1. Kegawatdaruratan Maternal
a. Definisi
b. Tujuan
1) Mencegah kematian dan cacat (to save live and limb) pada ibu
dengan kegawatdaruratan.
c. Ruang Lingkup
1) Kehamilan
a) Abortus
Abortus atau keguguran adalah terhen tinya kehamilan
sebelum usia 20 minggu Embrio atau janin yang dilahirkan
tersebut belum dapat bertahan hidup di luar kandung an.
Faktor-faktor dari luar, seperti radiasi dan beberapa bahan
kimia (obat terlarang atau obat-obatan) dapat menyebabkan
keguguran (Curtis, 2000)
b) Solusio Plasenta
1) Trauma abdomen
2) Preeklamsia
c) Plasenta Previa
4) Nyeri epigastrik
8) Edema menyeluruh.
2) Persalinan
a) Distosia Bahu
b) Perdarahan Pervaginam
c) Atonia Uteri
e) Retensio Plasenta
3) Nifas
Darah yang keluar dari rahim karena melahir kan atau setelah
melahirkan disebut nifas Puerpe rium atau masa nifas dihitung
mulai 1 jam setelah plasenta lahir hingga 6 minggu (42 hari)
setelah nya Beberapa kasus kegawataruratan yang terjadi pada
masa nifas antara lain (Prawirohardjo (2008).
b) Infeksi Nifas
c) Metritis
d) Bendungan Payudara
2. Kegawatdaruratan Neonatal
a. Definisi
b. Tujuan
c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegawatdaruratan neonatal antara lain:
a. Gawat Janin
Prolaps tali pusat adalah suatu kondisi saat tali pusat berada
mendahului kepala bayi di leher rahim atau bahkan di vagina ibu Tali
pusat yang mendahului kepala bayi dapat menghalangi jalannya bayi
untuk la hir dan juga dapat menekan tali pusat bayi. Penekan an pada
tali pusat inilah yang membuat prolaps tali pusat dapat membahayakan
bayi. Hal ini mengingat tali pusat menghubungkan ibu dan janin Bayi
masih membutuhkan pasokan nutrisi dan oksigen yang cu kup bahkan
saat bayi tersebut sedang dalam proses kelahiran.