Anda di halaman 1dari 5

Pencegahan perubahan iklim: peran mahasiswa baru FIS

dalam upaya menyelesaikan permasalahan sosial di


Indonesia melalui program SDGs

Nama: Rhamadhan Ardhi Wiranata

NIM: 22407141034

Prodi: Ilmu Sejarah

Pernahkah kamu mengeluh kenapa hari ini lebih panas dari biasanya? Karena
dimarahin bos? Karena terjebak macet? Atau karena di marahin pacar? Penyebab
lebih tepatnya adalah karena Perubahan iklim atau nama kerennya Climate Change.
Tanggapan internasional terhadap perubahan iklim dimulai pada tahun 1979, negara-
negara berkumpul pada Konferensi Iklim di Jenewa untuk membahas upaya
penanggulangan pemanasan global. Konferensi tersebut diikuti dengan pembentukan
Badan Internasional Penilaian Perubahan Iklim, atau yang dikenal sebagai
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). Pada tahun 1990, di Jenewa,
negara-negara kembali berkumpul untuk kembali membahas isu perubahan iklim
berdasarkan laporan penelitian-penelitian yang telah dilakukan IPCC. Dari kedua
konferensi Iklim tersebut, ditambah serangkaian negosiasi yang dilakukan negara-
negara peserta, pada tahun 1992, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menghasilkan
Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim atau yang dikenal sebagai United Nations
Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Tujuan dari konvensi ini
adalah untuk menerapkan upaya-upaya yang ditetapkan pada konvensi untuk
menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer bumi. Indonesia merupakan
salah satu Negara pihak pada UNFCCC dan diwakili dalam COP. Pada COP 15 di
Paris, Indonesia menyampaikan pernyataan bahwa sebagai negara kepulauan terbesar
di dunia yang memiliki salah satu hutan hujan tropis terbesar, Indonesia menyadari
peran hutan selaku penyerap karbon dan manfaat lainnya yang juga dinikmati oleh
negara-negara lain. Pada COP 15 ini, Indonesia menyampaikan langkah-langkah yang
dapat diambil untuk mengatasi kebakaran dan mencegah munculnya permasalahan
tersebut dengan cara penegakan hukum, penguatan tata kelola hutan, serta restorasi
ekosistem. Di tingkat regional, Indonesia juga merupakan peserta ASEAN Agreement
on Transboundary Haze yang bertujuan untuk mengatasi kebakaran hutan melalui
kerjasama internasional.
Pada tahun 2009, Indonesia mengumumkan komitmen penurunan emisi secara
sukarela, atau disebut National Determined Contribution (NDC) sebesar 29% di
bawah tingkat Business as Usual (BaU) pada tahun 2030, dan sebesar 41% dengan
bantuan internasional.

Namun, dampak dari perubahan iklim bukan hanya dari naiknya suhu udara
udara saja, tapi ada beberapa dampak yg sangat signifikan

 Suhu yang lebih panas

Hampir semua wilayah daratan mengalami lebih banyak hari terik dan
gelombang panas. Tahun 2020 adalah salah satu tahun terpanas yang pernah tercatat.
Suhu yang lebih tinggi dapat meningkatkan penyakit yang berhubungan dengan panas
dan dapat membuat orang lebih sulit bekerja dan beraktivitas. Kebakaran hutan lebih
mudah terjadi dan lebih cepat menyebar ketika kondisi lebih panas.

 Badai yang lebih hebat

Perubahan suhu menyebabkan perubahan curah hujan. Akibatnya, badai terjadi


lebih sering dan lebih hebat sehingga menyebabkan banjir dan tanah longsor,
menghancurkan rumah dan masyarakat, dan menimbulkan kerugian yang sangat besar

 Krisis air

Air semakin langka di lebih banyak daerah. Kekeringan dapat memicu badai
pasir dan debu yang merusak, memindahkan miliaran ton pasir melintasi benua.
Gurun bertambah luas sehingga mengurangi lahan tanaman pangan. Banyak orang
sekarang menghadapi ancaman terjadinya kekurangan air yang terus-menerus.

 Kenaikan suhu dan permukaan laut

Laut menyerap sebagian besar panas dari pemanasan global. Ini menyebabkan
lapisan es mencair dan menaikkan permukaan laut, mengancam komunitas pesisir dan
pulau. Karbon dioksida juga diserap oleh laut, sehingga tidak lepas ke atmosfer.
Bertambahnya karbon dioksida membuat laut lebih asam, yang membahayakan
kehidupan di dalamnya.

 Hilangnya spesies

Perubahan iklim akan menimbulkan risiko bagi kehidupan spesies di darat dan di
laut. Risiko ini meningkat saat suhu naik. Kebakaran hutan, cuaca ekstrem, serta
serangan hama dan penyakit adalah beberapa ancaman terkait perubahan iklim.
Beberapa spesies akan dapat pindah dan bertahan hidup, tetapi yang lain tidak.

 Krisis pangan

Perubahan iklim dan peningkatan kejadian cuaca ekstrem adalah salah satu
alasan di balik peningkatan kelaparan dan gizi buruk secara global. Perikanan,
tanaman pangan, dan ternak dapat hancur atau menjadi kurang produktif. Stres panas
dapat mengurangi air dan padang rumput untuk penggembalaan.

 Krisi kesehatan

Perubahan pola cuaca memperluas cakupan penyakit seperti malaria. Peristiwa


cuaca ekstrem meningkatkan penyakit dan kematian, sementara sistem perawatan
kesehatan kesulitan dalam mengikuti perkembangannya. Risiko lain bagi kesehatan
termasuk peningkatan kelaparan dan gizi buruk di daerah yang tidak memungkinkan
orang membudidayakan atau menemukan cukup makanan.

 Kemiskinan dan pengungsian

Perubahan iklim meningkatkan faktor-faktor yang membuat orang menjadi dan


terus miskin. Banjir dapat menyapu daerah kumuh di perkotaan, menghancurkan
rumah dan mata pencaharian. Panas dapat mempersulit pekerjaan di luar ruangan.
Bencana terkait cuaca menggusur 23 juta orang per tahun, membuat makin banyak
orang yang rentan terhadap kemiskinan.

Ada beberapa peran yang bisa mahasiswa ambil dalam mendukung penanganan
perubahan iklim, yaitu

 Membiasakan 5R

5R merupakan istilah gaya hidup zero waste, yaitu gaya hidup demi mendorong
siklus hidup sumber daya sehingga produk-produk bisa digunakan kembali. 5R terdiri
dari:

Refuse (menolak)

Reduce (mengurangi)

Reuse (menggunakan kembali)

Recycle (daur ulang)


Rot (membusukkan)

5R ini menjadi pegangan untuk mengarah kepada gaya hidup tanpa limbah sehingga
dapat menciptakan lebih sedikit limbah dan menggunakan sumber daya alam secara
bijaksana.

 Menghemat energi

Dengan menghemat penggunaan listrik. Listrik merupakan salah satu energi


yang banyak dibutuhkan oleh manusia. Akan tetapi, listrik yang dihasilkan oleh
pembangkit tenaga listrik saat ini kebanyakan menggunakan bahan bakar fosil yang
menghasilkan gas karbon dioksida (CO2). Semakin banyak penggunaan listrik, maka
semakin banyak pula gas karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk kita melakukan penghematan listrik. Salah
satu cara yang bisa kalian lakukan yaitu cabut listrik yang tidak digunakan dan
menghemat pemakaian lampu.

 Mensosialisasi tentang perubahan iklim dan penanganannya kepada


masyarakat

Menyebarkan informasi mengenai program pemerintah atau organisasi


lingkungan dan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan. Setiap
tahunnya ada yang dinamakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dimana mahasiswa terjun
ke masyarakat untuk mengabdikan diri serta menyebarkan ilmu dan informasi yang di
dapatkannya di Perguruan Tinggi (PT). Melalui program KKN ini mahasiswa bisa
menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah kepada masyarakat untuk memberikan
informasi. Mengenai program ataupun kebijakan yang berfokus pada kriris iklim
yang berguna untuk membantu menyadarkan masyarakat. Untuk sama-sama
menanggulangi resiko bencana yang diakibatkan krisis iklim.

 Mengadakan Webinar

Mengadakan webinar atau volunteer mengenai ajakan bersuara untuk


mempercepat pihak pemerintah mengambil tindakan terhadap situasi krisis iklim
seperti ini. Mahasiswa dapat mengadakan webinar ini secara online dengan harapan
agar muncul ide-ide kreatif sehingga dapat membuat inovasi-inovasi baru. Yang
menjadi gambaran awal untuk para muda-mudi yang ikut berpartisipasi dan bisa juga
dengan membagikan tips. Dan trik untuk adik-adik sekolah agar lebih aware terhadap
lingkungan sejak dini.
Referensi

http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/aksi/mitigasi/implementasi/10-
tentang/21-upaya-ditingkat-internasional

https://indonesia.un.org/id/175273-penyebab-dan-dampak-perubahan-
iklim#Kurangi_gunakan_kembali

https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/bagaimana-kamu-bisa-berkontribusi-untuk-
mengurangi-climate-change/

https://www.sosiologi.info/2022/06/4-peran-mahasiswa-menghadapi-perubahan-
krisis-iklim-cara-mengatasi-dan-mencegahnya.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai