PERBANDINGAN PENDIDIKAN
Tentang
Disusun Oleh
Dosen Pembimbing
Dra. Nini
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan . Dalam makalah ini
akan dibahas materi tentang “Konsep Dasar Perbandingan Pendidikan”.
Shalawat dan salam pada junjungan nabi kita Muhammad صلى هللا عليه وسلمbeserta keluarga
dan para sahabat yang telah memperjuangkan agama Islam. Kemudian dengan segala hormat
penulis sampaikan rasa terima kasih kepada Ibuk Dra.Nini selaku dosen pengampu pada mata
kuliah Perbandingan Pendidikan.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi
perbaikan makalah ini. Terima kasih penulis ucapkan kepada rekan-rekan yang telah
berkontribusi dalam penulisan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca. Aamiin.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A.Latar Belakang.................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah............................................................................................................2
C.Tujuan Penulisan..............................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
A.Definisi dan Tujuan Studi Perbandingan Pendidikan..................................................3
B. Sejarah dan Dinamika Ilmu Perbandingan Pendidikan..............................................5
C.Pendekatan-Pendekatan dalam Studi Perbandingan Pendidikan...............................7
D. Ruang Lingkup Studi Ilmu Perbandingan Pendidikan...............................................9
BAB III....................................................................................................................................11
PENUTUP...............................................................................................................................11
A.Kesimpulan......................................................................................................................11
B.Saran................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Perbandingan merupakan sub sistem dari upaya pembangunan secara makro, oleh karena
berbicara masalah kependidikan, berarti berbicara tentang pembangunan. Pembangunan
selama dua dasawarsa telah menjadi semacam mantra. Sulit bagi siapa saja yang terlibat
dalam percaturan nasional maupun internasional tanpa melafalkan pembangunan sebagai
acuannya. Karena itu topik yang selalu menarik diperbincangkan oleh para pemimpin negara,
terutama bagi negara yang sedang berkembang adalah masalah pembangunan, yakni
bagaimana merubah kondisi masyarakat bangsanya agar lebih baik dari yang ada sekarang.1
Dilihat dari aspek keilmuan, pembangunan pada dasarnya memiliki ciri-ciri relativitas
normatif, dan subyektif. Karena sifatnya yang relatif, pembangunan selalu melibatkan
perbandingan-perbandingan dan acuan yang pada gilirannya melahirkan kategori negara
developed, under-developed, dan developing bila orang membicarakan tentang keadaan y ang
hendak dicapai melalui pembangunan atau proses pembangunan yang ingin ditempuh, maka
orang cenderung membuat perbandingan dan acuan, yang pada umumnya mengikuti tingkat
capaian maupun proses yang ditempuh oleh negara-negara maju.2 Sebagai rujukan lazimnya
dibuat contoh sebagai pembanding keadaan dan proses pembangunan di Korea, Taiwan,
Hongkong, dan Singapura kemajuan teknologi yang diandalkan sebagai basis kemajuan
Jepang dan Jerman; sementara bentuk organisasi dan pembangunan institusi yang melandasi
stabilitas pembangunan model Cina, Tanzania dan negara Eropa pada umumnya. Dengan
demikian orang cenderung menyebut negara dan masyarkat barat yang masih meraih tingkat
kemajuan yang tinggi dibidang ekonomi, teknologi dan institusi sebagai masyarakat yang
maju atau developed. Sementara bagi negara yang belum mencapai taraf menurut standar
negara-negara maju, disebut less-developed, under-developed atau developing. Pembangunan
juga selalu melibatkan sasaran yang memuat value judgment, yang bersifat normatif, suatu
masyarakat dikatakan berhasil mencapai upaya pembangunannya jika ia mampu meraih
1
Mahmud Junus, Perbandingan Pendidikan Modern di Negara Islam dan Intisari Pendidikan Barat (Cet. I;
Jakarta: CV Al-Hidayah, 1965), 3.
2
Imam Bernadib, Pendidikan Perbandingan (Cet. III; Jakarta: Andi Offset, 1994), h. 1.
1
standar capaian tertentu, dimana rumusannnya sangat ditentukan oleh preferensi dan inklinasi
atau bahkan ideologi masyarakat yang bersangkutan.
Pendidikan merupakan lembaga sosial yang diakui sebagai alat strategis yang amat penting
yang turut menentukan upaya-upaya pembangunan suatu bangsa, tertuama bagi bangsa yang
sedang membangun karena : Pada masyarakat yang sedang membangun, diperlukan warga
negara yang berkesadaran tinggi dan prouktif dalam memegang program-program
pembangunan, sehingga pembangunan pendidikan merupakan kunci pertama dan utama bagi
segala usaha pembangunan, dan dengan pendidikan akan dapat dikembangkan sumber-
sumber manusiawi yang terbuka dan dinamis yang akan menjadi landasan bagi terbinya
masyarakat manusia yang kokoh.Menyadari akan hal tersebut diatas, maka harapan terbesar
berada pada upaya pendidikan dan umumnya para pemimpin negara didunia berpandangan
bahwa pendidikan merupakan kuci untuk mencapai tujuan-tujuan seperti pertumbuhan
ekonomi, keadilan sosial, kesatuan nasional dan lain sebagainya. Permasalahan yang dihadapi
adalah sistem pendidikan yang bagaimana yang terbaik dan cocok untuk menunjang
pembangunan suatu bangsa
B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana Definisi dan Tujuan Studi Perbandingan Pendidikan?
2. Bagaimana Sejarah dan Dinamika Ilmu Perbandingan Pendidikan?
3. Apa Pendekatan-Pendekatan dalam Studi Perbandingan Pendidikan?
4. Apa Ruang Lingkup Studi Ilmu Perbandingan Pendidikan?
C.Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Definisi dan Tujuan Studi Perbandingan Pendidikan
2. Untuk Mengetahui Sejarah dan Dinamika Ilmu Perbandingan Pendidikan
3. Untuk Mengetahui Pendekatan-Pendekatan dalam Studi Perbandingan Pendidikan
4. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Studi Ilmu Perbandingan Pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut pengertian dasar perbandingan pendidikan adalah berarti menganalisa dua hal
atau lebih untuk mencari kesamaan–kesamaan dan perbedaan–perbedaannya. Dengan
3
Arif Rohman, Pendidikan Komparatif: Menuju ke Arah Metode Perbandingan Pendidikan Antar Negara
(Cet. I; Yogyakarta: Laksbang Grafika, 2011), 34.
4
Lihat Arifin, Ilmu Perbandingan Pendidikan, 17-18.
3
demikian maka studi perbandingan pendidikan ini adalah mengandung pengertian sebagai
usaha menganalisa dan mempelajari secara mendalam dua hal atau aspek dari system
pendidikan, untuk mencari dan menemukan kesamaan–kesamaan dan perbedaan–perbedaan
yang ada dari kedua hal tersebut.5
Pendapat yang lebih umum mengikuti pola perumusan yang dilakukan dalam bidang
sosiologi, bahwa tujuan perbandingan pendidikan adalah untuk memperoleh morfologi
pendidikan, yaitu suatu gambaran dan klasifikasi global mengenai berbagai bentuk
pendidikan;untuk mengetahui hubungan dan interaksi antara elemen-elemen dalam
pendidikan dan hubungan antara pendidikan dan masyarakat;dan untuk membendakan
perubahan-perubahan yang fundamental dalam pendidikan dan hal-hal yang tetap
dipertahankan, serta menghubungkan keduanya dengan nilai-nilai filosofis yang diyakini.6
5
Lihat Arifin, Ilmu Perbandingan Pendidikan, 23
6
Arif Rohman, Pendidikan Komparatif: Menuju ke Arah Metode Perbandingan Pendidikan Antar Negara,
34-35.
4
B. Sejarah dan Dinamika Ilmu Perbandingan Pendidikan
Studi Perbandingan muncul pada saat penting dalam sejarah dunia. Eropa telah
menemukan sisa dari dunia dan mencoba untuk menjelaskan variasi banyaknya. penjelasan
Rasional sedang dicari sifat sebenarnya dari lembaga-lembaga manusia.Sebuah keyakinan
yang diperlukan dalam hukum alam membuat penilaian tentang bagaimana pemerintah,
keluarga, dan masyarakat sipil yang terorganisir. Perkembangan ini memberikan kontribusi
pada peningkatan studi komparatif. Ilmu itu sangat penting dalam perkembangan studi
banding, dan sarjana komparatif awal seragam diidentifikasi sebagai salah satu bidang yang
didasarkan pada penggunaan "metode ilmiah" Dalam pengertian ilmiah yang lebih umum,
sarjana perbandingan diuji hipotesis tentang hubungan sebab akibat antara gejala.Namun, dari
para ulama juga perbandingan awal Pembatasan penelitian ilmiah mereka dalam dua
cara.Pertama, mereka memeriksa persamaan dan perbedaan antara fenomena atau kelas dari
fenomena. Kedua, sedangkan ilmu pengetahuan umumnya berkomitmen untuk
eksperimentasi sebagai suatu cara untuk membuat klasifikasi dan teori pengujian, sarjana
perbandingan hampir seluruhnya bergantung pada variasi belajar secara alami dan wajar.7
Dalam perkembangan bidang ilmu perbandingan pendidikan ,cukup banyak nama yang
bisa disebut,baik dalam kategori pelopor,sebagai ahli dalam bidang perbandingan pendidikan
atau keduanya.Beberapa nama patut disebutkan sebagai gambaran bahwa bidang ilmu ini pun
juga sudah mengglobal. Di Amerika Utara dan Eropa , misalnya, I.L Kandel, Robert Ulich,
Nocholas Hans, Friederich Schneider, Franz Hilker, Erich Hylla, Lauwerys, George
Z.Bereday, Williams W.Brickman, Harold Noah, C.Arnold Anderson, dan Claude
A.Anderson merupakan nama-nama yang hasil karyanya dalam bidang perbandingan
pendidikan sering dirujuk. Perbandingan pendidikan dimulai dengan pengamatan tentang
7
Imam Barnadib,Pendidikan Perbandingan Buku 1,Yogyakarta,andi offset,1991,hal.3
8
Binti Maunah, Perbandingan Pendidikan Islam, Yogyakarta; Teras, 2011, hlm. 6
5
orang asing dan pendidikan mereka kemudian dikembangkan menjadi gambaran sistem
sekolah asing. Fase deskriptif secara bertahap diperluas untuk mencakup pemeriksaan,
konteks sosial, politik, dan sejarah di mana sistem sekolah dikembangkan. Dimensi lebih
ditambahkan dengan deskripsi dari hubungan ini sebagai pendidikan komparatif melanjutkan
untuk mempertimbangkan interaksi dinamis antara pendidikan dan pengaturan sosial
perusahaan.
Pendidikan Perbandingan dengan demikian bagian dari upaya yang lebih luas untuk
menjelaskan fenomena, pertama, dalam sistem pendidikan dan lembaga-lembaga, dan kedua,
sekitar pendidikan dan menghubungkannya dengan lingkungan sosialnya. 9 Upaya untuk
melakukan sebuah keprihatinan dengan teknologi pendidikan: metode, praktik, dan hasil dari
berbagai modus instruksi, organisasi, pengawasan, administrasi, dan keuangan. Sejauh ini
pendidikan komparatif berkaitan dengan pedagogi, pekerjaan umumnya telah dilakukan oleh
para guru, administrator, dan psikolog pendidikan.10
Perbandingan pendidikan memiliki bagian yang tertanam kuat di pedagogi dan yang
lainnya di daerah yang lebih luas dari ilmu-ilmu sosial. Kepeduliannya dengan bentuk dan
fungsi dari sekolah, bagaimanapun, bersatu kedua aspek lapangan dengan berkonsentrasi
perhatian pada jenis data yang sama dan topik pelengkap. Unsur pemersatu dan mungkin
yang lebih penting, baru-baru ini menjadi jelas dalam gerakan umum terhadap metode
empiris dan kuantitatif penyelidikan.11
10
M. Arifin, Ilmu Perbandingan Pendidikan (Jakarta: Golden Terayon Press, 1989), h. 1.
11
Prof. Drs. H.M. Arifin Me.Ed, Ilmu Perbandingan Pendidikan PT. Golden Tarayon, Jakarta, 1986, hal. 17-
27
6
Untuk mempelajari Studi Perbandingan Pendidikan,maka diperlukan beberapa
pendekatan-pendekatan dalam mempelajarinya,diantaranya :12
Salah satu variasi utama dalam pekerjaan klasifikasi antara comparativists adalah usaha
untuk mengklasifikasikan sistem sosial dan struktur yang tidak menyarankan pengaturan
evolusi atau hirarkis. Perbandingan politik sangat dikenal karena ahistoris upaya untuk
mengembangkan kategori mewakili dunia politik kontemporer.Meskipun juga telah
memberikan perhatian untuk modernisasi dan pembangunan politik, utamanya politik
komparatif warisan, yang bunga dalam mengklasifikasikan jenis rezim yang ada, mencari
setara bahasa dalam sistem politik yang berbeda, dan mengelompokkan fungsi masing-
masing. Demikian pula, spesialis dalam hukum perbandingan tertarik dalam isi normatif dari
berbagai sistem hukum. Mereka berusaha untuk mendefinisikan sistem hukum keluarga
seperti hukum Romawi, hukum umum, atau hukum sosialis, dan mengidentifikasi norma-
norma dan cara berpikir yang terjadi dalam keluarga-keluarga hukum.
7
perlunya menggunakan seperangkat kategori standar. Fokus dasar skema terbanyak adalah
pada tingkat dan jenis pendidikan, dan telah lama jelas bahwa tata-nama, dan fleksibilitas
skema hanya kira-kira yang sesuai dengan kebanyakan negara.
Penelitian sejarah memainkan peran penting sebagai bidang pendidikan komparatif
tersebut didefinisikan. Banyak perintis awal lapangan itu sendiri sejarawan, termasuk Robert
Ulich, Ishak Kandel, Harold Benyamin dan William W. Brickman. Mereka yang menulis
buku teks awal, termasuk Ishak Kandel (1933) serta DI Thut dan Don Adams (1964),
mengambil pendekatan historis untuk studi negara mereka.
Beberapa bidang perbandingan fokus terutama pada pengaruh dalam dan lintas budaya.
Perbandingan sastra adalah contoh utama dari orientasi ketika bahwa ahli perbandingan
berupaya untuk mengungkap keterkaitan antara individu, sekolah pemikiran, atau literatur
nasional sepanjang waktu dan ruang. Dalam hal waktu, spesialis sastra komparatif ingin
bagaimana Katolik dipengaruhi sastra Jerman klasisisme Jerman dan bagaimana klasisisme,
pada gilirannya, dipengaruhi romantisme; bagaimana Shakespeare berubah sastra Inggris,
bagaimana sastra modern Eropa dalam utang untuk sastra Yunani dan Latin. Dalam hal
ruang, sarjana sastra komparatif ingin melacak pergerakan tema dan genre dari satu tempat ke
tempat lain, bagaimana agama tema di Swiss pindah ke Belanda, kemudian ke Amerika,
bagaimana Tolstoi, Emerson dan Thoreau dipengaruhi penulis India di Asia Selatan;
bagaimana penulisan Afrika menggabungkan gaya Eropa; bagaimana pola dasar bergerak
Don Juan dari kebudayaan (misalnya, Samuel dan Shanmugham 1980; Weisstein 1968;
Weisbuch 1989; Highet 1992).Beberapa pekerjaan penting telah dilakukan dalam pendidikan
komparatif terkait dengan menelusuri pengaruh dalam perubahan pendidikan dan reformasi.
