Anda di halaman 1dari 2

Dalam proses perkembangbiakan tumbuhan itu terdapat salah satu fase yang

disebut dengan fase perkecambahan. perkecambahan yang merupakan fase awal dari
perkembangbiakan tumbuhan, adalah fase dimana embrio dalam biji dari tumbuhan
tersebut yang awalnya berada dalam kondisi dorman, mengalami beberapa perubahan
fisiologis yang kemudian dalam perkembangannya mengantarkan tumbuhan itu ke fase
tumbuhan muda. Ketika sudah masuk tumbuhan muda, atau kecambah ini, tumbuhan
kemudian tumbuh sesuai dengan perawatannya. Ia akan menjadi tumbuhan yang sehat
dan berbuah lebat, jika perawatan yang diberikan pada tumbuhan itu baik, dan
sebaliknya. Dalam artikel kali ini, saya akan menjelaskan secara singkat dan sederhana
mengenai fase perkecambahan dari tumbuhan.

Perkecambahan ini mengalami proses fotosintesis dari mulai penyerapan air dari
sekitar biji yang bisa jadi air yang diserap itu berasal dari tanah, utara, atau media lain
yang mengandung air di sekitar biji tersebut. Proses penyerapan air ini nampak dengan
membesarnya ukuran biji yang dalam pengetahuan biologisnya disebut dengan Imbibisi
yang artinya adalah minum. Setelah penyerapan air dalam proses ini, air yang diserap
tadi itu membuat enzim dalam dalam proses perkecambahan awal itu aktif. Dalam fase
ini, fitohormon asam abisat yang berada dalam biji menurun kadarnya, sementara kadar
gibirelin meningkat. Setelah proses itu sudah dilalui, secara fisik, biji itu akan pecah dan
mengeluarkan kecambah sebagai bayi dari tumbuhan tersebut.

Dalam fase perkecambahan ini, tidak hanya memiliki satu jenis. Akan tetapi, dalam
pengetahuannya, jenis perkecambahan yang diketahui ada dua. Berikut penjelasan
sederhana dan singkat tentang pengelompokan tumbuhan jenis perkecambahan :
Perkecambahan Epigeal – Secara sederhana, proses perkecambahan epigeal adalah
sebuah proses perkecambahan dimana pertumbuhan hipokotil dari biji tersebut
memanjang yang membuat kotiledon dan juga plumula dari biji tersebut terangkat ke
permukaan tanah. Sehingga posisi kotiledon atau keping biji berada di atas tanah.
Proses perkecambahan ini biasanya terjadi pada tumbuhan-tumbuhan berjenis dikotil.
Salah satu tumbuhan yang memiliki proses perkecambahan epigeal adalah kacang
hijau dan jarak.
Perkecambahan Hipogeal – Selain proses perkecambahan epigeal, ada juga proses
perkecambahan hipogeal. Secara sederhana, proses perkecambahan hipogeal adalah
proses pertumbuhan memanjang dari epikotil biji yang membuat plumula dari biji
tersebut muncul ke permukaan tanah. Sementara, kotiledon dari biji itu tetap berada di
dalam tanah. Pada umumnya, proses perkecambaan hipogeal ini terjadi pada
tumbuhan yang berjenis monokotil. Salah satu contoh tumbuhan yang mengalami
proses perkecambahan hipogeal adalah jagung dan kacang kapri.

Berikut adalah beberapa Perbedaan Perkecambahan Epigeal dan Hipogeal


Hipogeal merupakan p, sementara dari epigeal merupakan proses pertumbuhan
memanjang dari hipokotil.
Epigeal, kotiledon dan juga plumula muncul di atas tanah, sementara pada hipogeal,
hanya plumula saja yang muncul di atas tanah.
Hipogeal terjadi pada tumbuhan monokotil, sementara pada proses perkecambahan
epigeal terjadi pada tumbuhan dikotil.

Anda mungkin juga menyukai