Anda di halaman 1dari 9

BELAJAR TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas ujian perbaikan nilai mata kuliah
Pendidikan Komparatif
Dosen Pengampu : Alvian Agung N, M.Pd.

Disusun Oleh:
Shufiyani 18010094

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


IKIP SILIWANGI
BANDUNG
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah
SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah ini sebagai pemenuhan
salah satu tugas dari Yang Terhormat Bapak Alvian Agung N, M.Pd yang merupakan dosen
mata kuliah Pendidikan Komparatif. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesarbesarnya. Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Cikalongwetan, 18 Agustus 2022

Penulis
BAB I
A. Latar Belakang.

Alasan diadakannya Pendidikan Global yakni :


            1. Adanya  link and match seolah-olah satu-satunya tujuan pendidikan yang
dibenarkan adalah mempersiapkan peserta didik untuk cocok masuk sebagai salah satu
bagian dari dunia industri. Maka, segala upaya pendidikan adalah harus disesuaikan
memenuhi kebutuhan dunia kerja. Sekali lagi, program link and match tidaklah salah. Karena
tujuan peserta didik menjalani pendidikan adalah untuk mempersiapkan diri memasuki dunia
kerja. Namun, menjadi bahaya manakala ini diasumsikan sebagai satu-satunya tujuan
pendidikan. Lembaga pendidikan yang mendesign kurikulumnya guna membekali peserta
didiknya dengan berbagai keahlian yang dibutuhkan dunia kerja merupakan sikap yang bijak.
Karena, menciptakan sebuah kebijakan dalam dunia pendidikan agar tetap relevan dengan
kebutuhan masyarakat merupakan sebuah tuntutuan yang mendesak dan terus ada. Namun,
merupakan cerminan keterbatasan horizon pemikiran manakala beranggapan bahwa tujuan
pendidikan semata-mata demi memenuhi kebutuhan praktis sesaat. Kebijakan pendidikan
yang dilatari oleh horizon berpikir sempit seperti ini berpotensi melahirkan proses
dehumanisasi pada diri peserta didik. Pendidikan yang terlalu terfokus pada upaya mencetak
tenaga-tenaga trampil yang dibutuhkan dunia industri dan melupakan tujuan-tujuan
pendidikan yang lain, akan melahirkan robot-robot berbaju manusia. Implikasi dari
kebijakan-kebijakan pendidikan semacam itu telah lama kita rasakan. Misalkan, rendahnya
moralitas, rendahnya sikap toleransi, rendahnya sikap menghargai sesama, lemahnya
mental enterpreuner, rendahnya mental team-work, minimnya jiwa kepemimpinan dan lain-
lain. Percepatan inovasi yang terjadi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut
manusia-manusia pembelajar yang terus mau dan mampu meng-upgrade diri. Ini berarti
lembaga pendidikan juga harus mampu mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar
peserta didiknya. Lembaga pendidikan harus memberi ketrampilan  how to learn.        
                                                               
