Anda di halaman 1dari 4

Terima kasih, mohon ijin memberikan tanggapan terkait diskusi 3 tentang Konsep Perencanaan

Pendidikan.

Perencanaan atau yang sudah akrab dengan istilah planning adalah satu dari fungsi management yang
sangat penting. Bahkan kegiatan perencanaan ini selalu melekat pada kegiatan hidup kita sehari-hari,
baik disadari maupun tidak. Sebuah rencana akan sangat mempengaruhi sukses dan tidaknya suatu
pekerjaan. Salah satu faktor yang menentukan pembangunan bidang pendidikan akan mencapai
sasarannya adalah perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik tentunya mensyaratkan tersedianya
dukungan data yang benar-benar mencerminkan keadaan yang sebenarnya (akurat) dan mutakhir.

Menurut teori George. R. Terry (Hasibuan, 2006: 92) perencanaan merupakan memilih dan


menghubungkan fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa datang dengan
jalan mengambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
diinginkan.

Perencanaaan adalah suatu proses yang bersinambung yang mencakup keputusan-keputusan atau
pilihan-pilihan berbagai alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan pada masa
yang akan datang. (Conyers dan Hills, 1994)

Pendidikan berasal dari kata “didik”, Lalu kata ini mendapat awalan kata “me” sehingga menjadi
“mendidik” artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan
diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. ( Kamus
Bahasa Indonesia, 1991:232)

Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.

Menurut Beeby, C.E, Perencanaan Pendidikan adalah suatu usaha melihat ke masa depan ke masa
depan dalam hal menentukan kebijaksanaan prioritas, dan biaya pendidikan yang mempertimbangkan
kenyataan kegiatan yang ada dalam bidang ekonomi, social, dan politik untuk mengembangkan potensi
system pendidikan nasioanal memenuhi kebutuhan bangsa dan anak didik yang dilayani oleh system
tersebut.

Jadi, dapat kita simpulkan bahwa definisi perencanaan pendidikan adalah suatu proses intelektual yang
berkesinambungan dalam menganalisis, merumuskan, dan menimbang serta memutuskan dengan
keputusan yang diambil harus mempunyai konsistensi (taat asas) internal yang berhubungan secara
sistematis dengan keputusan-keputusan lain, baik dalam bidang-bidang itu sendiri maupun dalam
bidang-bidang lain dalam pembangunan, dan tidak ada batas waktu untuk satu jenis kegiatan, serta
tidak harus selalu satu kegiatan mendahului dan didahului oleh kegiatan lain.

Ada tujuh konsep perencanaan pendidikan, antara lain: (1) pengertian perencanaan pendidikan; (2)
tujuan perencanaan pendidikan; (3) manfaat perencanaan pendidikan; (4) ruang lingkup perencanaan
pendidikan; (5) karakteristik perencanaan pendidikan; (6) prinsip-prinsip perencanaan pendidikan; dan
(7) proses atau tahapan penyusunan perencanaan pendidikan. Di sini saya akan mencoba memaparkan
hasil analisis saya pada poin 4 – 7.
1. Ruang Lingkup Perencanaan Pendidikan
Ruang lingkup perencanaan pendidikan mempunyai jangkauan yang cukup luas, dan dapat
ditinjau dari berbagai aspek, antara lain:
 Ditinjau dari aspek spasialnya, yaitu perencanaan pendidikan yang memiliki karakter
yang terkait dengan ruang, tempat atau batasan wilayah. Perencanaan ini dapat terbagi
menjadi: perencanaan pendidikan nasional, perencanaan pendidikan regional,
perencanaan pendidikan kelembagaan.
 Ditinjau dari aspek sifat dan karakteristik modelnya, dapat dibagi menjadi:
perencanaan pendidikan terpadu (integrated educational planning), perencanaan
pendidikan komprehensif (comprehension educational planning, perencanaan
pendidikan strategis (strategic educational planning),
 Ditinjau dari aspek waktunya. Perencanaan pendidikan terbagi menjadi beberapa jenis,
yaitu: perencanaan pendidikan jangka panjang (long term educational planning),
perencanaan pendidikan jangka menengah (medium term educational planning), dan
perencanaan pendidikan jangka pendek (short term educational planning).
 Ditinjau dari aspek tingkatan teknis perencanaan, yaitu (1) perencanaan pendidikan
makro atau perencanaan pendidikan yang bersifat nasional; (2) perencanaan pendidikan
mikro yang disesuaikan dengan kondisi otonomi daerah masing-masing; (3)
perencanaan pendidikan sektoral yang kegiatan pendidikannya menekankan pada
sektor tertentu namun terkait dengan sektor lain; (4) perencanaan pendidikan kawasan
yang memperhatikan Kawasan tertentu; (5) perencanaan pendidikan proyek.
 Ditinjau dari aspek jenis perencanaan, yaitu (1) perencanaan pendidikan dari atas ke
bawah (top down educational planning) atau perencanaan makro/pendidikan nasional;
(2) perencanaan pendidikan dari bawah ke atas (bottom up educational planning) dibuat
oleh perencana dari tingkat bawah untuk disampaikan ke pusat; (3) perencanaan
pendidikan menyerong dan menyamping (diagonal educational planning) atau
perencanaan sekotoral; (4) perencanaan pendidikan mendatar (horizontal educational
planning); (5) perencanaan pendidikan menggelinding (rolling educational planning); (6)
perencanaan pendidikan gabungan atas ke bawah dan bawah ke atas (top down and
bottom up educational planning). (Oliver, Paul, ed. 1996; Usman, H. 2008 dalam
ml.scribd.com/doc/59168170/Tugas-Print-Mampe diunduh 5 Oktober 2011).

Berdasarkan uraian di atas, kita dapat simpulkan bahwa konsep ruang lingkup perencanaan pendidikan
bisa dilihat berdasarkan pengkajian berbagai aspek ruang lingkupnya misalnya terkait dengan ruang,
tempat , batasan wilayah, perencanaan pendidikan terpadu ataukah komprehensif, jangka panjang,
jangka menengah ataukah kangka pendek, bersifat makro ataukah mikro, top down ataukah bottom up ,
tergantung dari ruang lingkup perencanaan pendidikan itu sendiri.

2. Karakteristik Perencanaan Pendidikan.


Ciri-ciri (karakteristik) suatu perencanaan pendidikan antara lain, perencanaan pendidikan
harus:
 berorientasi pada visi, misi kelembagaan yang akan diwujudkan;
 mempunyai tahapan program jangka waktu tertentu (jangka pendek, menengah, dan
panjang) yang akan dicapai secara berkesinambungan;
 mengutamakan nilai-nilai manusiawi, karena pendidikan itu membangun manusia yang
berkualitas, yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakatnya;
 memberikan kesempatan untuk mengembangkan segala potensi peserta didik secara
maksimal;
 komprehensif dan sistematis dalam arti tidak praktikal atau segmentasi tetapi
menyeluruh, terpadu (integral), dan disusun secara logis, rasional serta mencakup
berbagai jalur, jenis, dan jenjang pendidikan;
 diorientasikan untuk mempersiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas, yang sanggup mengisi berbagai sektor pembangunan;
 dikembangkan dengan memperhatikan keterkaitannya dengan berbagai komponen
pendidikan secara sistematis;
 menggunakan sumber daya (resources) internal dan eksternal secermat mungkin;
 berorientasi kepada masa datang karena pendidikan adalah proses jangka panjang dan
jauh untuk menghadapi berbagai persoalan di masa depan;
 responsif terhadap kebutuhan yang berkembang di masyarakat dan bersifat dinamik;
dan
 merupakan sarana untuk mengembangkan inovasi pendidikan, sehingga

Dari uraian di atas, kita dapat simpulkan bahwa karakteristik perencanaan pendidikan
didasarkan pada beberapa pengertian, tujuan, manfaat, dan ruang lingkup perencanaan
pendidikan yang berorientasi pada visi, misi, mempunyai tahapan program serta mengutamakan
nilai-nilai kemanusiaan dan dilaksanakan secara komprehensif dan sistematis.

