Anda di halaman 1dari 1

Nomor 2

1. Penghimpunan DanaPenghimpunan dana di Bank Syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito. Prinsip
operasional syi'ariah yang diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip Wadi'ah dan
Mudharabah.

2. Penyaluran danaDalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk pembiayaan syariah
terbagi ked lam empat kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu: 1) Pembiayaan dengan
prinsip jual-beli, 2) Pembiayaan dengan prinsip sewa, 3) Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, 4)Pembiayaan
dengan akad pelengkap

3. Produk Jasa Perbankan LainnyaProduk jasa perbankan lainnya yaitu layanan perbankan dimana bank syariah
menerima imbalan atas jasa perbankan diluar fungsi utamanya sebagai lembaga intermediasi keuangan.

Nomor 4

contoh kasus

Kasus ini diambil dari masalah sengketa antara Sugiharto Widjaja (50) yang merupakan warga Kota Bandung dengan
Bank Swasta Syariah ternama. Kasus ini terkait kredit lahan yang macet.

Di tahun 2014, Sugiharto membeli lahan dan bangunan dengan harga 20 miliar. 70% dananya atau sebesar 13 miliar
bersumber dari bank syariah dan 7 miliar adalah dana pribadi.

Sisa dananya kemudian dicicil oleh Sugiharto dengan cicilan 136 juta perbulan. Dana yang sudah dibayarkan adalah
1,3 miliar. Namun, cicilan tersebut mengalami kemacetan dan tidak dibayarkan hingga beberapa waktu.

Hingga akhirnya bank syariah tersebut mengajukan gugatan kepada Pengadilan Negeri Kota Bandung secara verstek.
Gugatan tersebut dimenangkan oleh pihak Bank Swasta Syariah dan menjual tanahnya ke pihak lain.

Pada kasus ini, Sugiharto melalui kuasa hukumnya meminta untuk PN Bandung agar mencabut putusan bank syariah
tersebut. Namun, ditolak karena alasan kewenangan. Padahal kuasa hukum sudah memaparkan dasar hukumnya.

Kedua belah pihak menjalani proses media mengenai kesepakatan yang hendak diambil sebelum akhirnya melaju ke
persidangan. Meski sudah beberapa opsi ditolak oleh pihak bank syariah.

cara penyelesaian

1. Lembaga yang dapat digunakan untuk menyelesaikan kasus sengketa dalam ranah syariah, termasuk perbankan,
adalah pengadilan agama. Hal ini sudah disebutkan pada undang-undang dan Peraturan Mahkamah Agung.

2. Bisa juga memilih metode alternatif seperti musyawarah, arbitrase, atau mediasi. Biasanya, pihak yang
bersengketa akan melakukan metode alternatif. Pengadilan Agama akan memberikan kesempatan kedua belah
pihak untuk melakukan mediasi terlebih dahulu sebelum persidangan. Hal ini sejalan dengan Peraturan Mahkamah
Agung Nomor 1 Tahun 2006.

3. Jika proses mediasi tersebut gagal, baru akan dilakukan persidangan. Sama halnya dengan persidangan biasa,
kedua belah pihak yang bersengketa bisa menunjuk kuasa hukumnya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai