Dalam hal ini dapat dilihat bahwa Vygotsky tidak jauh berbeda dengan Piaget
yang mengakui adanya manfaat membiarkan peserta didik membuat
penemuannya untuk memecahkan permasalahannya sendiri. Dan Vygotsky juga
memandang adanya manfaat meminta orang dewasa menjelaskan penemuan-
penemuan yang telah dilakukan oleh generasi sebelumnya. Dan dari sinilah dapat
dilihat jika teori Vygotsky sesuai dengan esensi model saintifik.
Kemudian, dari keterangan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi
dari model saintifik dalam pembelajaran telah menggabungkan ketiga pemikiran
ahli psikologi tersebut. Sehingga, hasil belajar peserta didik bisa didapat dengan
menghadapkan mereka pada suatu masalah yang kemudian seorang pendidik
menfasilitasi atau mengarahkan mereka untuk memecahkan permasalahan tersebut
dengan cara mereka sendiri.
1. Mengamati
Kegiatan ini dibutuhkan untuk dapat memahami proses terjadinya penemuan data.
Mengutip dari Patton, Andayani menyatakan “Tujuan pengamatan adalah
mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas aktivitas yang berlangsung,
orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dari
prespektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut”.
Oleh karenanya, kegiatan belajar pada tahap ini seorang pendidik harus
memfasilitasi peserta didiknya untuk melakukan pengamatan dengan atau tanpa
alat. Adapun kegiatan mengamati ini adalah dengan membaca, mendengar,
menyimak, atau melihat (dengan atau tanpa alat). Dengan begitu, peserta didik
dilatih untuk bersungguh-sungguh, teliti, serta mencari informasi untuk
memecahkan permasalahan.
2. Menanya
Sedangkan kegiatan belajar pada tahap ini adalah mengajukan pertanyaan tentang
informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Adapun
kompetensi yang dikembangkan adalah kreatifitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis akan perlunya hidup
cerdas dan belajar sepanjang hayat. Dengan demikian, kegiatan menanya ini
merupakan tindak lanjut dari mengamati dengan tujuan mendapatkan informasi
tambahan. Sehingga, peserta didik pun menjadi lebih kritis.
3. Mengumpulkan informasi
Pada langkah ini dilakukan dengan cara, membaca sumber lain (selain buku teks),
mengamati objek atau kejadian, juga wawancara dengan sumber yang berkaitan.
Sedangkan, kompetensi yang
dikembangkan adalah sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan dalam berkomunikasi dan mengumpulkan informasi melalui berbagai
cara yang dipelajari, selain itu juga mengembangkan kebiasaan belajar. Sehingga,
pada tahap ini peserta didik menjadi lebih banyak tahu dengan hal-hal yang baru
dan berhubungan dengan apa yang dibutuhkan.
5. Mengkomunikasikan
Pada langkah yang terakhir ini peserta didik menyampaikan hasil dari
pengamatan. Dengan kata lain, peserta didik menyampaikan
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, ataupun media lainnya.
Oleh karena itu, kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik
dan benar.
Kesimpulannya, pada tahap ini peserta didik dilatih untuk menyusun ucapan atau
tulisan untuk mengkomuinikasikan hasil dari semua yang didapat.
B. KONSEP MODEL PAKEM
PAKEM adalah model pembelajaran yang bertumpu pada 4 prinsip yaitu aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan. Aktif maksudnya bahwa dalam proses
pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa, sehingga siswa
aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan pendapat atau gagasan.
Peran aktif siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi kreatif yang
mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Dalam
hal ini, seorang guru harus mampu memanfaatkan modalitas belajar yang dimiliki
siswa baik visual, auditorial dan kinestetik, agar pembelajaran dapat optimal dan
siswa ikut aktif terlibat lansung dalam pembelajaran.
Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam,
sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Kata kreatif dapat juga
diartikan menumbuhkan motivasi, percaya diri dan kritis, sehingga pembelajaran
menjadi tidak monoton dan penuh kreativitas. Efektif dapat diartikan
memanfaatkan waktu yang ada. Dalam proses pembelajaran harus sesuai dengan
perencanaan pembelajaran yang telah dirancang. Menyenangkan adalah suasana
belajar mengajar yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan dapat
dilihat dari penampilan guru yang menarik, suasana belajar yang aktif, kaya
dengan metode belajar, desain kelas yang tidak membosankan, sehingga siswa
memusatkan perhatiannya secara penuh pada waktu belajar dan waktu curah
perhatian siswa terhadap pembelajaran menjadi tinggi. Keadaan aktif dan
menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, sebab
pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
Sebaliknya, jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif,
maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.
Ciri PAKEM Menggunakan multi metode, multi media:
a) Praktek dan bekerja dalam tim;
b) Memanfaatkan lingkungan sekitar;
c) Pembelajaran di dalam dan di luar kelas;
d) Multi aspek (logika, praktika, etika).
Landasan Teori PAKEM
Beberapa teori belajar yang mendasari lahirnya model pembelajaran PAIKEM
terutama teori belajar:
a. teori belajar Thorndike,
b. teori belajar Peaget,
c. teori belajar Robert Gagne, dan
d. teori belajar Gestalt
Fase-1 (Pendahuluan):
(1) Mengaitkan Pelajaran sekarang dengan pelajaran sebelumnya
(2) Memotivasi siswa
(3) Memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui konsep-konsep
prasyarat yang harus dikuasai oleh siswa
(4) Menjelaskan tujuan pembelajaran