Diskusikan tentang makna otonomi daerah terutama bagi pembangunan Desa ? dan adakah Otonomi desa
Tersebut...? administrasi pemerintahan desa
Jawab : dilihat dari asal usulnya otonomi daerah diberi oleh pemerintah pusat karena daerah otonom yang
memiliki otonomi memang diciptakan dan dibentuk oleh pemerintah pusat. Sedangkan otonomi desa
sudah ada dan melekat sejak desa tersebut ada. Dilihat datrri sifatnya otonomi daerah bersifat rasional
karena berdasarkan sumber-sumber otoritas dalam bentuk peraturan perundang-undangan. Pada otonomi
desa sifatnya tradisional dan sering kali tidak teratur secara tertulis melainkan dengan nilai-nilai yang
disepakati bersama.
Jawab : cara saya memahami buku materi pokok ADPU 4331 administrasi perkantoran yaitu :
Membaca daftar isi yang ada pada modul atau ruang lingkup materi yang ada pada
modul.
Dilanjutkan dengan membaca cepat, meringkas hal-hal penting yang ada pada modul
Menandai setiap kata-kata yang kurang dimengerti
Mengulang kembali apa yang tel;ah dipelajari
2. Jelaskan bagaimana pandangan Anda tentang konsep administrasi dan manajemen. Berikan
argumentasi yang ilmiah
Definisi yang sederhana mengenai administrasi adalah salah satu proses kegiatan
penyelenggaraan yang dilakukan oleh seorang administrator secara teratur dan diatur melalui
pelaksanaan, perencanaan, pengawasan demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen merupakan sarana dari administrasi . secara terperinci hubungan hubungan tersebut
adalah kepemimpinan adalah inti dari manajemen.
Jawab : di dalam system politik terdapat prinsip alokasi nilai-nilai sosial (the authoritative
allocation of social value). Namun, perbedaan sistem politik dengan sistem yang lain tidak lantas
membentuk jurang pemisah. Sebuah sistem dapat menjadi input bagi sistem yang lain, dan
sebaliknya. Contohnya adalah kebijakan pajak. Kebijakan pajak merupakan output dari sistem
politik, sekaligus dapat menjadi input bagi sistem ekonomi. Setidaknya ada empat ciri sistem
politik yang dapat membedakan sistem politik dengan sistem yang lain (Mas`oed dan
MacAndrews, 1991: 5-6). Pertama, ciri identifikasi. Kita harus dapat mengidentifikasikan sistem
politik untuk dapat membedakannya dengan yang lainnya. Dalam identifikasi ini, setidaknya ada
dua hal yang harus diperhatikan, yaitu unit-unit dalam sistem politik dan pembatasan. Dalam
politik, unit-unitnya berupa tindakan politik. Adapun mengenai pembatasan, ini perlu
diperhatikan ketika kita membicarakan sistem politik dengan lingkungan. Kedua, input dan
output. Untuk dapat menjamin bekerjanya sistem politik diperlukan input yang rutin, tetap, dan
ajeg. Tanpa adanya input, sistem politik tidak akan bekerja. Lebih dari itu, tanpa output kita tidak
akan dapat mengidentifikasi pekerjaan yang telah dihasilkan oleh sistem politik. Ketiga,
diferensiasi dalam sistem politik. Sebagaimana dalam tubuh manusia, kita tidak akan
menemukan suatu unit mengerjakan hal yang sama dalam waktu yang sama pula. Anggota dalam
sistem politik, paling tidak mengenal pembagian kerja minimal yang memberikan suatu struktur
tempat berlangsungnya kegiatan tersebut. Dalam politik, kita akan menemukan beragam
tindakan politik dengan perannya masing-masing, misalnya legislatif, eksekutif, yudikatif, partai
politik, sampai dengan kelompok kepentingan dan kelompok penekan. Keempat, integrasi dalam
sistem. Integrasi dalam sistem politik sebagai salah satu usaha untuk mengatur kekuatan-
kekuatan dan kegiatan-kegiatan dalam sistem politik. Intregrasi dalam sistem politik ini
dimungkinkan oleh adanya kesadaran dari anggota sistem politik untuk menjaga keberadaan dari
sistem politik itu sendiri sehingga muncul suatu mekanisme yang bisa mengintegrasikan bahkan
memaksa para anggotanya untuk bekerja sama walaupun dalam kadar yang minimal sehingga
mereka dapat membuat keputusan yang otoritatif. Unsur-unsur yang terdapat dalam sistem
politik secara umum adalah input, konversi (proses), output, feedback, dan lingkungan (Easton,
1992: 193-195). Dari gambar di atas dapat dilihat bagaimana sistem politik dapat bekerja.
