Anda di halaman 1dari 3

MATERI VIDEO KESEHATAN LASKAR 22

1. Definisi
emfisema berasal dari bahasa yunani, ‘emphysein’ yang berarti mengembang.
Emfisema adalah kondisi pelebaran abnormal alveolus disertai kerusakan alveoli yang
menyebabkan elastisitas dan aliran udara di alveoli berkurang. (Sarah)

Emfisema ini termasuk dalam kelompok penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
karena kerusakan jaringan paru-paru di sekitar saluran udara yang lebih kecil, yaitu
bronkiolus. Kerusakan ini membuat bentuk fisik paru-paru tidak normal saat
menghembuskan napas keluar. (Karlina)

Akibat dari bentuk abnormal paru-paru ini akan mengganggu pertukaran udara kotor
dan udara bersih, sehingga oksigen yang masuk dan karbondioksida yang keluar dari
aliran darah di paru-paru tidak maksimal. (Hera)

2. Penyebab
1. Penyakit Emfisema disebabkan oleh paparan zat yang ada di udara dan mengiritasi
paru-paru dalam jangka waktu panjang. (Ida)
2. Terdapat beberapa faktor risiko penyebab emfisema diantaranya polusi udara dan
faktor genetik. (Allya)
3. Polusi udara didapatkan dari asap rokok, paparan debu, sulfur dioksida (SO2),
nitrogen dioksida (NO2) dan gas beracun lainnya. (Caca)
4. Sedangkan yang dapat menyebabkan emfisema melalui faktor genetik adalah
defisiensi alpha-1-antitrypsin, dimana terjadi kekurangan suatu protein yang berfungsi
melindungi struktur elastis yang terdapat pada paru-paru dalam tubuh. (Valeria)

3. Patofisiologi
(1) Karena dinding alveoli mengalami kerusakan, area permukaan alveolar yang
kontak langsung dengan kapiler paru secara kontinu berkurang (Kiki)
(2) menyebabkan peningkatan ruang rugi dan mengakibatkan kerusakan difusi
oksigen. (Dyla)
(3) Kerusakan difusi oksigen mengakibatkan hipoksemia (Fatiha).
(4) Selain itu, terjadi hiperkapnia dan asidosis respiratorius (Intan).
(5) Karena dinding alveolar terus mengalami kerusakan, jaring-jaring kapiler
pulmonal berkurang (Icha).

4. Epidemiologi
1.Menurut hasil laporan dari Global Burden of Disease Study, terdapat sebanyak 251
juta kasus PPOK secara global di seluruh dunia (Syifa)

2. Dan diperdiksi akan terus meningkat karena semakin tingginya angka perokok dan
tingginya kadar polutan (Arkan)

3 .Sedangkan mengenai emfisema di Indonesia menurut data RISKESDAS pada


tahun 2013 terdapat 4 dari 100 orang di Indonesia menderita PPOK. (Hasna)
4.Presentasi tertinggi terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan terendah di
Provinsi Lampung (Dhiksa)

5. Tingkat kematian yang disebabkan emfisema Menurut data CDC Amerika


Serikat, sebanyak 64,3 kematian per 100.000 populasi pada orang dewasa berusia
diatas 25 tahun. (Dessang)

6. Diagnosis
Diagnosis penyakit emfisema antara lain:
1. Gambaran yang didapat dari pemeriksaan foto toraks dengan diagnosis radiologi
paru emfisematous pada semua kasus menunjukkan adanya gambaran khas berupa
hiperaerasi yang juga disebut hiperinflasi dada. (Bila)
2. Pada foto toraks terlihat diafragma datar dan rendah, inflasi paru berlebihan, bullae,
dan bayangan jantung yang kecil. Bullae adalah rongga menyerupai kista sering
terbentuk akibat ruptur alveolus yang melebar. (Ais)
3. Pada film dada rongga tersebut tampak sebagai daerah transulen dengan dindingnya
terlihat sebagai bayangan kurva linear menyerupai garis rambut. (Jihan)
4. Juga ditemukan peningkatan diameter AP dada dengan perluasan pada rongga
retrostrernal (barrel chest). (Silvia)

7. Gejala
Gejala emfisema meliputi :
1. Pola napas yang pendek atau dyspnea (sesak napas) pada saat melakukan aktifitas
fisik. (Aefita)
2. Batuk kronik yang menghasilkan banyak mucus (lendir), bersin-bersin, dan suara
siulan bernada tinggi saat bernafas (Alfi)
3. Rasa sesak pada dada serta mengalami infeksi pernapasan seperti flu. (Anis)
4. Pengurangan berat badan dan nafsu makan berkurang, rasa lemas, gangguan tidur,
depresi, melemahnya otot bagian bawah, dan pembengkakan pada bagian pergelangan
kaki. (Akmal)

8. Cara mencegah
1. Cara untuk mencegah emfisema, yaitu berhenti merokok (Biba)
2. Menjaga kelembapan di rumah, berolahraga secara rutin. (Fika)
3. Banyak minum air putih setiap hari, hindari minum minuman beralkohol. (Rani)
4. Hindari udara dingin, dan melakukan vaksinasi secara teratur, seperti vaksin
influenza maupun vaksin pneumonia (Yola)

9. Cara mengatasi
1. Melakukan Pemberian obat-obatan bertujuan dalam meredakan gejala dan
memperlambat perkembangan penyakit, contohnya : bronkodilator (obat pelega
napas), Kortikosteroid, dan antibiotik (bagi penderita yang terinfeksi bakteri)
(Firman)
2. Melakukan Perubahan gaya hidup, contohnya (Ola)
a. berhenti merokok, jika pasien adalah perokok aktif
b. Menghindari asap rokok atau polusi udara lainnya
c. Berolahraga secara rutin sesuai kondisi pasien
d. Mengonsumsi makan dengan gizi yang seimbang
3. Melakukan terapi untuk meredakan gejala yang dialami. Macam terapi, diantaranya
(Nabela)
a. Rehabilitasi dada atau terapi fisik dada
b. Konsultasi gizi
c. Terapi oksigen, bagi penderita emfisema yang mengalami kekurangan oksigen di
dalam paru-paru (hipoksemia)
4. Melakukan operasi jika kondisi pasien sudah berat. Bagi penderita emfisema berat,
operasi pengangkatan paru dapat dilakukan untuk mengangkat jaringan paru-paru
yang mengalami kerusakan sehingga jaringan yang tidak mengalami kerusakan dapat
bekerja lebih efektif.(Fahira)

Anda mungkin juga menyukai