ASAS KOMPARATIF
Disusun oleh:
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “ASAS KOMPARATIF”
Beberapa pihak telah membantu mendukung dalam menyusun makalah
ini. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Rasa terima kasih
disampaikan pada pihak-pihak berikut ini:
1. Mohammad Anwar muzacky
2. Puput Puspaningrum
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenihnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu,
kami menerima segala masukan dan saran dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan menambah ilmu dari pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Definisi asas komparatif..............................................................................3
2.2 Kedudukan dan cakupan pendidikan Komparatif...................................5
2.3.Komparasi pendidikan di berbagai negara...............................................8
2.4. Implikasi Landasan Komparasi dalam Pendidikan di Indonesia.......13
BAB III PENUTUP..............................................................................................15
Kesimpulan.......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari asas komparartif.
2. Mengetahui kedudukan asas komparatif dalam pendidikan
3. Mengetahui komparasi pendidikan di berbagai negara.
4. Mengetahui implikasi landasan komparasi dalam pendidikan di Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada waktu dahulu pendidikan lebih diartikan sebagai seni mengajar juga
sebagai kegiatan menyampaikan pengetahuan formal dan pengalaman orang
dewasa kepada anak. Sehingga pendidikan diartikan sebagai alat untuk
mentransmisikan pengetahuan dan pengalaman yang harus diterima oleh anak
bagi bekal hidupnya (Kartono, 1992: 21). Beberapa definisi yang mengarah pada
konsep tersebut adalah pendapat Langeveld yang mengatakan bahwa pendidikan
atau pedagogi menurut adalah kegiatan membimbing anak manusia menuju pada
kedewasaan dan kemandirian.
Pada masa sekarang batasan tersebut telah mengalami perluasan arti yang
lebih modern dan dinamis, diantaranya:
3
Menurut S Brodjonegoro pendidikan disebut juga dengan paedagogik yang
diartikan sebagai ilmu menuntun anak. Ki Hajar Dewantara juga merumuskan
pengertian pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan perkembangan budi
pekerti, pikiran, dan jasmani anak-anak (Suwarno, 1988: 3).
Lebih luas lagi, konsep pendidikan juga dapat dipandang sebagai pendidikan
sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup yang secara operasional juga dapat
disebut sebagai pendidikan sepanjang jaga. Konsep ini memberikan makna bahwa
pendidikan tidak ada batas usia yang menunjukkan tidak mungkinnya atau tidak
bolehnya belajar.
4
Menurut Carter V. Good yaitu lapangan studi yang bertugas mengadakan
perbandingan teori dan praktek pendidikan sebagaimana terdapat pada beberapa
negara dengan maksud untuk mengadakan perluasan pemandangan dan
pengetahuan tentang pendidikan di luar batas negara sendiri.
5
dapat memberikan kontribusi terhadap ilmu pendidikan baik dalam satu negara
maupun sebagai hasil penelitian perbandingan antar sistem pendidikan antar
negara.
Menurut Van Cleve Morris (Dirto Hadisusanto, Suryati Sidharto dan Dwi
Siswoyo, 1995), ada dua kelompok ilmu-ilmu dasar yang selalu memberikan
kontribusi dalam pendidikan. Dua kelompok disiplin ilmu utama adalah:
Dari kedua kelompok ilmu dasar tersebut kemudian berkembang empat jenis ilmu
dasar, yaitu:
6
(1) filsafat pendidikan,
(2) sejarah pendidikan,
(3) ekonomi pendidikan,
(4) politik pendidikan,
(5) sosiologi pendidikan,
(6) antropologi Pendidikan,
(7) psikologi pendidikan,
(8) estetika pendidikan dan,
(9) pendidikan perbandingan.
2. Cakupan
Studi area Penelitian ini ditujukan pada bidang tertentu yang mencoba
mempelajari sistem pendidikan dengan memperhatikan konteks ekonomi, sosial,
politik dan budaya. Satu wilayah dapat mencakup satu negara atau beberapa
negara yang diselidiki. Misalnya mempelajari sistem pendidikan di kawasan Asia
Tenggara yang meliputi beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Brunei
Darussalam, Filipina, Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar, Laos, dan
Indonesia; atau wilayah yang dipimpin Malaka, hanya terdiri dari Malaysia dan
Singapura; Anda juga dapat menjelajahi daerah-daerah di Brunei Darussalam.
Studi tematik lebih bertujuan pada kajian topik pendidikan tertentu. Misalnya
topik: manajemen sekolah, reformasi kurikulum, mutu lulusan, otonomi lembaga
pendidikan, privatisasi perguruan tinggi, pendidikan anak usia dini, integrasi
pendidikan sekolah dan luar sekolah, peningkatan mutu guru, penguatan pengaruh
kejuruan, organisasi pelatihan, memperkaya sumber belajar, dll. Kedua bidang
penelitian di atas mewakili batas-batas penelitian yang dilakukan oleh para ahli
pendidikan perbandingan pada umumnya. Kedua bagian ini bukan merupakan
pilihan, melainkan dapat diselesaikan secara bersamaan dalam studi banding ilmu
pendidikan.
7
2.3.Komparasi pendidikan di berbagai negara
Pendidikan adalah suatu sistem dengan komponen pendukung yang
bertujuan untuk mencapai tujuan mencerdaskan masyarakat. Setiap negara
mempunyai tujuan dan sistem pendidikan yang berbeda-beda sesuai dengan visi
dan misi negaranya. Kualitas pembangunan pendidikan Indonesia dapat diukur
melalui perbandingan dengan negara lain dengan melihat aspek pendidikan di
seluruh dunia. Perspektif global pendidikan dapat dilihat melalui empat aspek
yaitu guru, siswa, kurikulum dan tujuan pendidikan. Aspek-aspek tersebut harus
dikaji untuk membandingkan kinerja pendidikan Indonesia dengan negara lain.
Menurut pendapat Kendall dan Nicholas Hanc yang dikutip Nuri (2002:4),
tujuan pendidikan perbandingan adalah untuk mengetahui prinsip-prinsip apa
yang melatarbelakangi berkembangnya sistem pendidikan nasional. Pada tahun
2011, pencapaian pendidikan di Indonesia mengalami penurunan. Jika pada tahun
2010 Indonesia menduduki peringkat ke-65 dari 127 negara yang disurvei
UNESCO, kini Indonesia berada di peringkat ke-69 pada tahun 2011. Hal ini
sungguh mengkhawatirkan bagi masyarakat Indonesia yang telah menganggarkan
20% dari total APBN untuk pendidikan.
Indonesia memang masih lebih baik dari negara tetangga yakni, Filipina,
Kamboja, dan Laos. Tetapi bagaimana dengan negara tetangga yang lain yang
berada dalam satu wilayah Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei
Darussalam. Ketiga negara tersebut berada jauh diatas Indonesia dalam hal
pendidikan. Berikut adalah perkembangan sistem pendidikan di beberapa negara.
8
yang dapat diandalkan dalam menciptakan lapangan kerja, bahkan lulusan yang
dihasilkan juga masih disangsikan kualitasnya. Dalam prakteknya hal tersebut
memang telah mengalami perkembangan meski hanya sedikit yang merupakan
akibat reformasi kurikulum yang masih diperoleh dampak dari kurikulum lama
(colonial).
9
tolak ukur kelulusan dan jika ingin masuk ke jenjang berikutnya masih terdapat
tes lagi.
10
2. Sistem pendidikan di Malaysia
Pembiayaan standar hanya Rp 187.000 per tahun. Dana lainnya diterima dari
persatuan ibu-ayah guru (25 ringgit). Jika anak Anda duduk di kelas 6, Anda harus
membayar 70 ringgit, jadi pendidikan di Malaysia juga bisa dilakukan selain itu
digunakan secara turun-temurun.
11
3. Sistem pendidikan di Singapura
12
menggunakan bahasa Inggris dan beberapa bahasa lainnya. Sistem Pendidikan
Singapura telah digambarkan sebagai "pemimpin dunia" Pada tahun 2010.
13
moral wajib dikembangkan melalui model opini dan system pemeringkatan.
Namun, hal ini tidak dapat dilakukan dalam format pilihan ganda dan uraian
dimana siswa dapat menjelaskan pernyataan-pernyataan tersebut. Pelajaran moral
juga harus mempunyai ruang lingkupnya, memperkuatnya dengan pelatihan
pendidikan kewarganegaraan. Keluarga khususnya ibu, harus ikut serta dalam
pendidikan moral ini.
Secara khusus, hal ini bertujuan untuk reorganisasi dan deregulasi pendidikan
meningkatkan komitmen dan kompetensi guru dan siswa untuk mencapai prestasi
setinggi-tingginya.
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Asas merupakan kebenaran universal yang dijadikan pijakan berfikir
dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi proses terciptanya pembelajaran
atau Pendidikan. Asas Komparatif adalah kebenaran universal yang dijadikan
pijakan berfikir dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam terciptanya
pembelajaran atau Pendidikan dilihat dari aspek perbandingan-perbandingan.
15
pendidikan juga perlu diperbaiki, Keempat, meningkatkan kualifikasi guru,
Kelima, anggaran harus ditinjau ulang.
DAFTAR PUSTAKA
Mandar Maju. Smith, Dan. (1999). The State of the World Atlas. London:
Penguin Reference
16