Disusun oleh :
TINGKAT TSANAWI
AL HASAN CIAMIS
2021/2022
MAKALAH ILMIAH
Disusun oleh :
TINGKAT TSANAWI
AL HASAN CIAMIS
2021/2022
PENGESAHAN
Pengasuh
(QS. At Taubah:40)
PERSEMBAHAN
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan berbagai nikmat kepada kita sekalian. Sholawat serta salam semoga
tetap tercurah limpahkan kepada baginda alam Nabi besar Muhammad SAW.
Akhirnya penyusun bisa menyelesaikan penyusunan makalah ilmiah dengan judul
“ DAHSYATNYA SEDEKAH DALAM KEHIDUPAN MANUSIA”, sebagai
salah satu syarat untuk memenuhi tugas akhir makalah ilmiah untuk kelulusan
tingkat tsanawi.
Semoga amal kebaikan yang telah mereka berikan kepada penyusun selama
menempuh Pendidikan di Pondok Pesantren Al Hasan Ciamis dibalas oleh Allah
SWT, dengan balasan yang berlipat ganda.
Akhir kata “………”, mungkin itulah ungkapan yang dapat penyusun
ungkapkan yang dapat penyusun ungkapkan. Makalah ilmiah ini tentunya masih
jauh dari kesempurnaan, saran dan kritik sangat penyusun harapkan demi
perbaikan penyusunan yang lebih baik dimasa yang akan datang. Semoga makalah
ilmiah ini bermanfaat, khususnya kepada penyusun dan umumnya kepada yang
membutuhkan.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
٧ ٰا ِمنُوْ ا بِاهّٰلل ِ َو َرسُوْ لِ ٖه َواَ ْنفِقُوْ ا ِم َّما َج َعلَ ُك ْم ُّم ْست َْخلَفِيْنَ فِ ْي ۗ ِه فَالَّ ِذيْنَ ٰا َمنُوْ ا ِم ْن ُك ْم َواَ ْنفَقُوْ ا لَهُ ْم اَجْ ٌر َكبِ ْي ۚ ٌر
1
QS. Al Hadiid: 7
2
QS. Al Baqarah : 270-271
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib
kerabat, anak-anak ya tim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan
tetangga jauh, teman sejawat, ibnusabil, serta hamba sahaya yang kamu
miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi
sangat membanggakan diri.”(QS. An-Nisa : 36).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sedekah?
2. Apa keutamaan bersedekah?
3. Apa perbedaan sedekah, infak, zakat, dan hadiah?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk
mengetahui, mendeskripsi, menganalisis, dan memberikan
pengetahuan kepada masyarakat tentang dahsyatnya sedekah dalam
kehidupan sehari-hari manusia:
1. Untuk mengetahui pengertian dari bersedekah?
2. Untuk mengetahui keutamaan dari bersedekah?
3. Untuk mengetahui perbedaan dari bersedekah, infaq, zakat, dan
hadiah?
D. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari 3 bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN : terdiri dari latar belakang makalah,
rumusan makalah, tujuan makalah,
sistematika penulisan dan tinjauan
pustaka.
BAB II PEMBAHASAN : terdiri dari pengertian bersedekah,
keutamaan bersedekah, perbedaan
sedekah, infaq, zakat dan hadiah.
BAB III PENUTUP : terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SEDEKAH
Sedekah berasal dari Bahasa Arab yaitu ‘ash-shadaqoh yang berarti suci
dan berkah. Sedekah merupakan suatu pemberian tanpa disertai adanya
imbalan, yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara
spontan dan sukarela, tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu karena
mengharapkan Ridho-Nya.3
3
https://bdkpalembang.kemenag.go.id/upload/files/untuk%20Website%20%28Mukmin%29.pdf,
tanggal 5 Mei 2022. Pukul 22:57 WIB.
Persaingan seperti ini terus berlanjut sehingga terdapat banyak unta yang
disembelih hanya untuk menunjukkan kemurahan hati dan kebesaran sang
pemimpin tersebut, meskipun daging unta yang tersedia melebihi daya
konsumsi penduduk yang ada. Pemimpin kabilah yang kehabisan untanya atau
menyerah dalam persaingan ini akan menanggung rasa malu. Praktik ini
disebut dengan beragam istilah yang sering disebutkan dalam perlombaan
syair masyarakat Mekah seperti tafakhur dan mufakhara (Bonner, 2003).
suatu hari, kafilah dagang yang dipimpin oleh Al-Hakam bin Abi al-Ash
dalam perjalanannya dari Hijaz menuju Hira melewati perkampungan Tha’i
dan meminta perlindungan dari Hatim. Hatim pun menyetujuinya dan
memberikan jamuan sebagai bentuk keramahtamahannya dengan
menyembelih beberapa ekor unta. Hatim menyuruh seluruh kaumnya untuk
memberikan perlindungan kepada Al-Hakam dan kemudian menantang Banu
Lam, salah satu keturunan dari Bani Tha’i. Keduanya pun bersepakat untuk
bersaing dalam memberikan jamuan yang akan diselenggarakan di pasar Hira.
Pihak Banu Lam mengerahkan seluruh sumber daya untuk menjawab
tantangan ini. Hatim mengajak kemenakan-kemenakannya dan sekutunya
sehingga Banu Lam pun dengan terpaksa harus mengakui kekalahan mereka
sebelum kompetisi perjamuan itu dimulai (Bonner, 2003). Dengan pengakuan
tersebut, maka keunggulan atau harga diri Hatim sebagai pemimpin kabilah
tetap terjaga sekaligus menjadi kabar baik bagi unta-unta lokal karena tidak
akan terjadi penyembelihan yang lebih banyak untuk persaingan ini.
Itulah yang mereka cari sebagai ideal kehidupan ini. Bukan pahala di sisi
Tuhan. Inilah yang menutup jiwa mereka dari seruan Muhammad di kemudian
hari yang mengajarkan tentang kefanaan hidup duniawi beserta kesuksesan
hidup yang mereka idam-idamkan.
Dalam islam, sedekah lebih luas dari zakat maupun infaq. Karena sedekah
tidak hanya berkaitan dengan materil, namun sedekah juga mencakup segala
4
https://islami.co/sejarah-sedekah-dari-era-jahiliyah-sebagian-muslim-mungkin-enggak-
tahu/ tanggal 8 Mei 2022, Pukul 20:54 WIB.
amal atau perbuatan yang baik. Sedekah merupakan tradisi amal serta menjadi
sumber keharusan moral dalam ideologi termasuk dalam agama islam.
Sedekah merupakan bukti iman dan ketaatan manusia kepada Allah SWT.
Karena merupakan panggilan hati untuk melakukannya dengan ikhlas tanpa
adanya paksaan dan dapat menyenangkan hati orang lain. Karena tidak terikat
dengan aturan dan waktu, sedekah bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun.
1. Sedekah Materi
Sedekah materi adalah sesuatu yang memiliki wujud yang kita
bagikan kepada orang lain. Contohnya seperti memberi uang, makanan,
minuman, atau takjil berbuka puasa kepada orang-orang yang
menunaikannya. Sedekah ini sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Seperti dalam sebuah hadits dari Zaid bin Khalid Al Juhani, ia berkata
bahwa Rasulullah SAW. Bersabda:
“Siapa yang memberi makan berbuka puasa orang yang berpuasa, maka
baginya pahala seperti orang itu tanpa mengurangi pahala orang yang
berpuasa sama sekali.” (HR. At Tirmidzi).
3. Sedekah Jariyah
Keutamaan sedekah ini adalah pahalanya terus mengalir meskipun
orang yang bersedekah sudah meninggal, karena barang yang
disedekahkan masih bisa dimanfaatkan. Contohnya seperti, memberikan
hartanya untuk membangun masjid, membangun pesantren, pengembangan
ilmu, atau membangun fasilitas umum.
Ayat ini menjelaskan tentang perintah untuk berbuat baik dengan sungguh-
sungguh kepada kedua orang tua, juga kepada karib-kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh walaupun tetangga itu
nonmuslim, teman sejawat, ibnu sabil, yakni orang dalam perjalanan bukan
maksiat yang kehabisan bekal, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh,
Allah tidak menyukai dan tidak melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada
orang yang sombong dan membanggakan diri di hadapan orang lain.
5
Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, 2:256
Keutamaan dan Manfaat dari sedekah juga di sebutkan dalam hadist Nabi. SAW
3. 70 Pintu Keburukan Ditutup َص َدقَةُ تَ ُس ُّد َس… ْب ِع ْينَ بَابً…ا ِمن
َّ {ال:وقال صلى هللا عليه وسلم
}الس……و ِء.
ُّ Nabi SAWbersabda : "Sedekah itu bisa menutup 70 pintu
keburukan”.
1. Sedekah
2. Zakat
Zakat sendiri ada dua macam jenisnya, yakni zakat fitrah dan zakat
mal. Zakat Fitrah wajib dibayarkan oleh setiap muslim senilai 3,5
liter atau 2,5 kilogram bahan makanan pokok pada bulan suci
Ramadan.
3. Infak
Jika zakat ada nisabnya, infak tidak mengenal nisab. Allah memberi
kebebasan kepada pemiliknya untuk menentukan waktu dan besaran
harta yang dikeluarkannya sebagai cerminan kadar keimanan seseorang.
Dalam Al-Qur’an perintah infak ditujukan kepada setiap orang yang
bertakwa, baik yang berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia di
saat lapang maupun sempit.
Hadiah adalah pemberian kepada orang lain yang sangat umum dan
sering dialami oleh setiap manusia. Istilah hadiah dapat juga
dikembangkan untuk menjelaskan apa saja yang membuat orang lain
merasa lebih bahagia atau berkurang kesedihannya. Terutama
sebagai kebaikan, termasuk memaafkan (walaupun orang lain yang
diberi tidak baik).
Salah satu cara membuka rezeki adalah dengan berbagi. Semakin banyak
Anda berbagi, maka semakin banyak yang menyayangi. Rasulullah SAW
bersabda “ Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan
mengeluarkan sedekah”. (HR Al-Baihaqi).
Dalam salah satu hadits Qudsi, Allah berfirman: “Hai anak Adam, infaklah
(nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu”.(HR
Muslim).
Salah satu cara menghindarkan diri dari pedihnya azab neraka adalah
dengan bersedekah. Maka semakin banyak bersedekah, semakin jauh pula
tubuh dijauhkan dari jilatan api neraka pada hari kiamat kelak.
Saat hari kiamat, umat manusia hanya bisa melindungi dirinya sendiri, tanpa
peduli pada situasi yang ada di sekitarnya. Oleh karenanya, amal ibadah
selama hidup di dunia lah yang menjadi tameng alias pelindung. Salah
satunya adalah dengan bersedekah.
Salah satu obat baik bagi rohani maupun jasmani adalah dengan bersedekah.
Hal itu sebagaimana sabda Nabi:
"Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari
kalanganmu) dengan bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi
datangnya bencana”. (HR Ath-Thabrani).
Nabi SAW bersabda: “Tidak ada hari yang disambut oleh para hamba
melainkan di sana ada dua malaikat yang turun salah satunya berkata ‘ya
Allah, berikanlah ganti kepada orang-orang yang berinfaq’ sedangkan
(malaikat) yang lainnya berkata ’ya Allah, berikanlah kehancuran kepada
orang-orang yang menahan (hartanya)”. (HR Bukhari-Muslim).
11. Orang yang gemar bersedekah akan mendapatkan keberkahan jiwa dan
hartanya.
Allah melapangkan dan menyempitkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-
Nya (QS Saba 34: 39). Bahkan, jika disedekahkan, maka tidak berkurang
karena Allah akan menggantinya.
13. Pahala orang bersedekah akan dilipat gandakan oleh Allah SWT
Sebagaimana firman Allah : "Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah
baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman
yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka:
dan bagi mereka pahala yang banyak" (QS 57:18)
14. Allah membukakan pintu surga bagi orang yang gemar bersedekah
Rasulullah bersabda:
“Tidak boleh hasad (iri hati) kecuali (kepada) dua orang. (Yaitu) seorang
yang diberikan Al-Qur’an oleh Allah, lalu ia mengamalkannya siang dan
malam. Dan seorang yang dikaruniakan (kekayaan) harta oleh Allah, lalu ia
menginfakkannya di (jalan) kebenaran siang dan malam.”
Manfaat sedekah lainnya dapat menyucikan hati, harta dan jiwa. Nabi
berwasiat kepada pedagang: "Wahai para pedagang, sesungguhnya (pada)
perdagangan ini terjadi kealphaan dan sumpah, maka campurilah dengan
sedekah". (HR. Ahmad).
Allah berflrman:
“Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan menyucikan mereka…” (QS At-Taubah:103).
(KOSONG)
SKIP
Salah satu pintu yang dibuka oleh Allah untuk meraih keuntungan besar dari
bulan Ramadhan adalah melalui sedekah. Islam sering menganjurkan
umatnya untuk banyak bersedekah. Dan bulan Ramadhan, amalan ini
menjadi lebih dianjurkan lagi. Dan demikianlah sepatutnya akhlak seorang
mukmin, yaitu dermawan. Allah dan Rasul-Nya memerintahkan bahkan
memberi contoh kepada umat Islam untuk menjadi orang yang dermawan
serta pemurah. Ketahuilah bahwa kedermawanan adalah salah satu sifat
Allah Ta’ala, sebagaimana dalam hadits:
Dari hadits ini demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pelit dan bakhil
adalah akhlak yang buruk dan bukanlah akhlak seorang mukmin sejati.
Begitu juga, sifat suka meminta-minta, bukanlah ciri seorang mukmin.
Bahkan sebaliknya seorang mukmin itu banyak memberi. Sebagaimana
sabda Rasulullah SAW:
“Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Tangan di atas
adalah orang yang memberi dan tangan yang dibawah adalah orang yang
meminta.” (HR. Bukhari no.1429, Muslim no.1033)
Selain itu, sifat dermawan jika di dukung dengan tafaqquh fiddin,
mengilmui agama dengan baik, sehingga terkumpul dua sifat yaitu alim dan
juud (dermawan), akan dicapai kedudukan hamba Allah yang paling tinggi.
Rasulullah SAW. Bersabda:
“Dunia itu untuk 4 jenis hamba: Yang pertama, hamba yang diberikan rizqi
oleh Allah serta kepahaman terhadap ilmu agama. Ia bertaqwa kepada Allah
dalam menggunakan hartanya dan ia gunakan untuk menyambung
silaturahim. Dan ia menyadari terdapat hak Allah pada hartanya. Maka
inilah kedudukan hamba yang paling baik.” (HR. Tirmidzi, no.2325, ia
berkata: “Hasan shahih”)
KEUTAMAAN BERSEDEKAH
Allah Subhanahu Wa Ta’ala benar-benar memuliakan orang-orang yang
bersedekah. Ia menjanjikan banyak keutamaan dan balasan yang
menakjubkan bagi orang-orang yang gemar bersedekah. Terdapat ratusan
dalil yang menceritakan keberuntungan, keutamaan, kemuliaan orang-orang
yang bersedekah. Ibnu Hajar Al Haitami mengumpulkan ratusan hadits
mengenai keutamaan sedekah dalam sebuah kitab yang berjudul Al Inaafah
Fimaa Ja’a Fis Shadaqah Wad Dhiyaafah, meskipun hampir sebagiannya
perlu dicek keshahihannya. Banyak keutamaan ini seakan-akan seluruh
kebaikan terkumpul dalam satu amalan ini, yaitu sedekah. Maka, sungguh
mengherankan bagi orang-orang yang mengetahui dalil-dalil tersebut dan ia
tidak terpanggil hatinya serta tidak tergerak tangannya untuk banyak
bersedekah.
Diantara keutamaan bersedekah antara lain:
ََأفََأ ِمنُوا َم ْك َر هَّللا ِ فَاَل يَْأ َمنُ َم ْك َر هَّللا ِ ِإاَّل ْالقَوْ ُم ْالخَ ا ِسرُون
“Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah? Tiada yang merasa
aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. Al A’raf:
99)
Terdapat pintu surga yang hanya dapat dimasuki oleh orang yang
bersedekah
فمن كان من أهل الصالة دُعي: هذا خير، نودي في الجنة يا عبد هللا،من أنفق زوجين في سبيل هللا
ومن كان من أهل الصدقة دُعي من، ومن كان من أهل الجهاد دُعي من باب الجهاد،من باب الصالة
باب الصدقة
“Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia
akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah,
kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-
orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat,
yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad,
jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari
pintu sedekah.” (HR. Bukhari no.3666, Muslim no. 1027)
Orang yang bersedekah merasakan dada yang lapang dan hati yang
bahagia
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan permisalan yang
bagus tentang orang yang dermawan dengan orang yang pelit:
: فأما المنفق، من ثديهما إلى تراقيهما، عليهما جبتان من حديد، كمثل رجلين، مثل البخيل والمنفق
فال يريد أن: وأما البخيل. وتعفو أثره، حتى تخفي بنانه، أو وفرت على جلده، فال ينفق إال سبغت
فهو يوسعها وال تتسع، ينفق شيئا إال لزقت كل حلقة مكانها
“Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti
dua orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai menutupi dada
hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya
ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung
jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada
kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan
setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha
melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari no. 1443)
Dan hal ini tentu pernah kita buktikan sendiri bukan? Ada rasa senang,
bangga, dada yang lapang setelah kita memberikan sedekah kepada orang
lain yang membutuhkan.
َّ حتى، كما يُ َربِّي أحدُكم ُم ْه َره، فيُ َربِّيها َأِل َح ِدكم، ويأخ ُذها بيمينِه، َإن هللاَ يقب ُل الصدقة
َإن اللُّ ْق َمة َّ
صي ُر ِم ْث َل ُأ ُح ٍد
ِ َلَت
“sesungguhnya Allah menerima amalan sedekah dan mengambilnya dengan
tangan kanan-Nya. Lalu Allah mengembangkan pahalanya untuk salah
seorang dari kalian, sebagaimana kalian mengembangkan seekor anak
kuda. Sampai-sampai sedekah yang hanya sebiji bisa berkembang hingga
sebesar gunung Uhud” (HR. At Tirmidzi 662, ia berkata: “hasan shahih”)
Sedekah menjauhkan diri dari api neraka
Sesungguhnya sedekah itu walaupun sedikit, memiliki andil untuk
menjauhkan kita dari api neraka. Semakin banyak sedekah, semakin jauh
kita darinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
إال الصيام فإنه لي و: كل عمل ابن آدم له الحسنة بعشر أمثالها إلى سبعمائة ضعف قال عز و جل
أنا الذي أجزي به
“Setiap amal manusia akan diganjar kebaikan semisalnya sampai 700 kali
lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Kecuali puasa, karena puasa itu
untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.'” (HR. Muslim no.1151)
Dan sedekah, telah kita ketahui keutamaannya. Kemudian shalat malam,
juga merupakan ibadah yang agung, jika didirikan di bulan Ramadhan dapat
menjadi penghapus dosa-dosa yang telah lalu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
من قام رمضان إيمانا ً واحتسابا ً غفر له ما تقدم من ذنبه
“Orang yang shalat malam karena iman dan mengharap pahala, akan
diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari no.37, 2009, Muslim, no.
759)
Ketiga amalan yang agung ini terkumpul di bulan Ramadhan dan jika
semuanya dikerjakan balasannya adalah jaminan surga. Sebagaimana sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إن في الجنة غرفا يرى ظاهرها من باطنها وباطنها من ظاهرها أعدها هللا لمن أالن الكالم وأطعم
الطعام وتابع الصيام وصلى بالليل والناس نيام
“Sesungguhnya di surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya
dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar.
Allah menganugerahkannya kepada orang yang berkata baik, bersedekah
makanan, berpuasa, dan shalat dikala kebanyakan manusia tidur.” (HR. At
Tirmidzi no.1984, Ibnu Hibban di Al Majruhin 1/317, dihasankan Ibnu
Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, 2/47, dihasankan Al Albani
di Shahih At Targhib, 946)
Mendapatkan tambahan pahala puasa dari orang lain
Kita telah mengetahui betapa besarnya pahala puasa Ramadhan. Bayangkan
jika kita bisa menambah pahala puasa kita dengan pahala puasa orang lain,
maka pahala yang kita raih lebih berlipat lagi. Subhanallah! Dan ini bisa
terjadi dengan sedekah, yaitu dengan memberikan hidangan berbuka puasa
untuk orang lain yang berpuasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
غير أنه ال ينقص من أجر الصائم شيئا، من فطر صائما كان له مثل أجره
“Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang
berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun
mengurangi pahalanya.” (HR. At Tirmidzi no 807, ia berkata: “Hasan
shahih”)
Padahal hidangan berbuka puasa sudah cukup dengan tiga butir kurma atau
bahkan hanya segelas air, sesuatu yang mudah dan murah untuk diberikan
kepada orang lain.
