Anda di halaman 1dari 18

IPA SMP Kelas IX SMP NEGERI 2

PURBALINGGA
BAHAN AJAR
LISTRIK DINAMIS SMP KELAS IX SEMESTER 1

DAFTAR ISI
Daftar Isi...............................................................................................................................i
Pendahuluan.........................................................................................................................1
Deskripi singkat............................................................................................................1
Peta konsep....................................................................................................................1
Panduan kegiatan..........................................................................................................2
Rincian kegiatan............................................................................................................2
Kompetensi dasar dan indicator pencapain kompetensi.......................................................3
KB 1. Arus Listrik................................................................................................................4
Tujuan pembelajaran.....................................................................................................4
Uraian Materi................................................................................................................5
a. Rangkaian listrik tertutup dan terbuka..............................................................5
b. Kuat Arus listrik................................................................................................8
Rangkuman..................................................................................................................10
Tes Formatif................................................................................................................11
Daftar pustaka.............................................................................................................13
KB 2. Hantaran listrik........................................................................................................14
Tujuan pembelajaran...................................................................................................14
Uraian Materi..............................................................................................................14
a. Bahan penghantar listrik.........................................................................................15
b. Hambatan listrik.....................................................................................................18
Rangkuman..................................................................................................................21
Tes Formatif................................................................................................................21
Daftar pustaka.............................................................................................................22
KB 3. Rangkaian listrik......................................................................................................23
Tujuan pembelajaran...................................................................................................23
Uraian Materi..............................................................................................................24
a. Rangkain seri paralel..............................................................................................24
b. Hukum Ohm............................................................................................................25
c. Karakteristik rangkaian listrik................................................................................28
Rangkuman..................................................................................................................29
Tes Formatif................................................................................................................30
Daftar pustaka.............................................................................................................31
Kunci Jawaban...................................................................................................................32
BAHAN AJAR
LISTRIK DINAMIS SMP KELAS IX SEMESTER 1

KATA PENGANTAR
Modul listrik dinamis sub tema arus listrik ini merupakan modul pembelajran IPA
kelas IX semester 1. Modul ini di rancang untuk mengembangkan kemampuan peserta didik
untuk menerapkan konsep rangkaian listrik dalam kehidupan sehari-hari. Modul ini
dirancang agar peserta didik mampu menggunakan berbagai teknologi digital dalam
pembelajaran. Teknologi digital yang digunakan antara lain penggunaan Aplikasi PHeT
dalam percobaan, beberapa sumber belajar tersedia dalam bentuk link yang bisa digunakan
perserta didik kapan saja dan dimana saja. Pada bagian ini akan dikembangkan tentang
materi yang berkaitan dengan arus listrik. Tanpa kita sadari setiap hari kita selalu
berhubungan denagn listrik. Energi listrik seolah-olah telah menjadi kebutuhan primer bagi
kehidupan manusia di zaman modern. Jika kita amati lebih jauh hampir setiap peralatan
rumah tangga dan kantor yang kita gunakan sangat erat kaitannya dengan listrik. Modul ini
akan memperkenalkan tentang bagaimana suatu arus listrik itu dapat mengalir dalam suatu
rangkaian listrik. Menganalisis konsep rangkaian listrik tertutup dan terbuka dalam
kehidupan sehari-hari
Konsep pada Modul IPA Terpadu yang digunakan adalah listrik dinamis. Tema
didukung dengan beberapa sub-sub tema. Sub tema pada listrik dinamis terdiri atas arus
listrik, hantaran listri serta rangkaian listrik.
Modul listrik dinamis ini akan membahas mengenai arus listrik dengan tiga kegiatan
belajar. Kegiatan belajar (KB) 1 tentang arus listrik, KB 2 tentang hantaran listrik, dan KB 3
tentang rangkaian listrik. Pada KB 1 tentang arus listrik akan membahas tentang rangkaian
listrik tertutup dan terbuka, menghitung kuat arus listrik. Pada KB 1 ini berisi cara
penggunaan aplikasi laboratorium virtual PHeT untuk memahami konsep rangkaian listrik
tertutup dan rangkaian listrik terbuka.
Modul KB 2 tentang hantaran listrik akan membahas tentang bahan penghantar
listrik, dan faktor yang mempengaruhi besar hambatan kawat penghantar. KB2 juga
dilengkapi dengan penggunaan aplikasi laboratorium virtual PHeT tentang hambatan listrik.
Modul 3 membahas materi rangkaian listrik yang berisikan materi konsep rangkaian seri dan
paralel, hukum Ohm dan konsep hukum kirchoff. Sebagai tambahan juga ada langkah kerja
untuk percobaan penggunaan aplikasi laboratorium maya tentang rangkaian seri dan paralel.
BAHAN AJAR
LISTRIK DINAMIS SMP KELAS IX SEMESTER 1

PETA KONSEP

Listrik Dinamis dan Teknologi Listrik di Lingkungan

mempelajari tentang penerapan

Arus listrik Upaya penghematan


terkait dengan energi listrik

Hantaran listrik memiliki


Pencegahan bahaya
penggunaan listrik
Konduktor
terdiri atas

Isolator
Semikonduktor

Hambatan listrik

berlaku
Hukum Ohm Sumber energi listrik

Rangkaian listrik Energi matahari


contohnya

Energi angin
terdiri atas

Rangkaian seri
Energi air
berlaku

Rangkaian paralel
Bioenergi

Hukum Kirchhoff
Transmisi energi listrik
BAHAN AJAR
LISTRIK DINAMIS SMP KELAS IX SEMESTER 1

Rincian Isi Modul


Rincian pada masing-masing kegiatan belajar yang tertuang di dalam modul ini terdiri
dari:

Kompetensidasar,indikatorpencapaiandantujuan

Uraian Materi

Rangkuman pembelajaran

Evaluasi

Daftar Pustaka
BAHAN AJAR
LISTRIK DINAMIS SMP KELAS IX SEMESTER 1

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Kompetensi Dasar 3.5 dan Indikator
Menerapkan konsep rangkaian listrik, energi dan daya listrik, sumber energi listrik dalam
kehidupan sehari-hari termasuk sumber energi listrik alternatif, serta berbagai upaya
menghemat energi listrik
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menerapkan konsep rangkaian listrik tertutup dan terbuka dalam kehidupan sehari hari
serta berbagai upaya menghemat energi listrik.
2. Mengindentifikasi bahan penghantar listrik dalam kehidupan sehari-hari serta berbagai
upaya menghemat energi.
3. Menganalisa konsep rangkaian seri dan paralel dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menganalsisa konsep energi dan daya listrik dalam kehidupan sehari-hari dan berbagai
upaya menghemat energi listrik
5. Menerapkan konsep energi listrik sehari-hari termasuk sumber energi alternatif
dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar 4.5 dan Indikator


Menyajikan hasil rancangan dan pengukuran berbagai rangkaian listrik
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menyajikan hasil rancangan dan pengukuran besaran pada rangkaian listrik tertutup dan
terbuka melalui aplikasi PHeT
2. Menyajikan hasil rancangan dan pengukuran besar hambatan pada jenis kawat
pengahantar dan ukuran kawat penghantar dalam rangkaian listrik melalui aplikasi
PHeT
3. Menyajikan hasil rancangan dan pengukuran besaran pada rangkaian listrik seri dan
paralel Menyajikan hasil rancangan alat sederhana yang menerapkan konsep listrik
dinamis
BAHAN AJAR
LISTRIK DINAMIS SMP KELAS IX SEMESTER 1

Pada pertemuan sebelumnya ananda sudah mempelajari tentang konsep lompatan


elektron pada benda (listrik statis). Pada bab ini anda akan mempelajari tentang aliran
elektron pada suatu konduktor yang disebut listrik dinamis. Malam tidak terasa gelap dan
mencekam karena adanya penemuan lampu listrik oleh Thomas Alfa Edison. Teknologi
kelistrikan dapat berkembang pesat berkat temuan Oersted dan Faraday.
Ketika kita memperhatikan peralatan elektronik yang menggunakan listrik, semua
peralatan tersebut membutuhkan kabel sebagai alat penghubung aliran arus listrik. Dari
manakah aliran arus listrik berasal? Secara umum, aliran arus listrik bersumber dari
pembangkit listrik seperti PLTA. Saat kamu menyalakan lampu di rumah atau di ruang
kelas, tentu kita menekan sakelar yang terpasang di dinding. Kenapa kita harus menekan
sakelar untuk menghidupkan dan mematikan lampu? Untuk mengetahuinya ayo cari tahu!
Arus listrik ditimbulkan oleh dua benda atau dua tempat yang mempunyai muatan
listrik berbeda. Benda atau tempat yang memiliki muatan listrik positif lebih banyak
dikatakan mempunyai potensial lebih tinggi. Sedangkan benda atau tempat yang muatan
listrik negatifnya lebih banyak maka dikatakan benda atau tempat tersebut mempunyai
potensial lebih rendah.Dua tempat atau benda yang mempunyai beda potensial bisa
menyebabkan terjadinya arus listrik. Syaratnya, kedua tempat atau benda itu dihubungkan
dengan suatu penghantar. Dalam istilah sehari-hari, beda potensial sering dinyatakan pula
sebagai tegangan.
Misalkan terdapat dua buah muatan A dan B yang memiliki jumlah muatan berbeda.
Jika benda A yang mempunyai lebih banyak muatan positif dihubungkan dengan benda B
yang mempunyai lebih sedikit muatan position benda A akan mengalir ke benda B
sedemikian rupa sehingga

Gambar 1. Muatan Listrik Mengalir dari A Ke B

jumlah muatan kedua benda menjadi sama (seimbang). Aliran muatan tersebut
disebabkan muatan-muatan positif pada benda A mengalami gaya tolak yang lebih besar
daripada muatan-muatan positif pada benda B. Hal ini dikatakan potensial listrik benda A
lebih besar dari benda B. Aliran muatan positif tersebut didefinisikan sebagai arus listrik.
Jadi, arus listrik mengalir dari potensi tinggi ke potensial rendah.
Pada perkembangan selanjutnya, ditemukan bahwa muatan listrik yang dapat
mengalir bukan muatan positif, namun muatan negatif yang disebut elektron. Elektron
ditemukan oleh J.J. Thomson (1856-1940). Meskipun demikian, anggapan bahwa arus
listrik yang ditimbulkan oleh aliran muatan positif tidak menjadi masalah karena aliran
elektron menimbulkan arus listrik. Arah arus listrik tersebut berlawanan dengan arah aliran
elektron, sedangkan besarnya sebanding dengan besar aliran elektron.
Keberadaan arus listrik dapat diketahui melalui alat ukur listrik atau alat listrik
lainnya, misalnya lampu pijar atau bohlam. Jika dialiri arus listrik, lampu pijar dapat
menyala. Untuk membuktikannya, kalian dapat melakukan kegiatan berikut.
BAHAN AJAR
LISTRIK DINAMIS SMP KELAS IX SEMESTER 1

Sering kita mendengar bahwa listrik dapat mengalir pada kabel. Apa yang mengalir
dan bahan apa yang dapat mengalirkan listrik? Pernyataan bahwa listrik mengalir
sebenarnya berkaitan dengan muatan yang berpindah, sebab perpindahan elektron pada
bahan akan menghasilkan arus listrik yang arahnya berlawanan dengan arah perpindahan
elektron tersebut.
Sering kita melihat orang menggunakan kabel untuk menghantarkan listrik dari suatu
ujung kabel ke ujung lainnya. Mengapa menggunakan kabel? Kabel biasanya terdiri atas
bahan tembaga atau perak di bagian dalamnya dan dilapisi bahan plastik atau karet di bagian
luarnya. Mengapa demikian? Hal ini berkaitan dengan kemampuan bahan untuk
menghantarkan listrik. Setiap bahan memiliki daya hantar listrik yang berbeda- beda.
Tembaga dan perak merupakan bahan yang paling baik untuk menghantarkan listrik,
sedangkan plastik dan karet merupakan bahan yang tidak dapat menghantarkan listrik.
Apakah kamu sudah memahami mengapa logam perak atau tembaga pada kabel dilapisi
plastik atau karet? Jika masih belum mengerti, mari kita pelajari materi berikut dengan teliti
dan penuh semangat!
Mengapa kabel digunakan untuk mengalirkan arus listrik dari sumber listrik ke
peralatan elektronik? Agar arus listrik dapat disalurkan dengan baik, maka dibutuhkan bahan
yang mampu menghantarkan arus listrik dengan baik pula. Pada bahan ini, elektron dapat
mengalir dengan mudah. Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menghantarkan listrik
dengan baik disebut dengan konduktor listrik.
Bahan konduktor atau yang disebut sebagai konduktor listrik ini memungkinkan arus
listrik dapat mengalir dengan mudah karena bahannya yang terbuat dari atom. Di dalam
konduktor, elektron terluar dari atomnya dapat bebas bergerak melalui materi ketika dilewati
oleh muatan listrik. Contoh dari konduktor listrik adalah perak, emas dan logam (tembaga,
timah, alumunium), juga tanah yang basah. Meskipun perak dan emas merupakan konduktor
yang sangat baik, tetapi karena harganya yang sangat mahal, kabel rumah
tangga biasanya menggunakan bahan dari tembaga
Secara umum, logam merupakan konduktor listrik yang terbaik karena cenderung
memiliki electron pada lapisan luar atomnya yang bergerak bebas. Namun, ada diantara
logam tersebut yang memiliki kemampuan paling baik dalam menghantarkan listrik, yakni
tembaga dan perak. Karena kemampuannya, tembaga menjadi salah satu logam yang paling
banyak digunakan sebagai penghantar listrik.
Tembaga ini lah yang sering diletakkan di dalam kabel sehingga dapat menyalurkan
listrik ke aneka benda elektronik di rumah — rumah. Tembaga kini telah digunakan dalam
kabel listrik dan sirkuit listrik di seluruh dunia.
Mengapa kabel listrik perlu dilapisi dengan plastik atau karet? Pemberian plastik
atau karet sebagai pelapis kabel bertujuan agar kabel lebih aman digunakan. Sifat plastik dan
karet tidak dapat menghantarkan arus listrik sehingga kedua bahan tersebut masuk ke dalam
kelompok bahan isolator. Bahan isolator ini adalah bahan yang sangat buruk untuk
menghantarkan listrik karena di dalam bahan ini elektron sulit mengalir.
Beberapa bahan yang termasuk isolator listrik adalah porselin, karet, kaca, ebonite,
plastik, sutera, parafin, marmer, udara kering, kapas dan kapas. Diantaranya, ada juga yang
disebut sebagai isolator sempurna yang sama sekali tidak dapat dialiri oleh arus listrik.
Isolator sempurna ini contohnya adalah ruang hampa udara (vakum).
Bahan semikonduktor listrik adalah bahan-bahan yang jika berada pada suhu rendah
bersifat sebagai isolator, sementara pada suhu tinggi bersifat sebagai konduktor. Contoh
bahan semikonduktor listrik adalah karbon, silikon, dan germanium. Pada bidang
BAHAN AJAR
LISTRIK DINAMIS SMP KELAS IX SEMESTER 1
elektronika, bahan semikonduktor digunakan untuk membuat transistor yang kemudian
dirangkai menjadi integrated circuit (IC) seperti pada Gambar ini

Besar hambatan setiap jenis kawat yang panjangnya satu satuan panjang per satu
satuan luas penampang disebut hambatan jenis (p). Besar hambatan jenis berbeda-beda
untuk setiap jenis kawat (lihat Tabel 5.2), sehingga dapat dituliskan
dengan: R= hambatan kawat (CI)
p = hambatan jenis kawat (km) L = panjang kawat (m)
A = luas penampang kawat (m2)

RANGKAIAN LISTRIK
Pernahkan Anak-anak memikirkan kira-kira yang dipakai pada lampu di jalan itu
menggunakan rangkaian apa?
Rangkaian Listrik adalah sebuah jalur atau rangkaian sehingga elektron dapat
mengalir dari sumber voltase atau arus listrik. Proses perpindahan elektron inilah yang kita
kenal sebagai listrik. Elektron dapat mengalir pada material penghantar arus listrik yakni
konduktor. Oleh karena itu kabel yang dipakai pada rangkaian listrik karena kabel terbuat
dari tembaga yang dapat menghantarkan arus listrik. Lampu adalah beban listrik dan sumber
listrik berasal dari baterai. Listrik mengalir melalui kabel dan saklar berfungsi untuk
memutus atau menyambungkan aliran listrik. Simbol universal untuk beban listrik adalah
hambatan (resistor). Terdapat dua tipe rangkaian yaitu: rangkaian seri dan rangkaian paralel.
Rangkaian seri dan paralel dapat dikombinasikan sehingga menjadi rangkaian campuran.

Rangkaian Seri
Rangkaian seri merupakan rangkaian listrik yang hambatannya disusun secara
bersebelahan/sejajar. Contohnya, rangkaian pada gambar berikut:
BAHAN AJAR
LISTRIK DINAMIS SMP KELAS IX SEMESTER 1

Sumber gambar: ruangguru.com

Pada rangkaian seri, kuat arus (I) akan mengalir dari sumber energi (baterai) yang ada dari
satu hambatan ke hambatan lain melewati satu kabel. Perhatikan, deh, gambar di atas. Lalu,
bayangkan ada aliran listrik yang mengalir mulai dari baterai, menuju hambatan/resistor 1,
ke hambatan 2, lalu berputar dan kembali ke baterai. Iya, anggap aja aliran listrik ini kayak
aliran air gitu.
Setelah membayangkannya, kamu pasti jadi sadar kalau untuk arus listrik yang melewati
hambatan 1, nilainya akan sama besar dengan arus yang melewati hambatan 2. Karena
alirannya tidak kemana-mana lagi.
Nah, itu berarti, kuat arus total sama dengan kuat arus yang ada di hambatan 1, maupun
hambatan 2. Secara matematis dapat ditulis menjadi:
I tot = I1= I2 = I...
 Di sisi lain, tegangan yang mengalir di hambatan 1, tidak sama dengan yang ada di
hambatan 2. Tetapi, apabila seluruh tegangan yang ada di hambatan pada rangkaian itu
dijumlahkan, hasilnya akan sama dengan tegangan yang ada di sumber. Atau dengan
kata lain;
V tot = V1+ V2 + V...
Sehingga, hambatan totalnya sama dengan jumlah dari seluruh hambatan yang ada di
rangkaian itu. Ingat, ya, maksud dari tanda titik-titik (...) di rumus itu untuk menandakan
kalau ada resistor lain. Jadi, kalau resistor/hambatannya lebih dari 2, tinggal dilanjutin aja.
R tot = R1+ R2 + R...
Rangkaian Paralel

Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang hambatannya disusun secara


bertingkat/bercabang. Perhatikan gambar berikut
BAHAN AJAR
LISTRIK DINAMIS SMP KELAS IX SEMESTER 1

Sumber gambar: ruangguru.com

Nah, kelihatan nggak bedanya dengan rangkaian seri? Sekarang, bayangkan ada


aliran listrik yang berjalan dari baterai, berjalan ke arah ke arah bawah menuju hambatan 1.
Sesaat dia berada di persimpangan, si aliran listrik akan "memecah". Ada yang masuk ke
resistor 1, ada juga yang berjalan ke resistor 2. Itu artinya, kuat arus di kedua hambatan itu
akan berbeda.
Ya, karena terdapat “percabangan”, kuat arus listrik yang diterima oleh hambatan 1 dan
hambatan 2 tidak akan sama. Alhasil, kuat arus sumber energinya akan sama dengan jumlah dari
seluruh kuat arus semua hambatan. Oleh karena itu, kita dapat menuliskannya menjadi:

I tot = I1+ I2 + I...


Di sisi lain, tegangan yang ada pada hambatan 1 dan hambatan 2 akan bernilai sama besar. Maka,
kita dapat menuliskannya menjadi:

V tot = V1+ V2 + V...

Lalu, bagaimana cara kita menghitung hambatan listrik untuk rangkaian paralel? Kalau kamu
perhatikan, konsep antara seri dan paralel tadi terbalik. Maka, cara mencari hambatannya adalah
sebagai berikut:

 1/R tot = 1/R1+ 1/R2 + 1/R...


 
Kelebihan dan Kekurangan
Pada rangkaian seri, jika salah satu komponen rusak maka seluruh rangkaian akan
ikut rusak. Hal ini karena rangkaian seri hanya memiliki satu jalur listrik, jika terdapat
gangguan maka listrik tidak dapat mengalir lagi.
Berbeda dengan rangkaian paralel yang memiliki banyak cabang sehingga saat satu
komponen rusak, maka komponen dalam jalur lainnya masih dapat berfungsi.
Kerusakan dalam rangkaian seri sulit dideteksi, karena kita harus mengecek satu
persatu mana komponen yang rusak dan mana yang masih berfungsi. Sedangkan dalam
rangkaian paralel, jika ada yang rusak kita hanya perlu memeriksa jalur yang rusak tersebut.
Namun rangkaian paralel lebih mahal karena membutuhkan lebih banyak kabel
BAHAN AJAR
LISTRIK DINAMIS SMP KELAS IX SEMESTER 1
konduktor untuk membuat jalur listrik. Tidak seperti rangkaian seri yang hanya
membutuhkan satu kabel konduktor saja

HUKUM OHM

Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui


sebuah penghantar berbanding lurus dengan tegangan yang diterapkan kepadanya. Sebuah
benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak
bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya.
[1] Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, tetapi istilah
"hukum" tetap digunakan dengan alasan sejarah.
Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan:[3][4]

{ V=IR}

dengan {I} mewakili arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam


satuan Ampere, {V} mewakili tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam
satuan volt, dan {R} mewakili nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu
penghantar dalam satuan ohm.

HUKUM KIRCHHOFF

Hukum Kirchhoff ditemukan oleh Gustav Robert Kirchhoff yang merupakan ahli


fisika asal Jerman. Kirchhoff menjelaskan hukumnya tentang kelistrikan ke dalam dua
bagian, yaitu Hukum I Kirchhoff dan Hukum II Kirchhoff. 
 Hukum I Kirchhoff

Hukum ini merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang menyatakan bahwa
jumlah muatan listrik yang mengalir tidaklah berubah. Jadi, pada suatu percabangan, laju
muatan listrik yang menuju titik cabang sama besarnya dengan laju muatan yang
meninggalkan titik cabang itu. Nah, di fisika, laju muatan listrik adalah kuat arus listrik.
Oleh karena itu, bunyi Hukum I Kirchhoff lebih umum ditulis: 
Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik cabang akan sama dengan  jumlah kuat
arus listrik yang meninggalkan titik itu.

Hukum I Kirchhoff biasa disebut Hukum Arus Kirchhoff atau Kirchhoff's Current Law (KCL).

Sumber Ruang guru


Berdasarkan gambar di atas, besar kuat arus total yang melewati titik percabangan a
secara matematis dinyatakan Σ Imasuk = Σ Ikeluar yang besarnya adalah I1 = I2 + I3.
BAHAN AJAR
LISTRIK DINAMIS SMP KELAS IX SEMESTER 1
Berdasarkan gambar di atas, total tegangan pada rangkaian adalah Vab + Vbc +
Vcd + Vda = 0. Hukum II Kirchhoff ini menjelaskan bahwa jumlah penurunan beda
potensial sama dengan nol artinya tidak ada energi listrik yang hilang dalam rangkaian atau
semua energi listrik diserap dan digunakan. 
Untuk menganalisis suatu rangkaian listrik menggunakan Hukum II Kirchhoff
diperlukan beberapa aturan atau perjanjian.
1. Pilih loop untuk masing-masing lintasan tertutup dengan arah tertentu. Pada
dasarnya pemilihan arah loop bebas namun jika memungkinkan usahakan searah dengan
arah arus. Maksudnya bebas disini bebas yah arahnya mau searah jarum jam atau
berlawanan arah jarum jam.

2. Pada suatu cabang, jika arah loop sama dengan arah arus maka penurunan
tegangan (IR) bertanda positif, jika berlawanan arah maka penurunan tegangan (IR) 
bertanda negatif. Contohnya gini. Kalo misalkan arah loop searah jarum jam terus arah
arusnya juga searah jarum jam, maka nanti penurunan tegangan (IR) positif karena sama-
sama searah jarum jam.

Kalo misalkan nanti loopnya berlawanan arah jarum jam tapi arusnya searah jarum
jam maka IR-nya bertanda negatif.
BAHAN AJAR
LISTRIK DINAMIS SMP KELAS IX SEMESTER 1

3. Jika saat mengikuti arah loop, kutub sumber tegangan yang lebih dulu dijumpai
adalah kutub positif maka GGL bertanda positif.

Sebaliknya, jika kutub yang lebih dahulu dijumpai adalah kutub negatif maka GGL
bertanda negatif.

KESIMPULAN

GLOSARIUM

DAFTAR PUSTAKA
BAHAN AJAR
LISTRIK DINAMIS SMP KELAS IX SEMESTER 1

1. Kuat Arus Listrik


Kuat arus listrik didefinisikan jumlah muatan listrik yang mengalir melalui penghantar
tiap satuan waktu. Kuat arus listrik merupakan salah satu dari besaran pokok. Satuan dari
kuat arus listrik adalah Ampere atau disingkat A
Secara matematis, kuat arus listrik I dapat dirumuskan sebagai berikut : I =
Q/t.................................................................(1)
Dengan I = Kuat Arus Listrik (Ampere atau A)
Q = Jumlah Muatan Listrik Yang mengalir (Coulomb atau C) t =
Waktu (sekon atau s)
BAHAN AJAR
LISTRIK DINAMIS SMP KELAS IX SEMESTER 1
2. Beda Potensial
Beda potensial adalah energi yang diperlukan untuk mengalirkan muatan listrik dari
satu titik ke titik yang lainnya. Beda potensial 1 volt dapat didefinisikan besarnya energi 1
Joule yang dikeluarkan oleh sumber tegangan untuk memindahkan muatan Q sebanyak 1
Coulomb.

V = W/Q

Dengan
V = Beda Potensial Listrik (Volt atau V)
Q = Jumlah Muatan Listrik Yang mengalir (Coulomb atau C) W =
Energi Listrik (Joule atau J)
3. Rangkaian Seri
Rangkaian seri adalah Listrik Dinamis dimana semua hambatan listrik (atau peralatan
listrik) disusun berderet, ujung hambatan satu bersambungan dengan ujung hambatan yang
lainnya. Dalam rangkaian seri, besarnya hambatan

total rangkaian merupakan jumlah dari ke seluruhan hambatan peralatan listrik yang
disambungkan dalam rangkaian.
Analisis rangkaian seri i = i1 = i2 = i3

Vad = Vab + Vbc + Vcd i.Rs

= i.R1 + i.R2 + i.R3 Rs = R1 + R2 + R3

Gambar 5. Tiga buah lampu disusun seri

4. Rangkaian Paralel
Pada rangkaian paralel, komponen- komponen listrik disusun secara paralel/sejajar
dengan sumber arus listrik. Dalam rangkaian

paralel, besarnya hambatan total dalam rangkaian lebih kecil dari hambatan setiap
peralatan listrik yang disambungkan.
BAHAN AJAR
LISTRIK DINAMIS SMP KELAS IX SEMESTER 1

5. Hukum Ohm

George Simone Ohm (1789–1854) meneliti hubungan antara potensial listrik (V), kuat arus (I),
dan hambatan listrik (R) pada suatu rangkaian tertutup seperti pada gambar 5. Jika saklar s
ditutup dan kuat arus I (A) diubah maka beda potensial V juga akan berubah seiring dengan
perubahan kuat arus I. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut

V sebanding I atau dapat dituliskan : V


I
V=R.I

Dengan V = Beda Potensial Listrik (Volt atau V) I


= Kuat Arus Listrik (Ampere atau A) R =
Hambatan (Ohm atau Ω)

Gambar 10 Grafik Hubungan V dengan I Gambar 9. Rangkaian Hukum Ohm

6. Hukum Kirchoff

Hukum Kirchoff ditemukan oleh Gustav Robert Kirchoff yang merupakan ahli
fisika asal Jerman. Kirchoff menjelaskan hukumnya ke dalam dua bagian yaitu
Hukum I Kirchoff dan Hukum II Kirchoff

a. Hukum I Kirchoff
Hukum ini berlaku pada rangkaian
bercabang yang berkaitan dengan arah arus saat
melewati titik percabangan. Hukum I
BAHAN AJAR
LISTRIK DINAMIS SMP KELAS IX SEMESTER 1
Kirchoff biasa disebut Hukum Arus Kirchoff atau
Kirchoff’s Current Law (KCL).
Gambar 11. Hukum I Kirchoff

Bunyi Hukum I Kirchoff: Kuat arus total yang masuk melalui titik
percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama dengan kuat arus total yang keluar
dari titik percabangan. Berdasarkan gambar di atas, besar kuat arus total yang
melewati titik percabangan a secara matematis dinyatakan :
Σ Imasuk = Σ Ikeluar yang besarnya adalah I1 = I2 + I3.

Anda mungkin juga menyukai