Anda di halaman 1dari 13

Makalah Fisika

“ TEKNOLOGI DIGITAL”

Nama : Fidela E A Doom


Kelas : XII Mipa 4
A. Data Digital dan Data Analog
Data digital adalah sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang
tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan,
yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi digital hanya
mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga
dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut
dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berubah (0)
atau (1) kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai
untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum,
kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak dapat ditemukan pada
teknologi analog, yaitu :
1. Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan
informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
2. Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi
kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
Data analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu yang membawa
informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik
terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah aplitudo dan frekuensi. Isyarat analog
biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus/setengah lingkaran mengingat gelombang
sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan
bahwa analisi fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah
gelombang sinus. Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data
dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise.
Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga
variabel dasar, yaitu amplitudo, frekuensi, dan phase. Amplitudo merupakan ukuran
tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog. Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal
analog dalam satuan detik. Phase adalag besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Data analog disebarluaskan melalui gelombang elektromagnetik (gelombang radio)
secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor “pengganggu”. Analog
merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman
sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan. Jadi sistem
analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang
menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.
Kecepatan gelombang ini disebut dengan Hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik.
Misal dalam satu detika gelombang dikirim sebanyak 1000, maka disebut dengan 1000
Hertz. Kekurangan sistem analog ini adalah pengiriman sinyal agal lambat dan sering
terjadi error. Hal-hal seperti ini tidak terjadi pada sistem digital. Oleh karenanya saat ini
banyak peralatan maupun aplikasi yang beralih dari sistem analog menjadi sistem digital.
B. Gerbang logika
Sudah menjadi hal umum jika setiap ilmu pengetahuan akan selalu berkembang. Begitu
pun dengan ilmu pengetahuan elektronika yang selalu mengalami perkembangan.
Elektronika itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu sistem elektronik yang sangat dapat
dihubungkan dengan sebuah sinyal digital. Elektronika digital berasal dari aljabar
Boolean dan digunakan pada banyak perangkat, seperti telepon, komputer, dan
sebagainya. Pada dasarnya sinyal digital merupakan memiliki sifat terputus-putus Selain
itu, sinyal digital ini biasanya dilambangkan dengan suatu notasi aljabar 1 dan 0. Notasi 1
melambangkan terjadinya sebuah sinyal digital pada suatu benda. Sedangkan notasi 0
melambangkan tidak adanya hubungan pada suatu benda. Elektronika digital juga dikenal
sebagai sebutan lain yaitu rangkaian digital. Penyusun dari rangkaian digital disebut
dengan gerbang logika. Sama dengan namanya, maka gerbang logika menjalankan
operasi logika. Biasanya gerbang logika menjalankan operasi logika pada satu atau lebih
masukan serta menghasilkan keluaran yang tunggal. Gerbang logika adalah penyusun
elektronika digital yang setiap cara kerja rangkaian pada gerbang logika menggunakan
prinsip aljabar Boolean. Pada dasarnya dalam ilmu elektronik,
suatu masukan dan keluaran dibangun oleh yang namanya voltase atau arus. Voltase ini
biasanya dihubungkan dengan sakelar. Oleh karena itu, gerbang logika bisa dikatakan
sebagai bermacam-macam sakelar yang mengimplementasikan aljabar Boolean pada
sistem elektronik. Dengan adanya sakelar, maka barang-barang elektronik tertentu bisa
digunakan dengan semestinya. Hal ini dikarenakan operasi logis pada satu atau
lebih masukan logis akan menghasilkan keluaran logika soliter. Gerbang logik memiliki
beberapa bagian, yaitu resistor, transistor, dan dioda. Ketiga bagian tersebut akan
melakukan operasi sederhana atau operasi kompleks hanya dengan menggabungkan
beberapa gerbang logika. Pada gerbang logika terdapat bagian yang bernama sirkuit
terpadu (IC). IC ini memiliki fungsi untuk membatasi jumlah maksimum yang ada di
gerbang logika. Sebelum adanya peningkatan pada sirkuit terpadu (IC), jumlah gerbang
logika yang dibutuhkan pada elektronik digital sangatlah sedikit. Setiap operasi gerbang
logika akan direpresentasikan menggunakan tabel kebenaran. Dalam tabel kebenaran,
angka “1” menandakan bahwa bernilai benar (true) dan angka “0” bernilai salah (false).
Sistem teknologi yang semakin berkembang, maka sistem elektronika akan semakin
berkembang juga. 

