Anda di halaman 1dari 9

KARTU KENDALI BERKAS PENGAJUAN JUDUL

Foto Hitam
Kepada Yth.
Putih
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univ. Kutai Kartanegara 4x6

Nama : DEVI ANGGRAINI


Tempat tgl lahir : JEMBAYAN, 12 MEI 2001
NPM : 190214801
Semester : 7 (TUJUH)
Jlh MK sudah diambil : 50
Jumlah MK tertinggal : -
Jumlah SKS : 154
Jumlah Nilai A : 28
Jumlah Nilai B : 16
Jumlah Nilai C : -
Jumlah Nilai D :
-
Jumlah Nilai E :
-
Jumlah IPK : 3.74
Predikat : SANGAT MEMUASKAN
Alamat Rumah : GANG. H. SOMAT RT 002 DESA JEMBAYAN KEC. LOA KULU
No. Telpon/Hp (aktif) : 082150205387
Nama Orang Tua (Ayah) : 1. SURIADI
(Ibu) 2. FITRIANI
Judul Proposal : PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMUNIKASI DAN DISIPLIN
KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PT.
TELKOM TENGGARONG
Pembimbing : 1. Dr. Sabran, S.E.,M.Si
2. Syahruddin S.E.,M.Si

Kelengkapan**)
No Rincian Berkas Tidak
Ada
ada
1 Surat permohonan Pengajuan judul
2 Foto Copy KRS semester 1 sampai dengan terakhir
3 Transkrip Sementara (asli) terbaru
Rancangan Mini Proposal minimal 2 judul yang sudah
4 ditanda tangani oleh mahasiswa, dosen wali, Ketua Prodi
dan Dekan
5 Bukti nonton seminar minimal 2 lembar bukti nonton
6 Sertifikat Pelatihan Penulisan Skripsi
7 Foto Copy KTM
8 History Pembayaran dari Semester 1 - Akhir
9 Kwitansi Pembayaran Dosen Pembimbing

Berikan tanda (√ ) pada kolom dibawah ini :


 Berkas dinyatakan lengkap/tidak lengkap
 Berkas dinyatakan kurang lengkap pada nomor …………………

Tenggarong, 13 OKTOBER 2022


Mahasiswa, Penerima Berkas,

DEVI ANGGRAINI …………………………..

Catatan :
*) Tulis dengan huruf balok / diketik dengan rapi
**) Beri tanda (√ ) pada kolom yang disediakan
Blangko Lampiran 1: Permohonan Pengajuan Usulan Rancangan Penelitian dan Bimbingan
Skripsi

Lampiran : 1(Satu) Berkas


Perihal : Permohonan Pengajuan
Usulan Rancangan Penelitian dan Pembimbing Skripsi

Kepada Yth
Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Kutai Kartanegara
di-
Tenggarong

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : DEVI ANGGRAINI
NPM : 190214801
Program Studi : MANAJEMEN
Fakultas : EKONOMI DAN BISNIS
Universitas : UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA

Dengan ini mengajukan Usulan Rancangan Penelitian untuk dipertimbangkan dan ditentukan
dosen pembimbingnya, dengan Judul yang saya ajukan adalah sebagai berikut:

1. PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMUNIKASI, DAN DISIPLIN KERJA


TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PT.TELKOM TENGGARONG
2. PENGARUH BEBAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN DUKUNGAN SOSIAL
TERHADAP KELELAHAN KERJA (BURNOUT) PADA KARYAWAN PT. J&T
EXPRESS CABANG TENGGARONG

Demikian permohonan saya, atas perkenan bapak kearah ini dihaturkan ucapan terima kasih

Tenggarong, 13 Oktober 2022


Mengetahui
Penasihat Akademik/Dosen Wali Pemohon,

PROF.DR.YONATHAN PALINGGI., SE.,MM DEVI ANGGRAINI


NIDN. 0011026202 NPM.190214801

*). Diisi semua dan ditulis pakai polpen hitam huruf BALOK yang jelas.
Blangko Lampiran 2: Contoh Rancangan Usulan Mini Proposal Penelitian

RANCANGAN USULAN MINI PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI


Diajukan Oleh:
Nama : Devi Anggraini
NPM : 190214801
Judul : Pengaruh Lingkungan Kerja, Komunikasi dan Disiplin Kerja Terhadap
Semangat Kerja Karyawan Pada PT. TELKOM Tenggarong

1. Latar Belakang
Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai tenaga kerja pada sebuah organisasi mempunyai
peranan yang sangat penting baik secara individu atau kelompok. Manusia sebagai salah
satu aset perusahaan merupakan penggerak utama atas jalannya produksi dan jasa, oleh
karena itu adanya mutu dan kuantitas sumber daya manusia yang memadai sangat
diperlukan bagi suatu perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka perusahaan harus
memperhatikan efektifitas dan efisiensi kerja pada karyawannya, karena karyawan yang
terdapat dalam perusahaan tersebut mempunyai potensi yang cukup besar yang perlu
dimanfaatkan dan dikembangkan semaksimal mungkin.
Perusahaan menginginkan setiap karyawannya bekerja dengan semangat kerja dan
disiplin yang tinggi sehingga kewajibannya sebagai karyawan melaksanakan pekerjaan
dengan cepat dan tepat dengan hasil yang terbaik
Karyawan yang memiliki semangat dan gairah kerja yang tinggi, akan lebih cepat dapat
menyelesaikan pekerjaan, kerusakan dapat dikurangi, absensi dapat diperkecil, keluhan
dapat dihindari dan pemogokan dapat ditiadakan. Semangat kerja yang tinggi di kalangan
karyawan akan menyebabkan kesenangan karyawan dalam melaksanakan tugas. Kondisi
seperti itu dapat menyebabkan sebuah perusahaan memperoleh keuntungan yang sangat
besar sehingga menjaga kelangsungan hidup usahanya kerja karyawan.
Semangat Kerja Karyawan yang sering dilanggar karyawan dalam peraturan yang sudah
ditetapkan perusahaan seperti keterlambatan masuk kerja, karyawan juga kurang disiplin
dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga pekerjaan karyawan tersebut menumpuk dan harus
diselesaikan secepat mugkin dan karyawan kurang efektif menggunakan jam istirahat.
Lingkungan kerja sendiri diartikan sebagai suasana atau kondisi lingkungan tempat
bekerja karyawan yang dapat mendukung karyawan dalam melakukan aktivitas
kerja. Lingkungan kerja yang mendukung atau nyaman dan kondusif akan menjadikan
kinerja dari karyawan meningkat. Kondisi lingkungan yang dikelilingi oleh fasilitas
pendukung karyawan juga menjadikan karyawan terfasilitasi dan terpenuhi semua
kebutuhan dalam menjalankan pekerjaan. Dengan fasilitas tersebut membuat karyawan
mampu berkembang dan meningkatkan keahlian dalam bidang masing-masing sehingga
akan mampu meningkatkan kinerja karyawan juga.
Disisi lain faktor komunikasi juga menjadi sebuah unsur yang dapat menjadikan
semangat karyawan semakin meningkat. Komunikasi yang baik akan menjadikan karyawan
tidak terjadi miss komunikasi dalam aktivitas kerjanya. Komunikasi antara atasan dan
bawahan juga perlu diperhatikan karena komunikasi atasan dengan bawahan akan
menjadikan kerja semakin mendekati tujuan yang diinginkan. Komunikasi juga akan
membuat karyawan semakin menjaga kekompakan dan semakin solid dalam menjalani
tugas yang diberikan perusahaan. Selain itu, Disiplin kerja karyawan juga akan membuat
semangat kerja karyawan semakin tinggi.
Disiplin kerja adalah kesediaan dari individu untuk mematuhi segala peraturan- peraturan
yang berlaku baik tertulis maupun tidak tertulis, dan menerima sanksi ketika melanggarnya.
Secara langsung disiplin kerja merupakan kesadaran dari karyawan itu sendiri maupun
mengikuti standar peraturan yang telah di tetapkan oleh organisasi atau perusahaan sendiri.
Disiplin kerja juga akan menjadikan karyawan merasa yakin akan keahlian yang dimiliki
mampu membantu memajukan perusahaan. Maka dari itu semangat kerja karyawan
bisa ditingkatkan dengan menjadikan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif. Di
sisi lain komunikasi yang terus dijaga antar karyawan satu dengan yang lain akan
membuat karyawan semakin solid dan kompak, serta Disiplin kerja karyawan baik akan
membantu karyawan semakin semangat dan percaya diri dalam menjalani
pekerjaannya
PT TELKOM merupakan perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan
jaringan telekomunikasi secara lengkap, layanan jasa berupa pengajuan pemasangan
jaringan internet indi home, jaringan tv kabel dan pemasangan jaringan telpon yang
beralamat dijalan S. Parman No. 1, melayu, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara,
Kalimantan Timur.