كان رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يفطر على رطبات قبل أن يصلي فإن لم تكن رطبات فعلى
تمرات فإن لم تكن حسا حسوات من ماء
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa dengan
beberapa ruthab (kurma basah), jika tidak ada maka dengan beberapa tamr
(kurma kering), jika tidak ada maka dengan beberapa teguk air.” (HR. At
Tirmidzi, Ahmad, Abu Daud, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi,
696)
Betapa Allah Ta’ala sangat pemurah kepada hamba-Nya dengan membuka
kesempatan menuai pahala begitu lebarnya di bulan yang penuh berkah ini.
Bersedekah di bulan Ramadhan lebih dimudahkan
Salah satu keutamaan bersedekah di bulan Ramadhan adalah bahwa di bulan
mulia ini, setiap orang lebih dimudahkan untuk berbuat amalan kebaikan,
termasuk sedekah. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada dasarnya manusia
mudah terpedaya godaan setan yang senantiasa mengajak manusia
meninggalkan kebaikan, setan berkata:
ك ْال ُم ْستَقِي َم ِ فَبِ َما َأ ْغ َو ْيتَنِي َأَل ْق ُعد ََّن لَهُ ْم
َ َص َراط
“Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan
(menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus.” (Qs. Al
A’raf: 16)
Sehingga manusia enggan dan berat untuk beramal. Namun di bulan
Ramadhan ini Allah mudahkan hamba-Nya untuk berbuat kebaikan,
sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
وصفدت الشياطين، وغلقت أبواب النار، إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة
“Jika datang bulan Ramadhan, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup
dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Bukhari no.3277, Muslim no. 1079)
Dan pada realitanya kita melihat sendiri betapa suasana Ramadhan begitu
berbedanya dengan bulan lain. Orang-orang bersemangat melakukan amalan
kebaikan yang biasanya tidak ia lakukan di bulan-bulan lainnya.
Subhanallah.
Adapun mengenai apa yang diyakini oleh sebagian orang, bahwa setiap
amalan sunnah kebaikan di bulan Ramadhan diganjar pahala sebagaimana
amalan wajib, dan amalan wajib diganjar dengan 70 kali lipat pahala ibadah
wajib diluar bulan Ramadhan, keyakinan ini tidaklah benar. Karena yang
mendasari keyakinan ini adalah hadits yang lemah, yaitu hadits:
و، جعل هللا صيامه فريضة، شهر فيه ليلة خير من ألف شهر، يا أيها الناس قد أظلكم شهر عظيم
و من أدى، و من تقرب فيه بخصلة من الخير كان كمن أدى فريضة فيما سواه، قيام ليله تطوعا
و شهر، و هو شهر الصبر و الصبر ثوابه الجنة، فريضة كان كمن أدى سبعين فريضة فيما سواه
و عتق رقبته، و من فطر فيه صائما كان مغفرة لذنوبه، و شهر يزاد فيه رزق المؤمن، المواساة
يا رسول هللا ليس كلنا يجد: و كان له مثل أجره من غير أن ينتقص من أجره شيء قالوا، من النار
أو شربة، أو تمرة، يعطي هللا هذا الثواب من فطر صائما على مذقة لبن: قال، ما يفطر الصائم
و هو شهر أوله، و من أشبع صائما سقاه هللا من الحوض شربة اليظمأ حتى يدخل الجنة، من ماء
رحمة و وسطه مغفرة و آخره عتق من النار،
“Wahai manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung dan penuh
berkah. Di dalamnya terdapat satu malam yang nilai (ibadah) di dalamnya
lebih baik dari 1000 bulan. Allah menjadikan puasa pada siang harinya
sebagai sebuah kewajiban, dan menghidupkan malamnya sebagai
perbuatan sunnah (tathawwu’). Barangsiapa (pada bulan itu) mendekatkan
diri (kepada Allah) dengan satu kebaikan, ia seolah-olah mengerjakan satu
ibadah wajib pada bulan yang lain. Barangsiapa yang mengerjakan satu
perbuatan wajib, ia seolah-olah mengerjakan 70 kebaikan di bulan yang
lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan kesabaran itu balasannya
surga. Ia (juga) bulan tolong-menolong, di mana di dalamnya rezki seorang
Mukmin bertambah (ditambah). Barangsiapa (pada bulan itu) memberikan
buka kepada seorang yang berpuasa, maka itu menjadi maghfirah
(pengampunan) atas dosa-dosanya, penyelamatnya dari api neraka dan ia
memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi
pahala orang yang berpuasa (itu) sedikitpun.” Kemudian para Sahabat
berkata, “Wahai Rasulullah, tidak semua dari kita memiliki makanan untuk
diberikan sebagai buka orang yang berpuasa.” Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata, “Allah memberikan pahala tersebut kepada
orang yang memberikan buka dari sebutir kurma, atau satu teguk air atau
susu. Ramadhan adalah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya
maghfirah (ampunan) dan akhirnya pembebasan dari api neraka.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi, Al Hakim, Ibnu Khuzaimah (no.