 3.       Prinsip-prinsip perencanaan pendidikan


Prinsip-prinsip perencanaan pendidikan (Dahana, and Bhatnagar, 1980; Banghart, F.W and
Trull, A. 1990; Langgulung, H., 1992), antara lain:
 Prinsip interdisipliner, yaitu menyangkut berbagai bidang keilmuan atau beragam
kehidupan.
 Prinsip fleksibel, yaitu bersifat lentur, dinamik, dan responsif terhadap perkembangan
atau perubahan kehidupan di masyarakat.
 Prinsip efektifitas-efisiensi, artinya dalam penyusunan perencanaan pendidikan
didasarkan pada perhitungan sumber daya yang ada secara cermat dan matang.
 Prinsip progress of change, yaitu terus mendorong dan memberi peluang kepada semua
warga sekolah untuk berkarya dan bergerak.
 Prinsip objektif, rasional, dan sistematis, artinya perencanaan pendidikan harus disusun
berdasarkan data yang ada.
 Prinsip kooperatif-komprehensif, artinya perencanaan yang disusun mampu memotivasi
dan membangun mentalitas semua warga sekolah dalam bekerja sebagai suatu tim
(team work) yang baik.
 Prinsip human resources development, artinya perencanaan pendidikan harus disusun
sebaik mungkin dan mampu menjadi acuan dalam pengembangan SDM.

Kita dapat simpulkan bahwa prinsip-prinsip perencanaan pendidikan terdiri dari berbagai
bidang keilmuan yang bersifat fleksibel dan diperhitungkan secara cermat dan matang agar
menjadi sebuah perencanaan pendidikan yang dapat menjadi acuan dalam pengembangan
Sumber Daya manusia.

4.       Proses atau tahapan penyusunan perencanaan pendidikan.


Menurut Banghart and Trull dalam Sa’ud (2007) Proses atau tahapan penyusunan perencanaan
pendidikan, terdiri dari berbagai tahapan, yaitu:
 Tahap need assessment, yaitu melakukan kajian terhadap beragam kebutuhan atau
taksiran yang diperlukan dalam proses pembangunan atau pelayanan pembelajaran di
setiap satuan pendidikan.
 Tahap formulation of goals and objective, yaitu perumusan tujuan dan sasaran
perencanaan yang hendak dicapai.
 Tahap policy and priority setting, yaitu merancang tentang rumusan prioritas kebijakan
apa yang akan dilaksanakan dalam layanan pendidikan.
 Tahap program and project formulation, yaitu rumusan program dan proyek
pelaksanaan kegiatan operasional perencanaan pendidikan.
 Tahap feasibility testing, yaitu dilakukan uji kelayakan tentang beragam sumber daya.
 Tahap plan implementation, yaitu tahap pelaksanaan perencanaan pendidikan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan.
 Tahap evaluation and revision for future plan, yaitu kegiatan untuk menilai
(mengevaluasi) tingkat keberhasilan pelaksanaan program atau perencanaan
pendidikan, sebagai umpan balik selanjutnya dilakukan revisi program untuk rencana
layanan pendidikan berikutnya yang lebih baik.

Merujuk pada uraian dari mulai pengertian sampai pada tahapan dalam penyusunan
perencanaan pendidikan, dapat disimpulkan bahwa kedudukan perencanaan pendidikan pada
proses layanan pendidikan di setiap satuan pendidikan adalah sangat penting karena dengan
adanya perencanaan pendidikan yang baik dapat memberikan manfaat yaitu meningkatkan
kualitas kegiatan serta aktivitas layanan pendidikan, dapat mengetahui beberapa sumber
internal dan eksternal untuk dimanfaatkan secara maksimal, dapat memberi peluang kepada
warga sekolah dalam meningkatkan beragam kemampuan masing-masing serta dapat
memudahkan dalam pencapaian tujuan pendidikan karena perencanaan pendidikan sudah
dirancang dengan baik sesuai dengan tahapan-tahapannya.

Terima kasih,
Maria Sulastri_530079321
Sumber :
Permana, J., Rosita, T., & Kurniatun, T.C. (2020). Perencanaan dan Pembiayaan Pendidikan.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
https://zukhrufarisma.wordpress.com/2013/01/14/konsep-dasar-dalam-perencanaan-
pendidikan/

Anda mungkin juga menyukai