Harry Armytage, misalnya, telah menulis empat buku menelusuri pengaruh Amerika,
Perancis, Jerman, dan Rusia di bidang pendidikan bahasa Inggris (1967, 1968; 1969a;
1969b).
8
Mengingat studi perbandingan pendidikan mempunyai sasaran yang tidak hanya terbatas
pada permasalahan kependidikan disuatu atau dibeberapa negara dengan latar belakang
kebudayaan yang berbeda-beda, maka untuk lebih memantapkan studi tersebut para ahli telah
memberikan pendapatnya tentang ruang lingkupnya, sebagai berikut :13
1. J.P. Sarumpet MA. Lektor pada Universitas Melbourne, meninjau beberapa bagian
terpenting dari sistem pendidikan masing-masing negara. Pertama-tama ditinjau dari segi
sejarah pendidikannya secara singkat untuk mengetahui sistem apa yang berlaku saat ini.
Kemudian ditinjau administrasi pendidikan terutama dilihat dari segi praktik administrasi dan
organisasinya,misalnya di Prancis menganut sistem sentralisasi dalam penyelenggaraan
pendidikan,sedangkan di Inggris sebaliknya memberikan kekuasaan kepada daerah untuk
mengurus pendidikannya sendiri.
3. Menurut pendapat DR.Nazily Shalih dan DR.Abdul Ghani Abud, studi perbandingan itu
mempunyai ruang lingkup yang luas,karena mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Segala pengetahuan yang berkaitan dengan sistem pendidikan dan pengajaran dalam
masyarakat yang berbeda;
13
. Prof. Imam Barnadib, MA. Ph,D, Pendidikan Perbandingan Buku I, Andi Offset, Yogyakarta, 1988, al.
143
9
3. Sejarah pendidikan dari suatu negara, karena sejarah dapat menjelaskan problematika
kependidikan untuk masa kini;
4. Kebudayaan suatu masyarakat atau bangsa yang merupakan latar belakang yang
mempengaruhi timbulnya sistem kependidikan yang berbeda antara yang satu dari
yang lainnya.
BAB III
PENUTUP
10
A.Kesimpulan
Dari pembahasan makalah diatas tentang Konsep Dasar Perbandingan Pendidikan, maka
dapat disimpulkan bahwa Perbandingan Pendidikan adalah studi tentang sebab-sebab yang
menimbulkan tentang problematika kependidikan dan pengajaran serta sebab-sebab yang
dapat menimbulkan persamaan dan perbedaan diantara sistem-sistem yang ada dinegara-
negara yang berbeda itu.Tujuan perbandingan pendidikan adalah mengetahui perbedaan-
perbedaan kekuatan apa saja yang melahirkan bentuk-bentuk sistem pendidikan yang
berbeda-beda di dunia ini.Adapun pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam studi
perbandingan pendidikan adalah melalui pendekatan Sistem ahistoris Tipologis, pendekatan
sejarah, dan pendekatan melalui pengaruh budaya.
B.Saran
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwasanya isi maupun cara penulisan
makalah masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
masukan baik berupa saran dan kritik dari teman- teman serta arahan dari bapak dosen
pengampu demi kesempurnaan.
DAFTAR PUSTAKA
11
Bernabid Imam , Pendidikan Perbandingan (Cet. III; Jakarta: Andi Offset, 1994), h. 1.
Prof. Drs. H.M. Arifin Me.Ed, Ilmu Perbandingan Pendidikan PT. Golden Tarayon,
Jakarta, 1986, hal. 17-27
Prof. Drs. H.M. Arifin Me.Ed, Ilmu Perbandingan Pendidikan PT. Golden Tarayon,
Jakarta, 1986, hal. 17-27.
Prof. Imam Barnadib, MA. Ph,D, Pendidikan Perbandingan Buku I, Andi Offset,
Yogyakarta, 1988, al. 143
12