Anda di halaman 1dari 5

Analisis konsep keperawatan sbg suatu ilmu disiplin

1. Adanya Ekspresi imajinasi manusia


Perawat harus ada rasa ingin tahu dan memiliki kritikal thinking dan melek tentang
ilmu baru yang ada
2. Punya domain
Ada Batasan antara disiplin ilmu (boleh/ tidak boleh)
Domain of nursing (respon manusia setelah diberi perawatan): ketertarikan oleh
fenomena, penyelesaian masalah, konten utama dan metode yang dipakai, peran yang
diharapkan
3. Punya Struktur konsep
Memandu apa yang harus dipelajari, cara memperoleh pengetahuan dengan konten
disiplin ilmu
4. Punya Bahasa dan simbol khusus
Fasilitasi seluruh komunikasi disiplin ilmu (melakukan persamaan persepsi dari
komunikasi yang akan dipakai): 3N dan 3S
5. Warisan sastra dan jaringan komunikasi (warisan literatur)
Teori keperawatan sebagai dasar, biasanya dijabarkan oleh contributor besar atau dari
confrence / seminar yang dilakukan untuk bertukar pikiran
6. Tradisi
Adanya pengalaman dan pengetahuan sehari-hari yang dijadikan EBN
7. Nilai dan keyakinan (kode etik)
Statement kode etik yang sudah sekaligus dijabarkan dalam buku PPNI
8. Sistem Pendidikan
Sejawat dengan perbedaan latar belakang Pendidikan (D3, S1, S2, S3) tidak menjadi
perbedaan untuk saling bertukar pendapat dan menjadi rekan kerja yang baik untuk
merawat pasien

Ketepatan menganalisis konsep pengetahuan keperawatan


Sumber pengetahuan:
1. Tradisional
Diturunkan dari satu generasi ke generasi (tradisi keperawatan): “biasanya begini
caranya…”
Keunggulan: ptaktis, kelemahan: lebih subjektif, tidak dapat dipraktekkan ke
lingkungan luas
2. Authoritative
Dari pihak expert atau yang lebih tinggi dari perawat pelaksana (karu katim manager):
berbentuk surat edaran dari atasan
Keunggulan: praktis, tinggal menjalankan, kelemahan: lebih subjek dan tidak dapat
diterapkan pada praktek tertentu
3. Scientific
Ilmiah yang diawali dengan fenomena, adanya hipotesis, uji coba, dan diproses dengan
sistematis yang menjadi data objektif
Pengetahuan keperawatan: (semakin kebawah semakin konkrit)
1. Paradigma
 Perkembangan paradigma dalam keperawatan dikarakteristikkan dengan
adanya akomodasi, penyempurnaan dan kolaborasi antara pemikiran, ide, dan
individu-individu yang terlibat
 Peneliti perlu memastikan bahwa apa yang diteliti akan berkontribusi pada
body of nursing knowledge.
 Adanya definisi batasan-batasan suatu disiplin, paradigma dapat memandu
peneliti untuk tetap pada konteks keperawatan saat melakukan penelitian à
menjamin kongruensi antara apa yang diteliti dengan disiplin ilmu
keperawatan
2. Metaparadigma
 alat untuk memelihara batasan-batasan dan membantu memastikan kerangka
kerja keperawatan
 Alat untuk memfokuskan apa yang menjadi perhatian dalam keperawatan dan
apa yang tidak
 Alat untuk menganalisis, menjadi kerangka untuk membandingkan teori
keperawatan yang bermacam-macam
3. Filosofi
 Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat diperoleh melalui
penelitian keperawatan: apa yang baik untuk dilakukan dan mencari tujuan-
tujuan keperawatan (etika keperawatan); struktur, lingkup dan reliabilitas
pengetahuan keperawatan (epistemologi); arti realitas bagi perawat dan bagi
klien (ontologi)
 Membantu agar penelitian keperawatan lebih terarah terkait metode yang
diugnakan
 Membantu perawat untuk mempertimbangkan aspek kebenaran dan
kepercayaan, tidak hanya dari penelitian (pendekatan epistemologi)
 Berkontribusi pada perkembangan teori keperawatan
4. Model konseptual
Teori yang menggambarkan hubungan antara konsep dan fenomena yang terjadi
5. Teori keperawatan
Tingkatan teori keperawatan (semakin kebawah semakin konkrit, semakin keatas
semakin abstrak)
1) Grand teori
2) Middle range teori
3) Practice teori
SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI KEPERAWATAN