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Pengaruh Lingkungan Kerja, Komunikasi dan Disiplin Kerja Terhadap semangat
kerja Karyawan PT. TELKOM TENGGARONG.
2. Rumusan Masalah
2.1 Apakah Lingkungan Kerja secara parsial berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan
di PT. Telkom Cabang Tenggarong?
2.2 Apakah Komunikasi secara parsial berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan di PT.
Telkom Cabang Tenggarong?
2.3 Apakah Disiplin kerja secara parsial berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan di
PT. Telkom Cabang Tenggarong?
2.4 Apakah Lingkungan Kerja, komunikasi dan Disiplin kerja secara simultan berpengaruh
terhadap semangat kerja karyawan di PT. Telkom Cabang Tenggarong?
3. Tujuan
2.1 Untuk mengetahui pengaruh variabel Lingkungan Kerja secara parsial terhadap
semangat kerja karyawan pada PT. TELKOM Tenggarong
2.2 Untuk mengetahui pengaruh variabel komunikasi secara parsial terhadap semangat
Kerja Karyawan pada PT. TELKOM Tenggarong
2.3 Untuk mengetahui pengaruh variabel disiplin kerja secara parsial terhadap semangat
kerja karyawan pada PT. TELKOM Tenggarong
2.4.Untuk mengetahui Pengaruh variabel lingkungan kerja, komunikasi, disiplin kerja
berpengaruh secara parsial terhadap semangat kerja karyawan pada PT. TELKOM
Tenggarong
4. Manfaat Penelitian
4.1 Bagi peneliti diharapkan menambah pengetahuan dan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar S1
4.2 Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak perusahaan
dalam mengatur manajemen dan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan
yang berhubungan dengan peningkatan semangat kerja karyawan pada PT. TELKOM
Tenggarong
3.3 Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi ataupun sebagai data pertimbangan sesuai
dengan bidang yang akan diteliti, memberikan sumbangan pemikiran, dan bermanfaat bagi
ilmu pengetahuan, khususnya pada bidang sumber daya manusia yang berkaitan dengan
pengaruh lingkungan kerja, komunikasi dan disiplin kerja terhadap semangat kerja
karyawan.
5. Tinjauan Pustaka
5.1 Konsep manajemen
5.1.1 Pengertian manajemen
Menurut G.R. Terry (2010;16) menjelaskan bahwa manajemen merupakan suatu proses
khas yang terdiri atas tindakan – tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengendalian untuk mennetukan serta mencapai tujuan melalui pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya.
Handoko (2009:8) mendefinisikan manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha – usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya – sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan.
Sedangkan menurut Hasibuan (2013;1), manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan
efisien. Dari beberapa definisi diatas dapat diartikan manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara efektif dan efisien.
5.1.2 Fungsi – Fungsi Manajemen
Adapun fungsi – fungsi manajemen yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya :
menurut G.R. Terry dalam bukunya Principles of Management(Sukarna,2011:10), membagi
empat fungsi dasar manajememen, yaitu:
a. Planning (perencanaan)
Perencanaan adalah pemilih fakta dan penghubungan fakta – fakta serta pembuatan dan
penggunaan perkiraan – perkiraan atau asumsi – asumsi untuk masa yang akan datang
dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan – kegiatan yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
b. Organizing (pengorganisasian)
Pengorganisasian ialah penentuan, pengelompokan, dan penyusunan macam – macam
kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, penempatan orang – orang (pegawai),
terhadap kegiatan – kegiatan ini, penyediaan faktor – faktor fisik yang cocok bagi keperluan
kerja dan penunjukan hubungan wewenang, yang dilimpahkan terhadap setiap orang dalam
hubungannya dengan pelaksanaan setiap orang dalam hubungannya dengan pelaksanaan
setiap kegiatan yang diharapkan.
c. Actuating (pelaksanaan)
Penggerakan adalah membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok agar supaya
berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan dengan ikhlas serta serasi
dengan perencanaan dan usaha – usaha pengorganisasian dari pihak pimpinan.
d. Controlling (pengawasan)
Pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu
standard, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan, dan bilamana
perlu melakukan perbaikan – perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan
rencana, yaitu selaras dengan standard (ukuran).
Sedangkan menurut Handoko (2009;23), fungsi manajemen terdiri dari planning,
