Anda di halaman 1dari 15

2

MAKALAH

PERBANDINGAN PENDIDIKAN ISLAM


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada
Mata Kuliah Perbandingan Pendidikan

Disusun Oleh Kelompok 1 :

NAMA : 1. ANNISA RAHMAH


2. SRI WAHYUNI
JURUSAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEMESTER :V

Dosen Pembimbing :SRI WARDONA, M.A

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


YAYASAN PERGURUAN TINGGI PASAMAN
STAI-YAPTIP KAMPUS II UJUNG GADING
1441 H / 2019 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT , yang memberikan nikmat-Nya


sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Sholawat
dan salam kita kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW, karena berkat
beliaulah kita dapat merasakan pendidikan seperti sekarang ini.
Dalam penulisan dan penyelesaian makalah ini penulis tidak terlepas
dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak terutama dosen pembimbing.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada beliau dan
terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman yang terlibat dalam
penyelesaian makalah ini.
Mudah-mudahan segala bantuan dan dorongan yang diberikan
mendapat imbalan dari Allah SWT. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua dan juga penulis.

Ujung Gading, September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................1
C. Tujuan..............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi perbandingan agama.........................................................2
B. ruang lingkup perbandingan agama Islam......................................3
C. Tujuan dan manfaat perbandingan pendidikan agama Islam.........4
D. Sejarah masuknya Islam ke Iran...............................................5
E. perbandingan pendidikan di Iran dan Indonesia..........................8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan......................................................................11
B. Saran................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara historis, setelah revolusi Islam Iran tahun 1979, sistem
pendidikan Iran mengalami perubahan yang sangat mendasar, dan
semua upaya pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan prinsip-
prinsip islam. Prioritas harus diletakkan pada terjaminnya usaha
membesarkan anak-anak dan generasi muda sehingga menjadi muslim
yang konsekuen dan punya komitmen yang tinggi terhadap agama
Islam. Upaya-upaya pendidikan juga harus diarahkan pada penggunaan
al-quran, tradisi Islam, dan konstitusi Republik Islam Iran sebagai dasar
dalam merumuskan tujuan dan sasaran pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi perbandingan agama?
2. Apa ruang lingkup perbandingan agama Islam?
3. Apa Tujuan dan manfaat perbandingan pendidikan agama Islam?
4. Jelaskan Sejarah masuknya Islam ke Iran !
5. Jelaskan perbandingan pendidikan di Iran dan Indonesia.

C. Tujuan
1. Mengetahui Definisi perbandingan agama.
2. Mengetahui ruang lingkup perbandingan agama Islam
3. Mengetahui Tujuan dan manfaat perbandingan pendidikan agama
Islam .
4. Mengetahui Sejarah masuknya Islam ke Iran.
5. Mengetahui perbandingan pendidikan di Iran dan Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Perbandingan Pendidikan
Berdasarkan ayat di atas, makna filosofis yang terkandung di dalamnya adalah kemuliaan
manusia yang senantiasa menggunakan akal fikirannya, mengasah intelektualitasnya,
menambah wawasan dan pengalamannya dalam rangka proses penghambaan dan fungsi
sebagai kholifah di muka bumi serta proses syiar islam dantafaqquh fiddin. Kondisi inilah
yang kemudian adanya istilah perbandingan antara orang yang berilmu pengetahuan dengan
orang-orang yang tidak berilmu pengetahuan, perbandingan antara negara maju dan negara
berkembang, teori dan konsep pendidikan di beberapa negara.1
Arti dari perbandingan pendidikan sebagaimana Isac Lean Kandel penulis bukustudies In
Comporative Education menyatakan bahwa perbandingan pendidikan adalah studi tentang
teori dan praktek pendidikan. Dimana objek studinya adalah teori dan praktik pendidikan itu
erat kaitannya dengan sistem pendidikan yang diterapkan di negara tersebut. Sistem
pendidikan itu sendiri dipengaruhi meliputi dimensi sosial, ekonomi, ideologi, falsafah
negara dan sejarah pendidikan di sutau negara.
Versi lain Carter V.Good mengartikan bahwa lapangan studi yang mempunyai tugas untuk
mengadakan perbandingan teori dan praktek pendidikan sebagaiman terdapat pada berbagai
negara di luar negeri dibandingkan dengan negara sendiri. Yang tujuannya adalah untuk
meningkatkan saling pengertian dengan jalan tukar-menukar sarana pendidikan, teknik,
metode, mahasiswa, guru, dosen dan teknis, dan lain-lain.
Menurut Robert F. Arnove Perbandingan pendidika mengkaji bagaiman negara-negara
berencan memperluas, meningkatkan, dan melakukan upaya demokratsasi terhadap sistem
pendidikan mereka.
Ketiga pendapat tersebut mengarahakan, bahwa perbandingan pendidikan Islam adalah
cakupan terhadap perbandingan teori dan praktik pendidikan antarnegara yang menggunakan
metodologi tertentu dalam rangka menemukan persamaan dan perbedaannya demi
terwujudnya kemajuan dan perkembangan sistem pendidikan.
Dari beberapa pendapat di atas, maka penulis dapat mendefinisikan bahwa perbandingan
pendidikan islam adalah usaha menganalisa dan mempelajari secara mendalam dua hal atau

