Vacuum Of Power

15 Agustus 1945 adalah akhir dari Perang Dunia II. Perang ini ditandai dengan
menyerahnya Jepang kepada Sekutu. Itu terjadi setelah Amerika Serikat
menjatuhkan bom atom di Kota Hiroshima (6 Agustus 1945) dan Nagasaki (9
Agustus 1945). Apa hubungannya dengan kemerdekaan Indonesia?

"Setelah Jepang menyerah, terjadi vacuum of power atau kekosongan

kekuasaan di Indonesia," kata pegiat sejarah yang juga Penanggung Jawab
Sakola Ra'jat Iboe Inggit Garnasih.

Jepang sendiri yang sebelumnya menguasai dan menjajah Indonesia, akhirnya

tak punya hak lagi di Indonesia. Tapi, Jepang tak langsung meninggalkan
Indonesia yang sebelumnya dikuasai Belanda selama 350 tahun. Meski begitu,
Jepang tak punya kuasa apapun atas Indonesia.

Karena kalah dalam perang, konsekuensinya Jepang ditugaskan untuk menjaga

status quo Indonesia dalam kurun 15 Agustus 1945 hingga September 1945.
Sebab, saat itu tentara Sekutu sedang dalam perjalanan ke Indonesia untuk
mengambilalih kekuasaan.

Di sinilah kemudian kenapa 15 Agustus 1945 menjadi sangat penting dan

menentukan bagi kemerdekaan Indonesia. "Saat terjadi kekosongan kekuasaan
ini dimanfaatkan oleh para pejuang saat itu untuk memerdekakan Indonesia,"
ungkap Gatot.

Ir. Soekarno dan para pejuang saat itu sebenarnya sudah dijanjikan akan
diberikan kemerdekaan oleh Jepang pada 24 Agustus 1945. Tapi, para pejuang
lain saat itu tak setuju jika kemerdekaan dideklarasikan sesuai janji dari pihak
Jepang.

"Para pejuang saat itu tidak mau (deklarasi kemerdekaan pada 24 Agustus)
karena terkesan kemerdekaan itu pemberian, bukan hasil perjuangan," jelasnya.

Setelah itu, terjadi Peristiwa Rengasdengklok yang dilakukan sejumlah pemuda

dari perkumpulan 'Menteng 31'. Dalam peristiwa itu Bung Karno dan Bung Hatta
diculik dan dibawa ke Rengasdengklok, Karawang. Di sana, para pejuang muda
mendesak pejuang senior, di antaranya Bung Karno dan Bung Hatta, untuk
mempercepat deklarasi kemerdekaan Indonesia.

Singkat cerita, akhirnya disepakati deklarasi kemerdekaan Indonesia adalah 17

Agustus 1945 dan benar-benar dilakukan di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56
Jakarta. Itu merupakan rumah Bung Karno. Sementara teks proklamasi
kemerdekaan disusun di Rengasdengklok, tepatnya di rumah Djiaw Kie Siong.

Setelah itu, Indonesia akhirnya benar-benar merdeka. Tak ada lagi penjajahan di
Indonesia sejak saat itu hingga kini. Saat ini,