:
STRATEGI PEMASARAN
Mata kuliah : Manajemen Pemasaran Strategik
Strategi berbasis pasar adalah strategi perusahaan yang dipandu oleh tren pasar dan
kebutuhan pelanggan.
Strategi berbasis pasar dibutuhkan karena persaingan dengan perusahaan lain untuk
menarik minat pasar dan pelanggan.
Tuntutan untuk lebih baik dibandingkan perusahaan lain membuat perusahaan harus
kreatif dan inovatif dalam mengidentifikasi dan menanggapi ancaman persaingan dari
perusahaan lain.
Perusahaan dengan berbasis pasar mempunyai kinerja yang lebih baik dibandingkan
dengan perusahaan yang tidak berorientasi pasar karena dalam pasar ada proses
kompetisi dan inovasi dari perusahaan untuk berkembang dan menjadi lebih baik dari
perusahaan lain.
Dalam riset snapchart dan juga markplus pada tahun 2020, dari strategi shopee
yang apik tersebut menjadikan shopee menjadi e-commerce paling populer yang
sering digunakan untuk berbelanja masyarakat. Shopee yang baru lahir pada
tahun 2015 berhasil mengalahkan tokopedia dan lazada padahal tokopedia dan
lazada hadir terlebih dahulu pada tahun 2012 dan dan tahun 2009.
Menurut direktur snapchart, Astrid Wiliandary, shopee unggul karena ragam
produk yang ditawarkan lebih menarik dengan harga yang lebih kompetitif. Selain
itu shopee juga terus melengkapi platformnya dengan fitur yang memperpanjang
time spent dan engagement di aplikasinya seperti shopee tanam, goyang
shopee, shopee tangkap, shopeepay dan lain lainnya.
Isu penting → pemilihan strategi sangat penting karena berdampak pada kinerja
perusahaan. Selain itu juga faktor lingkungan (permintaan pasar, intensitas
persaingan, pemerintah, perubahan social) mempengaruhi kinerja perusahaan.
Strategi bisnis:
2. Analisis sumber daya perusahaan dan partner bisnis, spesifikasi produk dan
branding
• Strategi mencari mitra bisnis sebagai pemasok barang untuk produksi yang
efisien termasuk kemudahan mendapatkan pasokan barang dengan harga
kompetitif
• Spesifikasi produk dan “branding” yang berbeda/unik dibandingkan
perusahaan lain
• Kontinyu mencari info tentang produk yang berkembang di pasar, karena
setiap produk ada siklus nya, sehingga menuntut perusahaan selalu
inovatif.
➢ Web 2.0
Beberapa pihak berwenang berpendapat internet akan membuat
strategi konvensional menjadi usang. Namun fase ini ternyata menyebabkan
kegagalan banyak bisnis berbasis Web di awal tahun 2000-an. Internet
dianggap sebagai pelengkap kuat untuk bisnis tradisional dan strategi
pemasaran.
Web 2.0 didominasi oleh fenomena yang muncul seperti situs jejaring
sosial seperti mySpace dibeli oleh News corporation dan youtube dibeli oleh
Google. Dari situs jejaring sosial itu dimungkinkan dapat menjadi periklanan
yang sangat efektif karena dapat mencapai keterlibatan yang tinggi antara
merek individu dan konsumen, menggantikan pengeluaran iklan tradisional dari
anggaran beberapa pengiklan.
Secara umum, berbagai file, blog, dan layanan jejaring sosial telah
melahirkan banyak layanan baru, termasuk ensiklopedia online, Wikipedia, dan
jaringan telepon Internetgratis, Skype. Web menyediakan mekanisme
kolaborasi yang memungkinkan perusahaan memanfaatkan kecerdasan
kolektif karyawan, pelanggan, dan pihak luar untuk memecahkan masalah dan
mengidentifikasi peluang baru.
Contoh kasus :
STRATEGI PEMASARAN EFEKTIF UNTUK UMKM KEDAI KOPI
JANJI JIWA DALAM MENGHADAPI MASA PANDEMI
Kedai kopi merupakan salah satu bisnis yang berkembang cukup pesat
di kalangan masyarakat. Selain sebagai tempat menikmati secangkir kopi,
kedai kopi juga kerap menjadi tempat berkumpul bersama rekan dan kerabat
terutama bagi konsumen usia muda. Namun demikian, kondisi pandemi
mengubah drastis kondisi berbagai kedai kopi yang sebelumnya terbilang
ramai menjadi sepi dan mengalami penurunan omset yang drastis.
Pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) membuat sebagian
kegiatan pasar menjadi berkurang akibatnya ekonomi masyarakat menjadi
turun. Dampak tersebut juga mempengaruhi perilaku sosial berbagai kalangan
masyarakat.
Industri food and beverage menjadi salah satu industri yang
memperoleh imbas yang cukup sebagai pengaruh dari kondisi pandemi yang
berkelanjutan di sepanjang tahun 2020. Kebijakan-kebijakan pemerintah dalam
membatasi pergerakan di masyarakat membuat para pelaku di industri ini harus
survive. Salah satu café yang menjadi sorotan dalam studi ini yaitu Kedai Kopi
Janji Jiwa.
Dalam suatu wawancara, Direktur Janji Jiwa Group William Sutanto,
menyatakan bahwa Janji Jiwa berupaya untuk tidak melakukan Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) kepada para karyawannya. Ini berarti menjadi
tantangan bagi Janji Jiwa beradaptasi dalam kondisi pandemi ini. Lebih dari itu,
dibutuhkan strategi-strategi baru agar bisnis ini dapat berjalan dengan baik.
Salah satu strategi yang diperlukan ada pada aspek pemasaran digital yang
mampu membantu Janji Jiwa survive di tengah pandemi Covid-19.
Berdasarkan survei diperoleh beberapa poin informasi diantaranya
media sosial yang paling sering konsumen gunakan selama masa pandemi,
waktu aktif di media sosial, pengaruh influencer dalam pengambilan keputusan
pembelian, aplikasi pesan antar makanan favorit konsumen, hingga jenis iklan
yang paling menarik bagi konsumen. Janji jiwa perlu mengoptimalkan fungsi
instagram official yang dimiliki untuk memperkuat engagement dengan
konsumennya, baik konsumen eksisting maupun target konsumen yang baru.
Para pelaku industri saat ini banyak memanfaatkan penggunaan internet
dan media sosial sebagai salah satu strategi untuk memasarkan produk.
Bentuk strategi komunikasi pemasaran produk melalui media sosial ini
beraneka ragam, antara lain:
● Strategi promosi berupa diskon di Gofood dan Grabfood
● Promosi menarik berupa gambar atau video produk yang unik
● Memanfaatkan penggunaan Instagram untuk promosi
● Bekerjasama dengan influencer untuk konten iklan atau promosi
● Promosi melalui Gopay, Ovo, dan ShopeePay
● Update informasi di aplikasi pesan antar makanan atau iklan di media
sosial