Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas ujian perbaikan nilai mata kuliah
Pendidikan Komparatif
Dosen Pengampu : Alvian Agung N, M.Pd.
Disusun Oleh:
Shufiyani 18010094
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah
SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah ini sebagai pemenuhan
salah satu tugas dari Yang Terhormat Bapak Alvian Agung N, M.Pd yang merupakan dosen
mata kuliah Pendidikan Komparatif. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesarbesarnya. Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
BAB I
A. Latar Belakang.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
I.L. Kandel menyebutkan ada tiga tujuan yang ingin dicapai dalam studi
pendidikan komparatif yaitu:
1. Repertorial-deskriptif.
Pertama-tama studi dalam pendidikan komparatif berusaha mengungkap-kan data-data yang
bersifat informotoris tentang sistem pendidikan pada umumnya maupun pada khususnya.
Misalnya data tentang angka partisipasi, jumlah anak putus sekolah, jumlah angka buta
huruf, jumlah sekolah negeri dan swasta baik dalam lingkup satu negara maupun dua / lebih
negara yang berbeda.
2. Historik-fungsional.
Studi-studi yang telah dilakukan dalam pendidikan komparatif juga berusaha mencari kaitan
data-data yang bersifat informotoris pendidikan dengan bidang lain seperti filsafat dan
pandangan hidup, sistem politik, sistem ekonomi dan sosial-budaya dari masyarakat itu.
3. Melioristik.
Tujuan pendidikan komparatif yang terakhir adalah dalam rangka mengembangkan
pendidikan di dalam negeri sendiri. Setelah mengetahui persamaan dan perbedaan keadaan
pendidikan antar negara termasuk dengan negaranya sendiri, maka dapat diambil manfaat
dari kebaikan-kebaikan negara lain tersebut. Yaitu kebaikan-kebaikan itu sebisa mungkin
dapat diterapkan di negara sendiri dengan beberapa penyesuaian kritis.
Menurut Harold J Noah (1985), dan Dr.Farooq Joubish (2009), pendidikan komparatif
memiliki empat tujuan:
1. Untuk menjelaskan sistem pendidikan, proses, atau hasil.
2. Untuk membantu dalam pengembangan lembaga pendidikan dan praktik.
3. Untuk menyorot hubungan antara pendidikan dan masyarakat.
4. Untuk menetapkan pernyataan umum tentang pendidikan yang berlaku di lebih dari satu
negara.
B Pengertian Pendidikan Internasional
Belakangan ini muncul tren di beberapa sekolah yang mengklaim dirinya menerapkan
pendidikan internasional. Dengan mengadopsi kurikulum asing dan mendatangkan para
pengajar dari negara asal kurikulum, sekolah-sekolah ini berani menyebutkan bahwa
kurikulum mereka berkualitas pendidikan internasional. pendidikan inetrnasional adalah
pendidikan yang mengaplikasikan sistem terbuka di era global yang mendorong interaksi
dengan masyarakat lokal tetapi ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang diajarkan
berwawasan internasional.
Sebenarnya standar pendidikan internasional bukan sekedar pendidikan yang
menggunakan bahasa internasional. Bukan hanya pada kulitnya. Harusnya pendidikan
internasional bukan melulu mempromosikan penggunaan bahasa asing. Pendidikan
internasional harus dimaknai dengan pendidikan yang menjadikan anak didiknya berpikir
secara terbuka dan internasional, open and international minded. International
minded dimana di dalamnya para anak didiknya kelak akan menjadi manusia yang 'berwarga
negara internasional' atau istilahnya sebagai global citizen. Jadi pendidikan internasional
bukan sekedar kulit belaka, namun lebih pada esensi yang terletak di dalamnya, dalam
pembelajarannya.
Dalam pendidikan internasional, kurikulum yang diterapkan boleh-boleh saja
kurikulum nasional, tetapi di dalamnya disisipkan pendidikan untuk ber-internasional.
Program yang benar-benar program berstandar internasional dalam arti yang sesungguhnya
yakni dalam program ini selain menerapkan pelajaran Bahasa Inggris sebagai satu dari mata
pelajarannya, Bahasa Ibu, dalam hal ini Bahasa Indonesia- bila diterapkan di Indonesia,
masih harus dipakai. Anak didik harus tetap dikenalkan dengan budaya lokal dan harus tetap
diajak berpikir tentang apa yang ada di sekitar lokalnya.
Namun pada saat bersamaan, program ini membuat anak didik untuk berpikir secara
internasional dengan cara mengajak mereka untuk peduli akan situasi yang ada di dunia luar
- Act locally, think globally. Juga dengan cara mengajarkan kepada anak didik adanya
perbedaan di antara sesama, dan dengan cara menerapkan profil-profil manusia yang
mengarah ke dalam kehidupan yang lebih baik. Artinya, anak didik dijejali dengan
pendidikan akan hidup dalam suasana damai di dunia, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusian, diberikan makna perdamaian internasional, dan arah kehidupan yang lebih baik.
Bentuk pendidikan semacam ini bukan dalam tingkat pendidikan teori, namun harus
diterapkan secara nyata. Dalam pendidikan internasional, para pendidik harus pandai
menyelipkan nilai-nilai kemanusian ke dalam semua mata pelajaran dan dalam semua
kegiatan secara berkelanjutan. Kegiatan yang dirancang haruslah sedemikian rupa sehingga
anak didik tidak hanya belajar ilmu, namun juga belajar nilai.
C. Pengertian Pendidikan Global
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran
Pendidikan komparatif adalah pendidikan yang penting bagi perkembangan
pendidikan suatu bangsa. Dalam pendidikan komparatif terdapat suatu asas yang disebut
dengan asas komparabilitas. Asas komparabilitas adalah metode penelitian atau penulisan
dengan membandingkan berbagai aspek dalam pendidikan. Misalnya tujuan pendidikan
nasioanl, biaya, proses, evaluasi, dan sebagainya. Diantara segi-segi perbandingan atau
komparabilitas dalam melakukan studi komparasi sitem pendidikan antar dua negara atau
lebih yang berbeda adalah: segi kemajuan pembangunan, segi latar belakang sejarah, segi
latar belakang ekonomi, dan segi letak geografisnya. Dalam pendidikan internasional, para
pendidik harus pandai menyelipkan nilai-nilai kemanusian ke dalam semua mata pelajaran
dan dalam semua kegiatan secara berkelanjutan. Kegiatan yang dirancang haruslah
sedemikian rupa sehingga anak didik tidak hanya belajar ilmu, namun juga belajar nilai.
Sehingga 'pendidikan internasional' bukan sekedar di kulit belaka, namun bisa diterapkan ke
dalam semua level sekolah yang ada di seluruh nusantara.
Kaitannya antar ketiga pendidikan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa ketiga
pendidikan itu di sebut sebagai PROSES..dimana pendidikan Komparatif di jadikan
Studi/metode penelitian,tahap selanjutnya diaplikasikan kedalam pembelajaran pendidikan
Internasional yang diterapkan di Lapangan contohnya sekolah dan kurikulum serta hasil
akhirnya guna mencakup pendidikan Global sebagai kunci memenangkan dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA