Anda di halaman 1dari 6

TUGAS I

TUTORIAL ONLINE (TUTON)


MPDR5203 DESAIN DAN MODEL
PEMBELAJARAN INOVATIF DAN INTERAKTIF

RINA
530078946

PROGRAM
PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
RANCANGAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN YANG INTERAKTIF
DAN INOVATIF
MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang memungkinkan siswa mengalami “serangan” belajar
dan menikmati kegiatan belajar dengan memanfaatkan kemungkinan siswa dan sumber belajar yang
ada dalam pembelajaran. Pembelajaran interaktif adalah pembelajaran dimana terjadi komunikasi yang
efektif antara siswa dan guru.
Mengacu pada konsep pembelajaran inovatif dan interaktif, pendekatan pembelajaran yang tepat
adalah pendekatan konstruktivis. Hal ini dikarenakan pembelajaran konstruktivis berusaha untuk
mengembangkan potensi siswa melalui kegiatan pembelajaran yang membuat mereka aktif.
Pembelajaran konstruktivis dicirikan oleh (1) pengaktifan pengetahuan awal, (2) pembelajaran menuju
konstruksi/pengembangan pengetahuan, (3) pengajaran adalah pendidikan manusia selama belajar, dan
(4) siswa diharapkan mempelajari pengetahuan dalam rangka untuk mengerti adanya,
(5) tujuan pembelajaran menekankan pada penggunaan pengetahuan dan (6) pembelajaran
menekankan pada proses pembelajaran.
Pengetahuan dasar adalah pengetahuan yang dimiliki siswa sebelum belajar. Dari perspektif
konstruktivis, siswa sudah memiliki pengetahuan sebelumnya dan tidak seperti batu tulis kosong yang
siap diisi dengan pembelajaran. Dengan mengaitkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang
dipelajarinya, membantu siswa memahami materi baru.
Dalam pembelajaran konstruktivis, siswa diminta untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan barunya
melalui serangkaian kegiatan pembelajaran. Pendalaman pemahaman diri menciptakan pengetahuan
baru yang lebih bermakna bagi siswa.
Proses pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis bertujuan agar siswa belajar. Mendorong siswa
untuk mengetahui kegiatan pembelajaran yang sedang dilakukan. Hal ini membuat pembelajaran
menjadi lebih bermakna. Peran guru adalah sebagai perantara dan bukan sebagai penyedia materi.
Siswa harus mau dan mampu mencari sendiri materi yang ingin dipelajarinya.
Untuk membuat kelas menggunakan pendekatan konstruktivis:
1. Menciptakan kondisi pendidikan yang dapat memotivasi siswa untuk belajar. Ruang kelas harus
didesain agar siswa merasa nyaman dan tertarik untuk belajar. Hal ini dapat dilakukan dengan
memberikan hiasan dinding sesuai dengan tema yang sedang kita coba pelajari.
2. Memberikan tantangan yang merangsang kreativitas siswa. Pada awal pembelajaran, guru dapat
mengajukan pertanyaan atau menyajikan suatu masalah yang berkaitan dengan materi untuk menarik
perhatian siswa.
3. Membantu siswa berpikir rasional tentang keputusan. Sebuah rangkaian pemikiran masalah adalah
hubungan antara masalah, akar masalah, faktor-faktor yang terkait dengan masalah, teori-teori yang
relevan, alternatif untuk memecahkan masalah dan alternatif yang paling relevan.
4. Ciptakan interaksi di antara peserta didik yang mendorong sikap positif terhadap pembelajaran. Sikap
positif terhadap pembelajaran dilandasi oleh kegiatan saling empati dan saling pengertian dalam hidup
berdampingan, saling tolong-menolong dan menghargai, siswa merasakan kegembiraan dan
kebahagiaan saat belajar, dan rasa tanggung jawab bersama untuk menyelesaikan tugas bersama.
Untuk mengembangkan pembelajaran yang inovatif, kreatif dan interaktif, guru harus berpegang pada
prinsip-prinsip pembelajaran berikut: (2) melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran; (3) kegiatan
yang mencari pengertian dan makna yang terdiri dari kegiatan interaktif antara siswa atau antara siswa
dan pendidik; (4) Pembelajaran harus membesarkan anak-anak yang sehat, sehat, dan ingin tahu, siap
melakukan apa pun yang ingin mereka ketahui dalam konteks baru. (5) Untuk memungkinkan siswa
menerima dan memahami konteks beragam yang membentuk dan memberi makna pada kehidupan
dengan memberikan siswa pandangan holistik tentang evolusi bumi, kehidupan di atasnya, dan
masyarakat dunia. (6) Guru mengenali potensi bawaan setiap siswa. (7) Mendorong siswa untuk melihat
secara kritis konteks budaya, moral, dan politik kehidupan mereka. (8) menjunjung tinggi nilai dan
pengetahuan spiritual; (9) Menanamkan dalam diri siswa rasa kagum dan hormat terhadap misteri alam
semesta dan rasa hidup yang bertujuan.
Langkah-langkah untuk mengembangkan pembelajaran inovatif dapat dilakukan dengan:
1. Menganalisis keterampilan dasar dan mengembangkan indikator pembelajaran.
2. Analisis materi untuk mencapai kompetensi.
3. Analisis karakteristik siswa.
4. Menentukan Strategi Presentasi.
5. Analisis sumber belajar.
6. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
7. Menerapkan pembelajaran yang inovatif dan interaktif.
8. Melakukan evaluasi.
9. Merefleksikan pelaksanaan pembelajaran.
Ketika diminta untuk mengajarkan tentang pentingnya toleransi dalam hidup agar kita dapat hidup
berdampingan dengan nyaman di negara kesatuan Republik Indonesia, itulah rencana pelajarannya.
Inilah yang saya lakukan, dengan memperhatikan pendekatan konstruktivis interaktif dan inovatif:
Langkah Pertama
Menganalisis keterampilan dasar dan mengembangkan metrik pembelajaran. Berikut hasil analisis
beserta materi tentang pentingnya toleransi agar kita dapat hidup berdampingan dengan nyaman di
negara kesatuan Republik Indonesia.