           2. Kemajuan tekonologi komunikasi dan transportasi, berdampak dunia semakin
sempit, dunia menjadi desa besar / the big village, batas negara terjadi borderless, interaksi
antar bangsa semakin intensif, interaksi individu lintas negara, universalisasi segala aspek
kehidupan. Fenomena di atas mengarah globalisasi. Sehingga di butuhkan adanya pendidikan
yang berbasis Global untuk saling berinteraksi antar-bangsa guna mewujudkan kesejahteraan
bersama, mempelopori kerjasama yang saling menguntungkan di dalam dunia pendidikan.
Sedangkan Pendidikan Komparatif muncul diawali oleh keprihatinan sebagian
masyarakat dunia tentang rendahnya pengetahuan masing-masing bangsa terhadap kehidupan
bangsa lain yang mengakibatkan adanya saling kecurigaan dan permusuhan satu sama
lain. Melalui Pendidikan Komparatif suatu bangsa dapat mengetahui bagaimana bangsa lain
merencanakan pengembangan dan peningkatan sistem pendidikannya. Pendidikan
Komparatif sendiri mengikuti perkembangan pendidikan Global. Oleh karena itu kecurigaan
maupun permusuhan dapat diminimalisir dengan adanya Pendidikan Komparatif ini.
Berbeda dengan pendidikan Internasional. Melihat perekembangan Pendidikan
Internasional, belakangan ini muncul tren di beberapa sekolah yang mengklaim dirinya
menerapkan pendidikan internasional. Dengan mengadopsi kurikulum asing dan
mendatangkan para pengajar dari negara asal kurikulum, sekolah-sekolah ini berani
menyebutkan bahwa kurikulum mereka berkualitas pendidikan internasional.
Dalam pendidikan internasional, kurikulum yang diterapkan boleh-boleh saja
kurikulum nasional, tetapi di dalamnya disisipkan pendidikan untuk ber-internasional.
Artinya, anak didik dijejali dengan pendidikan akan hidup dalam suasana damai di dunia,
dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian, diberikan makna perdamaian internasional,
dan arah kehidupan yang lebih baik. Bentuk pendidikan semacam ini bukan dalam tingkat
pendidikan teori, namun harus diterapkan secara nyata.
Lalu bagaimana kaitan antara Pendidikan Internasional, Pendidikan Global dan
Pendidikan Komparatif ? Hal tersebut akan dijelaskan lebih lanjut pada makalah yang ada di
bawah ini.

B.   Rumusan Masalah

1.      Apakah Pengertian Pendidikan Komparatif?


2.      Apakah Pengertian Pendidikan Internasional?
3.      Apakah Pengertian Pendidikan Global?
4.      Bagaimana kaitan Pendidikan Komparatif, Pendidikan Global dan dengan Pendidikan
Internasional?
5.      Apa saja keuntungan dan kelemahan yang didapat dari hubungan tersebut?

C.   Tujuan Penulisan

1.      Agar pembaca mengetahui dan memahami apa pengertian Pendidikan Kompartif


2.      Agar pembaca mengetahui dan memahami apa pengertian Pendidikan Internasional.
3.      Agar pembaca mengetahui dan memahami  apa pengertian Pendidikan Global
4.      Agar pembaca tahu kaitan pendidikan kompartif dengan pendidikan internasional itu
seperti apa.
5.      Agar pembaca tahu keuntungan dan kelemahan dari kaitan tersebut .

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pendidikan Komparatif

Pengertian pendidikan komparatif  dibagi menjadi dua yaitu:

1.      Pengertian secara etimologis. Pendidikan komparatif secara etimologis dimaksudkan


sebagai ilmu yang mengajarkan dan melatihkan tentang tata cara atau prosedur
membandingkan dua atau lebih sistem yang berbeda, baik antar daerah maupun antar
negara. Istilah pendidikan komparatif sering diucapkan dengan istilah pendidikan
perbandingan, karena keduanya memiliki pengertian sama
2.      Pengertian secara terminologis adalah disiplin ilmu yang mempelajari sistem-sistem
pendidikan baik dalam satu negara maupun antar negara yang menyangkut: (a) sistem
pendidikan formal,  non-formal dan informal, (b) teori dan praktek pendidikan, serta (c) latar
belakang sosial, ekonomi, politik, ideologi, dan budaya yang mempengaruhi sistem
pendidikan.
Pendidikan Komparatif secara harfiah sendiri adalah Ilmu yang mendidik bagaimana
cara membandingkan. Yang diperbandingkan dalam ilmu ini adalah praktek dan hasil-hasil
penyelenggaraan pendidikan yang terjadi dalam masyarakat. I.L Kandel dalam bukunya
“comparative education” yang mengartikan pendidikan komparatif sebagai studi tentang teori
dan praktek pendidikan pada waktu sekarang yang dipengaruhi oleh bermacam-macam latar
belakang dan merupakan kelanjutan dari sejarah pendidikan. Carter V.Good mengartikan
pendidikan komparatif sebagai lapangan yang mempunyai tugas untuk mengadakan
perbandingan teori dan praktek pendidikan sebagaimana terdapat pada beberapa negeri
dengan maksud untuk mengadakan perluasan pemandangan dan pengetahuan tentang
pendidikan di luar batas negeri sendiri.
Dalam pendidikan komparatif, hal-hal yang perlu dipelajari adalah kajian-kajian studi
yang secara umum mencakup 2 hal penting yaitu studi kawasan, studi ini diarahkan pada
kawasan tertentu yang berusaha mempelajari sistem pendidikan di kawasan tersebut.
Misalnya studi sistem pendidikan di kawasan asia tenggara, eropa, dan timur tengah. Dan
yang kedua adalah studi tematik, studi ini diarahkan pada pengkajian terhadap tema-tema
tertentu dalam pendidikan misalnya, manajemen persekolahan, pengembangan kurikulum,
mutu input sekolah, otonomi sekolah atau lembaga, privatisasi sekolah, pendidikan pra
sekolah, integrasi pendidikan sekolah dan luar sekolah, peningkatan pendidikan guru, dll.
Keharusan kita mempelajari pendidikan komparatif yaitu agar kita mengerti konsep-
konsep dasar dan metode dalam membandingkan aneka sistem baik didalam atau diluar
negeri, dapat mengevaluasi keberhasilan dan kekurangan serta mengidentifikasi sesuatu yang
bermanfaat atau tidak, dapat mempertimbangkan isu-isu pendidikan dan mengikuti
perkembangan pendidikan secara global serta terhindar dari kacamata etnosentrisme sempit,
mempereoleh pengetahuan tentang model-model sistem pendidikan di berbagai negara dan
faktor yang mempengaruhi dan melatar belakangi (national character) sistem tersebut.
       Tujuan Pendidikan Komparatif

I.L. Kandel menyebutkan ada tiga tujuan yang ingin dicapai dalam studi
pendidikan komparatif yaitu:
1.      Repertorial-deskriptif.
Pertama-tama studi dalam pendidikan komparatif berusaha mengungkap-kan data-data yang
bersifat informotoris tentang sistem pendidikan pada umumnya maupun pada khususnya.
Misalnya data tentang angka partisipasi, jumlah anak putus sekolah,  jumlah angka buta
huruf, jumlah sekolah negeri dan swasta baik dalam lingkup satu negara maupun dua / lebih
negara yang berbeda.
2.      Historik-fungsional.
Studi-studi yang telah dilakukan dalam pendidikan komparatif juga berusaha mencari kaitan
data-data yang bersifat informotoris pendidikan dengan bidang lain seperti filsafat dan
pandangan hidup, sistem politik, sistem ekonomi dan sosial-budaya dari masyarakat itu.
3.      Melioristik.
Tujuan pendidikan komparatif yang terakhir adalah dalam rangka mengembangkan
pendidikan di dalam  negeri sendiri. Setelah mengetahui persamaan dan perbedaan keadaan
pendidikan antar negara termasuk dengan negaranya sendiri, maka dapat diambil manfaat
dari kebaikan-kebaikan negara lain tersebut. Yaitu kebaikan-kebaikan itu sebisa mungkin
dapat diterapkan di negara sendiri dengan beberapa penyesuaian kritis.
Menurut Harold J Noah (1985), dan Dr.Farooq Joubish (2009), pendidikan komparatif
memiliki empat tujuan:
1.      Untuk menjelaskan sistem pendidikan,  proses,  atau hasil.
2.      Untuk membantu dalam pengembangan lembaga pendidikan dan praktik.
3.      Untuk menyorot hubungan antara pendidikan dan masyarakat.
4.      Untuk menetapkan pernyataan umum tentang pendidikan yang berlaku di lebih dari satu
negara.
B  Pengertian Pendidikan Internasional

Belakangan ini muncul tren di beberapa sekolah yang mengklaim dirinya menerapkan
pendidikan internasional. Dengan mengadopsi kurikulum asing dan mendatangkan para
pengajar dari negara asal kurikulum, sekolah-sekolah ini berani menyebutkan bahwa
kurikulum mereka berkualitas pendidikan internasional. pendidikan inetrnasional adalah
pendidikan yang mengaplikasikan sistem terbuka di era global yang mendorong interaksi
dengan masyarakat lokal tetapi ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang diajarkan
berwawasan internasional.
Sebenarnya standar pendidikan internasional bukan sekedar pendidikan yang
menggunakan bahasa internasional. Bukan hanya pada kulitnya. Harusnya pendidikan
internasional bukan melulu mempromosikan penggunaan bahasa asing. Pendidikan
internasional harus dimaknai dengan pendidikan yang menjadikan anak didiknya berpikir
secara terbuka dan internasional, open and international minded. International
minded dimana di dalamnya para anak didiknya kelak akan menjadi manusia yang 'berwarga
negara internasional' atau istilahnya sebagai global citizen. Jadi pendidikan internasional
bukan sekedar kulit belaka, namun lebih pada esensi yang terletak di dalamnya, dalam
pembelajarannya.
Dalam pendidikan internasional, kurikulum yang diterapkan boleh-boleh saja
kurikulum nasional, tetapi di dalamnya disisipkan pendidikan untuk ber-internasional.
Program yang benar-benar program berstandar internasional dalam arti yang sesungguhnya
yakni dalam program ini selain menerapkan pelajaran Bahasa Inggris sebagai satu dari mata
pelajarannya, Bahasa Ibu, dalam hal ini Bahasa Indonesia- bila diterapkan di Indonesia,
masih harus dipakai. Anak didik harus tetap dikenalkan dengan budaya lokal dan harus tetap
diajak berpikir tentang apa yang ada di sekitar lokalnya.
 Namun pada saat bersamaan, program ini membuat anak didik untuk berpikir secara
internasional dengan cara mengajak mereka untuk peduli akan situasi yang ada di dunia luar
- Act locally, think globally. Juga dengan cara mengajarkan kepada anak didik adanya
perbedaan di antara sesama, dan dengan cara menerapkan profil-profil manusia yang
mengarah ke dalam kehidupan yang lebih baik.  Artinya, anak didik dijejali dengan
pendidikan akan hidup dalam suasana damai di dunia, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusian, diberikan makna perdamaian internasional, dan arah kehidupan yang lebih baik.
Bentuk pendidikan semacam ini bukan dalam tingkat pendidikan teori, namun harus
diterapkan secara nyata. Dalam pendidikan internasional, para pendidik harus pandai
menyelipkan nilai-nilai kemanusian ke dalam semua mata pelajaran dan dalam semua
kegiatan secara berkelanjutan. Kegiatan yang dirancang haruslah sedemikian rupa sehingga
anak didik tidak hanya belajar ilmu, namun juga belajar nilai.
C. Pengertian Pendidikan Global

Globalisasi telah menghampiri seluruh rakyat di belahan bumi manapun dengan


membawa banyak dampak baik positif maupun negatif. Sisi positif dari globalisasi itu berada
pada kemajuan teknologi informatika dan teknologi komunikasi. Dampak negatifnya kalau
sampai kita hanya menjadi objek suatu arus globalisasi tanpa mampu berbuat. Oleh
karenanya perlu banyak persiapan terutama mental guna menghadapi era tersebut. Dalam era
tersebut dibutuhkan kemampuan untuk menjaring dan menyaring segala pengaruh yang
masuk dari berbagai kebudayaan yang lain
Pendidikan  Perspektif Global atau disebut juga pendidikan Global artinya
Pendidikan yang membekali wawasan global untuk membekali siswa memasuki era
globalisasi sehingga Siswa mampu bertindak lokal dengan dilandasi wawasan global.
Pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan global dalam  aspek ekonomi, seni
budaya, SDM, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain ke dalam
kurikulum sekolah yang akhirnya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik
yang dapat dimanfaatkan untuk persaingan global. Pendidikan Global dirasa perlu di
sebabkan kemajuan komunikasi & transportasi yang dirasakan dunia semakin sempit, batas
negara menjadi buram, proses universalisasi melanda berbagai aspek kehidupan
Tujuan Pendidikan Global
1.                        Mengembangkan pengertian keberadaan mereka membentuk
masyarakat
2.                        bahwa mereka merupakan anggota masyarakat manusia
3.                       bahwa mereka adalah penghuni planet bumi, dan kehidupannya tergantung pada
planet bumi tersebut
4.                        bahwa mereka adalah partisipan atau pelaku aktif dalam masyarakat
global
5.                       Mendidik siswa agar mampu hidup secara bijaksana dan bertanggung jawab, sebagai
individu,  umat manusia, penghuni planet bumi, dan sebagai anggota masyarakat global
Pendidikan Global  menekankan pada:
1.                        Kesadaran terhadap perspektif global
2.                        Memahami sistim-sistim global
3.                        Sejarah globalisasi
4.                        Saling pengertian terhadap budaya bangsa lain
D.    Kaitan Pendidikan Komparatif,Pendidikan Internasional dan Pendidikan Global
Pendidikan komparatif, pendidikan global serta pendidikan internasional ternyata
tiga hal yang berbeda. Antara pendidikan komparatif, pendidikan global dan pendidikan
internasional tidaklah sama. Dalam buku Pak Arif Rohman “Pendidikan Komparatif”,
dituliskan bahwa pendidikan komparatif berkedudukan sebagai salah satu ilmu fondasi yang
memperkokoh bangunan ilmu pendidikan. Dalam arti, pendidikan Komparatif itu posisinya
dijadikan sebagai Studi / Metode awal pembanding sistem pendidikan antar dua negara atau
lebih yang berbeda dilihat dari segi kemajuan pembangunan, segi latar belakang sejarah, segi
latar belakang ekonomi, dan segi letak geografisnya.
Kami akan membahas beberapa isu-isu yang terkait dengan spesies, karena kami
merasa semua perhatian yang diberikan terlalu sedikit untuk makna label "komparatif" dan
"internasional" dalam masyarakat kita. Spesies awalnya dikenal sebagai Pendidikan
Masyarakat Perbandingan dan pada tahun 1972 selama masa jabatannya sebagai presiden
Stewart Fraser berhasil menambahkan "International istilah" .Beliau tidak berencana untuk
menarik perbedaan yang tegas antara dua daerah.
Meskipun mungkin bisa membantu untuk menyarankan bahwa "pendidikan
komparatif" umumnya dianggap sebagai aspek yang lebih akademis atau ilmiah dari
lapangan, sementara pendidikan internasional yang terkait dengan "kerjasama, pemahaman,
dan pertukaran" elemen bidang (Fraser dan Brickman 1968). Artinya, Pendidikan Komparatif
lebih di pertimbangkan ke penelitian dan karya teoritis sementara pendidikan internasional
lebih ke pelayanan. Jadi pendidikan internasional bukan sekedar kulit belaka, namun lebih
pada esensi yang terletak di dalamnya, dalam pembelajarannya.misalnya penerapan bahasa
asing di sekolah-sekolah.
Sedangkan pendidikan Global itu sendiri dijadikan sebagai tujuan / hasil akhir yang
hendak ingin dicapai atau patokan dari pendidikan komparatif dan pendidikan internasional
itu sendiri. Dan selalu diikuti perkembangan pendidikan secara komparatif sehingga terhindar
dari kacamata etnosentrisme sempit.
E.     Keuntungan dan Kelemahan dari Kaitan Tersebut
Keharusan kita mempelajari pendidikan komparatif yaitu agar kita mengerti konsep-
konsep dasar dan metode dalam membandingkan aneka sistem baik di dalam atau di luar
negeri, dapat mengevaluasi keberhasilan dan kekurangan serta mengidentifikasi sesuatu yang
bermanfaat atau tidak, dapat mempertimbangkan isu-isu pendidikan dan mengikuti
perkembangan pendidikan secara global serta terhindar dari kacamata etnosentrisme sempit,
mempereoleh pengetahuan tentang model-model sistem pendidikan di berbagai negara dan
faktor yang mempengaruhi dan melatarbelakangi (national character) sistem tersebut.
Sebuah keuntungan tersendiri jika mempelajari pendidikan komparatif. Kerugian
yang ditimbulkan jika tidak mempelajari pendidikan komparatif adalah sebagai individu yang
berkutat di dunia pendidikan, kita tidak dapat membandingkan berbagai sistem pendidikan
yang ada baik didalam maupun luar negeri serta tidak dapat mengidentifikasi sesuatu yang
bermanfaat bagi perkembangan pendidikan. Untuk itu, sangatlah penting untuk mempelajari
pendidikan komparatif. Kaitannya dengan pendidikan global kita dapat mudah merasuki dan
merambah dunia kerja yang sangat ketat persaingannya. Untuk memberi wawasan, agar
mampu bersaing dan ikut berlaga di era global, mampu mengangkat kekuatan lokal dan
sektor melalui inovasi guna menunjang kekuatan nasional untuk bersaing di pasar global

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan dan Saran
Pendidikan komparatif adalah pendidikan yang penting bagi perkembangan
pendidikan suatu bangsa. Dalam pendidikan komparatif terdapat suatu asas yang disebut
dengan asas komparabilitas. Asas komparabilitas adalah metode penelitian atau penulisan
dengan membandingkan berbagai aspek dalam pendidikan. Misalnya tujuan pendidikan
nasioanl, biaya, proses, evaluasi, dan sebagainya. Diantara segi-segi perbandingan atau
komparabilitas dalam melakukan studi komparasi sitem pendidikan antar dua negara atau
lebih yang berbeda adalah: segi kemajuan pembangunan, segi latar belakang sejarah, segi
latar belakang ekonomi, dan segi letak geografisnya. Dalam pendidikan internasional, para
pendidik harus pandai menyelipkan nilai-nilai kemanusian ke dalam semua mata pelajaran
dan dalam semua kegiatan secara berkelanjutan. Kegiatan yang dirancang haruslah
sedemikian rupa sehingga anak didik tidak hanya belajar ilmu, namun juga belajar nilai.
Sehingga 'pendidikan internasional' bukan sekedar di kulit belaka, namun bisa diterapkan ke
dalam semua level sekolah yang ada di seluruh nusantara.
Kaitannya antar ketiga pendidikan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa ketiga
pendidikan itu di sebut sebagai PROSES..dimana pendidikan Komparatif di jadikan
Studi/metode penelitian,tahap selanjutnya diaplikasikan kedalam pembelajaran pendidikan
Internasional yang diterapkan di Lapangan contohnya sekolah dan kurikulum serta hasil
akhirnya guna mencakup pendidikan Global sebagai kunci memenangkan dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Arif Rohman. 2010. Pendidikan Komparatif. Yogyakarta: LaksBang Mediatama


Di akses melalui internet pada 29/9/2011 pukul
17.25: http://www.teknologipendidikan.net/ Makna dari Term Perbandingan dalam
Pendidikan Perbandingan.html
Di akses melalui internet pada 29/9/2011 pukul 19.28 :  http:// aisyah-umi-
lathifah.blogspot.com/2010/11/ Melodi Kata  tugas pendidikan komparatif (asas-asas
komparabilitas).html
Di akses melalui internet pada 29/9/2011 pukul 20.05 :  http://islamicschoolnetwork/ pendidikan
internasional,bagaimanakah maknanya.com
Di akses melalui internet pada 1/10/2011 pukul
15.25 :  http://nurul071644249.wordpress.com/2011/08/29/ Pendidikan Perspektif
Global.html
Di akses melalui internet pada 1/10/2011 pukul
20.30 :  http://dedidwitagama.wordpress.com/2007/11/07/pendidikan-berbasis-keunggulan-
lokal-global/
Di akses melalui internet pada 1/10/2011 pukul 20.45 :  http://www.iaiglobal.or.id/

Anda mungkin juga menyukai