organizing, staffing, leading, dan controlling. Dan menurut Henry Frayol (2010;179),
manajer menjalankan fungsi manajemen, yaitu merencanakan, mengorganisasi,
mengoordinasi, dan mengendalikan. Dan biasa juga dengan: perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian.
Dari beberapa fungsi manajemen diatas, dapat dipahami bahwa semua manajemendiawali
dengan perencanaan (Planning). Setelah itu pengorganisasian (Organizing). Selanjutnya
menerapkan fungsi pengarahan yang diartikan dalam kata yang berbeda seperti
actuating dan leading. Lalu fungsi yang terakhir dalam manajemen
adalah pengendalian (Controlling).
5.2 Manajemen sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu proses menanganiberbagai masalah
dalam berbagai ruang lingkup seperti pegawai, karyawan, pekerja, manajer, dan pekerjaan
lainnya dalam mendukung kegiatan organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
Menurut A.F. Stoner mengemukakan bahwa “Manajemen sumber daya manusia adalah
proses berkelanjutan yang dirancang untuk menyediakan organisasi atau perusahaan dengan
personel yang sesuai sehingga mereka dapat ditempatkan pada posisi dan jabatan masing-
masing yang sesuai ketika suatu organisasi membutuhkannya. Menurut Bintoro dan
Daryanto (2017: 15) menyatakan bahwa “Manajemen Sumber Daya Manusia, atau disingkat
dengan MSDM adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan
sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat
digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan
masyarakat menjadi maksimal”. Oleh karena itu, dari beberapa pemahaman tentang
manajemen sumber daya manusia dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya
manusia adalah semua upaya yang dilakukan untuk menambah nilai-nilai dari sumber daya
manusia yaitu dalam kaitannya untuk pencapaian tujuan organisasi perusahaan.
5.3 Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja di dalam perusahaan/instansi sangat penting untuk diperhatikan
oleh pimpinan karena lingkungan kerja yang baik mempunyai pengaruh terhadap
efektivitas pegawai dalam perusahaan.Sedarmayanti (2012:21) menyatakan bahwa
lingkungan kerja adalah “keseluruhan alat perkakas dan bahan yang di hadapi,
lingkungan sekitarnya dimana seseorang pegawai, serta pengaturan pegawainya baik
sebagai peserorangan maupun secarakelompok”. Lingkungan kerja merupakan segala
sesuatu yang ada disekitar pegawai pada saat pegawai, baik berbentuk fisik atau non
fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat mempengaruhi dirinya dan
pegawaiannya. Sedarmayanti (2012:19) menyatakan bahwa lingkungan kerja non fisik
adalah “semua keadaan yang terjadi berkaitan dengan hubungan Pegawai, baik dengan
atasan, bawahan maupun sesama rekan Pegawai. Lingkungan kerja non fisik ini juga
merupakan kelompok lingkungan kerja yang tidak dapat diabaikan”. Sependapat dengan
Sedarmayanti,Siagian (2014:57) mengemukakan bahwa lingkungan kerja terdiri dari 2 jenis,
yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non-fisik.
5.4 Komunikasi
Komunikasi adalah bagian dari kehidupan Dimana seseorang mencoba memberikan
pengertian dengan penyampaian pesan yang terjadi antara dua orang maupun kelompok
dengan tujuan menghasilkan suatu pemahaman yang dapat mempengaruhi satu sama lain.
Komunikasi diartikan sebagaikegiatan yang melibatkan dua pihak, yaitu pengirim yang
berusaha memperjelas pesan dan penerima yang berusaha membuat pesan tersebut jelas dan
dapat dipahami, sehingga terjadinya umpan balik (Bangun, 2012: 361).
Dalam melakukan pekerjaan diantara sesame karyawan diperlukan komunikasi yang
efektif supaya dapat dimengerti pesan – pesan tentang pekerjaan. Apabila sudah memahami
maksud dari informasi komunikasi tersebut maka keefektifan komunikasi akan berjalan
dengan baik. Komunikasi yang efektif berperan penting membantu peningkatan kinerja dan
ketepatan dalam penyelesaian suatu urusan atau pekerjaan.
5.5 Disiplin Kerja
Disiplin berasal dari kata lain: discipline, yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan
dan kerohanian serta pengembangan karakter. Hal ini menekankan pada suatu sikap
menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik
yang tertulis maupun tidak serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk
menerima sanksi- sanksinya (Sastrohadiwiryo, 2013:291).
Disiplin kerja adalah kesediaan dari individu mematuhi segala peraturan- peraturan yang
berlaku baik tertulis maupun tidak tertulis, dan menerima sanksi Ketika melanggarnya.
Secara langsung disiplin kerja
5.6 Semangat Kerja
Menurut Hasibuan (2001:105) semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan
seseorang mekerjakan pekerjaan dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja
yang maksimal. Semangat kerja juga merupakan suatu kondisi bagaimana seseorang
karyawan melakukan pekerjaan sehari-hari semangat kerjamenunjukkan sejauh mana
karyawan bergairah dalam melakukan tanggung jawabnyab didalam perusahaan tempat
dimana mereka bekerja. Menurut Tohardi (2002:242) semangat kerja adalah kemampuan
sekelompok orang-orang untuk bekerja sama dengan giat dan konsekuen dalam mengejar
tujuan bersama.
6. Penelitian Terdahulu
6.1 Setiawan Abdi. (2018) “Pengaruh Promosi Jabatan dan Lingkungan Kerja Terhadap
semangat kerja pegawai di lingkungan Universitas Pembangunan Pancabudi Medan”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah promosi jabatan dan
lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai di
Lingkungan Universitas Pembangunan Pancabudi Medan. Hasil pengamatan menunjukan
promosi jabatan dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
semangat kerja pegawai Lingkungan Universitas Pembangunan Pancabudi Medan.
6.2 Langga Laurentius (2020)” Pengaruh Disiplin kerja terhadap semangat kerja pegawai
kantor kesyahbandar dan otoritas Pelabuhan kelas II A samarinda”. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui apakah disiplin kerja sama sama berpengaruh terhadap
semangat kerja pegawai kantor kesyahbandar dan otoritas Pelabuhan kelas II A Samarinda.
Hasil pengamatan menunjukkan secara parsial pada variabel bebas yaitu variabel disiplin
kerja pegawai terhadap variabel semangat kerja pegawai Kesyahbandar dan otoritas
pelabuhan kelas II samarinda, menunjukkan hasil yang berpengaruh siginifikan.
6.3 Rozi Achmad (2019) “Pengaruh Komunikasi Organisasi dan Lingkungan Kerja
Terhadap Semangat Kerja Pegawai di Bagian Quality Assurance”. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh komunikasi organisasi terhadap semangat kerja,
untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap semangat kerja dan untuk
mengetahui pengaruh komunikasi organisasi dan lingkungan kerja terhadap semangat kerja
di bagian Quality Assurance. Hasil Pengamatan menunjukan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara komunikasi organisasi dan lingkungan kerja terhadap semangat
kerja pegawai.
6.4 Patandung Hari dan Deni Asep (2020) “Pengaruh Lingkungan, Motivasi dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Cv. Various Stone Indonesia” . Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh Lingkungan, Motivasi dan Disiplin
Kerja terhadap Kinerja Karyawan baik secara parsial maupun simultan. Secara simultan
variabel lingkungan kerja, motivasi dan disiplin berpengaruh terhadap kinerja karyawan
CV. Various Stone Indonesia.
7. Variabel Penelitian
7.1 Lingkungan Kerja (X1)
lingkungan kerja merupakan keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi,
lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya serta pengaturan
kerjanya baik sebagai perseorangan maupun kelompok. Hal ini senada dengan
(Wursanto, 2009) mendifinisikan lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang
menyangkut segi fisik dan segi psikis yang secara langsung maupun tidak langsung
akan berpengaruh terhadap pegawai”. Selanjutnya menurut kondisi linkungan kerja
dikatan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan secara
optimal,sehat,aman dan nyaman.
7.2 Komunikasi (X2)
Suatu proses ketika seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan
masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan
lingkungan dan orang lain
7.3 Disiplin Kerja (X3)
Disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan pegawai menaati semua peraturan
organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku.
7.4 Semangat Kerja (Y)
Semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaanya
dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal. Semangat
kerja ini akan merangsang seseorang untuk berkarya dan berkreativitas dalam
pekerjaanya
8. Dimensi/ Indikator Variabel
8.1 Lingkungan Kerja
a) Perlengkapan dan fasilitas
Perlengkapan dan Fasilitas Perlengkapan dan fasilitas yang harus tersedia seperti
fasilitas meja, pesawat telepon, buku dan bahan referensi, rak arsip dan lain-lain.
b) Lingkungan tempat kerja
Lingkungan tempat kerja Lingkungan tempat kerja yang dapat mempengaruhi
efektifitas pelaksanaan tugas seperti: tata ruang yang baik, cahaya dalam ruangan