Kompetensi Dasar Indicator


1.3 Apresiasi Keanekaragaman Sosial Budaya
1.3.11.3.1 Deskripsi Keanekaragaman Sosial Budaya
Masyarakat Sebagai Anugerah Tuhan Yang Masyarakat Indonesia
Maha Esa Dalam Rangka Bhineka Tunggal 1.3.21.3.2
Ika Berikan contoh tindakan apresiasi terhadap
2.3 Toleransi Keragaman Sosial Budaya keragaman sosial budaya masyarakat Indonesia
Masyarakat dalam Konteks Bhineka Tunggal
1.3.32.3.1 Toleransi terhadap Keberagaman
Ika 1.3.4sosial budaya indonesia

Tahap Kedua
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis material untuk mendapatkan kapabilitas. Dari
kemampuan mengapresiasi keragaman sosial budaya masyarakat sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika, materinya meliputi:

- Berbagai jenis keanekaragaman sosial budaya di Indonesia meliputi perbedaan ras, suku, budaya,
tradisi, adat istiadat dan agama.
- Pengertian Bhineka Tunggal Ika
- Sikap yang harus dikembangkan dalam konteks Bhineka Tunggal Ika untuk mewujudkan sikap syukur
terhadap keragaman sosial budaya masyarakat sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
Tahap Ketiga
Setelah menganalisis materi, langkah selanjutnya adalah menganalisis karakteristik siswa. Hal ini penting
untuk menentukan langkah selanjutnya dalam menentukan pendekatan dan metode atau model yang
tepat untuk digunakan. Basis siswa dengan orang tua kelas menengah ke bawah harus dipertimbangkan.
Selain itu, perhatian harus diberikan pada penerimaan siswa agar pembelajaran dapat lebih efektif.
Langkah Ke-4
Buat rencana pelajaran (RPP) yang inovatif dan interaktif. Untuk memastikan bahwa pembelajaran
dilakukan dengan cara yang inovatif dan interaktif, saya mengikuti langkah-langkah pembelajaran
berikut:
- Kesadaran belajar dengan bertanya dan menjawab pertanyaan tentang masyarakat Indonesia yang
terdiri dari berbagai suku, budaya, tradisi, dll. Guru juga menanyakan tentang arti Bineka Tungal Ika.
- Guru mengkomunikasikan dalam kerangka Bineka Tungal Ika tujuan pembelajaran sikap menghargai
keragaman sosial budaya masyarakat sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Guru juga
mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan memotivasi mereka untuk belajar lebih aktif.
- Video presentasi tentang keragaman suku dan budaya masyarakat Indonesia, link Youtube https:
Alamat //www.youtube.com/watch?v=YL28FOR0pVM dan beri tahu siswa
- Setiap siswa diberikan lembar kerja siswa dan setiap siswa melakukan wawancara dengan sesama
siswa, guru, dan warga sekolah tentang suku, bahasa, dan makanan khas daerah asalnya, dan Catat
hasilnya pada lembar kerja Anda.
- Sebelum siswa melakukan wawancara, guru mengkomunikasikan sikap-sikap yang akan diterapkan
selama wawancara. Yaitu tentang bersikap sopan, menunjukkan rasa hormat dan penghargaan kepada