1887) dan Al Ash-habani dalam At Targhib (178). Hadits ini didhaifkan
oleh para pakar hadits seperti Al Mundziri dalam Targhib Wat
Tarhib (2/115), juga oleh Dhiya Al Maqdisi di Sunan Al Hakim (3/400),
bahkan dikatakan oleh Al Albani hadits ini Munkar, dalam Silsilah Adh
Dhaifah (871).
Ringkasnya, walaupun tidak terdapat kelipatan pahala 70 kali lipat pahala
ibadah wajib di luar bulan Ramadhan, pada asalnya setiap amal kebaikan,
baik di luar maupun di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan oleh Allah 10
sampai 700 kali lipat. Berdasarkan hadits:
إن هللا كتب الحسنات والسيئات ثم بين ذلك فمن هم بحسنة فلم يعملها كتبها هللا له عنده حسنة كاملة
فإن هو هم بها فعملها كتبها هللا له عنده عشر حسنات إلى سبع مائة ضعف إلى أضعاف كثيرة
“Sesungguhnya Allah mencatat setiap amal kebaikan dan amal
keburukan.” Kemudian Rasulullah menjelaskan: “Orang yang meniatkan
sebuah kebaikan, namun tidak mengamalkannya, Allah mencatat baginya
satu pahala kebaikan sempurna. Orang yang meniatkan sebuah kebaikan,
lalu mengamalkannya, Allah mencatat pahala baginya 10 sampai 700 kali
lipat banyaknya.” (HR. Muslim no.1955)
Oleh karena itu, orang yang bersedekah di bulan Ramadhan akan
dilipatgandakan pahalanya 10 sampai 700 kali lipat karena sedekah adalah
amal kebaikan, kemudian berdasarkan Al A’raf ayat 16 khusus amalan
sedekah di bulan Ramadhan dilipatkan-gandakan lagi sesuai kehendak
Allah. Kemudian ditambah lagi mendapatkan berbagai keutamaan sedekah.
Lalu jika ia mengiringi amalan sedekah di bulan Ramadhan dengan puasa
dengan shalat malam, maka diberi baginya jaminan surga. Kemudian jika ia
tidak terlupa untuk bersedekah memberi hidangan berbuka puasa bagi bagi
orang yang berpuasa, maka pahala yang sudah dilipatgandakan tadi
ditambah lagi dengan pahala orang yang diberi sedekah di bulan Ramadhan.
Jika orang yang diberi hidangan berbuka puasa lebih dari satu maka pahala
yang didapat lebih berlipat lagi.
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
https://alamisharia.co.id/id/hijrahfinansial/perbedaan-zakat-dan-infak-
sedekah/
Diakses pada tanggal 8 mei 2022 pada pukul 22:22 WIB
https://katadata.co.id/intan/berita/
Diakses pada tanggal 8 mei 2022 pada pukul 24:05 WIB
Sumber: https://muslim.or.id/1282-dahsyatnya-sedekah-di-bulan-
ramadhan.html
https://www.inews.id/lifestyle/muslim/hadits-tentang-sedekah/
Diakses pada tanggal 8 Mei 2022 pada pukul 24:29 WIB
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5878639/hadits-sedekah-
benarkah-lebih-baik-dilakukan-waktu-subuh
Diakses pada tanggal 8 Mei 2022 pada pukul 24:43 WIB
https://muslim.or.id/1282-dahsyatnya-sedekah-di-bulan-ramadhan.html
Diakses pada tanggal 8 Mei 2022 pada pukul 24:53 WIB
RIWAYAT PENYUSUN
Karya Ilmiah ini ditulis oleh seorang putri asli Kota Bawang dari Desa
Banjaran, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Bernama
lengkap Hani Azkia. Anak tunggal dari pasangan bapak Warji dan ibu Cumirah.