Abstract
The practical purpose of writing this journal is to find out whether consumers get legal
protection if there is a mistake in choosing products that have similarities to the mention but
different classifications of the type of goods. The research method used is normative juridical.
Related to the case of MICROCIDE (pharmaceutical preparations) and MIKROZID (disinfectants)
this is different from the general brand violations. This expression of pronunciation and
pronunciation allows consumers to be wrong in choosing products that are needed and can cause
harm when consumed. There is still a legal vacuum that is the absence of implementing regulations
governing the same brand in principle for non-similar goods so that consumer rights cannot be
fulfilled.
Keyword : Consumer Legal Protection; Rechtvacuum.
Abstrak
Tujuan praktis dari penulisan jurnal ini adalah untuk mengetahui apakah konsumen
mendapatkan perlindungan hukum apabila terjadi salah dalam memilih produk yang memiliki
kemiripan penyebutan namun berbeda klasifikasi jenis barangnya. Metode penelitian yang
digunakan adalah yuridis normatif. Terkait kasus MICROCIDE (zat sediaan farmasi) dan
MIKROZID (desinfektan) ini berbeda dengan pelanggaran merek pada umumnya. Persamaan
penyebutan dan pengucapan ini dimungkinkan konsumen menjadi salah dalam memilih produk yang
dibutuhkan dan dapat menimbulkan bahaya saat terkonsumsi. Masih adanya kekosongan hukum
yakni belum adanya peraturan pelaksana yang mengatur merek yang sama pada pokoknya untuk
barang yang tidak sejenis sehingga hak konsumen menjadi tidak dapat terpenuhi.
Kata Kunci: Perlindungan Hukum Konsumen; Kekosongan Hukum.
185
Jurnal Cendekia Hukum: Vol. 5, No 2, Maret 2020
sebagai berikut : Hak atas Merek adalah Pelaksana atas pelanggaran merek yang
hak ekslusif yang diberikan oleh negara sama pada pokoknya untuk barang yang
kepada pemilik Merek yang terdaftar tidak sejenis sebagaimana tertuang dalam
untuk jangka waktu tertentu dengan Pasal 21 UU Merek yang menentukan
menggunakan sendiri Merek tersebut atau sebagai berikut :
memberikan izin kepada pihak lain untuk Ayat (1) Permohonan ditolak jika
menggunakannya. Merek tersebut mempunyai
persamaan pada pokoknya atau
Menurut (Rachmadi Usman, 2000)
keseluruhan dengan :
mengatakan: “Hak khusus memakai
c. Merek terdaftar milik pihak lain
merek ini berfungsi sebagai suatu atau dimohonkan lebih dahulu
monopoli, hanya berlaku untuk barang oleh pihak lain untuk barang
atau jasa tertentu. Karena suatu merek dan/atau jasa sejenis
memberi hak khusus atau hak mutlak d. Merek terkenal milik pihak lain
untuk barang dan/atau jasa
pada yang bersangkutan, hak itu dapat sejenis
dipertahankan kepada siapapun”. Dengan e. Merek terkenal milik pihak lain
adanya hak ekslusif atau hak khusus untuk barang dan/atau jasa tidak
tersebut, orang lain dilarang untuk sejenis yang memenuhi
persyaratan tertentu
menggunakan merek yang terdaftar untuk f. Indikasi geografis terdaftar.
barang dan/atau jasa sejenis dan juga
Ayat (4) Ketentuan lebih lanjut
memberikan perlindungan kepada pemilik mengenai penolakan permohonan.
merek yang beritikad baik, kecuali Merek sebagaimana dimaksud pada
sebelumnya mendapat izin dari pemilik ayat (1) huruf a sampai dengan huruf
terdaftar. Jika hal ini dilanggar, pengguna c diatur dengan Peraturan Menteri.
merek terdaftar tersebut dapat dituntut Belum adanya Peraturan Pelaksana
secara perdata maupun pidana oleh tersebut dapat mengakibatkan
pemilik merek terdaftar. Penggunaan Merek yang sama pada
pokoknya untuk barang yang tidak sejenis
Perlu diketahui bahwa, Permohonan
dapat merugikan Pemilik Merek dan
Kasasi MICROCIDE ditolak oleh
Masyarakat sebagai Konsumen. Pemilik
Mahkamah Agung berdasarkan Putusan
Merek juga dirugikan karena
Mahkamah Agung Nomor 653 K/Pdt.Sus-
pemboncengan merek yang sudah
HKI/2014 tanggal 27 Maret 2015
terkenal dan masyarakat konsumen akan
diantaranya : Putusan Mahkamah Agung
terkecoh atas keberadaan merek yang
Nomor 653 K/Pdt.Sus-HKI/2014 tanggal
sama pada pokoknya tersebut untuk
27 Maret 2015. Sebagai dasar
barang yang tidak sejenis.
pertimbangan bahwa Merek
MICROCIDE tidak memiliki persamaan Pelaku usaha MIKROZID telah
pada pokoknya atau keseluruhan dengan menggunakan merek yang sama pada
merek MIKROZID. Putusan MA tersebut pokoknya dengan Pelaku usaha
berdasar pada belum adanya Peraturan MICROCIDE dan bertanggung jawab atas