Rizky Arafani Nurhikmah - Kel 5 - Perbandingan Pendidikan - Pai 4 - Semester Vii
Rizky Arafani Nurhikmah - Kel 5 - Perbandingan Pendidikan - Pai 4 - Semester Vii
Disusun Oleh:
Kelompok 5
PAI-4/SEMESTER VII
MEDAN
2022
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya
beserta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Demikian pula, sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW
beserta keluarga dan para sahabat yang selalu setia bersama beliau dan selalu berada di jalan Allah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih tergolong
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan berbagai saran dan kritik yang
bersifat membangun dari para pembaca agar kiranya akan dapat menjadi bahan masukan
danreferensi bagi penulis.
Atas segala arahan dan bimbingan, penulis mengucapkan ribuan terima kasih khususnya
kepada yang terhormat bapak dosen mata kuliah Perbandingan Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Bapak Parlaungan Lubis, MA
Dengan segala kerendahan hati, adapun bila ada kesalahan penulis memohon maaf yang
sebesar-besarnya. Penulis berharap, semoga makalah ini nantinya akan mendatangkan banyak
manfaat bagi para pembacanya dan menjadi bahan pertimbangan dalam memilih sebuah buku.
Akhir kata mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan, serta kekhilafan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................................................ i
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................................ 2
BAB II .......................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 3
A. Definisi Geopolitik .......................................................................................................................... 3
B. Keadaan geopolitik negara yang maju dan negara yang berkembang ...................................... 4
C. Konsep Geopolitik Negara Maju Dan Negara Yang Berkembang............................................. 7
D. Konsep Sosial Budaya Negara Maju dan Bekembang ................................................................ 7
E. Konsep Ekonomi Negara Maju dan Bekembang ......................................................................... 8
BAB III......................................................................................................................................................... 9
PENUTUP.................................................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ...................................................................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat menarik bagi negara manapun, karena dapat
mengukur sejauh mana kompetensi suatu negara. Berbagai cara telah ditingkatkan untuk
mencapai pendidikan yang berkualitas. Tingkat pendidikan biasanya dilihat dari segi
kualitas di negara maju atau berkembang.
Negara-negara berkembang memiliki tingkat pendidikan yang sama, Negara maju
memiliki kualitas pendidikan yang sangat tinggi. Namun, sebelum mempertimbangkan
tingkat kualitas pendidikan di suatu negara, negara berkembang perlu membandingkan
berbagai aspek dengan proses politik, sosial budaya atau ekonomi negara maju.
Negara berkembang dapat meniru dan meniru kebijakan yang diterapkan oleh negara
berkembang melalui pengetahuannya tentang geopolitik, sosial budaya dan ekonomi.
Politik, sosial budaya dan ekonomi adalah yang pertama dapat dijadikan sebagai deskriptor
untuk menentukan perkembangan pendidikan.
Jika ketiga aspek tersebut baik, maka kualitas pendidikan akan tinggi. Secara umum,
negara berkembang setelah Perang Dunia II adalah negara yang baru merdeka. Negara-
negara berkembang menunjukkan pertumbuhan yang moderat, tetapi hanya sedikit yang
berhasil mengatasi kemiskinan bagi sebagian besar penduduknya. Isu ketimpangan
ekonomi di bidang kesehatan dan pendidikan adalah bagian dari kenyataanKetimpangan
antara negara maju dan negara berkembang.
Struktur sosial adalah derajat kelas sosial dalam masyarakat, yang diurutkan dari yang
terendah sampai yang tertinggi. Diferensiasi sosial adalah sistem kelas sosial dengan sistem
linier atau tanpa diskriminasi atas naik turunnya kelas sosial itu sendiri.
Integrasi sosial adalah asimilasi ke dalam masyarakat, dapat berupa asimilasi, akulturasi,
kerjasama, atau adaptasi. Kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan keterampilan serta
kebiasaan lain yang diperoleh orang sebagai anggota masyarakat.1
Ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan
produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Pengertian ekonomi yang kita gunakan
saat ini, yaitu ekonomi sebagai sistem nasional atau regional, baru berkembang pada abad
ke-29 atau ke-20.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan yang akan disajikan pada Makala ini diantaranya ialah:
1. Apa definisi dari geopolitik?
2. Bagaimana keadaan geopolitik pada negara maju dan negara yang berkembang?
3. Seperti apa konsep geopolitik negara maju dan negara yang berkembang?
1
Abu Bakar M Luddin, Dasar-Dasar Konseling: teori Dan Praktik, (Medan: Perdana Publishing, 2010), h. 103.
1
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan yang sudah disajikan, maka tujuan dari penelitian ini
ialah:
1. Untuk mengetahui definisi dari geopolitik
2. Untuk mengetahui keadaan geopolitik pada negara maju dan negara yang sedang
berkembang
3. Dan yang terakhir untuk mengetahui konsep geopolitik pada negara maju dan
negara yang berkembang.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Geopolitik
Geopolitik berasal dari dua kata yaitu “geo” dan “politik”. Oleh karena itu, perdebatan
tentang makna geopolitik tidak dapat dipisahkan dari perdebatan tentang geografi dan
politik. "geo" berarti bumi. menurut preston e. james, geografi adalah tentang tata ruang,
suatu sistem yang berkaitan dengan pendudukan ruang di permukaan bumi.
Oleh karena itu, geografi berkaitan dengan hubungan timbal balik antara manusia dan
lingkungan tempat mereka tinggal. sedangkan politik membahas tentang kekuasaan dan
pemerintahan. dalam studi hubungan internasional, geopolitik adalah studi tentang
masalah/hubungan internasional dari perspektif spasial atau geosentris. konteks teritorial
di mana hubungan itu terjadi tergantung pada fungsi interaksi wilayah, luasnya ruang
lingkup teritorial, dan hierarki aktor nasional, internasional, kontinental, regional atau
hingga lokal.
Menurut Gabriel Almond, Sidney dan Verba, budaya politik (geopolitik) adalah orientasi
yang ditetapkan warga negara terhadap suatu sistem politik, dengan berbagai faktor dan
sikap terhadap perannya dalam sistem politik. Dengan kata lain, negara yang berbeda
memiliki keyakinan, nilai, dan sikap politik yang sangat berbeda, dan di negara-negara
tersebut, unsur-unsur budaya politik dibentuk oleh pengalaman hidup, pendidikan, dan
kelas sosial.2
Berdasarkan beberapa definisi di atas, konsep geopolitik dapat lebih disederhanakan.
geopolitik adalah studi tentang isu-isu geografi, sejarah, dan ilmu-ilmu sosial dalam
kaitannya dengan arena politik internasional. geopolitik mempelajari kepentingan strategis
dan politik geospasial, termasuk tempat-tempat lokal, wilayah, dan sumber daya alam.
geopolitik memiliki empat komponen: kondisi geografis, politik dan strategi, keterkaitan
geopolitik, dan elemen politik.
Geopolitik mencakup praktik menganalisis, mengandaikan, memperkirakan, dan
menggunakan kekuatan politik atas wilayah. secara khusus, geopolitik adalah teknik
analisis kebijakan luar negeri yang berusaha memahami, menjelaskan, dan memprediksi
perilaku politik internasional dalam hal variabel geografis. variabel geografis ini biasanya
menghasilkan letak geografis negara yang bersangkutan, luas negara yang bersangkutan,
iklim wilayah tempat negara itu berada, topografi wilayah, demografi, sumber daya alam,
dan perkembangan teknologi.geopolitik secara tradisional menunjukkan hubungan antara
kekuatan politik dan geospasial.
Dalam arti konkrit, geopolitik sering dipahami sebagai pemikiran yang mengkaji asumsi-
asumsi strategis berdasarkan kepentingan relatif kekuatan darat dan laut dalam sejarah
dunia, secara konsisten mengkaji korelasi kekuatan-kekuatan geopolitik di dunia,
identifikasi wilayah inti internasional, dan hubungan antara kemampuan laut dan darat.
Bangsa-bangsa tidak akan pernah mencapai kesetaraan yang sempurna dalam segala hal.
negara suatu negara selalu sesuai dengan kondisi wilayah geografis yang didudukinya. hal
2
Gabriel A.Almond dan Sydney Verba, Budaya Politik, Jakarta: Rajawali Press, 2010, h.36
3
terpenting yang mempengaruhi keadaan suatu negara adalah bahwa lingkungan negara itu
sendiri, yaitu negara-negara sekitarnya (neighboring country), memiliki pengaruh yang
besar terhadap pengelolaan negara tersebut.
1. Negara Maju
Suatu negara dikatakan berkembang atau maju, salah satunya adalah dengan melihat
keberhasilan pembangunan negara yang bersangkutan. Kegagalan untuk mencapai tujuan
pembangunan yang ditetapkan, atau kegagalan untuk mengimbangi hasil pembangunan
yang dicapai. Di sisi lain, sebagai negara yang dapat mengimbangi pencapaian
pembangunan yang menonjol, sebagian besar tujuan pembangunannya telah tercapai
dengan baik.Secara fisik maupun non fisik, negara tersebut dapat disebut sebagai negara
maju.
Newly industrialized countries (NICs) adalah negara berkembang yang belum mencapai
tingkat negara maju, tetapi telah mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang sama.
Dengan kata lain, negara-negara berkembang telah mencapai tingkat pembangunan yang
sama dengan negara maju, tetapi mereka tidak cukup untuk disebut negara maju.
Situasi geopolitik di negara-negara maju sebenarnya sangat rendah dibandingkan dengan
negara-negara berkembang yang berbasis sumber daya alam, namun kemajuan yang
dicapai negara-negara berkembang di bidang teknologi dan informasi telah membuat
mereka maju.
Penggunaan teknologi dan kepemilikan modal memungkinkan masyarakat di negara maju
untuk memanfaatkan sumber daya alamnya secara maksimal, menemukan sumber daya
alam baru, dan menggunakan sumber daya alam yang ada sebagai sumber energi alternatif.
Misalnya, mengganti fungsi energi minyak dengan energi angin, air atau matahari. sosial
budaya negara maju berbeda dengan negara berkembang, budayanya sangat
mempengaruhi kemajuan teknologi dan informasi yang telah dicapai, dan sosial budayanya
3
United Nations Statistics Division, Composition of Macro Geographical(continental) Regions, Geographical Sub-
regions, and Selected Economic and other Grouphings. Direvisi pada tanggal 17 Oktober 2008
4
United Nations Statistics Division-Standard Country and Area Codes Classification.
5
Wayan Legawa, dkk. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Sosial: Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan, 2008, h. 4
4
tidak terpelihara. Bisa melihat budaya politik negara-negara maju seperti Jepang. Jepang
adalah salah satu dari sedikit negara di luar Eropa yang berhasil melakukan modernisasi
dengan tetap mempertahankan budayanya sendiri. Budaya Jepang tidak berubah, tetapi
perlahan berubah.
Negara-negara maju biasanya memiliki sistem ekonomi yang didasarkan pada
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. kegiatan ekonomi di negara maju
menggunakan peralatan dan infrastruktur modern yang memungkinkan pemanfaatan
sumber daya alam secara optimal. Situasi ekonomi setiap negara berbeda satu sama lain.
Kalaupun ada kesamaan, jika dilihat lebih dekat, tidak 100% sama.
Negara maju yang biasanya melakukan relokasi industri antara lain Amerika Serikat,
Jerman, Jepang, Prancis, dan Korea Selatan. Negara-negara yang mengalami alih industri
antara lain Cina, India, Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Meksiko.
2. Negara Berkembang
Adapun karakteristik yang biasanya dimiliki oleh negara berkembang seperti negara
Indonesia diantaranya:
Tingkat penduduk yang tinggi
Pertumbuhan penduduk di negara berkembang umumnya dua sampai empat kali lebih
cepat daripada di negara maju. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan dan budaya.
Tingkat pengangguran tinggi
Jumlah pekerja melebihi jumlah kesempatan kerja yang tersedia, dan tingkat pertumbuhan
keduanya terkadang tidak seimbang.7
Produktivitas yang rendah
Terbatasnya jumlah faktor produksi yang tidak diimbangi dengan jumlah tenaga kerja
menyebabkan daya beli masyarakat melemah, sehingga menyulitkan sektor korporasi
untuk meningkatkan produksi.
Kualitas hidup rendah
6
Windhu putra, Perekonomian Indonesia Penerapan Beberapa Teori Ekonomi Pembangunan di Indonesia, Depok:
PT. Raja Grafindo Persada, 2018, h.15-16.
7
Muhammad Asal Sahban, Kolaborasi Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang, (Makassar: CV Sah Media,
2018), h. 31.Muhammad Asal Sahban, Kolaborasi Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang, (Makassar: CV
Sah Media, 2018), h. 31.
5
Akibat rendahnya penghasilan yang dipeoleh masyarakat maka mereka mengalami
kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka seperti kurangnya memperoleh
pendidikan, kesehatan yang dapat berdampak pada kualitas kesehatan mereka yang rendah.
Ketergantungan pada Sektor Pertanian/Primer
Masyarakat sangat bergantung pada penghasilan sektor pertanian saja, karena hanya pada sektor
tersebut saja yang memiliki penghasilan yang cukup tinggi.
Pasar dan Informasi tidak Sempurna
Kurangnya kompetensi perekonomian yang dimiliki oleh negara berkembang hanya bisa dikuasai
oleh beberapa kelompok saja yang memiliki kekuasaan.
Tingkat Ketergantungan pada Angkatan Kerja Tinggi
Perbandingan penduduk yang aktif secara ekonomi dan tidak aktif di negara berkembang
berbeda dengan di negara maju.
Ketergantungan Tinggi pada Perekonomian Eksternal yangRentan
Negara-negara berkembang sangat bergantung pada ekonomi asing yang rapuh, karena
mereka umumnya hanya mengandalkan ekspor komoditas yang bergejolak.8
8
Muhammad Asal Sahban, Kolaborasi Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang … h. 32.
9
Ditjen Dikti, Kapita Selekta Pendidikan Kewarganegaraan (untuk Mahasiswa)bag I & II,(Jakarta: Ditjen Dikti, 2001),
h. 36
10
Sunardi,Pembinaan Ketahanan Bangsa, dalam rangka memperkokoh keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia,(Jakarta: PT. Kuadernita Adidarma, 2010) h. 157
6
sarana dan prasarana tradisional dan memiliki pendapatan yang relatif rendah.
Ketergantungan pada sektor pertanian karena sebagian tabungan kecil.Negara-negara
berkembang adalah negara-negara dengan pendapatan rata-rata rendah, infrastruktur yang
relatif terbelakang, dan indeks pembangunan manusia yang tertinggal dari standar global.
11
Tasmuji, dkk.Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar(Surabaya:IAIN Sunan Ampel Press, 2011),
h. 154.
7
E. Konsep Ekonomi Negara Maju dan Bekembang
Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan PDB/GNP. Apakah populasi
bertambah atau struktur ekonomi berubah.12 Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan
sebagai evolusi fisik dari produksi barang dan jasa spesifik negara seperti:Peningkatan dan
volume produksi barang industri, pembangunan infrastruktur, peningkatan jumlah sekolah,
peningkatan sektor jasa, peningkatan produksi barang modal.
12
Subandi, Ekonomi Pembangunan, (Bandung: Alfabeta,2014)., h. 15
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Geopolitik adalah studi tentang isu-isu geografi, sejarah, dan ilmu-ilmu sosial dalam
kaitannya dengan arena politik internasional. geopolitik mempelajari kepentingan strategis
dan politik geospasial, termasuk tempat-tempat lokal, wilayah, dan sumber daya alam.
geopolitik memiliki empat komponen: kondisi geografis, politik dan strategi, keterkaitan
geopolitik, dan elemen politik. Menurut bagian Statistik PBB:“Tidak ada konvensi formal
untuk penamaan negara atau wilayah 'maju' dan 'berkembang' dalam sistem PBB.
Selanjutnya, definisi “maju” dan “berkembang” adalah untuk penyederhanaan statistik dan
tidak mewakili penilaian tingkat pembangunan yang dicapai suatu negara atau wilayah.
B. Saran
Setelah menulis makalah yang berjudul Konsep perbandingan geopolitik, sosial budaya dan
ekonomi negara-negara maju dan negara berkembang, kami sebagai penulis mengharapkan para
pembaca dapat memahami isi daripada makalah kami ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
Abu Bakar M Luddin, Dasar-Dasar Konseling: teori Dan Praktik, (Medan: Perdana Publishing, 2010),
Ditjen Dikti, Kapita Selekta Pendidikan Kewarganegaraan (untuk Mahasiswa)bag I & II,(Jakarta: Ditjen
Dikti, 2001),
Gabriel A.Almond dan Sydney Verba, Budaya Politik, Jakarta: Rajawali Press, 2010, h.36
Muhammad Asal Sahban, Kolaborasi Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang, (Makassar: CV Sah
Media, 2018), h. 31.Muhammad Asal Sahban, Kolaborasi Pembangunan Ekonomi di Negara
Berkembang, (Makassar: CV Sah Media, 2018),
Tasmuji, dkk.Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar(Surabaya:IAIN Sunan Ampel
Press, 2011),
Wayan Legawa, dkk. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Sosial: Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan, 2008,
10