“Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi”.
George Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder,
1981:173) mendefinisikan bahwa: “Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. Manfaat Perencanaan SDM menurut Hadari (2000) adalah sebagai berikut : 1) Meningkatkan Sistem Informasi SDM 2) Meningkatkan pendayagunaan SDM 3) Menyelaraskan aktivitas SDM dengan sasaran organisasi secara lebih efisien. 4) Menghemat tenaga, waktu, dan dana, serta dapat meningkatkan kecermatan dalam proses penerimaan tenaga kerja. 5) Mempermudah pelaksanaan koordinasi SDM oleh Manajer SDM. 6) Perencanaan SDM Jangka Panjang bermanfaat bagi organisasi/perusahaan untuk memperkirakan kondisi dan kebutuhan pengelolaan SDM, selama 2 atau 3 dan bahkan 10 tahun mendatang. 7) Perencanaan SDM Jangka Pendek bermanfaat untuk mengetahui posisi/jabatan atau pekerjaan yang lowong pada tahun mendatang. Dengan demikian dapat dilakukan proses untuk mengisi kekosongan itu, baik dengan memanfaatkan sumber tenaga kerja di dalam atau di luar perusahaan. 1. Metode nonilmiah (perencanaan SDM hanya didasarkan atas pengelaman ,imajinasi,dan pemikiran-pemikiran dari perencanaan saja). Rencana SDM semacam ini resiko nya cukup besar,misalnya kwalitas dan kwantitas tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Akivbatnya,timbul pemborosan Yang Merugikan perusahaan. 2. Metode ilmiah (perencanan SDM dilakukan berdasarkan atas hasil analisis dari data,informasi,peramalan- peramalan dari perencanaannya). Rencana SDM semacam ini resiko nya relative kecil karena segala sesuatu nya telah diperhitungkan terlebih dahulu. Metode ilmiah ini data dan informasinya harus akurat,serta analisis yang baik dan benar. Syarat-syarat perencanaan (plan) 1. Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakan 2. Harus mampu mengumpulkan dan menganalisa informasi tentang SDM 3. Harus mempunyai pengetahuan luas tentang job analysis, organisasi dan situasi persediaan SDM 4. Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa depan 5. Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan 6. Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah 1. Menetapkan secara jelas kuantitas MSDM yang di butuhkan 2. Mengumpulkan dan informasi tentang MSDM 3. Mengelompokan data dan informasi serta menganalisisnya 4. Menetapkan beberapa alternatif 5. Memilih yang terbaik dari alternatif yang ada menjadi rencana 6. Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk merealisasikan rencana SDM 1) Perencanaan organisasi 2) Perencanaan pengarahan 3) Perencanaan pengadilan 4) Perencanaan pengadaan 5) Peencanaan pengembangan 6) Perencanaan kompensasi 7) Perencanaan pengintegrassian 8) Perencanaan pemeliharaan 9) Perencanaan kedisiplinan Faktor Internal (kendala yang trdapat didalam organisasi itu sendiri) Faktor Eksternal (berbagai hal yang pertumbuhan dan perkembangannya berada diluar kemampuan organisasi untuk mengendalikannya). Standar kemampuan SDM Manusia (SDM) makhluk hidup Situasi SDM Kebijaksanaan Perburuhan Pemerintah Langkah-langkah : 1. Proses SDM diawali dengan memperhatikan faktor strategi dan tujuan organisasi. 2. Setelah penilaian selesai dilakukan maka dilakukan analisis terhadap ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan SDM 3. Strategi SDM adalah alat yang dipakai untuk membantu organisasi dalam mengantisipasi dan mengatur permintaan dan penawaran SDM 4. Perencanaan SDM memberikan pedoman masa depan . 1) Tujuan yang tidak tepat 2) Sistem Kompensasi yang tidak tepat 3) Lingkungan eksternal yang kompleks dan dinamis 4) Kondisi persaingan yang semakin tajam 5) Tidak memeahami organisasi yang semakin dinamis 6) Terjadi konflik internal organisasi antara manajemen dan buruh.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional