Ciri-Ciri Teks Berita 1. Faktual
Ciri-Ciri Teks Berita 1. Faktual
1. Faktual
Faktual merupakan suatu kejadian yang bersifat nyata. Peristiwa tersebut benar-benar terjadi dan
tidak terikat oleh waktu, baik kejadian tersebut terjadi saat ini maupun masa lalu. Berita yang disajikan
bukan karya fiksi yang berlangsung sesuai imajinasi penulis. Penulis berita tidak boleh mereka-reka
sebuah kejadian atau peristiwa. Penulis berita harus menuliskan berita apa adanya tanpa ditambahi
oleh khayalan atau imajinasi. Penulis juga tidak boleh melebih-lebihkan informasi yang sebenarnya.
2. Aktual
Ciri aktual teks berita berarti peristiwa atau kejadian dalam berita bersifat nyata, benar-benar
terjadi, dan sedang hangat-hangatnya menjadi pembicaraan banyak orang. Informasi yang
disampaikan bersifat kekinian atau baru.
5. Seimbang
Teks berita harus memuat satu peristiwa atau kejadian yang tidak menyudutkan seseorang atau
salah satu pihak. Sebaiknya, penyusun atau pembuat berita melihat suatu peristiwa dari dua sisi. Pihak-
pihak dalam berita juga mempunyai hak jawab jika isi berita dianggap menyudutkan mereka.
6. Komunikatif
Bahasa dalam teks berita pada umumnya menggunakan bahasa yang komunikatif. Komunikatif
artinya mudah dipahami atau dimengerti pembaca.
Contoh Struktur Teks Berita
Sumber: http://web.archive.org/web/20210126142820/https://money.kompas.com/
read/2021/01/12/150720826/bio-farma-mampu-produksi-vaksin-covid-19-hingga-
250-juta-dosis-per-tahun?page=all, diakses 13 Januari 2021
Langkah Menyusun Teks Berita
Iklan tersebut termasuk iklan niaga. Iklan tersebut bertujuan menjual produk berupa
buku. Buku Detik Detik Asesmen Nasional ditawarkan dengan menampilkan kelebihannya.
Dalam iklan tersebut, pengiklan menampilkan beberapa aspek yang berkaitan dengan
produk, seperti gambar, harga, dan perusahaan permbuat produk yang ditawarkan.
Adapun iklan niaga mempunyai karakteristik sebagai berikut.
a. Bersifat komersial, artinya berhubungan dengan keinginan mencari keuntungan.
b. Bertujuan menawarkan suatu barang atau jasa.
c. Berisi keunggulan barang atau jasa yang ditawarkan.
b) Iklan Nonniaga
Iklan nonniaga bukanlah iklan yang digunakan untuk menjual barang ataupun
kepentingan komersial. Iklan nonniaga berisi informasi ataupun ajakan kepada khalayak
ramai. Jenis iklan noniaga dapat ditemukan pada iklan penerangan ataupun iklan layanan
masyarakat. Tujuan dari iklan nonniaga adalah mengajak, membujuk, atau memengaruhi
khalayak ramai untuk mengikuti atau melakukan sesuatu sesuai dengan isi iklan.
Perhatikan contoh iklan nonniaga berikut!
Ilustrator: M. Yusuf
Iklan tersebut merupakan contoh iklan nonniaga. Iklan tersebut tidak bertujuan
menjual buku seperti iklan niaga. Iklan tersebut bertujuan mengajak khalayak membaca
buku. Iklan bertujuan memengaruhi khalayak untuk membaca buku demi masa depan
yang lebih baik.
Adapun karakteristik iklan nonniaga sebagai berikut.
a. Tidak bertujuan mencari laba, tetapi memengaruhi orang untuk melakukan sesuatu.
b. Bertujuan untuk mengajak khalayak ramai.
c. Berisi ajakan atau imbauan kepada orang lain.
2) Iklan Berdasarkan Tujuannya
Berdasarkan tujuannya, iklan dapat dibagi menjadi iklan penawaran dan iklan
permintaan. Kedua jenis iklan ini memiliki karakteristik yang berbeda. Iklan penawaran
digunakan untuk menawarkan suatu barang atau jasa. Sementara itu, iklan permintaan berisi
permintaan atau ajakan agar orang lain mau bekerja sama ataupun menjalin relasi dengan
pihak pembuat iklan. Perhatikan kedua contoh iklan berikut!
Iklan I Iklan II
Iklan pertama merupakan contoh iklan penawaran. Iklan tersebut bertujuan menawarkan
barang berupa buku pelajaran. Sementara itu, iklan kedua adalah iklan permintaan. Iklan
tersebut mengirimkan permintaan agar dapat bekerja sama dengan perusahaan tersebut.
Iklan tersebut membuka lowongan pekerjaan sebagai editor buku pelajaran.
3) Iklan Berdasarkan Ruangnya
Iklan dapat dibedakan berdasarkan ruangnya. Berdasarkan ruang penayangannya, iklan
dibedakan menjadi dua, yaitu iklan baris dan iklan kolom (display).
a) Iklan Baris
Iklan baris adalah iklan sederhana yang terdiri atas satu atau beberapa baris.
Biasanya, iklan ini disajikan dalam kolom khusus yang memuat beberapa iklan baris di
dalam media massa. Isi dari iklan baris beraneka macam, seperti rumah disewakan atau
dikontrakkan, rumah dijual, lowongan pekerjaan, penjualan atau pencarian barang, ataupun
penawaran jasa.
Perhatikan contoh iklan baris berikut!
Jumlah ruang yang disediakan dalam iklan baris sangat terbatas. Oleh karena itu,
iklan baris sering menggunakan singkatan dalam penyajiannya. Meskipun menggunakan
singkatan, informasi dalam iklan baris harus disampaikan secara jelas. Informasi yang
jelas dapat mempermudah pembaca untuk memahami isi iklan tersebut.
Perhatikan contoh beberapa singkatan dalam iklan baris berikut!
Nomor Singkatan Kepanjangan
1. rmh rumah
2. mrh murah
3. lt luas tanah
4. lb luas bangunan
5. min minimal
6. hub hubungi
7. jln jalan
8. krdt kredit
9. tdk tidak
10. lmrn lamaran
11. tnh tanah
12. ktr kantor
13. krm kirim
14. ng nego
15. diktrk dikontrakkan
16. bgs bagus
17. istmwa istimewa
18. dkt dekat
19. cpt cepat
20. krng kurang
b) Iklan Kolom (Display)
Iklan kolom (display) terdiri atas ilustrasi (gambar, foto, atau bagan) dengan kata-
kata yang berhubungan dengan gambar. Iklan ini lebih besar daripada iklan baris.
Biasanya, iklan kolom digunakan untuk menawarkan, mengajak, atau membujuk khalayak
agar membeli produk atau barang yang ditawarkan.
Perhatikan contoh iklan kolom berikut!
Ilustrator: M. Yusuf
Iklan kolom juga dapat digunakan sebagai iklan layanan masyarakat. Iklan layanan
masyarakat digunakan untuk menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik
khalayak dengan tujuan akhir bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi,
melainkan keuntungan sosial. Tujuan akhir dari iklan kolom adalah khalayak sadar dan
melakukan apa yang diinginkan oleh pembuat iklan!
Perhatikan contoh iklan kolom berikut!
Ilustrator: M. Yusuf
2. Slogan
a. Definisi Slogan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, slogan adalah perkataan atau kalimat pendek yang
menarik atau mencolok dan mudah diingat untuk memberitahukan atau mengiklankan sesuatu.
Slogan juga dapat diartikan sebagai perkataan atau kalimat pendek yang menarik, mencolok, dan
mudah diingat untuk menjelaskan tujuan suatu ideologi golongan, organisasi, partai politik, dan
sebagainya.
Slogan berbentuk kata atau kalimat pendek yang menarik dan mudah diingat untuk mem-
beritahukan sesuatu sebagai ekspresi sebuah ide atau tujuan. Slogan bertujuan untuk
menyampaikan informasi dan memengaruhi pandangan serta pendapat orang terhadap informasi
tersebut. Slogan biasa dipasang atau diperdengarkan di ruangan, tempat umum, atau tempat
strategis lainnya.
b. Ciri Slogan
Teks slogan mempunyai ciri-ciri berikut.
1) Kalimat menarik.
2) Kalimat pendek.
3) Kalimat mudah dipahami.
4) Kalimat menjelaskan visi, misi, dan tujuan.
5) Kalimat bersifat persuasif, singkat, dan jelas.
c. Jenis Slogan
Beberapa jenis slogan sebagai berikut.
1) Slogan Lingkungan Hidup
Slogan lingkungan hidup berkaitan dengan lingkungan hidup. Tujuannya untuk mengajak
masyarakat lebih peduli dengan lingkungan. Tujuan tersebut diungkapkan melalui media kata
yang pendek dan efektif.
Perhatikan contoh slogan lingkungan hidup berikut!
2) Slogan Pendidikan
Slogan pendidikan berisi tulisan-tulisan berkaitan dengan motivasi yang berhubungan
dengan dunia pendidikan. Salah satu contoh slogan pendidikan adalah slogan mengenai
pentingnya membaca buku.
Perhatikan contoh slogan pendidikan berikut!
3) Slogan Kesehatan
Slogan kesehatan berisi tulisan-tulisan untuk memotivasi masyarakat yang berkaitan dengan
kesehatan. Salah satu contoh slogan kesehatan adalah slogan menjaga kesehatan jantung.
Perhatikan contoh slogan kesehatan berikut!
4) Slogan Motivasi
Slogan motivasi berisi tulisan-tulisan yang bisa memotivasi masyarakat agar jauh lebih
baik. Tema slogan ini sangat beragam. Contoh slogan motivasi adalah pernyataan agar selalu
semangat dalam menjalani kehidupan.
Perhatikan contoh slogan motivasi berikut!
3. Poster
a. Definisi Poster
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, poster berarti plakat yang dipasang di tempat umum
(berupa pengumuman atau iklan). Biasanya, ukuran poster cukup besar dengan warna yang
mencolok. Ukuran dan warna tersebut dimaksudkan agar poster dapat dilihat dari kejauhan.
Poster digunakan sebagai alat untuk mengiklankan sesuatu, alat propaganda, dan protes, serta
maksud-maksud lain untuk menyampaikan berbagai pesan.
b. Ciri Poster
Poster memiliki ciri-ciri berikut.
1) Desain grafis teks poster memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar.
2) Poster biasa ditempel di dinding, tempat-tempat umum, atau permukaan datar lainnya dengan
sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin.
3) Poster biasa dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat.
4) Poster menggunakan bahasa yang singkat dan jelas.
5) Poster disertai gambar.
6) Poster dapat dibaca sambil lalu.
7) Poster dapat dicetak secara massal dalam ukuran apa pun.
c. Jenis Poster
Berdasarkan isinya, poster dapat dibagi menjadi berbagai jenis. Berikut beberapa jenis poster
berdasarkan isinya.
1) Poster Niaga
Poster niaga adalah poster yang digunakan untuk menawarkan barang. Poster jenis ini
bersifat komersial. Dapat dikatakan poster niaga merupakan salah satu jenis iklan cetak.
Gambar dan kata-kata dalam poster tersebut bersifat persuasif. Kata-kata persuasif tersebut
dimaksudkan agar khalayak ramai tertarik membeli barang yang terdapat dalam poster
tersebut.
Perhatikan contoh poster niaga berikut!
2) Poster Pendidikan
Poster pendidikan adalah salah satu jenis poster
layanan masyarakat. Poster pendidikan berisi informasi
atau ajakan yang berkaitan dengan dunia pendidikan.
Tujuan dari poster ini adalah agar khalayak ramai
mengikuti apa yang disampaikan melalui gambar dan
kata- kata poster tersebut, khususnya masalah
pendidikan.
Perhatikan contoh poster pendidikan di samping!
3) Poster Penerangan
Poster penerangan adalah poster yang digunakan
untuk memberi penyuluhan atau penerangan kepada
khalayak ramai. Biasanya, poster ini digunakan oleh
instansi pemerintahan untuk memberikan imbauan
atau penerangan mengenai suatu program. Penerangan
tersebut ditampilkan dengan gambar dan kalimat yang
sesuai.
Ilustrator: M. Yusuf
Perhatikan contoh poster penerangan berikut!
Ilustrator: M. Yusuf
4) Poster Kegiatan
Poster kegiatan adalah poster yang digunakan untuk menjelaskan berbagai macam
kegiatan atau agenda yang akan dilakukan. Biasanya, poster kegiatan disertai gambar kegiatan
yang dimaksud. Selain itu, dalam poster kegiatan disertai waktu, tempat, dan nama kegiatan,
dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilakukan.
Perhatikan contoh poster kegiatan berikut!
Ilustrasi: M. Yusuf
1) Media Cetak
Iklan pada media cetak cukup beragam. Ada beberapa jenis iklan yang termasuk ke dalam
iklan media cetak. Salah satunya adalah iklan kolom pada suatu koran atau majalah. Selain itu ada
iklan lini bawah yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti selebaran, pamflet, dan
flag chain. Iklan media cetak mengandalkan media gambar, warna, dan tulisan sebagai media untuk
menarik khalayak. Pembaca dapat mengetahui informasi mengenai isi iklan dengan melihat
gambar serta membaca kalimat pada iklan. Pada iklan baris, kekuatan iklan terdapat pada kata
atau kalimat yang digunakan. Sementara itu, pada iklan kolom, selebaran, dan pamflet, kalimat
iklan diperkuat dengan
gambar ilustrasi, tata letak, dan permainan warna yang menarik.
2) Media Elektronik
Iklan elektronik cenderung lebih menarik daripada iklan cetak. Iklan elektronik dapat
didukung oleh media suara, tulisan, gambar, dan gerak. Penggunaan media yang lebih kreatif
membuat isi iklan lebih menarik dan disukai khalayak. Kemajuan teknologi memperbanyak iklan
kreatif yang ditampilkan melalui media elektronik.
Adapun macam-macam iklan elektronik sebagai berikut.
a) Iklan radio, mengandalkan suara sebagai media penyampaian isi iklan.
b) klan televisi, mengandalkan suara, tulisan, gambar, dan gerak dalam penyampaian isi iklan.
c) Iklan internet, mengandalkan suara, tulisan, gambar, dan gerak, bahkan film pendek dalam
penyampaian isi iklan. Namun, ada beberapa iklan internet yang hanya berupa kalimat atau
kalimat disertai gambar. Iklan tersebut biasa terdapat pada laman website.
b. Pola Pengembangan Slogan
Pola pengembangan slogan lebih menitikberatkan kedalaman makna suatu kata atau kalimat. Kata
atau kalimat tersebut dapat menimbulkan minat dari khalayak. Dengan demikian, khalayak akan
tergerak untuk melakukan yang dikehendaki dalam penyampaian slogan tersebut.
Perhatikan bagan berikut!
Slogan hanya berisi kata-kata. Slogan tidak hanya bisa dilihat pada ruang terbuka. Slogan juga
dapat didengarkan melalui media elektronik. Slogan pada media cetak dapat ditemui pada plakat
ataupun produk komersial. Slogan menjadi jati diri kualitas produk yang dapat menarik perhatian
khalayak. Pada media elektronik, slogan dapat ditemukan pada media internet dan radio. Pada media
internet, slogan disajikan dalam bentuk kata, kalimat, ataupun suara. Sementara itu, slogan yang
disajikan melalui media radio hanya dapat disajikan dalam bentuk suara.
c. Pola Pengembangan Poster
Poster merupakan media sering dilihat di ruang terbuka. Biasanya, ukuran poster dibuat besar
dengan warna yang mencolok. Poster mengandalkan gambar dan tulisan untuk menarik perhatian
khalayak.
Poster hanya dapat disajikan melalui media cetak. Gambar ilustrasi pada sebuah poster harus
berhubungan dengan kata atau kalimat penjelasnya. Banyak poster diletakkan di tempat-tempat
strategis, seperti poster niaga dan baliho.
Perhatikan bagan berikut!
Poster merupakan media yang disajikan secara visual. Kekuatan poster terdapat pada gambar dan
tulisan. Biasanya, gambar dan tulisan tersebut dicetak dalam plakat berukuran besar dan mencolok
agar mudah dilihat khalayak ramai. Pola penyajian poster jarang ditemukan pada media elektronik.
Menyusun Iklan, Slogan, dan Poster
1. Penyajian Iklan, Slogan, dan Poster yang Menarik
Iklan, slogan, dan poster merupakan media yang harus disajikan secara menarik. Ketiganya harus
dapat membuat masyarakat menaruh perhatian kepada iklan, slogan, dan poster. Berikut beberapa
aspek yang perlu diperhatikan dalam penyajian ide dalam bentuk iklan, slogan, dan poster yang
menarik.
a. Menarik Perhatian
Baik iklan, slogan, maupun poster harus mampu menarik perhatian khalayak. Ada beberapa
cara dalam menarik perhatian khalayak. Penggunaan kata atau kalimat yang bombastis dapat
dijadikan satu cara menyajikan iklan, slogan, atau poster yang menarik. Namun, kalimat tersebut
hendaknya disesuaikan dengan isi dan tujuan pembuatan iklan, slogan, ataupun poster.
Kata-kata yang dapat digunakan adalah kata-kata yang memiliki rasa hiperbolik. Sebagai
contoh, pada iklan niaga dapat digunakan kata-kata bombastis, seperti tepercaya, trendi, garansi,
ataupun diskon. Kata-kata tersebut dapat mempersuasi pembaca untuk tertarik dengan barang yang
diiklankan. Pada akhirnya, pembaca akan membeli barang yang ditawarkan iklan tersebut.
Penggunaan warna dan desain grafis yang mencolok juga dapat digunakan untuk menarik
perhatian khalayak. Warna dan desain grafis yang berwarna-warni membuat mata pembaca
tertuju dengan penawaran baik dalam iklan, slogan maupun poster. Warna-warna tersebut lebih
disukai daripada penggunaan warna gelap ataupun hitam putih.
b. Menimbulkan Minat
Dalam membuat iklan, slogan, ataupun poster yang menarik, seorang pembuat iklan harus
dapat mengambil minat khalayak. Minat akan muncul setelah khalayak tertarik dengan tampilan
iklan, slogan, ataupun poster yang dibuat. Minat dapat ditimbulkan dengan memberikan
penjelasan terhadap barang, kegiatan, atau penerangan yang disampaikan. Kalimat persuasi dan
ajakan dirasa perlu untuk menimbulkan minat khalayak. Sebuah contoh, bukti, kata-kata, atau
pengakuan dari ahli di bidang tertentu dapat digunakan untuk menimbulkan minat khalayak
terhadap iklan, slogan, ataupun poster yag dibuat.
c. Menimbulkan Perasaan Ingin Memiliki atau Melakukan
Setelah khalayak tertarik, aspek yang perlu diperhatikan adalah membuat khalayak memiliki
keinginan untuk memiliki atau melakukan. Caranya dengan melakukan kalimat ajakan dan
manfaat dari suatu barang atau kegiatan yang diiklankan, menjadi objek slogan, ataupun poster.
Penggunaan kalimat imperatif dan persuasi sangat diperlukan untuk menimbulkan perasaan ingin
memiliki atau melakukan. Oleh karena itu, cobalah menggunakan kata-kata yang dapat
menimbulkan empati khalayak.
d. Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif sangat diperlukan untuk membuat iklan, slogan, dan poster yang menarik.
Ide segar dan brilian yang muncul dapat dijadikan dasar pembuatan iklan, slogan, ataupun poster.
Ide tersebut dapat dikembangkan menjadi kerangka iklan, slogan, atau poster. Jangan lupa untuk
memikirkan konsumen atau khalayak yang dituju. Pastikan ide tersebut sesuai dengan
karakteristik khalayak atau konsumen yang dituju. Jika ide sudah benar-benar matang, mulailah
membuat iklan, slogan, atau poster dengan kalimat, gambar, dan warna yang menarik. Pada iklan
bergerak, pastikan alur iklan logis dan kreatif. Gunakan kata-kata yang pas serta adegan yang
mendukung isi iklan tersebut.
2. Langkah-Langkah Menyusun Iklan
Iklan harus dibuat semenarik mungkin. Selain itu, isi yang ingin disampaikan dalam iklan tersebut
harus dapat dimengerti oleh masyarakat. Iklan yang menarik dan mudah dimengerti akan memancing
minat masyarakat untuk membeli atau melakukan keinginan pembuat iklan.
Berikut langkah-langkah yang dapat kamu lakukan untuk membuat iklan.
a. Mendeskripsikan objek iklan
Langkah pertama dalam menyusun suatu iklan adalah mendeskripsikan objek iklan.
Maksudnya, kita harus menentukan produk, kegiatan, atau informasi yang akan diiklankan.
Deskripsi objek sangat penting untuk menyusun konsep media dan penyampaian iklan.
b. Menentukan media iklan
Dari objek yang telah ditentukan, kita dapat menentukan media iklan yang tepat. Kita dapat
membuat iklan dengan media yang kita inginkan. Media yang dapat kita pilih antara lain iklan
kolom, pamflet, baliho, iklan suara, ataupun iklan elektronik.
c. Merumuskan pesan iklan
Pesan iklan bermacam-macam. Pesan iklan tergantung dengan jenis iklan. Pada iklan niaga,
pesan yang disampaikan bertujuan untuk memengaruhi khalayak untuk membeli barang yang kita
tawarkan. Sementara itu, pada iklan penerangan pesan yang disampaikan adalah mengajak atau
memengaruhi khalayak untuk mengikuti atau melakukan apa yang kita sampaikan melalui media
iklan.
d. Menentukan judul teks iklan
Judul iklan merupakan kerangka dasar dalam pembuatan iklan. Pemilihan judul yang menarik
akan membuka pemikiran khalayak untuk tertarik melihat iklan tersebut. Sebaiknya, judul dibuat
singkat, padat, dan tentu saja menarik.
e. Menyusun kerangka teks iklan
Suatu iklan yang baik harus mempunyai kerangka. Kerangka dapat digunakan untuk
mengembangkan isi iklan. Buatlah kerangka sesuai dengan struktur iklan. Buatlah kerangka bagian
judul, penjelasan, dan alamat pengiklan. Kamu juga dapat memikirkan gambar yang tepat untuk
membantu menjelaskan barang, jasa, kegiatan, atau program yang kita tawarkan.
f. Membuat iklan semenarik mungkin
Setelah kerangka jadi, kamu dapat membuat iklan. Buatlah iklan semenarik mungkin. Buatlah
iklan dengan kalimat persuasi yang dapat menarik perhatian pembaca. Kalau perlu, tambahkan
gambar yang menarik. Tentu saja gambar tersebut harus sesuai dengan isi iklan. Kalau kamu
membuat iklan bergerak, perhatikan alur cerita dan fokus isi pada iklan yang kamu buat.
3. Langkah-Langkah Menyusun Slogan
Slogan sangat mengandalkan kekuatan kata-kata. Oleh karena itu, pembuat slogan harus mampu
memikirkan kata yang singkat, menarik, jelas, dan penuh makna. Kreativitas dan gaya bahasa
seseorang sangat memengaruhi pembuatan slogan.
Adapun langkah-langkah yang dapat kamu lakukan dalam membuat teks slogan sebagai berikut.
a. Menentukan fungsi dan jenis slogan
Hal pertama yang harus dilakukan dalam menyusun slogan adalah menentukan fungsi dan
jenis slogan. Fungsi slogan bermacam-macam, antara lain untuk memotivasi, mengajak, atau
memberikan informasi. Sementara itu, jenis slogan yang dapat dibuat juga bermacam, seperti
slogan pendidikan, slogan penerangan, dan slogan motivasi.
b. Mengetahui tujuan dan sasaran slogan
Setelah menentukan fungsi dan jenis slogan, kamu dapat merumuskan tujuan dan sasaran
slogan. Sebagai contoh, kamu akan membuat slogan ajakan dalam bidang pendidikan. Kamu dapat
merumuskan tujuan yang tepat berdasarkan fungsi dan jenis slogan pendidikan, seperti mengajak
untuk rajin belajar, mengajak untuk rajin membaca buku, dan mengajak menyukseskan wajib
belajar 12 tahun.
c. Menyusun kata-kata slogan
Langkah terakhir dalam menyusun slogan adalah menyusun kata-kata atau kalimat menjadi
sebuah slogan yang baik. Sebaiknya, slogan dibuat dengan kata-kata yang jelas, singkat, menarik,
tepat guna, dan persuasif. Kata-kata tersebut harus mempunyai kedalaman makna karena hanya
dengan membaca kata-kata tersebut khalayak mengerti maksud atau isi dari slogan yang kamu
buat.
4. Langkah-Langkah Menyusun Poster
Seperti halnya slogan, poster juga bersifat persuasif. Bedanya, poster menggunakan sarana
tambahan berupa gambar untuk menyampaikan maksudnya. Hendaknya, gambar dan kata-kata pada
poster dibuat menarik dan dapat mewakili isi dari poster tersebut.
Ikutilah langkah-langkah berikut agar kamu mampu menyusun teks poster dengan baik.
a. Menentukan jenis teks poster yang akan dibuat
Langkah pertama dalam membuat poster adalah menentukan jenis poster yang akan
dibuat. Jenis poster ada bermacam-macam, seperti poster niaga, poster pendidikan, poster
penerangan, dan poster motivasi. Penentuan jenis poster menjadi dasar dalam proses kreatif
pembuatan poster.
b. Memilih kata yang tepat
Setelah tahu jenis poster yang akan dibuat, langkah selanjutnya adalah mencari kata-kata
yang sesuai dengan tujuan pembuatan poster. Kata-kata tersebut akan dirangkai menjadi kalimat
atau penjelasan isi poster. Kata-kata yang digunakan haruslah kata yang menarik dan mampu
menarik perhatian khalayak ramai.
c. Menyusun kata-kata tersebut menjadi kalimat poster
Setelah mendata kata-kata yang tepat, kamu dapat merangkai kata-kata tersebut menjadi
beberapa kalimat. Sebaiknya, kalimat-kalimat tersebut mempunyai benang merah atau
keterkaitan. Tujuannya adalah menggiring khalayak untuk lebih masuk dan memahami isi yang
disampaikan melalui kata-kata poster. Kalimat poster harus singkat, efektif, dan menarik sehingga
mudah diingat khalayak.
d. Melengkapi kalimat tersebut dengan gambar menarik
Poster terdiri atas kata atau kalimat dengan gambar. Gambar yang ditampilkan dalam
poster hendaknya mempunyai fungsi, yakni memberi informasi dan menarik perhatian khalayak.
Gambar tersebut hedaknya sesuai dengan kalimat paada poster. Warna pada gambar juga
memengaruhi tingkat kemenarikan poster. Makin baik padu padan warna, makin menarik pula
poster yang kamu buat
Teks Eksposisi Menurut Para Ahli
Berikut beberapa pendapat ahli bahasa tentang teks eksposisi.
a. Gorys Keraf
Dalam Eksposisi dan Deskripsi (2009) Keraf mendefinisikan eksposisi sebagai salah satu bentuk
tulisan atau keterampilan berbahasa secara efektif yang berusaha untuk menerangkan dan
menguraikan suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang
yang membaca uraian tersebut.
b. Chaedar Alwasilah dan Semmy Suzanna Alwasilah
Dalam Pokoknya Menulis (2005), keduanya mendefinisikan eksposisi sebagai tulisan yang tujuan
utamanya mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau mengevaluasi sebuah persoalan. Penulis
berniat untuk memberi informasi atau memberi petunjuk kepada pembaca. Eksposisi mengandalkan
strategi pengembangan paragraf seperti lewat pemberian contoh, proses, sebab-akibat, klasifikasi,
definisi, dan analisis.
c. Aceng Hasani
Aceng dalam Ikhwal Menulis (2005) mendefinisikan eksposisi sebagai bentuk tulisan yang sering
digunakan dalam menyampaikan uraian ilmiah dan tidak berusaha memengaruhi pendapat pembaca.
Melalui eksposisi, pembaca tidak dipaksa untuk menerima pendapat penulis. Setiap pembaca boleh
menolak dan menerima pendapat yang dikemukakan oleh penulis.
Jenis Teks Eksposisi
Berikut jenis-jenis teks eksposisi beserta contohnya.
a. Identifikasi
Contoh:
Tanaman perdu adalah tanaman yang tumbuh rendah dekat dengan permukaan tanah, pohonnya
cenderung berkayu, bercabang-cabang, dan tidak mempunyai bentuk batang yang tegak. Perdu juga
merupakan nama untuk sekelompok tanaman semak yang tumbuhnya kurang dari 6 meter atau 20
kaki, ciri-cirinya berukuran kecil, seperti semak yang rendah.
Sumber: http://web.archive.org/web/20210115195719/https://www.servertanamania.net/2019/10/pengertian-tanaman-perdu-dan-jenis.html, diakses
20 Januari 2021
b. Proses
Contoh:
Tips merebus kentang agar cepat masak, pertama dengan menusuknya terlebih dahulu sebelum
direbus. Cara melakukannya, cuci kentang dan kupas kulitnya. Setelah itu tusuk dengan garpu di
beberapa bagian. Langkah ini berguna agar panasnya air bisa lebih cepat mematangkan kentang bagian
dalamnya.
Sumber: http://web.archive.org/web/20201121103432/https://hot.liputan6.com/read/4192474/4-tips-merebus-kentang-agar-cepat-matang-hemat-waktu,
diakses 20 Januari 2021
c. Klasifikasi
Contoh:
Pencemaran dibedakan menjadi tiga, yakni pencemaran udara, air, dan tanah. Pencemaran udara terjadi
karena masuknya polutan (benda yang menyebabkan pencemaran) ke dalam atmosfer. Pencemaran air
merupakan peristiwa masuknya zat atau komponen lain ke dalam perairan. Dampaknya membuat air
tercemar dan kualitas air menurun. Terakhir, pencemaran tanah yang disebabkan oleh zat-zat kimia yang
dibuang secara langsung.
Sumber: http://web.archive.org/web/20201112184856/https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/06/090000969/pencemaran-lingkungan-macam-
penyebabnya-dan-dampaknya?page=all, diakses 20 Januari 2021
d. Ilustrasi
Contoh:
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Belakangan, dolar berada
pada level Rp14.000-an bahkan sempat hampir menembus level Rp15.000,00. Apa yang terjadi pada
rupiah saat ini? Direktur Eksekutif Departemen Internasional Bank Indonesia (BI), Doddy Zulverdi,
mengibaratkan rupiah saat ini tergantung dari 'sawah' dan 'irigasi atau air'. Sawah merujuk pada
ekonomi Indonesia, sementara air merujuk ke dolar AS. Ekonomi Indonesia masih memerlukan dolar
AS sebab dibutuhkan untuk impor berbagai kebutuhan seperti bahan baku.
Sumber: http://web.archive.org/web/20190205203559/https://finance.detik.com/moneter/d-4218868/ibarat-kekurangan-air-begini-kondisi-rupiah-terkini,
diakses 20 Januari 2021
e. Definisi
Contoh:
Dikutip dari Forbes, 15 Juli 2020, ekonom Julius Shiskin mendefinisikan pengertian resesi adalah
penurunan PDB yang terjadi selama dua kuartal berturut-turut. Kondisi ini terjadi lantaran penurunan
signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-
tahun.
Sumber: http://web.archive.org/web/20201115210649/https://nasional.kontan.co.id/news/apa-itu-resesi-ekonomi-dan-dampaknya-yang-resmi-dialami-
indonesia, diakses 20 Januari 2021
f. Perbandingan
Contoh:
Ada beberapa perbedaan dalam pelaksanaan belajar mengajar di sekolah sebelum dan selama
pandemi. Pertama, sekolah tatap muka saat sebelum pandemi ini sifatnya wajib, sedangkan pada masa
pandemi tidak wajib. Murid bisa melakukan belajar secara daring di rumah menggunakan platform
komunikasi konferensi seperti Zoom dan media belajar lainnya. Kedua, sebelum pandemi, seluruh
jenjang diwajibkan sekolah, sedangkan pada saat pandemi hanya jenjang menengah atas yang
diperbolehkan dengan batasan waktu yang ditetapkan. Ketiga, kapasitas kelas saat sebelum pandemi
juga bisa sepenuhnya dimanfaatkan. Sementara, pada masa pandemi ini, sekolah yang boleh dibuka
juga hanya diperbolehkan menampung 30–50 persen kapasitas kelas tergantung dari luasan ruangan.
Sumber: http://web.archive.org/web/20200918143117/https://surabaya.bisnis.com/read/20200810/531/1277238/ini-bedanya-sekolah-tatap-muka-
sebelum-dan-setelah-pandemi-covid-19, diakses 20 Januari 2021
g. Pertentangan
Contoh:
Bencana alam merupakan bagian daripada rangkaian peristiwa suatu keseimbangan alam (natural
balances) atau sebaliknya, ketidakseimbangan alam. Sebagaimana bencana gempa bumi akibat
dinamika, suatu kerak bumi bergerak mengikuti arah pergerakan lempeng. Peristiwa ini terjadi karena
akibat dari jalur tektonik lempeng dapat saja berdampak pada gempa bumi. Sebaliknya, banjir
merupakan peristiwa alam akibat dari ketidakseimbangan alam dan lingkungan.
Sumber: http://web.archive.org/web/20201117042404/https://bulelengkab.go.id/, diakses 20 Januari 2021
h. Berita
Contoh:
Pemerintah berencana memperpanjang pembatasan pemberlakuan kegiatan masyarakat (PPKM)
selama dua minggu ke depan terhitung setelah 25 Januari 2021. Rencana itu diungkapkan oleh
Direktur Jenderal Administrasi Wilayah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Syafrizal, dalam acara
Sosialisasi Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 903/145/SJ yang disiarkan secara daring, Rabu
(20/1/2021). Syafrizal mengatakan daerah yang memiliki jumlah kasus Covid-19 tinggi dan daerah yang
menerapkan PPKM agar melakukan perbaikan dalam semua aspek. Safrizal menambahkan juga
untuk melakukan improvisasi dalam mengatasi masalah kesehatan hingga bisa menurunkan jumlah
kasus dan menaikkan
indikator kesembuhan.
Sumber: http://web.archive.org/web/20210130065854/https://nasional.kompas.com/read/2021/01/20/12093471/pemerintah-akan-perpanjang-
pembatasan-kegiatan-masyarakat-di-jawa-bali, diakses 20 Januari 2021
Berikut contoh struktur teks eksposisi.
Upaya Melestarikan Permainan Tradisional
Seiring dengan perkembangan zaman, permainan tradisional memiliki saingannya sendiri: permainan modern. Seiring deng
Tesis
1. Muatan Lokal
F. Sri Lestari Yati, Kasubdit Pengetahuan dan Ekspresi Budaya Tradisional
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, mengatakan pihaknya telah
menyosialisasikan pengetahuan permainan tradisional kepada tenaga pendidik
melalui program muatan lokal berbasis daerah. Tindakan itu dilakukan sebagai
salah satu bentuk upaya melaksanakan amanat UU Nomor 5 Tahun 2017
tentang Pemajuan Kebudayaan. Sri Lestari berharap dengan sosialisasi
permainan tradisional dapat memperkaya bahan ajar tenaga pendidik dan
sesuai dengan kedaerahan masing-masing. Berdasarkan data Kemendikbud
yang didapat CNNIndonesia.com, pemerintah baru mencatat 787 permainan
tradisional dari berbagai daerah. Akan tetapi, data tersebut belumlah komplet
lantaran adanya kekosongan dari beberapa daerah.
2. Buku
Salah satu upaya lain untuk menjaga permainan tradisional agar tidak
hilang ditelan zaman oleh sejumlah pihak adalah membuat buku. Beberapa Rangkaian
buku, baik referensi maupun populer, telah terbit khusus membahas permainan argumen
tradisional. Salah satunya dilakukan oleh Mohamad Zaini Alif. Mohamad Zaini
menulis buku Mozaik Seni dan Budaya Indonesia: Permainan Tradisional Anak
Indonesia yang dirilis pada 2015.
Dalam buku itu, Zaini membahas berbagai manfaat permainan tradisional
yang turut ditemukan oleh sejumlah peneliti lainnya. Selain itu, Zaini
memberikan berbagai contoh jenis permainan dari tiap-tiap daerah di Indonesia.
Selain Zaini, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan pernah merilis buku berupa bahan bacaan literasi
bertajuk Permainan Tradisional Anak Nusantara yang ditulis oleh Rizki Yulita
pada 2017.
3. Gim Modern
Bagi sebagian anak muda, melestarikan permainan tradisional tidak harus
dengan cara konvensional. Berbagai penelitian mahasiswa dan akademisi di
Indonesia rupanya sudah menjadikan upaya pelestarian permainan tradisional
sebagai objek studi. Penelitian-penelitian tersebut mengupas banyak topik,
mulai dari manfaat melakukan permainan tradisional kepada anak-anak sampai
membuat sebuah prototipe gim modern yang terinspirasi permainan tradisional.
Salah satu penelitian yang mengubah permainan tradisional menjadi gim
modern adalah milik Romi F. Rahmat, O.R. Fahrani, S. Purnawati, dan M.F. Pasha
yang merupakan tim gabungan mahasiswa Informasi dan Teknologi Universitas
Sumatra Utara dan School of Information Technology Monash University Malaysia.
Romi dan kawan-kawan mencoba mengembangkan permainan bekel dalam
platform Android. Dalam penelitiannya yang dipublikasikan dalam kumpulan
makalah 2nd International Conference on Computing and Applied Informatics
2017, gim ini mengadaptasi pergerakan bola bekel dan pemilihan biji bekel
secara acak dan terbagi dalam sejumlah tingkat kesulitan.
Dengan berbagai upaya dan inovasi tersebut, permainan tradisional diharapkan dapat terus eksis di tengah masyarakat. Se
Penegasan
ulang
Sumber: http://web.archive.org/web/20210130065854/https://nasional.kompas.com/read/2021/01/20/12093471/
pemerintah-akan-perpanjang-pembatasan-kegiatan-masyarakat-di-jawa-bali,diakses 21 januari 2021
Kebahasaan Teks Eksposisi
Teks eksposisi memiliki ciri kebahasaan sebagai berikut.
1. Istilah
Istilah merupakan kata atau gabungan kata yang cermat mengungkapkan makna, konsep proses,
keadaan, atau sifat khas dalam bidang tertentu. Dalam teks eksposisi istilah teknis sering digunakan.
Arti istilah-istilah dalam teks eksposisi dapat diketahui dengan membuka Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jika tidak ada, arti tersebut dapat ditemukan dalam kamus istilah. Istilah dalam bahasa
Indonesia bersumber pada kosakata umum bahasa Indonesia, kosakata bahasa serumpun, dan kosakata
bahasa asing.
2. Adjektiva
Adjektiva atau kata sifat adalah kata yang menerangkan nomina (kata benda) dan secara umum
dapat bergabung dengan kata ”lebih” dan ”sangat”. Teks eksposisi sering menggunakan adjektiva.
Makna kata- kata adjektiva dapat ditelusur dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
3. Afiksasi
Afiksasi atau pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan cara pemberian imbuhan
baik berupa awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), afiks gabung, maupun konfiks pada kata
dasar.
Afiksasi memiliki beberapa jenis. Jenis afiksasi sebagai berikut.
a. Prefiks adalah imbuhan yang diletakkan di depan kata.
Contoh: ber-, meN-, se-, per-, pe-, dan ter-
b. Infiks (sisipan) adalah imbuhan yang diletakkan di dalam kata dasar.
Contoh: -el-, -er-, -em-, dan –in-
c. Sufiks (akhiran) adalah imbuhan yang diletakkan di belakang bentuk dasar.
Contoh: -an, -kan, dan –i
d. Konfiks adalah imbuhan yang terdiri atas dua unsur, yaitu di depan dan di belakang bentuk dasar.
Konfiks berfungsi sebagai suatu morfem terbagi.
Contoh: ke-an, peN-an, per-an, dan ber-an
Afiksasi dalam teks eksposisi terbentuk dari berbagai macam kata, seperti verba, nomina, dan
adjektiva.
Kata tersebut digunakan untuk merangkai argumen dalam teks eksposisi.
4. Verba
Verba diartikan sebagai kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan. Verba
biasanya disebut kata kerja. Menurut bentuknya, verba dapat dibagi menjadi dua, yaitu verba dasar
dan verba turunan. Verba dasar merupakan verba yang belum mengalami proses morfologis (baik
afiksasi, reduplikasi, maupun komposisi). Jadi, verba turunan adalah verba yang sudah menjadi kata
turunan. Contoh verba turunan adalah meminta, membaca, meminum, dan mengambil.
Verba memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Dalam kalimat, verba berfungsi sebagai predikat atau predikat inti.
b. Verba mengandung makna dasar perbuatan (aksi), proses, atau perbuatan yang bukan sifat atau
kualitas.
c. Verba, khususnya yang bermakna keadaan, tidak dapat berimbuhan ter- yang bermakna 'paling’.
d. Verba atau kata kerja sering digunakan dalam teks eksposisi. Verba yang dipakai dalam teks
eksposisi biasanya mempunyai arti persepsi, misalnya meyakini, mencegah, dan menghindari. Kata-
kata tersebut digunakan untuk memengaruhi atau mengubah persepsi pembaca agar pembaca
mengikuti atau menerima pendapat penulis teks. Dengan demikian, pembaca akan memiliki
keyakinan yang sama dengan penulis, yang akhirnya usulan penulis dapat diterima.
5. Pronomina
Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina.
Pronomina
dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu pronomina persona dan pronomina nonpersona.
a. Pronomina Persona
Pronomina persona adalah kata ganti yang mengacu seseorang. Pronomina persona dapat
dibagi menjadi tiga jenis sebagai berikut.
1) Pronomina Persona yang Menunjuk Orang Pertama
Pronomina ini dapat digunakan dalam bentuk tunggal dan jamak. Dalam bentuk tunggal,
bentuk pronomina yang digunakan adalah saya, daku, ku-, dan -ku. Dalam bentuk jamak,
bentuk pronomina yang digunakan adalah kami dan kita.
2) Pronomina Persona yang Menunjuk Orang Kedua
Pronomina persona yang menunjuk pada orang kedua dapat digunakan dalam bentuk
tunggal dan jamak. Dalam bentuk tunggal, bentuk pronomina yang digunakan adalah engkau,
kamu, Anda, dikau, dan -mu. Dalam bentuk jamak, bentuk pronomina yang digunakan adalah
kalian, kamu (sekalian), dan Anda sekalian.
3) Pronomina Persona yang Menunjuk Orang Ketiga
Pronomina persona yang menunjuk orang ketiga dapat digunakan dalam bentuk tunggal
dan jamak. Dalam bentuk tunggal, bentuk pronomina yang digunakan adalah ia, dia, beliau, -
nya. Dalam bentuk jamak, bentuk pronomina yang digunakan adalah mereka dan -nya.
Teks eksposisi merupakan teks ilmiah. Dalam teks eksposisi, penulis harus berhati-hati
menggunakan pronomina atau kata ganti seperti saya dan kita. Sebenarnya penulis dapat
menggunakan pronomina kita atau saya dalam teks ilmiah. Akan tetapi, penulis tidak boleh
meletakkan pronomina itu di sembarang tempat.
b. Pronomina Nonpersona (Pronomina Penunjuk)
Pronomina penunjuk adalah pronomina yang dipakai untuk menunjukkan sesuatu. Pronomina
penunjuk dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pronomina penunjuk umum, pronomina penunjuk
tempat, dan pronomina penunjuk ihwal.
Pronomina penunjuk umum menggunakan kata ganti ini atau itu. Kata ganti ini digunakan
untuk mengacu rujukan yang dekat dengan pembicara, ke masa yang akan datang, atau ke
informasi yang akan disampaikan. Kata ganti itu digunakan untuk mengacu rujukan yang agak jauh
dari pembicara atau penulis, ke masa lampau, atau ke informasi yang jauh dari pembicaraan
penulis.
Pronomina penunjuk tempat digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat. Pronomina
penunjuk tempat menggunakan kata ganti sini, situ, atau sana. Kata ganti sini digunakan untuk
menunjukkan tempat yang dekat dari pembicara. Kata ganti situ digunakan untuk menunjukkan
tempat agak jauh dari pembicara. Kata ganti sana digunakan untuk menunjukkan tempat yang jauh
dari pembicara.
Pronomina penunjuk ihwal digunakan untuk mengacu suatu kejadian. Pronomina penunjuk
ihwal menggunakan kata ganti begini, begitu, atau demikian. Kata ganti begini digunakan untuk
menunjuk sesuatu yang dekat. Kata ganti begitu digunakan untuk menunjuk sesuatu yang jauh.
Kata ganti demikian digunakan untuk menunjuk sesuatu yang dekat dan jauh. Dekat dan jauh dalam
hal ini ditinjau dari aspek psikologi.
6. Konjungsi
Ciri terakhir teks eksposisi adalah penggunaan konjungsi. Konjungsi adalah kata yang digunakan
untuk menghubungkan satu unsur dengan unsur lain. Konjungsi disebut juga kata penghubung. Dalam
tataran kata, konjungsi termasuk kategori kata tugas. Sebagai bagian kata tugas, konjungsi merupakan
kata nonreferensial. Dengan kata lain, konjungsi tidak mengacu benda tertentu di luar bahasa.
Dalam teks eksposisi, konjungsi digunakan untuk memperkuat argumentasi, menata argumentasi
dari yang paling kuat ke yang paling lemah atau sebaliknya, dan menciptakan struktur teks eksposisi
yang bagus. Konjungsi yang digunakan dalam teks eksposisi adalah konjungsi antarkalimat, konjungsi
koordinatif, konjungsi subordinatif, dan konjungsi korelatif.
Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan kalimat dengan kalimat. Konjungsi
antarkalimat terletak di awal kalimat. Konjungsi tersebut diakhiri tanda koma untuk memisahkan
dengan kalimat yang menyertai. Konjungsi antarkalimat terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut.
a. Konjungsi antarkalimat ‘pertentangan’
Contoh:
akan tetapi, biarpun demikian, sekalipun demikian, meskipun demikian, walaupun demikian,
seungguhpun demikian
b. Konjungsi antarkalimat ‘waktu’
Contoh:
kemudian, sesudah itu, setelah itu, sebelum itu, selanjutnya
c. Konjungsi antarkalimat ‘penambahan’
Contoh:
lagi pula, selain itu, tambahan pula
d. Konjungsi antarkalimat ‘pembalikan’
Contoh:
sebaliknya
e. Konjungsi antarkalimat ‘keadaan’
Contoh:
sesungguhnya, sebenarnya
f. Konjungsi antarkalimat ‘penguatan’
Contoh:
malahan, bahkan
g. Konjungsi antarkalimat ‘keeksklusifan’ dan ‘keinklusifan’
Contoh:
kecuali itu
h. Konjungsi antarkalimat ‘konsekuensi’
Contoh:
dengan demikian
i. Konjungsi antarkalimat ‘akibat’
Contoh:
oleh karena itu, oleh sebab itu
Jenis Puisi
Berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau gagasan, puisi dapat dibedakan menjadi tiga jenis,
yakni naratif, lirik, dan deskripsi.
1. Puisi Naratif
Puisi naratif yang disusun oleh penyair mengandung suatu cerita. Terdapat unsur-unsur, seperti
pelaku, perwatakan, setting, atau rangkaian peristiwa tertentu yang menjalin suatu cerita. Puisi jenis
ini terbagi ke dalam dua macam, yaitu balada dan romansa.
a. Balada
Balada adalah puisi yang menggambarkan perilaku seseorang secara objektif, baik lewat
dialog maupun monolog. Puisi ini mengandung suatu gambaran kisah tertentu. Contoh balada
adalah ”Balada Orang-Orang Tercinta” dan ”Blues untuk Bonnie” karya W.S. Rendra.
Balada Orang-Orang Tercinta
Karya: W.S. Rendra
2. Puisi Lirik
Puisi lirik adalah puisi yang berisi luapan batin individual penyairnya dengan segala macam
endapan pengalaman, sikap, dan suasana batin yang melingkupinya. Puisi lirik terbagi atas beberapa
macam, misalnya elegi, serenada, dan ode.
a. Elegi
Elegi adalah puisi ratapan yang mengungkapkan perasaan duka atau sedih. Contoh elegi yaitu
”Elegi Jakarta” karya Asrul Sani dan ”Elegi buat Zizi” karya Toto Sudarto Bachtiar.
Elegi buat Zizi
Karya: Toto Sudarto Bachtiar
MAJU
Sekali berarti
Sudah itu mati
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api
Maju.
Serbu.
Serang.
Terjang.
Sumber: Pamusuk Eneste (Ed), ”Diponegoro” dalam Aku Ini Binatang Jalang, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2017
4. Puisi Deskriptif
Puisi deskriptif menggambarkan penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan,
peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya. Puisi yang termasuk ke dalam
jenis puisi deskriptif, yaitu satire, puisi kritik sosial, dan puisi impresionistik.
a. Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan
dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan sebaliknya. Contoh puisi satire adalah
”Negeriku” karya Gus Mus dan ”Pencopet Metropolitan” karya Malik Abdul.
Negeriku
Karya: K.H. A. Mustofa Bisri
b. Puisi kritik sosial adalah puisi yang menyatakan ketidaksenangan penyair terhadap keadaan atau
diri seseorang dengan cara membeberkan kepincangan atau ketidakberesan keadaan/orang
tersebut. Contoh puisi kritik sosial adalah ”Suara dari Rumah-Rumah Miring” dan ”Peringatan”
karya Wiji Thukul.
Peringatan
Karya: Wiji Thukul
c. Puisi impresionistik adalah puisi yang mengungkapkan kesan (impresi) penyair terhadap suatu
topik. Melalui puisi ini, penyair menyampaikan kesan terhadap suatu keadaan yang sebenarnya.
Contoh puisi impresionistik adalah ”Aku” karya Chairil Anwar.
Aku
Karya: Chairil Anwar
jalang
Dari kumpulannya terbuang
Gadis Peminta-minta
Karya : Toto Sudarto Bachtiar
Pemilihan diksi pada judul puisi tersebut sudah berkaitan erat dengan makna atau isi puisi. Kata-
kata dalam puisi tersebut sangat erat dengan penggambaran gadis peminta-minta. Gadis kecil
berkaleng kecil secara tidak langsung menggambarkan sosok gadis peminta-minta dalam puisi
tersebut.
Kata-kata yang digunakan dalam puisi tersebut membentuk sebuah cerita yang sangat padu.
Penggambaran kehidupan gadis kecil berkaleng kecil digambarkan dengan kata yang lugas dan tegas.
Kata duka dan tanpa jiwa sudah sangat cukup untuk memaknai kehidupan gadis peminta-minta dalam
puisi tersebut. Penyair dengan cermat memilih kata-kata tersebut sehingga makna yang ditimbulkan
menjadi lebih dalam.
2. Keterkaitan Diksi dengan Rima Puisi
Dalam menulis puisi seorang penyair harus mempertimbangkan kata yang akan dipilih dalam
puisinya. Penyair harus mempertimbangkan komposisi bunyi dalam rima dan irama ketika menulis
puisi. Diksi dan rima berkaitan erat dengan keindahan puisi.
Perhatikan perbedaan dua kutipan puisi berikut!
Kutipan 1 Kutipan 2
Fajar Kucingku
Karya: A. Hasjmy Karya: Natalia Kristanti
Pada Kutipan 1, penyair memperhatikan rima. Pemilihan kata (diksi) dalam puisi tersebut
membentuk rima a-a-a-a, a-a-a-a, a-a-a, a-a-a. Bunyi akhir suku kata larik dalam setiap baitnya sama.
Penggunaan diksi tersebut sengaja dilakukan penyair untuk menciptakan ritme dan metrum puisi yang
khas. Penyair dengan cermat merangkai kata dengan permainan rima yang sangat menarik.
Pada Kutipan 2, penyair tidak terlalu memperhatikan rima setiap akhir larik puisi. Penyair lebih
mementingkan diksi yang tepat untuk menyampaikan makna puisi yang mudah dipahami pembaca.
Dengan demikian, pemilihan kata pada Kutipan 2 menggunakan rima acak, tidak teratur.
3. Keterkaitan Penggunaan Kata Konkret dengan Penggunaan Imaji dalam Puisi
Penggunaan imaji dan kata konkret dalam puisi memiliki hubungan yang sangat erat. Penyair
harus menggunakan diksi yang tepat untuk menghasilkan imaji dalam puisinya. Diksi yang ditulis
penyair harus memunculkan kata konkret yang bisa dihayati melalui penglihatan, pendengaran, dan
perabaan atau rasa.
Perhatikan kutipan puisi berikut!
Dibawa Gelombang
Karya: Sanusi Pane
akan pergi
Puisi tersebut menggunakan majas repetisi. Majas tersebut digunakan dengan mengulang frasa tak
lagi ada. Penggunaan majas tersebut menambah makna mendalam dalam sebuah perpisahan.
Penggunaan majas tersebut membuat pengungkapan makna perpisahan lebih mengena.
Seni Mencipta Puisi
Puisi dibuat dengan kreativitas penyair. Diksi yang digunakan dalam penulisan puisi sangat berdampak
pada kualitas puisi. Selain diksi, penggunaan imaji dan majas sangat diperlukan untuk menambah roh puisi.
Kadang kala, bentuk tipografi yang unik juga memberi kesan beda pada sebuah puisi, terlebih puisi
kontemporer. Menulis puisi berhubungan dengan perasaan dan isi hati pengarang. Perasaan tersebut
dirangkai dalam kata-kata yang mewakili makna yang diinginkan penulis. Dalam menuliskan diksi atau
pilihan kata, biasanya
terdapat imaji, rima, dan bahasa figuratif sebagai penyusun puisi yang bagus.
Isi puisi bermacam-macam. Isi puisi tidak harus lugas. Kadang kala sering ditemukan puisi yang
bersifat humor. Banyak tema yang menentukan isi puisi. Oleh karena itu, tema sangat diperlukan sebagai
langkah awal membuat puisi.
1. Penciptaan Puisi
Mencipta puisi tidaklah sulit. Ide dan perasaan penyair dapat dituangkan dalam kata-kata, tentu
dengan makna yang sesuai dan bertautan antarlariknya. Berikut langkah-langkah mudah menyusun
puisi.
a. Menentukan tema puisi
Tema merupakan ide pokok atau landasan dasar membuat puisi. Tema menjadi kerangka awal
dalam menulis puisi. Tema dapat dikembangkan menjadi kata, larik, kemudian bait penyusun
puisi. Suasana dan makna juga harus diperhatikan sejak awal dalam mencipta puisi.
Contoh:
Persahabatan yang kekal abadi
Salah satu tema yang dapat dituangkan dalam sebuah puisi adalah keadaan sekitar penulis.
Dengan mengamati keadaan di sekitarnya, penyair dapat menentukan tema yang dapat
dikembangkan menjadi sebuah puisi. Selain keadaan sekitar, ide juga bisa didapat dengan
merenung dan melakukan wawancara.
b. Menyusun kata-kata sesuai dengan tema dan isi puisi
Tema dapat dikembangkan dalam bentuk kata. Kata-kata yang sesuai dengan tema didaftar
terlebih dahulu. Tujuannya, agar puisi yang dibuat tidak melenceng dari tema awal. Pada saat
penyusunan, penulis dapat mengotak-atik kata agar puisi yang dibuat lebih menarik.
Contoh:
sahabat, sejati, indah, setia, jiwa, bersama
c. Mengembangkan kata-kata menjadi larik-larik puisi yang mempunyai makna
Kata-kata yang sudah didaftar dapat dijadikan bahan dalam membuat larik puisi. Larik puisi
dapat disusun dengan permainan rima, permainan kata, penggunaan majas, ataupun makna kias.
Makin pintar penyair menyusun kata, makin bagus larik yang akan tercipta.
Contoh:
1) Sahabat sejati tak pernah mati
2) Abadi, indah bagai bunga merekah
3) Setia menyatu jiwa bersama
d. Mengembangkan larik-larik puisi menjadi bait-bait yang bertautan makna
Larik-larik dapat dijadikan bait puisi. Jumlah larik dalam setiap bait bebas. Meskipun
demikian, lebih baik jika antarlarik mempunyai kesatuan makna. Dengan demikian, perasaan dan
makna puisi dapat tersampaikan dengan baik.
Contoh:
Sahabat sejati tak pernah mati
Abadi, indah bagai bunga merekah
Setia menyatu jiwa bersama
Selamanya
e. Mengoreksi dan mengganti jika diperlukan tambahan unsur pembangun puisi
Puisi yang dibuat harus dikoreksi. Koreksi dilakukan jika ada unsur puisi yang kurang pas.
Sebagai contoh, diksi yang kurang pas, imaji yang tidak mendukung tema, tambahan rima jika
dirasa perlu, atau tipografi yang dapat mendukung makna
Contoh:
Sahabat sejati tak pernah mati
Abadi, indah bagai bunga merekah
Setia menyatu jiwa bersama
selamanya
Bait awal tersebut dirasa sudah baik dalam segi penulisannya. Jika dirasa kurang pas, dapat
diubah. Caranya bermacam-macam. Pengubahan dapat dilakukan dengan mengganti kata,
mengurangi kata, menambah kata, mengubah susunan kata, menyunting tanda baca, atau membuat
tipografi baru yang mendukung maksud dan perasan puisi. Coba perhatikan suntingan berikut.
Sahabat sejati tak pernah mati
Indah bagai bunga yang
merekah Perkawanan suci,
Abadi
Jiwa bersatu hilangkan kesah
Puisi tersebut terdapat penambahan kata, perubahan larik, dan tipografi. Penambahan kata
pada larik ketiga dimaksudkan menjelaskan lebih konkret tema awal, yakni sahabat sejati.
Pemecahan larik ketiga dan keempat juga bertujuan membuat rima yang pas pada puisi empat
seuntai. Pada larik kelima diisi hanya satu larik. Maksudnya, larik tersebut menjadi simpulan dari
larik-larik pada bait pertama. Selain itu, tipografi yang tercipta akan lebih menarik daripada hanya
dalam satu bait utuh.
f. Memberi judul puisi
Puisi harus diberi judul. Judul merupakan etalase puisi. Judul yang menarik akan memancing
antusias pembaca. Selain itu, judul merupakan identitas puisi. Identitas tersebut mewakili
keseluruhan isi puisi. Penyair sering membuat judul puisi dengan kata atau frasa singkat. Namun,
ada juga penyair yang menjuduli puisinya dengan frasa panjang, bahkan kalimat.
Contoh:
Judul: Sahabat Sejati
2. Publikasi Puisi
Pemberian judul puisi menandai terciptanya suatu puisi. Sebaiknya, puisi yang dibuat dipublikasikan.
Selain sebagai arsip, publikasi puisi yang dibuat juga dapat menjadi apresiasi pada diri sendiri.
Contoh:
Sahabat Sejati
Sahabat sejati tak pernah mati
Indah bagai bunga yang
merekah Perkawanan suci,
Abadi
Jiwa bersatu hilangkan kesah
Puisi dapat dikirimkan ke media massa, baik cetak maupun daring. Mengirim puisi ke media massa
merupakan cara jitu untuk menilai puisi hasil karya kita. Puisi yang dimuat dalam media massa
dianggap baik. Media, baik cetak maupun daring, akan dapat mengasah kemampuan kita dalam
mencipta puisi.
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi termasuk dalam jenis teks nonfiksi. Sebagai jenis teks nonfiksi, teks eksplanasi ditulis
berdasarkan fakta, bukan rekaan atau khayalan penulis. Untuk mengidentifikasi teks eksplanasi, kamu
perlu mengetahui ciri-cirinya.
Penyebab umum terjadi fenomena tanah bergerak karena adanya kenaikan air di dalam tanah yang dipicu oleh hujan. Hujan lebat de
Biasanya, fenomena tanah bergerak dengan tipe nendatan bergerak secara perlahan. Fenomena ini bisa diamati oleh masyarakat terd
Tanah bergerak dengan tipe nendatan biasanya tidak terjadi tiba-tiba. Sementara, fenomena tanah longsor yang terjadi dengan sanga
Umumnya tanah bergerak terjadi di daerah-daerah yang banyak lahan basah seperti dekat persawahan, kolam, maupun daerah yang d
Penjelasan
Untuk kasus tanah bergerak dengan tipe nendatan yang merusak, solusi yang tepat adalah relokasi. Permukiman penduduk sebaikny
Penutup
Sumber: http://web.archive.org/web/20210130053622/https://www.kompas.com/tren/read/
2021/01/17/155600465/fenomena-tanah-bergerak-kenapa-bisa-terjadi-/, diakses 6 Februari 2021