Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PERCOBAAN PERTUMBUHAN TUMBUHAN: PENGARUH

JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG


KEDELAI

Oleh:
Lika Ikfihalali
Jonathan Prima
Tesa Novia Z
Eka Novianti

SMAN 6 GARUT
TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di Indonesia terdapat lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan, di antaranya adalah
kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kapri, koro, dan kedelai. Perkecambahan diawali
dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya.
faktor air merupakan hal yang mutlak karena adanya peristiwa proses penyerapan air. Dalam
proses ini, tumbuhan berosmosis untuk mendapatkan air, baik dari tanah maupun udara
(dalam bentuk embun atau uap air). Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji
karena sel-sel embrio membesar dan biji melunak. Proses ini murni fisik. Osmosis merupakan
salah satu transpor pasif, yaitu transport yang tidak memerlukan energi karena tidak melawan
arah gradiensi yaitu dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Tumbuhan
dengan proses osmosis lebih tinggi akan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat.
Perkecambahan juga meningkatkan daya cerna karena berkecambah merupakan proses
katabolis yang menyediakan zat gizi penting untuk pertumbuhan tanaman melalui reaksi
hidrolisis dari zat gizi cadangan yang terdapat di dalam biji.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana pengaruh jenis air terhadap laju pertumbuhan kacang kedelai?

C. TUJUAN
Untuk mengetahui pengaruh jenis air terhadap laju pertumbuhan kacang kedelai.

D. HIPOTESIS
(Ho)

: penyiraman menggunakan jenis air yang berbeda tidak dapat mempengaruhi

terhadap pertumbuhan tanaman kacang kedelai.


(Hi)

: penyiraman menggunakan jenis air yang berbeda dapat mempengaruhi terhadap

pertumbuhan tanaman kacang kedelai.

E. VARIABEL
1.
2.
3.
4.

Variabel Bebas : Jenis air (air beras, air gula, air mineral, air garam).
Variabel tetap: Tanah, cahaya, polybag
Variabel terikat : Laju pertumbuhan tanaman kacang kedelai
Variabel kontrol : Tanaman kacang kedelai

BAB II
KAJIAN TEORI
A Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan masalah perubahan dalam besar,
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individu dan
bersifat kualitatif. Sifat kualitatif dari pertumbuhan dapat ditandai
dengan dapat diukurnya berat, panjang, umur, dan keseimbangan
metabolisme.

Untuk

mengukur

pertumbuhan

tanaman,

dapat

digunkan auksanometer
Pertumbuhan tanaman dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan
primer merupan pertumbuhan di mana tanaman akan memanjang
di ujung akar maupun di ujung batangnya. Terdapat tiga macam
pertumbuhan primer berdasarkan letaknya
1 daerah pembelahan sel, terdapat pada bagian ujung
akar dan aktif membelah karena bersifat meristematik,
2 daerah perpanjangan sel, terdapat di belakang daerah
pembelahan dan sel selnya berkemampuan untuk
membesar dan memanjang,
3 daerah diferensiasi sel, terdapat sel sel yang mampu
berdiferensiasi untuk mencapai fungsi dan struktur
khusus.

Selain

pertumbuhan

primer,

juga

terdaoa

pertumbuhan

sekunder yang merupakan pertumbuhan akitivitas sel meristem


sekunder

seperti

kambium.

Adanya

aktivitas

kambium

ini

mengakibatkan menambahnya diameter batang. Terdapat dua


macam kambium, yaitu kambium vaskuler dan kambium gabus.
Kambium vaskuler terletak di antara xylem dan floem sehingga sel
kambium akan membelah ke arah dalam membentuk xylem
sekunder dan ke arah luar membentuk floem sekunder. Sedangkan
kambium gabus merupakan sel meristem yang terletak di bawah
epidermis.

B Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi
tumbuhan muda. Proses perkecambahan dipengaruhi oleh oksigen, suhu, dan cahaya.
Oksigen dipakai dalam proses oksidasi sel untuk menghasilkan energi. Perkecambahan
diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun
media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut
tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik
dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah
membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini
murni fisik.
Perkecambahan meningkatkan daya cerna karena berkecambah merupakan proses
katabolis yang menyediakan zat gizi penting untuk pertumbuhan tanaman melalui

reaksi hidrolisis dari zat gizi cadangan yang terdapat di dalam biji. Melalui germinasi,
nilai daya cerna kacang-kacangan akan meningkat, sehingga waktu pemasakan atau
pengolahan pun menjadi lebih singkat. Pada saat berkecambah terjadi hidrolisis
karbohidrat, protein dan lemak menjadi senyawa yang lebih sederhana, sehingga mudah
dicerna. Selama proses itu pula terjadi peningkatan jumlah protein dan vitamin,
sedangkan kadar lemaknya mengalami penurunan.
Perkecambahan memerlukan suhu yang tepat untuk aktivasi enzim. Perkecambahan
tidak dapat berlangsung pada suhu yang tinggi, karena suhu yang tinggi dapat merusak
enzim. Pertumbuhan umumnya berlangsung baik dalam keadaan gelap. Perkecambahan
memerlukan hormone auksin dan hormone ini mudah mengalami kerusakan pada
intensitas cahaya yang tinggi. Karena itu di tempat gelap kecambah tumbuh lebih
panjang daripada di tempat terang. (Istamar Syamsuri, 2004)
Adapun tahapan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sehingga terjadinya
perkecambahan adalah sebagai berikut

Pembelahan sel
Spesialisasi
Diferensiasi sel
Organogenesis sel
Morfogenesis sel
Perkecambahan

: Jumlah bertambah banyak


: Sel-sel yang sejenis berkelompok
: Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
: Proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
: Kekhususan antar organ dalam bentuk dan fungsi
: Proses pertumbuhan biji menjadi makhluk hidup baru

Berdasarkan letak kotiledonnya, terdapat dua macam tipe perkecambahan, yaitu


perkecambahan hipogeal dan perkecambahan epigeal.
1

Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan hipogeal terjadi karena pertumbuhan memanjang dari epikotil yang

menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan pada

tumbuhan gandum, makanan diambil dari endosperma. Misalnya biji tanaman Kacang Kapri
( Pisum Sativum ).

Perkecambahan Epigeal
Pada perkecambahan epigeal, hipokotil tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan

kotiledon terdorong ke permukaan tanah, misalnya bunga matahari ( Helianthus annuus )


dan kacang hijau ( Phaseolus radiantus ). Pada perkecambahan secara epigeal ini,
kotiledon yang terkena sinar matahari akan mengembangkan klorofil dan dapat
mengadakan fotosintesis, tetapi sebelum hal itu terjadi, suplai makanan diambil dari
endosperm. Kotiledon hanya berfungsi sementara sebagai daun tempat fotosintesis, yaitu
sebelum daun sesungguhnya tumbuh.

C Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan adalah :
1

Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa
pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi).

Irreversibel (tidak kembali ke asal).

Dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif.

Auksanometer adalah Suatu alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu


tanaman, yang terdiri atas sistem kontrol yang dilengkapi jarum penunjuk pada busur
skala atau jarum yang dapat menggaris pada silinder pemutar.

Perkembangan adalah:
1

Proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna (kompleks).

Sel-sel berdiferensiasi.

Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi
masing-masing organ, sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut
semakin kompleks.

Proses ini berlangsung secara kualitatif.

Irreversible

D Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Tumbuhan
1

Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam tumbuhan sebagai pengendali
proses pertumbuhan dan perkembangan, hal ini meliputi ;
Genetik ( hereditas )
Gen adalah adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Gen bekerja
untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan

perkembangan.
Enzim
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis
( senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam

suatu reaksi kimia organik.


Hormon ( Fitohormon )
Hormon tumbuhan atau fitohormon adalah sekumpulan senyawa organik
bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh
manusia, yang dalam kadar sangat kecil mampu mendorong, menghambat,
atau

mengubah

pertumbuhan, perkembangan,

dan pergerakan (taksis)

tumbuhan. Kadar kecil yang dimaksud berada pada kisaran satu milimol per
liter sampai satu mikromol per liter. Hormon dalam konsentrasi rendah
menimbulkan respons fisiologis. Terdapat 2 kelompok hormon yaitu sebagai
berikut. Beberapa contoh hormon adalah hormon auksin, giberelin, sitokinin,

gas etilen, asam traumalin, asam absisat, dan kalin (rizokalin, phytokalin,
kaulokalin dan antokalin).
2

Faktor Eksternal , yaitu materi atau hal-hal yang terdapat diluar tanaman yang
berdampak pada tanaman itu, baik secara langsung ataupun tidak langsung.Termasuk
ke dalam faktor luar adalah cahaya, derajat keasaman (Ph) , temperatur, garamgaraman dan mineral (unsur hara) , iklim, kelembaban,

gravitasi bumi (terkait

distribusi enzim pertumbuhan / geotropisme) , oksigen, kerbondioksida, air dan


beberapa faktor lain seperti patogen serta kompetisi antar mahkluk hidup.

E Air
Air (H2O) adalah cairan jernih,tidak berwarna,tidak berasa,tidak berbau yang
terdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia,hewan dan tumbuhan,yang
secara kimiawi air terbentuk dari Hidrogen dan Oksigen. Air merupakan salah
satu faktor yang dapat mempercepat perkecambahan dan menghentikan masa
dormansi biji. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan
sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati
adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air
dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk
embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena
sel-sel embrio membesar) dan biji melunak, proses ini murni fisik.
Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah hormon perkecambahan
awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin

meningkat. Selain itu masuknya air pada biji juga menyebabkan enzim aktif
bekerja. Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim amilase bekerja
memecah tepung menjadi maltosa, selanjutnya maltosa dihidrolisis oleh maltase
menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam asam amino. Senyawa
glukosa masuk ke dalam proses metabolisme dan dipecah menjadi energi dan
senyawa karbohidrat yang menyusun struktur tubuh Asam asam amino
dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi menyusun struktur sel dan enzim
enzim baru. Asam asam lemak terutama dipakai untuk menyusun membran
sel.
Fungsi Air Untuk Tumbuhan
1 Memberikan tekanan turgor pada dinding sel sehingga sel dapat membelah dan
2
3
4
5

membesar.
Merangsang terjadinya proses imbibisi, yaitu proses penyerapan air oleh biji.
Sebagai bahan baku fotosintesis sehingga tanaman memproduksi glukosa.
Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan.
Bila tanaman kekurangan air, maka tanaman akan kering dan kekurangan nutrisi
karena tidak ada yang mengangkut nutrisi itu. Tetapi jika kelebihan air juga tidak
baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan
kemungkinan akan mati.

BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen. Sebab dalam memperoleh
data penelitian, peneliti melakukan percobaan langsung untuk membandingkan laju
pertumbuhan tanaman kacang kedelai yang disiram dengan berbagai jenis air yakni
air mineral, larutan garam, air beras, dan larutan gula.
B

Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data


Teknik

pengumpulan

data

yang

digunakan

adalah

eksperimental, studi pustaka, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisanya dengan


menggunakan referensi dari buku

C ALAT DAN BAHAN

Alat :

Bahan:

Polybag 4 buah

Biji kacang kedelai

Tanah @100 gr

Air cucian beras

Mangkuk

Larutan air gula

Sendok

Air mineral

Timbangan

Larutan air garam

Penggaris dan benang

D LANGKAH KERJA
Sebelum memulai, siapkan alat dan bahan praktikum, kemudian masukan biji kacang
kedelai kedalam mangkuk dan rendam selama semalam.
1.
2.
3.
4.
5.

Siapkan biji kacang kedelai yang telah direndam.


Ambil 4 buah polybag, berilah nama pada masing masing polybag agar tidak tertukar.
masukkan tanah yang telah ditimbang sebanyak 100gr untuk masing masing polybag.
Letakkan kacang kedelai sebanyak 2-3 butir diatas permukaan tanah.
Siram masing masing tanaman menggunakan jenis air yang berbeda, yaitu: air beras,
air gula, air garam, dan air mineral. Masing masing diberi sebanyak lima sendok

makan.
6. Simpan di tempat yang sama dan pastikan untuk mendapatkan cahaya yang cukup.
7. Dengan menggunakan penggaris dan benang, amati dan ukurlah laju pertumbuhan
tanaman kacang kedelai selama 5 hari.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN

A TABEL HASIL PENGAMATAN


Jenis Air
Larutan Gula
Air Mineral
Air Beras
Larutan Garam

Hari ke-1

Hari ke-2

Hari ke-3

Hari ke-4

Hari ke-5

(cm)
0,3
0,7
1
0,5

(cm)
0,9
1,8
2,3
1,2

(cm)
1,5
2,7
4,3
1,8

(cm)
1,8
3,9
5,1
2,3

(cm)
2,2
4,9
5,9
3

B GRAFIK HASIL PENGAMATAN


7
6
5
Hari ke 1

Hari ke 2
Hari ke 3

Hari ke 4
Hari ke 5

2
1
0
Larutan Gula

Air Mineral

Air Beras

Larutan Garam

BAB V
PENUTUP
A KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, jenis air terhadap laju
pertumbuhan tanaman kacang kedelai sangat berpengaruh. Jenis air yang paling bagus
untuk pertumbuhan kacang kedelai ini adalah air beras dan air mineral. Karena air
beras mengandung zat hara makro yaitu fosfor yang berfungsi memacu pertumbuhan
akar biji, selain itu air mineral yang tanpa campuran apapun dapat meningkatkan
proses osmosis dalam pertumbuhan tumbuhan kacang kedelai yang lebih cepat
dibanding jenis air lainnya yang sudah dilarutkan dengan zat terlarut lainnya.
B SARAN
Menyiram tanaman lebih baik menggunakan air cucian beras. Air cucian beras
bagus untuk pertumbuhan tumbuhan, karena air cucian beras mengandung zat hara
yang diperlukan oleh tanaman.

Anda mungkin juga menyukai