Anda di halaman 1dari 5

Referesi :

isjoni, Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok, (Bandung:


Alfabeta, 2010), hal. 49
Riza Zahriyal Falah (2017), Landasan Filosofispendidikan Perspektif Filsafat
Pragmatismedan Implikasinya Dalam Metode Pembelajaran. Vol. 5 / No. 2/
Nurdyansyah, N., & Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi model pembelajaran sesuai
kurikulum 2013.
RESUME 2
A. CIRI-CIRI MODEL PEMBELAJARAN
Model pengajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh
strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah:
a. Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembanganya.
b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan
pembelajaran yang akan dicapai).
c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil.
d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat
tercapai.

menurut Nieveen dalam Trianto suatu model pembelajaran dikatakan baik


jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
a.Sahih (valid). Aspek validitas dikaitkan dengan dua hal yaitu : (a) apakah model
yang dikembangakan didasarkan pada rasional teoritik yang kuat, dan ( b)
apakahterdapat konsistensi internal.
b.Praktis. Aspek kepraktisan hanya dapat dipenuhi jika : (a) para ahli dan
praktis menyatakan bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan, dan (b)
kenyataan menunjukkan bahwa apa yang dikembangkan tersebut dapat
diterapkan.
c.Efektif. Berkaitan dengan aspek efektivitas ini, Nieveen memberikan
peramenter sebagai berikut: (a) ahli dan praktis berdasarkan pengalamanya
menyatakan bahwa model tersebut efektif , dan (b) secara operasional model
tersebut memberikan hasil sesuai dengan yang diharapakan.
Ciri Model Pembelajaran menurut Filsafat Pragmatisme
 Pengalaman Sebagai Dasar Pendidikan dan Tujuan Pendidikan
 Peserta didik dalam pandangan pragmatis bukanlah individu
yang pasif, namun aktif. Peserta didik sebagaimana manusia yang
lain, hidup dan betumbuh kembang dengan dan dalam interaksi aktif
dengan kondisi lingkungan yang ada disekitarnya.
 Sekolah dalam pandangan kalangan pragmatis, merupakan sebuah
kehidupan dan lingkungan belajar yang demokratis, dimana setiap
individu dapatberpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan
dalam partisipasinya untuk mengantisipasi perubahan maupun
pembuatan keputusan di masyarakat.
 Sifatnya
1) permissive (memberi kesempatan);
2)friendly(menjadi sahabat yang baik);
3) a guide (menjadi pembimbing); enthusiastic (mempunyai jiwa
antusias);
4) open minded (mempunyai pemikiran terbuka);
5) creative;
6) social aware (mempunyai kesadaran bersosial/bermasyarakat);
7) alert (siap sedia/siaga);
8) cooperative sincere (kooperatif dan bersunggung-sungguh)

Teori Pembelajaran

 Teori Behaviorisme

Ini adalah teori pembelajaran klasik paling populer dan terus diajarkan di
berbagai universitas serta institusi lainnya.

Behaviorisme adalah sebuah konsep pembelajaran yang menekankan pada


konsep stimulus dan respon. Kedua konsep tersebut dianggap sangat
berperan besar dalam mempengaruhi proses belajar.

Sedang menurut Gage dan Berliner dalam bukunya berjudul Educational


Psychology mereka mengungkapkan bahwa teori behavioristik percaya
bahwa perubahan tingkah laku merupakan hasil dari pengalaman manusia.

Beberapa kata kunci dari teori ini adalah stimulus dan respon. Keduanya
merupakan suatu kesinambungan dan saling terkait.

Beberapa tokoh terkenal dari behaviorisme antara lain : Pavlov, Skinner,


Thorndike dan Guthrie.
 Teori Kognitivisme

Teori kognitivisme adalah teori pembelajaran yang menyatakan


perkembangan sangat berkaitan dengan bagaimana peserta didik
membangun sebuah pemahaman yang ada di dalam pikirannya.

Teori ini sangat berkaitan erat dengan upaya untuk menanamkan


pemahaman kepada peserta didik melalui proses pendidikan yang efektif.

Para penganut teori kognitivisme mengandaikan cara berpikir manusia


seperti komputer, yakni ada proses input data, mengolahnya dan kemudian
mengeluarkan hasil akhir. Beberapa tokoh penting dari teori kognitivisme
antara lain Jean Piaget dan Noam Chomsky.

 Teori Konstruktivisme

Teori konstruktivisme adalah teori pendidikan yang mempercayai bahwa


peserta didik mampu membangun pemahamannya sendiri asal mereka
diberi kebebasan dan tanggung jawab untuk melakukannya.

Teori ini lebih mementingkan peran peserta didik sebagai subyek


pembelajaran, bukan semata obyek yang hanya menerima materi dari guru.

Teori konstruktivisme menghendaki peran lebih luas dari guru yakni


sebagai motivator dan fasilitator agar siswa dapat membangun pemahaman
dan pengetahuan yang mereka dapatkan.

Beberapa tokoh penting dari teori konstruktivisme adalah Dewey,


Vygotsky dan Bruner.

 Teori Humanistik

Apa lagi jenis teori pembelajaran selanjutnya? Tidak lain adalah teori
humanistik yang sekarang sedang naik daun.

Teori humanistik dalam dunia pendidikan memainkan peranannya secara


cukup signifikan khususnya paska perang dingin berakhir.

Teori humanistik adalah teori pembelajaran yang berfokus pada


kepercayaan bahwa peserta didik harus dibantu untuk menemukan dirinya
sendiri sebagai seorang manusia seutuhnya.
Teori humanistik berkaitan erat dengan filsafat kemanusiaan, yakni
memandang pendidikan sebagai upaya memanusiakan manusia. Tokoh
sentral dari teori pembelajaran humanistik adalah Abraham Maslow dan
Carl Rogers.

 Teori Pembelajaran Abad 21

Ini adalah teori pendidikan terkini yang sedang naik daun seiring
berjalannya waktu, semakin populernya internet dan datangnya era
industri 4.0 yang mengguncang dunia.

Teori belajar abad 21 adalah teori yang menekankan pentingnya


pembelajaran bermakna yang tidak lepas dari kehidupan sehari-hari. Teori
ini juga menuntut guru untuk melangsungkan pembelajaran yang
menyenangkan namun tetap efektif.

Dengan datangnya era digital dan robotisasi industri, maka peserta didik
harus mendapatkan pendidikan terkini yang sesuai dengan skill yang
dibutuhkan dan sesuai dengan tuntutan jaman.

Penggunaan media yang efektif serta materi yang terkoneksi dengan dunia
nyata menjadi sebuah keharusan bagi teori pedagogis abad dua puluh satu
atau 21st Century Learning.

Teori ini pula yang nantinya mempengaruhi berbagai model pembelajaran


modern yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya, seperti flipped
classroom, e-class, atau Internet of Thing.

B. DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN MODEL


PEMBELAJARAN

Sebelum menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam


kegiatan pembelajaran, ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan guru dalam memilihnya, yaitu :

1.Pertimbangan terhadap tujuan yang hendak dicapai. Pertanyaan–


pertanyaan yang dapat diajukan adalah :
a) Apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan
kompetensi akademik, kepribadian, sosial dan kompetensi vokasional
atau yang dulu diistilahkan dengan domain kognitif, afektif atau
psikomotor?
b) Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai?
c) Apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan keterampilan
akademik?

2.Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi


pembelajaran:
a) Apakah materi pelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum
atau teori tertentu?
b) Apakah untuk mempelajari materi pembelajaran itu memerlukan
prasyarat atau tidak?
c) Apakah tersedia bahan atau sumber–sumber yang relevan untuk
mempelajari materi itu?

3.Pertimbangan dari sudut peserta didik atau siswa:


a) Apakah model pembelajaran sesuai dengan tingkat kematangan
peserta didik?
b) Apakah model pembelajaran sesuai dengan minat, bakat, dan
kondisi peserta didik?
c) Apakah model pembelajaran itu sesuai dengan gaya belajar peserta
didik?

4. Pertimbangan lainnya yang bersifat nonteknis:


a) Apakah untuk mencapai tujuan cukup dengan satu model saja?
b) Apakah model pembelajaran yang kita tetapkan dianggap satu–
satunya model yang dapat digunakan?
c) Apakah model pembelajaran itu memiliki nilai efektivitas atau efisiensi?

Anda mungkin juga menyukai