1. Jenis Gerbang Logika

Jenis-jenis gerbang logika bisa dikatakan sebagai cara kerja dari gerbang logika itu
sendiri. Gerbang logika memiliki tujuh jenis cara kerja, yaitu gerbang logika
AND, gerbang logika OR, gerbang logika NAND, gerbang logika NOR, gerbang
logika X-OR (Exclusive OR), dan Gerbang logika X-Nor (ekuskive NOR) dan
gerbang logika NOT
 Gerbang Logika AND

Gerbang logika AND adalah gerbang logika yang mempunyai masukan dua atau lebih
serta mempunyai satu keluaran. Pada gerbang logika AND, masukan logikanya tinggi jika
semua keluaran logikanya juga tinggi. Begitu pun sebaliknya, jika masukan logikanya
rendah, maka keluaran logikanya akan rendah. Gerbang logika ini bisa kamu temui pada
salah satu komponen listrik yaitu IC 7208. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya
bahwa setiap gerbang logika pasti memiliki tabel kebenaran. Tabel kebenaran
menunjukkan bahwa gerbang logika bisa diaktifkan atau tidak. Oleh karena itu,
berdasarkan tabel kebenaran di samping, maka bisa dikatakan bahwa setiap hasil keluaran
berupa angka 0 berarti gerbang logika AND tidak bisa
diaktifkan. A B Y Dari tabel kebenaran itu juga dapat disimpulkan
bahwa gerbang logika hanya bisa terjadi jika masukan
sama-sama 0 0 0 angka “1”. Jika masukan berupa angka “0” dan “0”,
gerbang logika AND tidak bisa diaktifkan dan jika masukan
berupa 0 1 0 angka “1” dan “0”, gerbang logika tidak bisa
diaktifkan juga.
1 0 0

1 1 1

 Gerbang Logika OR

Gerbang logika OR adalah gerbang logika yang sangat sederhana karena hanya memakai
resistor dan transistor. Cara kerja pada gerbang logika OR berupa dua masukan daya
listrik. Jika salah satu masukan diaktifkan, maka akan menghasilkan keluaran akan aktif
juga. Gerbang logika OR bisa ditemukan pada komponen listrik IC 7432.
Tabel kebenaran logika OR di samping menjelaskan bahwa setiap dua masukan yang
memiliki angka “1” akan menghasilkan keluaran angka “1”
juga. Angka A B Y “1” itu menandakan bahwa gerbang logika OR benar
dan bisa diaktifkan. Namun, gerbang logika OR menjadi tidak
aktif ketika 0 0 0 salah satu masukannya berupa angka “0”. Dengan
kata lain, angka “0” pada gerbang logika OR akan
0 1 1 menghasilkan keluaran yang tidak aktif atau tidak
benar.
1 0 1

1 1 1
 Gerbang Logika NAND

Gerbang logika NAND adalah gabungan dari gerbang logika AND dan gerbang logika
NOT. Dari kedua gabungan logika itu, maka dapat dibaca menjadi NOT AND atau bisa
disingkat menjadi NAND. Gerbang logika NAND dapat ditemukan pada komponen
elektronika IC 7400.
Tabel kebenaran gerbang logika NAND menjelaskan
bahwa A B Y masukan berupa angka “1” dengan angka “1” akan
menghasilkan keluaran angka “0”. Sedangkan
masukan 0 0 1 angka “0” dengan angka “0” akan menghasilkan
keluaran angka “1”. Dari tabel kebenaran gerbang logika
NAND di 0 1 1 atas dapat dikatakan bahwa setiap hasil keluaran
merupakan kebalikan dari hasil keluaran gerbang logika AND.
Oleh karena 1 0 1 itu, gerbang logika NAND bisa dikatakan sebagai
keluaran dari gerbang logika dari gerbang logika AND yang
dibalik atau 1 1 0 dinegasi.

 Gerbang Logika NOR

Gerbang logika NOR adalah gerbang logika gabungan dari gerbang logika OR dan
gerbang logika NOT. Gerbang logika NOR bisa kamu temukan pada komponen listrik
yang bernama IC 7436.
Berdasarkan tabel kebenaran di atas gerbang logika
NOR A B Y memiliki dua masukan dan satu keluaran. Masukan
yang berupa angka “0” bertemu dengan angka “0” akan
0 0 1 menghasilkan angka “1”. Sedangkan angka “1”
bertemu dengan angka “1” akan menghasilkan keluaran
angka “0”. 0 1 0 Jika dilihat dari tabel kebenaran, hasil keluaran
gerbang logika NOR berupa kebalikan dari keluaran yang
berasal dari 1 0 0 gerbang logika OR. Maka dari itu, gerbang logika
NOR bisa dikatakan sebagai keluaran dari gerbang logika OR
yang 1 1 0 dibalik.
 Gerbang Logika XOR

Gerbang XOR adalah gabungan dari gerbang NOT, AND, dan OR. Selain dari ketiga
gabungan tersebut, gerbang logika XOR juga bisa menggunakan gabungan gerbang
logika yang lain. Karena bisa bergabung oleh banyak gerbang logika, maka gerbang
logika XOR disebut juga dengan gerbang eksklusif. Gerbang XOR dapat ditemukan di
komponen elektronika IC 7486.
Gerbang logika XOR memiliki tabel kebenaran yang yang menghasilkan keluaran berupa
angka “1” sebanyak dua kali dan keluaran angka “0” sebanyak
dua kali A B Y juga. Jika masukan berupa angka yang sama, maka
akan menghasilkan “0”. Sedangkan jika masukan berupa
angka yang 0 0 0 beda, maka hasil keluaran berupa “1”. Oleh sebab
itu, gerbang logika XOR akan mengeluarkan logika rendah jika
kedua 0 1 1 masukan memiliki karakteristik yang sama.
Sementara itu, gerbang logika XOR akan mengeluarkan logika
tinggi jika 1 0 1 kedua masukan memiliki karakteristik yang berbeda.

1 1 0

 Gerbang Logika XNOR


Gerbang logika XNOR adalah gabungan dari gerbang logika XOR dan gerbang logika
NOT. Dari gabungan logika tersebut, maka disingkat menjadi XNOR
atau Exclusive  NOR. Gerbang logika XNOR dapat ditemukan pada komponen
elektronika IC 7266.
Tabel kebenaran gerbang logika XNOR menjelaskan
bahwa A B Y masukan yang sama akan menghasilkan keluaran
angka “1”. Sedangkan, masukan yang berbeda akan
0 0 1 menghasilkan keluaran berupa angka “0”. Jadi, bisa
dikatakan bahwa tabel kebenaran XNOR kebalikan dari tabel
XOR. 0 1 0 Gerbang logika XNOR akan menghasilkan keluaran
dengan logika tinggi jika kedua karakteristiknya sama.
Sementara 1 0 0 itu, keluaran logika akan rendah jika masukan pada
gerbang logika XNOR memiliki karakteristik yang berbeda.
1 1 1

 Gerbang Logika NOT


Gerbang logika NOT adalah gerbang logika yang bisa melakukan operasi peniadaan
logika atau pembalik keadaan logika. Karena hal itulah, maka gerbang logika ini
dinamakan gerbang logika NOT. Gerbang logika NOT juga dikenal sebagai rangkaian
inverter. Gerbang logika NOT bisa ditemukan pada komponen listrik IC 7404.
Tabel kebenaran gerbang logika NOT menggambarkan bahwa masukan berupa angka “0”
akan menghasilkan keluaran berupa angka “1” dan jika masukan
berupa A Y angka “1” akan menghasilkan keluaran angka “1”.
Berdasarkan dari tabel kebenaran di samping, maka dapat dikatakan
0 1

1 0
bahwa gerbang logika NOT cara pengoperasiannya terbalik. Meskipun
pengoperasiannya terbalik, tetapi bentuk dan tingkat biner dalam operasi
sinyal masukan dapat dipertahankan dengan baik.

2. Fungsi Gerbang Logika

Fungsi utama dari gerbang logika adalah untuk membentuk sebuah jalur digital
agar semua komponen-komponen dapat saling terhubung dengan baik, sehingga
suatu perangkat elektronik berjalan dengan baik juga. Selain itu, gerbang logika
dapat berfungsi sebagai sebuah sistem untuk memerintah atau menerjemahkan
suatu perangkat. Pada umumnya, gerbang logika bisa ditemukan di perangkat
elektronika berupa chip. Di dalam chip  ada banyak sekali komponen-
komponennya. Oleh karena itu, untuk menghubungkan setiap komponen-
komponen yang ada di dalam chip, maka hadirlah gerbang logika. Bahkan, di
dalam chip terdapat ribuan gerbang logika. Meskipun ada jutaan gerbang logika,
tetapi setiap gerbang sudah mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Namun, pada
komponen IC logic yang sederhana hanya ditemukan beberapa gerbang logika
saja. Misalnya pada komponen IC logic TTL 7408. Pada rangkaian IC logic TTL
7408 di atas terdapat beberapa rangkaian, seperti rangkaian flip flop, rangkaian
pengaman dengan menggunakan kunci rahasia, rangkaian counter, rangkaian
multiplexer, rangkaian demultiplexer, rangkaian encoder, dan rangkaian decoder.

3. Simbol Gerbang Logika

Setiap gerbang logika memiliki simbol-simbolnya masing-masing. Di bawah ini


akan dijelaskan simbol-simbol dari setiap jenis gerbang logika .

 Gerbang Logika AND

Pada simbol di atas, gerbang logika AND memiliki dua masukan yang
berada di sebelah kiri. Sedangkan keluaran pada gerbang logika AND
hanya ada satu yaitu yang berada di sisi kanan. Gerbang logika AND akan
mengeluarkan logika tinggi jika karakteristik masukan tinggi, maka
keluaran akan tinggi juga.

 Gerbang Logika OR

Pada simbol di atas, gerbang logika OR mempunyai masukan yang


berjumlah dua masukan dan keluaran yang berjumlah satu. Gerbang logika
OR akan mengeluarkan logika tinggi jika ada masukan yang
berkarakteristik tinggi, maka keluaran gerbang logika OR akan tinggi juga.
Namun, jika semua masukan berkarakteristik rendah, maka logika yang
dihasilkan akan rendah juga.

 Gerbang Logika NAND

Pada simbol di atas, gerbang logika NAND memiliki masukan yang


berjumlah dua masukan. Sedangkan keluaran pada gerbang logika NAND
hanya ada satu. Gerbang logika akan mengeluarkan logika tinggi jika satu
atau semua masukan memiliki karakteristik logika rendah.

 Gerbang Logika NOR

Pada simbol di atas, gerbang logika NOR memiliki masukan yang


berjumlah dua dan menghasilkan keluaran yang berjumlah satu. Gerbang
logika NOR akan berlogika tinggi jika masukan sama-sama memiliki
logika rendah. Dengan kata lain, jika ada masukan dengan logika tinggi,
maka keluaran akan menghasilkan logika rendah.
 Gerbang Logika NOT

Pada simbol di atas, gerbang logika NOT mempunyai masukan yang


berjumlah satu. Sedangkan keluaran yang ada di gerbang logika NOT
hanya satu juga. Setiap gerbang logika NOT akan menghasilkan keluaran
yang berbanding terbalik. Misalnya, jika masukan berlogika tinggi, maka
keluaran akan rendah, begitu pun sebaliknya.

 Gerbang Logika XOR

Pada simbol di atas, gerbang logika XOR mempunyai dua masukan dan
hanya memiliki satu keluaran saja. Gerbang logika XOR akan
mengeluarkan logika tinggi jika setiap masukan terdiri dari logika tinggi
dan logika rendah. Dengan kata lain, setiap masukan yang memiliki logika
yang sama akan mengeluarkan logika yang rendah.

 Gerbang Logika XNOR

Pada simbol di atas, gerbang logika XNOR memiliki dua masukan dengan
satu keluaran saja. Gerbang logika XNOR akan tinggi jika masukan
memiliki karakteristik atau jumlah logika yang sama. Misalnya, dua
masukan dengan logika rendah akan mengeluarkan logika yang tinggi dan
dua masukan dengan logika tinggi akan mengeluarkan logika yang tinggi
juga.

C. Transmisi Data Digital

Transmisi digital adalah pengiriman informasi melalui media komunikasi fisik


dalam bentuk sinyal digital. Sinyal analog harus didigitalkan sebelum dikirim.
Informasi digital tidak dapat dikirim langsung dalam angka "0" dan "1", namun
harus dikodekan dalam bentuk sinyal sesuai dengan beberapa keadaan, misalnya:
tingkat tegangan voltage terhadap bumi, perbedaan tegangan antara dua kabel,
ada/tidaknya arus di kawat, dan ada/tidak adanya cahaya.

Transformasi informasi biner ini menjadi sinyal dalam dua keadaan berkat DCE,
atau yang juga dikenal sebagai pita dasar dekoder atau base band decoder, yang
merupakan asal nama dari transmisi pita dasar atau base band transmission untuk
merujuk pada aktivitas transmisi digital. Untuk mengoptimalkan transmisi, sinyal
harus dikodekan untuk memfasilitasi transmis pada medium fisik. Ada berbagai
sistem pengkodean untuk mencapai tujuan ini, dibagi menjadi dua kategori:
Enkoding dua-tingkat: sinyal hanya dapat mengambil nilai negatif atau nilai positif
(-X atau +X, dimana X merupakan nilai kuantitas fisik yang digunakan untuk
mengangkut sinyal). Enkoding tiga-tingkat: sinyal dapat mengambil nilai negatif,
nol, atau nilai positif (-X, 0, atau +X).

1. NRZ Enconding

NRZ encoding (yang berarti No Return to Zero) adalah sistem pengkodean


pertama dan yang paling mudah. Sistem ini dapat mengubah 0s ke -X dan 1s
ke +X, yang menghasilkan pengkodean bipolar di mana sinyal tidak pernah
nol. Akibatnya, penerima dapat menentukan apakah sinyal hadir atau tidak.

2. NRZI Enconding

NRZI encoding berbeda dari pengkodean NRZ. Dengan pengkodean ini, ketika


nilai bit adalah 1, sinyal akan berubah. Ketika nilai bit adalah 0, sinyal tidak
akan berubah keadaan.
Pengkodean NRZI memiliki banyak keuntungan, termasuk mendeteksi apakah
sinyal ada atau tidak, serta mendeteksi kebutuhan arus transmisi sinyal rendah.
Namun, pengkodean ini memiliki satu masalah: kehadiran arus kontinu selama
sekuensi nol, yang mengganggu sinkronisasi antara pemancar dan penerima.

3. Manchester Enconding

Manchester encoding, disebut juga biphase encoding atau PE (Phase Encode),


memperkenalkan transisi di tengah-tengah setiap interval. Hal tersebut
menyebabkan performan eksklusif OR (XOR) dari sinyal dengan sinyal clock,
dan menyebabkan kenaikan sinyal edge ketika nilai bit adalah nol dan
penurunan sinyal edge dalam kasus sebaliknya.

Manchester encoding memiliki banyak keuntungan, seperti: tidak mengambil


nilai nol, penerima dapat mendeteksi sinyal. Selain itu, spektrum menempati
pita lebar atau wide band.

4. Delay Enconding (Miller)

Delay encoding, disebut juga Miller encoding, memiliki kemiripan dengan


Manchester encoding. Bedanya, dalam Miller encoding, transisi hanya terjadi
di tengah-tengah interval hanya ketika bit mencapai nilai 1, yang
memungkinkan kecepatan data yang lebih tinggi.
5. Bipolar Enconding

Bipolar encoding adalah encoding tiga tingkat, karena menggunakan tiga


keadaan dari kuantitas yang diangkut pada media fisik. Nilai 0 ketika nilai bit
adalah 0, atau X dan -X ketika nilai bit adalah 1.

D. Bilangan Biner

Bilangan Biner atau dalam Bahasa Inggris “Binary” adalah sebuah jenis penulisan
angka menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner adalah
sebuah dasar dari semua bilangan berbasis digital. Dari bilangan biner kita bisa
mengkonversi ke bilangan desimal. Sistem bilangan biner bisa juga disebut
dengan bit atau Binary digit. Pengelompokan biner dalam istilah komputer selalu
berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte. Jangan sampai salah antara byte dan bit itu
berbeda, 1 byte sama dengan 8 bit. Sistem coding komputer secara umum
menggunakan sistem coding 1 byte. Bilangan biner yang digunakan itu ada 8 digit
angka yang hanya berisikan angka 1 dan 0, tidak ada angka yang lain.

Sistem bilangan Biner pertama kali digunakan di awal abad 70-an oleh Thomas
Harriot. Dalam bilangan biner sama seperti bilangan lainnya, berlaku juga
penambahan biner, pengurangan biner, perkalian biner dan pembagian biner.

20=1, 21=2, 22=4, 23=8. 24=16, 25=32. 26=64, dst

Dalam sistem komunikasi digital modern, dimana data ditransmisikan dalam


bentuk bit-bit biner, dibutuhkan sistem yang tahan terhadap noise yang terdapat di
kanal transmisi sehingga data yang ditransmisikan tersebut dapat diterima dengan
benar. Kesalahan dalam pengiriman atau penerimaan data merupakan
permasalahan yang mendasar yang memberikan dampak yang sangat signifikan
pada sistem komunikasi.Biner yang biasa dipakai itu ada 8 digit angka dan cuma
berisikan angka 1 dan 0, tidak ada angka lainnya.

Anda mungkin juga menyukai