nara sumber, dan menunjukkan kesatuan dan kebersamaan.
- Setiap siswa melakukan wawancara interaktif dengan teman, guru dan anggota sekolah lainnya. Guru
akan melakukan wawancara dan memberikan waktu 30 menit untuk mendapatkan informasi sebanyak-
banyaknya. Saat wawancara, siswa diperbolehkan keluar kelas untuk mengunjungi satpam sekolah,
pekerja kantin, guru kantor, atau pengasuh seperti kepala sekolah atau warga sekolah lainnya, namun
tetap pada postur yang dijelaskan guru tadi.
- Setelah waktu wawancara selesai, semua orang akan kembali ke pelajaran. Siswa kemudian dibagi
menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa. Setiap kelompok akan mendiskusikan hasil
wawancara. Mereka mengelompokkan hasil wawancara menurut kesamaan wilayah dan budaya. Setiap
kelompok diberikan waktu 30 menit untuk berdiskusi.
- Setelah diskusi, masing-masing kelompok akan maju ke depan secara bergiliran dan mempresentasikan
hasil diskusinya. Kelompok yang memberikan presentasi harus tampil percaya diri dan menguasai
materi. Kelompok lain mendengarkan, menjawab dan mengajukan pertanyaan.
- Setelah semua kelompok selesai presentasi, guru mengajak siswa untuk mereview hasil diskusinya.
Siswa diminta untuk menarik kesimpulan umum tentang keragaman sosial budaya Indonesia.
- Selanjutnya guru menggunakan layar untuk menayangkan video tentang sikap toleransi untuk
menjaga keutuhan NKRI. Sebelum memutar video, guru membagikan materi tentang apa video tersebut
dan bagaimana mereka bisa mendapatkan makna dari video yang mereka tonton bersama. Siswa
kemudian menonton video dengan seksama dan membuat catatan kecil sesuai kebutuhan.
- Setelah pertunjukan, siswa dan guru mendiskusikan isi video. Siswa diminta untuk mengomentari
pentingnya toleransi dan menyatakan perilaku apa yang mencerminkan sikap toleransi. Guru secara
acak menominasikan siswa untuk memberikan pendapat mereka. Setelah mengetahui bahwa sebagian
besar siswa menyatakan pendapatnya, guru mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan tentang
pentingnya toleransi dan perilaku yang menunjukkan toleransi terhadap perbedaan dalam mendukung
persatuan.
- Siswa kemudian diminta untuk menuliskan kesimpulan dari pembahasan di buku masing-masing.
- Di akhir pelajaran, guru memberikan evaluasi langsung. Artinya, itu adalah pertanyaan lisan yang siswa
juga perlu menjawab secara lisan.
Setelah semua RPP telah dibuat, langkah selanjutnya adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
rancangan RPP.
Saat pembelajaran terlihat interaktif dan inovatif. Interaktif terjadi ketika siswa melakukan wawancara,
berdiskusi, dan mempresentasikan hasil diskusinya. Namun model pembelajaran yang dipilih adalah
inovatif. kolaboratif, pembelajaran berbasis siswa, dan penggunaan teknologi laptop dan konsentrasi.

Anda mungkin juga menyukai