1Dr. Hj Binti Maunah, M. Pd. I, Perbandingan Pendidikan Islam, Sukses Offect, Yogyakarta; 2011, hal
167-168
lebih, teori dan praktek dari sistem pendidikan Islam untuk mencari dan menemukan
persamaan dan perbedaannya.
Perbandingan pendidikan islam berkaitan dengan sistem dan kebijakan pendidikan yang
berlaku di suatu tempat/negara. Jadi, keluar dan definisi ini adalah perbandingan antar tokoh,
konsep, ataupun institusi pendidikan yang berlaku di suatu tempat
Perbandingan pendidikan Islam berkaitan dengan sistem dan kebijakan pendidikan
yang berlaku di suatu tempat/ negara. Jadi, keluar dan definisi ini adalah perbandingan antar
tokoh, konsep, ataupun institusi pendidikan antarnegara merupakan bagian dari disiplin ilmu
perbandingan pendidikan Islam. Misalnya, perbandingan konsep pendidikan Muhammad
Abduh (Mesir) dengan konsep pendidikan Ahmad Dahlan (Indonesia). Atau,
membandingkan antara dua institusi pendidikan inisalnya membandingkan antara Institut
Agama Islam Negeri (lAIN) di Indonesia dengan Universitas Al-Azhar di Mesir. Adapun
dalam hal tertentu, ketika dalam perbandingan pendidikan Islam antarnegara perlu
menyinggung tokoh, konsep, atau institusi, tetapi tidak menjadi fokus utama, maka yang
deinikian itu dipandang sebagai pelengkap data. Adapun penekanannya sendiri adalah pada
teori dan praktik sistem dan kebijakan pendidikan yang berlaku di suatu negara.2

B. Ruang Lingkup Perbandingan pendidikan Islam


Wawasan yang menjadi pembahasan dalam perbandingan pendidikan menurut William
W. Brickman sebagaimana yang dikutip Chalijah Hasan terdapat empat prinsip, antara lain:
1. Deskripsi mengenai sistem pendidikan (termasuk statistik) negara lain dan problematika
pendidikannya.
2. Analisa mengenai latar belakang, problematika pendidikan dan berbagai pandangan yang
kontroversial.
3. Perbandingan mengenai persamaan dan perbedaan sistem pendidikannya.
4. Perbandingan dan nilai-nilai sebab utama sebelum dan sesudah pemecahan problem baik
yang biasa dan kontroversial.
Versi lain sebagaimana Carter V. Good menyebutkan bahwa ruang lingkup perbandingan
pendidikan Islam meliputi:
1. Studi tentang kekuatan kekuatan pendidikan, sosial politik dan ekonoini dalam hubungan
internasional dengan kekuatan dan potensi dan sistem pendidikannya.

2 Abdurrahman Assegaf, Internasionalisasi Pendidikan; Sketsa Perbandingan Pendidikan di Negara-


Negara Islam dan Barat, (Yogyakarta: Gama Media, 2003), 27.
2. Program internasional yang bertujuan untuk saling meningkatkan kualitas pendidikannya
dengan jalan tukar menukar sarana pendidikan, tekhnik dan metode, mahasiswa, dosen,
teknisi dan lain sebagainya.3
Studi ini secara ringkas dapat dikatakan meliputi dua wilayah. Pertama, kajian tentang
sistem dan kebijakan pendidikan di negara tertentu, yang dalam konteks ini dikhususkan pada
negara-negara Islam. Contohnya adalah studi tentang jenis, jalur, dan jenjang pendidikan
persekolahan atau kelembagaan, undang-undang atau peraturan pendidikan dan kurikulum.
Kedua, studi tentang tema pendidikan tertentu yang ada di suatu negara. Misalnya,
masalah biaya pendidikan, SDM, perencanaan, proses belajar-mengajar, pendidikan formal-
nonformal, peran serta masyarakat, atau bahkan satu tema yang timbul dan sistem atau
kebijakan pendidikan, sebagaimana dalam kategori pertama.
Jadi, sebenarnya dua wilayah tersebut dibedakan dan aspek keluasan skop bahasannya.
Bila rnenyangkut isu nasional, umum, atau luas, maka masuk dalam wilayah sistem dan
kebijakan. Bila terkait dengan kasus spesifik, maka masuk dalam wilayah tematik, kriteria
kedua.
Umumnya skop nasional yang berupa sistem dan kebijakan tersebut tidak mudah
mengalami perubahan, terutama jika dibandingkan dengan skop tematik atau yang kedua tadi,
kecua1i kalau negara tersebut mengalami peristiwa revolusioner. Mengingat sifatnya yang
demikian itulah, maka ulasan perbandingan pendidikan Islam yang disampaikan dalam
tulisan ini menitikberatkan pada wilayah yang pertarna, yaitu sistem dan kebijakan
pendidikan di suatu negara. Agar data yang sajikan tetap relevan dan up to date, kajian
tematik di beberapa titik akan dibahas seperlunya.

C.Tujuan dan Manfaat Perbandingan pendidikan Islam


‫َو َم ا َك اَن ٱْلُم ْؤ ِم ُنوَن ِلَينِفُرو۟ا َك ٓاَّفًةۚ َفَلْو اَل َنَفَر ِم ن ُك ِّل ِفْر َقٍة ِّم ْنُهْم َطٓاِئَفٌة ِّلَيَتَفَّقُهو۟ا ِفى ٱلِّديِن َو ِلُينِذ ُرو۟ا َقْو َم ُهْم ِإَذ ا‬

‫َر َج ُع ٓو ۟ا ِإَلْيِهْم َلَع َّلُهْم َيْح َذ ُروَن‬

3Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya...207.


“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). mengapa tidak
pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila
mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya” (Q.S: At-
Taubah: 122).
Suatu negara menyelenggarakan pendidikan bagi bangsanya adalah dengan maksud
mencerdaskan rakyat, meningkatkan pengetahuan mereka demi kesejahteraan bersama, yang
pada gilirannya akan menjadikan negara itu mengalami kemajuan.
Secara historis perkembangan pendidikan suatu negara perlu melihat kemajuan
pendidikan yang dicapai oleh negara lain yang lebih maju. Itulah sebabnya dalam memajukan
pendidikan, suatu negara perlu membandingkannya dengan pelaksanaan pendidikan di negara
lain, dalam rangka mengetahui persamaan dan perbedaannya, kelebihan dan kelemahannya,
peluang dan tantangannya yang kemudian dalam bahasa orang manajemen adalah penerapan
analisis SWOT (Strenght, Wekness, Opportunity dan Treatmen),lalu mengambil unsur
positifnya sekaligus menyesuaikannya dengan kondisi lokal atau local wisdom.
Tentu saja pengalaman pendidikan suatu negara tidak dapat ditranspiantasikan begitu
saja ke negara lain karena perbedaan budaya, politik, hukum, ekonomi, dan lainnya. Namun,
pada taraf tertentu, prinsip umum yang menjiwai suatu penyelenggaraan pendidikan dapat
berlaku secara global di negara lain. Adapun praktiknya bisa disesuaikan dengan negara yang
bersangkutan.4
Setidaknya, dengan perbandingan pendidikan Islam tersebut dapat tumbuh saling
pengertian, saling menghargai, dan meningkatkan hubungan kerja sama antarnegara di bidang
pendidikan. Terlebih ketika jarak antarnegara bukan sebuah hambatan, menjadi kian dekat
karena canggihnya teknologi komunikasi dan media elektronik, yakni ketika seseorang dapat
mengakses langsung via internet untuk mengetahui bagaimana kondisi pendidikan di suatu
negara. Belajar dari keberhasilan pendidikan di negara lain, sehingga kita dapat memulai
pembaharuan pendidikan di negara sendiri.
D. Sejarah Masuknya Islam ke Iran
Iran merupakan salah satu Negara islam di Timur tengah yang selalu menjadi
perhatian dunia. Ibu kota Negara Iran adalah Teheran. Negeri ini terletak di sebelah Barat
Daya Asia. Luasnya mencapai 1.648.000 km2. Masuknya agama islam ke iran sejak abad
ketujuh Masehi, menandai dimulainya upaya baru bangsa iran untuk mengembangkan budaya
4 Chalijah Hasan, Kajian Pendidikan Perbandingan, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1995), 24.
mereka dan awal dari lahirnya sebuah peradaban baru. dengan mengkaji berbagai masalah
yang saling berkaitan antara isalm dan iran, memberikan gambaran tersendiri bagi keduanya.
islam sebagai sebuah agama dengan ajarannya yang kaya pantas berbangga karena berhasil
menarik hati bangsa yang cerdas dan perperadaban tinggi, dan kebanggaan bagi iran adalah
karena bangsa yang sejak dahulu memiliki jiwa cinta kebenaran dan cinta budaya sendiri,
tampil sebagai bangsa yang paling tunduk kepada kebenaran dan siap berkorban untuknya.
Masuknya islam ke iran telah menyebabkan peningkatan dan koreksi yang lebih besar
dalam masyarakat negri ini, sehingga sejarah iran semakin menemukan arah pembaharuan.
Menurut catatan para ahli sejarah, diantara bangsa-bangsa yang memeluk agama islam,
bangsa iran memiliki tempat yang khusus. mereka dengan mudah meninggalkan pemikiran
dan ideology sebelumnya, dan dengan sungguh-sungguh berupaya andil dalam penyebaran
agama ini.5
Sistem Pendidikan Di Republik Islam Iran
Secara historis, setelah revolusi Islam Iran tahun 1979, sistem pendidikan Iran
mengalami perubahan yang sangat mendasar, dan semua upaya pendidikan dan pengajaran
harus sesuai dengan prinsip-prinsip islam. Pada tahap awal, pemerintah Republik Islam Iran
berusaha membuka peluang sebesar-besarnya bagi seluruh rakyat untuk bisa mengenyam
pendidikan formal, dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Pasal 30 UUD Republik Islam
Iran menyatakan, “Pemerintah berkewajiban menyediakan pendidikan dan pengajaran gratis
bagi seluruh rakyat hingga akhir tingkat pendidikan menengah dan mengembangkan
pendidikan tinggi secara gratis pula hingga semampunya”.
1. Tujuan Pendidikan
Menurut dokumen yang disetujui oleh supreme council of education(Dewan Tertinggi
Pendidikan) pada 1998, bahwa tujuan utama pendidikan adalah meningkatkan produktivitas,
mencapai integrasi sosial dan nasional, mengelola nilai-nilai sosial, moral dan spiritual
dengan penekanan utama pada memperkuat dan mendorong keimanan terhadap Islam.
Rumusan tujuan yang disetujui Dewan juga menekankan peran pendidikan pada
pengembangan sumberdaya manusia untuk peningkatan ekonomi, sehingga pendidikan
dipandang sebagai investasi masa depan.
2. Anggaran Pendidikan
Anggaran kementrian pendidikan pada tahun 1996 adalah 6.130 miliyar riyal (RI),
merupakan 3,8% dari anggaran belanja Negara. Anggaran yang disetujui adalah RI 5.455,6
5 Ibid, 25.
milyar riyal, tetapi untuk menyediakan dana talangan bagi kementrian pendidikan, telah
dialokasikan dan anggaran pendidikan bertambah menjadi RI 6.130 milyar riyal. Selain itu,
untuk meningkatkan anggaran, beberapa kesepakatan telah disetujui selama dua tahun
terakhir untuk memberikan sumber dana baru bagi kementerian pendidikan. Pada tahun 2003,
total pembiayaan pendidikan (termasuk pendidikan dasar hingga pra universitas) berjumlah
RI 39, 880 miliyar riyal atau 12% dari total anggaran belanja Negara.
3. Kebijakan Pemerintah6
Sistem sekolah berada di bawah yurisdiksi Kementerian Pendidikan dan
Pelatihan. Selain sekolah, kementerian ini juga memiliki tanggung jawab untuk beberapa
pelatihan guru dan beberapa lembaga teknis. Departemen Pendidikan mempekerjakan jumlah
tertinggi pegawai negeri sipil 42% dari jumlah total pegawai dan menerima 21% dari
anggaran nasional. Pada tahun akademik 1990-1991, sebanyak 15.018.903 siswa telah
bersekolah dengan 87.024 kelas di seluruh negeri. Dengan rincian sebagai berikut: 509
sekolah untuk anak-anak cacat, 3.586 TK, 59.280 Sekolah Dasar, 15.580 Sekolah Menengah
Pertama, 4.515 Sekolah Menengah Atas, 380 Sekolah Teknik, 405 Studi Bisnis dan sekolah-
sekolah kejuruan, 64 Sekolah Pertanian, 238 kota dan 182 guru sekolah dasar pedesaan
‘akademi pelatihan, tujuh kejuruan dan profesional latihan guru dan 19 lembaga perguruan
tinggi teknologi. Ada juga 2.259 sekolah-sekolah pendidikan orang dewasa.
4. Kurikulum Pendidikan
a.Pendidikan Pra Sekolah
Pada jenjang pra sekolah murid diajarkan mengenai belajar bahasa, pengantar
matematika, dan konsep sains, lebih-lebih pada nilai-nilai agama dan kepercayaan. Selain itu
juga meliputi tentang kegiatan ketrampilan seperti kerajinan tangan, menggunting, mancetak,
menggambar, bercerita, bermain, dan berolahraga.
b.Pendidikan Dasar
Fokus kurikulum pendidikan dasar adalah pada pengembangan ketrampilan dasar
baca dan berhitung, studi lingkungan dalam tema fisik dan fenomena social, dan
pembelajaran agama. Semua mata pelajaran dan buku pelajaran untuk sekolah dasar
diputuskan dan disiapkan pada level pusat.
c. Pendidikan Menengah
1) Pendidikan menengah rendah

6 Rapunspel Flower, Cara Pintar Ala Einstein, Terj. Doel Wahab, (Bandung: Dar Mizan, 2007), 58.
Kelompok agama minoritas melakukan pembelajaran khusus mereka dan
terdapat daftar bacaan khusus untuk kelompok sunni. Diwajibkan untuk lulus semua
mata pelajaran pada jurusan yang berbeda. Pembelajaran digunakan dengan bahasa
Persia pada semua level. Untuk daerah bilingual, maka diadakan kursus satu bulan
untuk mengajarkan kunci-kunci konsep bahasa sebelum tahun ajaran baru di mulai.
Ujian dilakukan pada akhir kelas III yang diadakan oleh level kabupaten dan propinsi.
2) Pendidikan menengah atas
Sekolah menengah atas diperuntukkan bagi siswa yang telah lulus sekolah
menengah dasar. Mata pelajaran yang ditawarkan dikelompokkan dalam jurusan
sebagai berikut: Pertama, Jurusan akademik: tujuan jurusan ini adalah
mempromosikan pengetahuan umum dan budaya. Tedapat ujian akhir yang dikelola
oleh tingkat nasional dan bagi siwa yang lulus mendapat ijazah diploma. Kedua,
Jurusan teknik dan pendidikan kejuruan: Jurusan ini terdiri dari tiga bidang: teknik
pertanian dan kejuruan. Ketiga, Jurusan kar-danesh (knowledge skill): Tiap kar-
danesh mempunyai silabi yang dikembangkan di bawah secretariat pendidikan
menengah proses pendidikan ini mencakup 400 ketrampilan, berbeda dengan jurusan
yang lain. Pendidikan ini bersifat berbasis kompetensi. Siswa yang berhasil
dianugrahi ijazah terampil tingkat II, dan diploma.
E. Perbandingan Pendidikan di Iran dan Indonesia7
Jenjang pendidikan formal iran secara sederhana adalah :
1. Pendidikan Prasekolah
Pendidikan prasekolah umumnya dilaksanakan oleh lembaga-lembaga swasta. Tujuan
umum pendidikan awal ini adalah untuk mempersiapkan anak-anak memasuki pendidikan
formal. Kegiatan-kegiatan pada prasekolah ini antara lain permainan bersama, membacakan
cerita-cerita, bernyanyi, permainan aktivitas dan pekerjaan tangan yang perlengkapannya
sangat sederhana seperti kertas, papan tulis dan pena.
2. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar dimulai pada anak berumur enam tahun dan berlangsung selama
lima tahun dan kemudian diikuti dengan bimbingan atau orientasi selama 3 tahun. Pendidikan
orientasi dimaksudkan bagi anak-anak yang bercita-cita untuk melanjutkan pendidikannya di
masa depan atau mencari pekerjaan.