Adanya input yang berupa tuntutan dan dukungan, kemudian dilanjutkan dengan konversi dan
pada akhirnya menjadi output, berupa keputusan atau kebijakan. Setelah menjadi output, ada
umpan balik melalui lingkungan yang kemudian akan kembali lagi mempengaruhi input.
Jawab :
Statistika inferensia berkaitan dengan analisis sebagian data smapai ke peramalan atau penarikan
kesimpulan mengenai keseluruhan data.
Jawab : pengukuran adalah dasar yang digunakan dalam setiap metode ilmiah.
Variable kualitatif adalah variable yang variasi nilainya tidak dalam bentuk angka. Contohnya
jenis kelamin dengan variasi nilai laki-laki dan perempuan.
Variable kuantitatif adalah variable yang variasi nilainya dalam bentuk angka. Contohnya usia
dengan variasi nilainya 15 tahun 20 tahun dan lain sebagainya.
Pendekatan Analisis Sistem Politik merupakan bagian dari pendekatan tingkah laku dalam usaha
menjadikan Ilmu Politik sebagai sebuah ilmu yang ilmiah. Ada 2 (dua) pendekatan besar yaitu Analisis
Sistem Politik David Easton dan Analisis Struktural Fungsional Gabriel Almond.
Diskusikan perbedaan antara kedua analisis tersebut dan sertakan contohnya!
Jawab :
menurut Easton minimal ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam system politik yang pertama,
system ditandai dengan adanya saling ketergantungan anat unit yang berada didalamnya sehingga
menujukkan adanya koherensi. Kedua, system haruslah bersifat netral atau bebas dari pengaruh
ideology . ketiga, system mengacu pada dua hal co-variance dan ketergantunganantar unit yang
membangun system. Contohnya adalah kebijaksanaan pajak yang merupakan output dan system
politik sekaligus menjadi input bagi system ekonomi.
Almond pada dasarnya memperjelas konverensi yang terdapat dalam system politik Easton.
Pendekatan structural fungsional merupakan alat analisis yang diperlukan untuk membahas
system politik sebagai bagian dari system kehidupan manusia. Dengan demikian, system politik
merupakan bagian dan subsistem dari system kehidupan manusia. Contohnya dalam masyarakat
yang agraris tertutup, dalam lingkungan perdesaan disertai dengan tingkatvmobilitas yang yang
rendah akan sulit untuk megembangkan kehidupan yang demokratis.
Catatan Penting: Jawaban anda harus lengkap dengan disertai contoh sesuai intruksi pertanyaan.
Diskusikanlah...
Forum ini akan membahas dua permasalahan yang terkait dengan keuangan negara dan kebijakan
keuangan negara.
Jawab :
menurut Richard Musgrave bahwa pemerintah mempunyai tiga peran dalam perekonomian, yakni
stabilisasi, alokasi, dan distribusi. Dalam peran pertama pemerintah harus memastikan bahwa
perekonomian ada dalam full employment (kesempatan kerja penuh) dan harga-harga stabil.
Peranan kedua berkaitan dengan upaya-upaya pemerintah dalam mengalokasikan sumber daya
dalam perekonomian. Pemerintah dapat melaksanakan peran ini secara langsung (misalnya dalam
belanja barang untuk keperluan pertahanan atau pendidikan), atau secara tidak langsung yaitu
melalui pajak dan subsidi untuk mendorong kegiatan-kegiatan tertentu dan menghambat
kegiatan-kegiatan lainnya.
Peran ketiga menyangkut upaya pemerintah mendistribusikan produk-produk yang dihasilkan
oleh masyarakat kepada anggota-anggotanya.
Yang terakhir ini berkaitan dengan masalah-masalah kemerataan dan tarik-ulur (trade off) antara
kemerataan dan efisiensi. Ilmu Ekonomi Publik berfokus pada telaahan tentang dua peran terakhir
di antara tiga peran pemerintah menurut pendapat Musgrave itu.
Fungsi yang berjalan dengan baik diindonesia mengenai alokasi sumber daya dalam
perekonomian. Mulai Tahun 2006 Pertamina bukan lagi penjual tunggal (monopolis) dalam pasar
BBM di Indonesia. Maka, ia harus bersaing dengan penjualpenjual lain dari seluruh dunia (Shell,
British Petroleum, Petronas, Petro China, dan sebagainya) bukan saja dalam harga namun juga
dalam kualitas produk dan pelayanan. Jadi, Pemerintah tidak hanya bisa mempengaruhi harga
melalui insentif (subsidi) atau disinsentif (pajak), tetapi juga melalui pengaturan struktur pasar
(dari yang semula monopolistis menjadi lebih kompetitif).
Jawab : Kebijakan fiskal adalah Kebijakan dalam perekonomian suatu negara yang digunakan untuk
mengendalikan kondisi perekonomian dengan menitik tekankan pada pengendalian anggaran pendapatan
(penerimaan) dan anggaran pembelanjaan (pengeluaran) pemerintah. Fungsi kebijakan fiskal adalah untuk
mempengaruhi laju perekonimian suatu negara.
Kebijakan Fiskal Anggaran Defisit (Kebijakan Fiskal Ekspansif) Kebijakan Anggaran defisit adalah
kebijakan fiskal yang dikeluarkan oleh pemerintah dengan cara mengendalikan pembelanjaan pemerintah
(pengeluaran) lebih besar dari pada pendapatan pemerintah (penerimaan). Peningkatan jumlah anggaran
yang di gunakan untuk pembelanjaan (pengerluaran) yang tidak sebanding dengan pendapatan negara,
akan menyebabkan negara tersebut mengalami kekurangan (defisit). Kebijakan anggaran defisit ini pada
umumnya digunakan oleh pemerintah untuk mensiasati peningkatan pertumbuhan ekonomi negara.
dengan kondisi anggaran dana negara yang defisit, pemerintah akan mencari dana dari pihak lain untuk
memajukan usaha dan ekonomi negara. Terdapat banyak pantangan dalam kebijakan ini seperti pelaku
harus jujur, tidak boros, tidak korupsi, dan mampu bertanggung jawab atas segala sesuatu yang akan
terjadi (walaupun kemungkinan buruk). Secara teori, kebijakan ekspansif ditempuh pada saat
perekonomian dalam kondisi lesu. Dalam kondisi investasi swasta melemah, maka Pemerintah harus
mengambil alih melemahnya peran swasta tersebut dengan meningkatkan belanjanya. Berdasarkan
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, defisit APBN dalam satu periode
anggaran dibatasi tidak boleh melebihi 3 persen dari total PDB. Tujuan dari batasan defisit tersebut
adalah untuk menjamin agar kebijakan ekspansif pemerintah tetap menjamin APBN tetap dalam kondisi
sehat dan berkesinambungan. Oleh karena itu, dalam penyusunan APBN setiap tahunnya, Pemerintah
harus memastikan bahwa defisit APBN tetap terkendali di bawah batas ketentuan perundangan.
3. Bagaimana upaya pemerintah Indonesia saat ini untuk menutup deficit anggaran ? Menurut anda,
apakah upaya pemerintah dalam menutup deficit tersebut berbeda dengan upaya pemerintah pada masa
orde baru ?
Jawab : dengan cara mengendalikan pembelanjaan dan pendapatan yang berimbang ( sama-sama besar).
Pemerintah mengendalikan jumlah pembelanjaan tidak boleh lebih besar dari pada jumlah pendapatan
dan jumlah pendapatan juga tidak lebih besar dari pada jumlah penerimaan. Hal tersebut akan dapat
menguntungkan bagi negara karena pemerintah tidak perlu hutang kepada pihak lain.
Jawab : ya
Cara agar suatu system bisa bertahan ada empat cara menurut parsons yaitu imperatif fungsional yang
diperlukan atau menjadi ciri seluruh sistem – adaptasi (A/adaptation), (Goal attainment/pencapaian
tujuan), (integrasi) dan (Latency) atau pemeliharaan pola. Secara bersama–sama, keempat imperatif
fungsional tersebut di sebut dengan skema AGIL. Agar bertahan hidup maka sistem harus menjalankan
keempat fungsi tersebut.