien
1 pasien teridentifikasi koma, bayi baru lahir dan pada saat
dengan tepat pada situasi terjadi darurat bencana
khusus, dan penggunaan
label seperti tercantum
dalam maksud dan tujuan.
SKP Rumah sakit menerapkan proses untuk meningkatkan efektivitas komunikasi lisan
2 dan/atau telepon di antara para profesional pemberi asuhan (PPA), proses pelaporan
hasil kritis pada pemeriksaan diagnostic termasuk POCT dan proses komunikasi saat
serah terima (hand over)
SKP EP 1 Rumah sakit telah Ada bukti dokumen the read-back process
2 menerapkan komunikasi • Bukti pesan melalui lewat telpon ditulis
saat menerima instruksi lengkap, dibaca ulang oleh penerima pesan,
melalui telepon: menulis/ dan dikonfirmasi oleh pemberi pesan (tulbakon).
menginput ke komputer - • Bukti dokumentasi pelaksanaan pelaporan
membacakan - konfirmasi dengan metode SBAR
kembali” (writedown, read
back, confirmation dan Peragaan proses penerimaan pesan secara
SBAR saat melaporkan verbal atau verbal lewat telpon
kondisi pasien kepada DPJP
serta di dokumentasikan
dalam rekam medik.
SKP EP 3 Rumah sakit telah Ada okumen bukti formulir serah terima,
2 menerapkan komunikasi memuat alat, metode serah terima pasien
saat serah terima sesuai (operan/hand over);
dengan jenis serah terima 1) antara PPA
meliputi poin 1) - 3) dalam 2) antara unit perawatan yang berbeda
maksud dan tujuan. di dalam rumah sakit
3) dari ruang perawatan pasien ke unit layanan
diagnostik seperti radiologi atau fisioterapi.
SKP Rumah sakit menerapkan proses untuk meningkatkan keamanan penggunaan obat
3 yang memerlukan kewaspadaan tinggi (high alert medication) termasuk obat Look -
Alike Sound Alike (LASA).
SKP EP 1 Rumah sakit menetapkan Ada dokumen regulasi tentang daftar obat yang
2 daftar obat kewaspadaan perlu diwaspadai.
tinggi (High Alert) termasuk
obat Look -Alike Sound Sesuai regulasi RS
Alike (LASA). Daftar disusun berdasarkan kelompok
• Obat berisiko tinggi (High Risk (misal obat
sitostatika, dll)
• Obat LASA/Norum
• Elektrolit konsentrasi tinggi
SKP EP 3 Rumah sakit mengevaluasi Ada dokumen bukti pelaksanaan evaluasi dan
2 dan memperbaharui daftar daftar obat High-Alert dan obat Look -Alike
obat High-Alert dan obat Sound Alike (LASA) yang sekurang-kurangnya 1
Look -Alike Sound Alike (satu) tahun
(LASA) yang sekurang-
kurangnya 1 (satu) tahun
sekali berdasarkan laporan
insiden local,
nasional dan internasional.
Skp Ep 1 Rumah sakit menerapkan dapat disimpan diluar instalasi farmasi sesuai
3.1 proses penyimpanan regulasi RS
elektrolit konsentrat
tertentu hanya di Instalasi Lihat pelaksanaan tempat penyimpanan
Farmasi, kecuali di unit
pelayanan dengan
pertimbangan klinis untuk
mengurangi risiko dan
cedera pada penggunaan
elektrolit konsentrat
4. Sasaran 4 memastikan sisi yang benar, prosedur yang benar, pasien yang benar pada
pembedahan/ tindakan invasif;
SKP Rumah sakit menetapkan proses untuk melaksanakan verifikasi pra opearsi,
4 penandaan lokasi operasi dan proses time-out yang dilaksanakan sesaat sebelum
tindakan pembedahan/invasif dimulai serta proses sign-out yang dilakukan setelah
tindakan selesai.
SKP EP 1 Rumah sakit telah Ada dokumen bukti
4 melaksanakan proses 1) Bukti adanya daftar tilik verifikasi pra operasi
verifikasi pra operasi dan
dengan daftar tilik untuk bukti pelaksanaannya yang memuat, benar
memastikan benar pasien, pasien, benar tindakan dan benar sisi
benar tindakan dan benar 2) Bukti verifikasi pra operasi telah dilaksanakan
sisi.
SKP EP 4 Rumah sakit telah Ada dokumen bukti penerapan proses Time-Out
4 menerapkan proses Time- mengguna kan “surgical check list” (Surgical
Out menggunakan “surgical Safety Checklist) dari WHO terkini pada tindakan
check list” (Surgical Safety operasi termasuk tindakan medis invasif.
Checklist dari WHO terkini
pada tindakan operasi Lihat form surgical safety check list
termasuk tindakan medis
invasif.
SKP Rumah sakit menerapkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk menurunkan risiko
5 infeksi terkait layanan kesehatan.
SKP Rumah sakit menerapkan proses untuk mengurangi risiko cedera pasien akibat jatuh
6 di rawat jalan.
SKP EP 1 Rumah sakit telah Ada dokumen bukti pelaksanaan skrining pasien
6 melaksanakan skrining rawat jalan pada kondisi, diagnosis, situasi atau
pasien rawat jalan pada lokasi yang dapat menyebabkan pasien berisiko
kondisi, diagnosis, situasi jatuh, dengan menggunakan alat bantu/ metode
atau lokasi yang dapat skrining yang ditetapkan rumah sakit
menyebabkan pasien
berisiko jatuh, dengan
menggunakan alat
bantu/metode skrining
yang ditetapkan rumah
sakit
SKP Rumah sakit menerapkan proses untuk mengurangi risiko cedera pasien akibat jatuh
6.1 di rawat inap.
SKP EP 1 Rumah sakit telah Sda dokumen bukti pelaksanaan pengkajian awal
6.1 melakukan pengkajian risiko jatuh untuk semua pasien rawat inap baik
risiko jatuh untuk semua dewasa maupun anak menggunakan metode
pasien rawat inap baik pengkajian yang baku sesuai dengan ketentuan
dewasa maupun anak rumah sakit.
menggunakan metode
pengkajian yang baku
sesuai dengan ketentuan
rumah sakit.
SKP EP 2 Rumah sakit telah Ada dokumen bukti pengkajian ulang risiko jatuh
6.1 melaksanakan pengkajian pada pasien rawat inap karena adanya
ulang risiko jatuh pada perubahan kondisi, atau memang sudah
pasien rawat inap karena mempunyai risiko jatuh dari hasil pengkajian
adanya perubahan kondisi,
atau memang sudah
mempunyai risiko jatuh
dari hasil pengkajian.
SELESAI