Anda di halaman 1dari 3

KEPEMIMPINAN

1. Jelaskan juga bagaimana kiat manajemen bagi pemimpin yang sedang menaglami krisis

Jawab :

1. Menjadi Visioner. 
Di dalam dunia kerja, bukan hanya tantangan yang akan kita hadapi, namun juga beberapa
keuntungan lainnya yang dapat diraih setelah menghadapi semua ujian tersebut. Penting bagi kita
untuk menjadi seorang yang visioner agar kita dapat memvisualisasikan masa depan karier atau
bisnis kita. 
  
Tuliskan saja segala hal yang ada di dalam pikiran rekan pembaca, bayangkan dan rencanakan
bagaimana rekan pembaca dapat merespons setiap masalah yang ada. Dengan memiliki
bayangan tersebut, rekan pembaca bisa mencari solusi sebelum semua permasalahan tersebut
benar-benar terjadi. Mencari pekerja yang baik, media yang tepat, dan investor yang kuat. Jadi,
cara menghadapi manajemen krisis yang pertama adalah berpikir visioner seperti para pemimpin
yang hebat. 
 
2. Memimpin dengan Rasa Empati.
Beberapa krisis yang terjadi perlu dikelola dengan perasaan empati yang tinggi. Apabila kita
menghadapi setiap permasalahan dan krisis yang ada tanpa rasa empati, maka semuanya akan
semakin kacau balau. Sebagai contoh, jika perusahaan rekan pembaca tersangkut masalah dan itu
memang kesalahan dari perusahaan Anda, maka solusi ampuh yang paling tepat adalah meminta
maaf dengan setulus hati kepada pihak yang dirugikan. 
 
 
3. Jangan Selalu Menghindari Risiko.
Kebanyakan para perusahaan dan bisnis yang sedang mengalami krisis atau membuat suatu
kesalahan, mereka memiliki divisi hubungan masyarakat (humas) yang sangat defensif untuk
membela dan menutup-nutupi kesalahan yang telah diperbuat oleh perusahaan mereka. Mereka
menutupinya dengan sangat baik. Bahkan, tidak sedikit perusahaan yang mencoba ‘menutup
mulut’ dari para klien agar tidak membeberkan permasalahan yang ada kepada awak media. 
 
4. Mengambil Tindakan dengan Cepat dan Tepat.
Apabila krisis terjadi karena kesalahpahaman dari pelanggan atau pelanggan sudah terpengaruh
dengan kesan-kesan buruk terhadap perusahaan Anda, yang sudah terlanjur tersebar di media
sosial, maka jangan khawatir. Ada cara lain yang dapat rekan-rekan Career Advice lakukan
dalam hal ini yaitu, dengan membuat acara atau dukungan-dukungan lainnya yang dapat
mengubah pandangan para pelanggan terhadap perusahaan dan bisnis rekan pembaca.  
 
5. Tetap tenang.
Meskipun di poin sebelumnya kami menyarankan rekan-rekan Career Advice untuk mengambil
tindakan secara cepat dan tepat. Namun dalam mengambil tindakan, kita juga perlu bersikap
tenang. Tujuannya, agar tindakan yang kita ambil bukanlah cerminan dari sikap gegabah kita.
bersikap tenang dan mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Jadi, tunggu apalagi? Yuk,
kita mulai terapkan bersama-sama. Selamat mencoba ya, rekan-rekan Career Advice. 

2. Coba jelaskan secara teoritis dengan konsep kepemimpinan transformasional dan conoth
disekitar anda dalam prakteknya.

Jawab :

Model kepemimpinan transformasional merupakan model yang relatif baru dalam studi-studi
kepemimpinan. Model ini dianggap sebagai model yang terbaik dalam menjelaskan karakteristik
pemimpin. Konsep kepemimpinan transformasional mengintegrasikan ide-ide yang
dikembangkan dalam pendekatan watak, gaya dan kontingensi. Burns (1978) merupakan salah
satu penggagas yang secara eksplisit mendefinisikan kepemimpinan transformasional.
Menurutnya, untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang model kepemimpinan
transformasional, model ini perlu dipertentangkan dengan model kepemimpinan transaksional.

Kepemimpinan transaksional didasarkan pada otoritas birokrasi dan legitimasi di dalam


organisasi. Pemimpin transaksional pada hakekatnya menekankan bahwa seorang pemimpin
perlu menentukan apa yang perlu dilakukan para bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi.

Disamping itu, pemimpin transaksional cenderung memfokuskan diri pada penyelesaian tugas-
tugas organisasi. Untuk memotivasi agar bawahan melakukan tanggung jawab mereka, para
pemimpin transaksional sangat mengandalkan pada sistem pemberian penghargaan dan hukuman
kepada bawahannya.

Sebaliknya, Burns menyatakan bahwa model kepemimpinan transformasional pada hakekatnya


menekankan seorang pemimpin perlu memotivasi para bawahannya untuk melakukan tanggung
jawab mereka lebih dari yang mereka harapkan. Pemimpin transformasional harus mampu
mendefinisikan, mengkomunikasikan dan mengartikulasikan visi organisasi, dan bawahan harus
menerima dan mengakui kredibilitas pemimpinnya.

Dengan demikian, pemimpin transformasional merupakan pemimpin yang karismatik dan


mempunyai peran sentral dan strategis dalam membawa organisasi mencapai tujuannya.
Pemimpin transformasional juga harus mempunyai kemampuan untuk menyamakan visi masa
depan dengan bawahannya, serta mempertinggi kebutuhan bawahan pada tingkat yang lebih
tinggi dari pada apa yang mereka butuhkan.

3. Jelaskan  dua kecenderuangan gaya atau karakter pemimpin dalam melakukan perannya
sebagai pemimpin.
Jawab : Ada dua macam gaya kepemimpinan yaitu gaya kepemimpinan yang berorientasi
pada tugas dan gaya kepemimpinan yang berorientasi pada karyawan.

Anda mungkin juga menyukai