7 Abdurrahman Assegaf, Internasionalisasi Pendidikan; Sketsa Perbandingan Pendidikan di Negara-


Negara Islam dan Barat, (Yogyakarta: Gama Media, 2003), 29.
3. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah diselenggarakan selama 4 tahun dan dibagi dalam 2 jalur yang
telah lama dan lebih besar adalah jalur akademik yang terbagi dalam dua bidang yaitu sains
dan humaniora. Jalur kedua yaitu jalur pendidikan teknik dan kejuruan yang kurang
berkembang dan terdiri dari dua bidang, industri dan pertanian.
4.Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi terbagi dalam sekolah tinggi pendidikan guru yang tidak menuntut
tamatan pendidikan menengah sebagai persyaratan masuk dan berbagai sekolah tinggi lain
dan universitas. Tetapi banyak mahasiswa yang belajar di luar negeri.
Jenjang pendidikan Iran pada awal dekade 1990 membuka kesempatan luas bagi siswa-siswi
untuk belajar sesuai dengan bakat dan interesnya. Juga terbuka pintu bagi siswa-siswi
tamatan pendidikan menengah atas untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat pendidikan
tinggi. Lembaga-lembaga tinggi mencakup universitas, pusat-pusat pendidikan guru dan
fakultas-fakultas teknik.

Jenjang Pendidikan di Indonesia


Berdasarkan Undang-undang Pendidikan Nasional tahun 2003. Jalur, jenjang dan
jenis pendidikan dapat diwujudkan dalam bentuk satuan pendidikan yang diselenggarakan
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat. Adapun jenjang pendidikan
tersebut antara lain:
a. Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. Pada
PAUD ini dapat diselenggarakan melalui jalur formal, non formal dan/atau inforamal.
Pendidikan anak usia dini pada jalur formal berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul
Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan
non formal berbentuk kelompok bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk
lain yang sederajat.
b. Pendidikan Dasar
Pendidikan Dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan
menengah. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan MAdrasah Ibtidayah (MI)
atau bentuk yang sederajatserta Sekolah MEnengah Pertama (SMP) dan Madrasah
Tsanawiyah (MTs). Akhir kelas enam siswa harus mengikuti Ujian Nasional sebagai syarat
untuk mengikuti SMP/MTs.
c. Pendidikan Menengah
Pendidikan menegah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah
terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan
menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah
Menegah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang
sederajat.
d.Pendidikan Tinggi
Pendidikan Tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis dan doktor yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masuknya agama islam ke iran sejak abad ketujuh Masehi, menandai dimulainya
upaya baru bangsa iran untuk mengembangkan budaya mereka dan awal dari lahirnya sebuah
peradaban baru. Masuknya islam ke iran telah menyebabkan peningkatan dan koreksi yang
lebih besar dalam masyarakat negri ini, sehingga sejarah iran semakin menemukan arah
pembaharuan.
Secara historis, setelah revolusi Islam Iran tahun 1979, sistem pendidikan Iran
mengalami perubahan yang sangat mendasar, dan semua upaya pendidikan dan pengajaran
harus sesuai dengan prinsip-prinsip islam. sedangkan Pada jenjang pendidikan di Indonesia
dan Iran mempunyai perbedaan tersendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Assegaf, Abdurrahman, Internasionalisasi Pendidikan; Sketsa Perbandingan Pendidikan di
Negara-Negara Islam dan Barat, Gama Media, Yogyakarta, 2003.
Dr. Hj Binti Maunah, M. Pd. I, Perbandingan Pendidikan Islam, Sukses Offect, Yogyakarta;
2011, hal 167-168
Flower, Rapunspel, Cara Pintar Ala Einstein, Terj. Doel Wahab, Dar Mizan, Bandung, 2007.
Hasan, Chalijah, Kajian Pendidikan Perbandingan, Al-Ikhlas, Surabaya, 1995.

Anda mungkin juga menyukai