Pengembangan Praktik Keperawatan


Paruh pertama abad ke-20 : praktik keperawatan didasarkan pada prinsip dan tradisi
melalui magang dari pendidikan.
a. Versi Barat Florence nightingale (lahir di Florence, Italia, 12 Mei 1820) filosofi
keperawatan nightingale mencakup pasien, lingkungan, tindakan keperawatan yang
bertujuan memanipulasi lingkungan untuk mempercepat penyembuhan pasien.
b. Versi Timur
Rufaida (lahir pada tahun 570- 632 Masehi di Timur Tengah semasa Kenabian
Muhammad SAW)
- mengorganisir sekelompok wanita dan fokus pada kebersihan dan lingkungan
dalam merawat yang terluka
- mendirikan tenda bergerak khusus untuk merawat orang sakit, terluka, dan cacat
- model pertolongan pertama, perawatan darurat, dan penyembuhan dan
perawatan jangka panjang
- mendirikan sekolah keperawatan pertama di dunia Muslim
- mengkonseptualisasikan kode etik untuk perawat dan menginspirasi wanita
muda untuk dididik
- mengadvokasi healthcare, perawatan pencegahan, dan pendidikan kesehatan
setelah perang usai
Pengembangan Teori Keperawatan
 Sebelum tahun 1955 - dari burung bulbul florence hingga penelitian keperawatan
 1955-1960 - kelahiran teori keperawatan
 1961-1965 - teori: tujuan nasional untuk keperawatan
 1966-1970 - pengembangan teori: tujuan nyata bagi akademisi
 1971-1975 - sintaks teori
 1976-1980 - waktu untuk berefleksi
 1981-1985 - kebangkitan teori keperawatan : munculnya konsep domain
 1986-1990 - membentuk metateori untuk pengembangan konsep
 1991-1995 - teori jarak menengah dan situasional
 1996-2000 - bukti berarti penelitian, bukan teori
 2001-2005 - keragaman dalam pemikiran : menghubungkan teori dan praktik
Sifat dan Contoh Grand, Middle Range, dan Situation-Specific Theories
Middle-Range Situation-Specific
Sifat-sifat Grand Theories
Theories Theoris
Tingkat abstrak Tinggi Sedang Rendah
Cakupan Sifat, misi, dan Fenomena spesifik Fenomena spesifik
tujuan keperawatan atau konsep keperawatan yang
melampaui dan terbatas ke populasi
melintasi bidang spesifik atau bidang
keperawatan yang tertentu
berbeda
Tingkat konteks Rendah Sedang Tinggi
Koneksi untuk Terlalu luas untuk Terbatas Hubungan mudah
riset keperawatan dihubungkan terlihat (mungkin untuk
dan praktek menentukan praktik
klinis)
Keanekaragaman, Memasukan Melintasi bidang Menghargai keragaman
generalisasi generalisasi dan
keperawatan yang dalam fenomena
dan/atau universalisasi, tetapi
berbeda dan keperawatan, tetapi
universalisasi tidak mencermikan meniadakan generalisasi
keanekaragaman berbagai situasi dan membatasi
asuhan keperawatan, generalisasi
tetapi jarang
menghormati
keragaman di
dalamnya
Contoh Teori oleh peplau, Teori oleh hagerty, Teori oleh braden, im
henderson, hall, dkk dan Mishel dan meleis, dan hall dkk
johnson, abdellah,
king, wiedenbach,
dan rogers

1. Philosophical theory/ Metatheory


Merupakan awal mula dari pengetahuan yang mengekspresikan arti dari keperawatan dan
fenomena keperawatan yang bersifat sangat abstrak dengan ruang lingkup yang sangat
luas.
Contoh :
a. Nightingale, Philosophy of nursing practice
b. Watson, Philosophy and science of caring
c. Benners, Philosophy of nursing practice
2. Grand Theory
Sesuatu teori yang luas dan kompleks berhubungan dengan konsep yang abstrak, luas
dan umum. Grand theory kurang mengedepankan konsep. Grand theory tidak bisa
diukur secara langsung, dapat digunakan pada berbagai populasi.
Contoh :
a. Leinenger (Sunrise Model)
b. Meleis (Transition Theory)
c. Rogers (Science of unitary)
d. Hildegard E. Peplau (Interpersonal proccess)
e. Virginia Henderson (Need Theory
3. Middle Range theory:
Teori yang memiliki konsep yang spesifik, terkait dengan konsep yang kongkrit dan
relatif operasional, bisa diukur secara langsung, Lebih spesifik mengandung lebih sedikit
konsep, perkembangan grand theory. Teori ini sangat spesifik bagi keperawatan, relatif
simpel untuk dimengerti, dan diaplikasikan. Mencoba menggambarkan, menjelaskan,
atau memprediksi fenomena tertentu dalam praktik klinik (barbara, 2012).
Contoh :
a. Barret (Theory of power, of knowing participation its change)
b. Colchaba (Comfort theory):
c. Rulen & More (peacefull end of life)
d. Self transcendence (Pameela)
4. Practice Theory
Practice theory adalah teori keperawatan yang lebih spesifik dan jelas cakupannya
dibandingkan middle range theory, teori pada level ini juga didefinisikan juga sebagai
prescriptive theory, situations-spesific theory, dan micro theory. Adapun practice theory
menentukan tindakan atau intervensi keperawatan yang cocok untuk mencapai tujuan
tertentu, fokus pada fenomena keperawatan yang spesifik dengan memberikan arahan
langsung pada praktek keperawatan dan mempunyai pernyataan teoritis yang jelas,
hipotesis dengan menguraikan kejelasan fenomona (Peterson & Bredow, 2020).
Contoh :
a. Bonding Attachment Theory
b. Therapeutic Touch
c. Quality of Care

Anda mungkin juga menyukai