yang cukup, suhu dan kelembapan udara yang menyenangkan, suara yang tidak
menganggu konsentrasi kerja dan lain-lain
c) Suasana kerja
Suasana kerja Suasana kerja yang baik akan dihasilkan terutama dalam organisasi
yang tersusun dengan baik. Selanjutnya organisasi yang tersusun secara tidak baik
dapat menimbulkan pembagian kerja yang tidak jelas, saluran penugasan dan
tanggung jawab yang simpang siur dan lainlain, sehingga dapat mempengaruhi
efisiennya pelaksanaan mekanisme kerja
( Sarwoto, 2011:131) Halaman 28)
8.2 Komunikasi
a) Pemahaman
adalah kemampuan memahami informasi yang disampaikan oleh komunikator.
Tujuan komunikator adalah menyampaikan informasi tersebut kepada komunikan
dan mencapai tujuannya, baik komunikator maupun komunikator harus memahami
fungsinya masing-masing.
b) Kesenangan
Apabila proses komunikasi sudah berlangsung dalam situasi yang menyenangkan ke
dua belah pihak. Dengan adanya suasana yang nyaman dan rilex, maka akan timbul
kesan yang menarik. Tingkat senenangan dalam berkomunikasi berkaitan erat
dengan perasaan terhadap orang yang berinteraksi dengan komunikan
c) Pengaruh pada sikap
Jika berkomunikasi dengan baik, kemudian terjadi perubahan pada perilakunya,
maka komunikasi yang terjadi adalah efektif. Dan jika tidak ada perubahan pada
sikap seseorang maka komunikasi tersebut tidaklah efektif dan gagal mengubah
sikap komunikan, namun komunikan akan tetap memahami maksud komunikator.
Dengan kata lain kegagalan dalam mengubah perilaku seseorang berbeda dengan
kegagalan dalam meningkatkan pemahaman
d) Hubungan yang makin baik
Efektifitas komunikasi membutuhkan suasana psikologis yang positif dan
kepercayaan yang cukup agar informasi yang disampaikan komunikator berdampak
positif. Proses komunikasi secara tidak sengaja meningkatkan tingkat hubungangan
interpersonal.
(Sutardji (2016: 10-11)
8.3 Disiplin Kerja
a) .Frekuensi Kehadiran
b) Tingkat kewaspadaan
c) Ketaatan pada standar kerja
d) Ketaatan pada peraturan kerja
e) Etika kerja
( Malayu Hasibuan 2012 : 194)
8.4 Semangat Kerja
a) Absensi ketidakhadiran
b) Kerja sama
c) Kepuasan
d) Disiplin
(Nitisemito, 1996:183) halaman 35
9. Alat analisis
9.1 Uji Validitas dan Realibilitas
Data dari sudut ilmu sistem informasi adalah suatu fakta dan angka yang secara relatif belum
dapat dimanfaatkan oleh pemakai. Oleh karena itu data harus ditranspormasikan terlebih
dahulu sebelum digunakan sebagai alat untuk menguji hipotesis.,Data suatu penelitian
ditranspormasikan ke dalam instrumen. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data
haruslah valid dan reliabel. Suatu instrumen dikatakan valid (sah) apabila pertanyaan pada
suatu angket mampu mengukur sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner. Sedangkan
kuesioner dikatakan reliabel apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Analisis dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu, baru
diikuti oleh uji reliabilitas. Jika sebutir pertanyaan tidak valid maka otomatis dibuang. Butir-
butir yang valid kemudian secara bersama-sama diukur reliabilitasnya.
9.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier
berganda yang berbasis OLS (ordinanary least squuare).Uji asumsi klasik ini digunakan
untuk mengukur tingkat asosiasi (keeratan) hubungan/pengaruh antar variabel bebas tersebut
melalui besaran koefisien korelasi (r). Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai
model yang baik jika model tersebut memenuhi beberapa asumsi yang kemudian disebut
dengan asumsi klasik. Menurut Haryadi Sarjono dan Winda Julianti dalam buku Spss Vs
Linier, proses pengujian asumsi klasik dilakukan bersama dengan proses uji regresi
sehingga langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian asumsi klasik menggunakan
langkah kerja yang sama dengan uji regresi.
9.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisa statistiknya menggunakan regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda
bertujuan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua atau lebih variabel bebas
(X) dengan satu variabel tergantung (Y) yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi.
Analisis ini digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) nilai dari
variabel tergantung (kriterium), bila 2 atau lebih variabel bebas (independen) sebagai faktor
prediktor dimanipuasi (dinaikturunkan nilainya).
Berikut adalah rumus regresi linier berganda
untuk 3 prediktor:
Y = a + bX1 + bX2 + bX3
9.4 Uji Hipotesis (Uji F dan Uji T)

Tenggarong, 13 Oktober 2022

Diketahui, Mahasiswa/i,
Dosen Wali

Prof. Dr. Yonathan Palinggi. SE., MM Devi Anggraini


NIDN/NIDK. 0011026202 NPM : 190214801

Disetujui,
Ketua Program Studi , Wakil Dekan,

Ali Akbar, SE.,M.Si Dr. Sabran, SE.,M.Si


NIK. 11027 1015 101177 NIK 11008 100 180872

Dekan,

Syahruddin S, SE.,M.Si
NIK. 11016 0103 310175

DOSEN PEMBIMBING:
Nama Pembimbing Paraf Kaprodi

1. Dr. Sabran, SE., M.Si ………

2. Syahruddin S, SE., M.Si ……….

*). Diisi semua dengan penjabarannya sesuai dengan contoh format mini proposal pengajuan
judul dan diketik pakai huruf Times New Roman 12
Blangko Lampiran 3: Persetujuan Judul Oleh Pembimbing

SURAT PERSETUJUAN JUDUL PENELITIAN


(SK Dekan No. FEBIS.7.2/150-108/SK-D/VIII/2018,
tentang Pedoman Teknis Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa FEBIS Unikarta)

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : DEVI ANGGRAINI
NPM : 190214801
Program Studi : MANAJEMEN
Fakultas : EKONOMI DAN BISNIS
Universitas : UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA

Bahwa setelah diadakan konsultasi dengan Dosen Pembimbing I dan II, kemudian ada
perubahan, penetapan judul dan lokasi penelitian, dari ke 2 (dua) Rancangan Usulan Penelitian
yang saya ajukan, maka yang di setujui oleh Dosen Pembimbing I dan II untuk diteruskan dan
ditulis kedalam proposal penelitian adalah *):
“……………………………………………………………………………………………...
………………....................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
...........................................................................................”

Demikian persetujuan ini diberikan disampaikan terima kasih.

Tenggarong, …………….………….
Pemohon

………………………………………
NPM. ……………………………….

Disetujui Dosen Pembimbing Tanggal Persetujuan Tanda tangan

1. ……………………………… ……………….. …………………..

2. ……………………………… ……………….. ………………….

*). wajib ditulis sebelum ditanda tangani mahasiswa dan Dosen Pembimbing 1 & 2
**). Diisi semua dan ditulis pakai polpen hitam huruf BALOK yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai